ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI PADA KELOMPOK TANI PATEMON II DI DESA PATEMON KECAMATAN TLOGOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA TANAM TABELA DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

Abstract. P A S P A L U M V O L I I I N o. 1 M a r e t

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI KARET RAKYAT DI DESA PONTANGOA KECAMATAN LEMBO RAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI KACANG TANAH DI DESA BOYA BALIASE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI KELURAHAN KOYA, KECAMATAN TONDANO SELATAN

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PENGARUH INPUT PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI UBI KAYU DI DESA SUKASARI KECAMATAN PEGAJAHAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

ZIRAA AH, Volume 41 Nomor 1, Pebruari 2016 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI KAKAO DI DESA KAWENDE KECAMATAN POSO PESISIR UTARA KABUPATEN POSO

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TORIBULU KECAMATAN TORIBULU KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA POLEGANYARA KECAMATAN PAMONA TIMUR KABUPATEN POSO

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

Staf Pengajar Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI TANAMAN CENGKEH DIDESA TONDO KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ABSTRACT

Analisis Faktor Produksi Dan Efisiensi Alokatif Usahatani Bayam (Amarathus Sp) Di Kota Bengkulu. Fithri Mufriantie*, Anton Feriady*

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

ANALISIS OPTIMASI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI PADA USAHATANI UBI KAYU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI PINANG KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA. Mawardati*

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PEMASARAN JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN TAWAELI KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA HARAPAN JAYA KECAMATAN BUMI RAYA KABUPATEN MOROWALI

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

ANALISIS PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI PETANI TERHADAP LUAS TANAM BAWANG MERAH DI BERDASARKAN PENDAPAT PETANI DI KABUPATEN DAIRI

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI CABAI BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA PETUNGSEWU, KECAMATAN DAU, KABUPATEN MALANG

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI BAWANG MERAH DI DESA GUNTARANO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

IV. METODE PENELITIAN

EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

I. METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.) DI DESA ANDONGSARI KECAMATAN AMBULU KABUPATEN JEMBER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CABAI MERAH

III. METODE PENELITIAN. bahwa kabupaten ini adalah sentra produksi padi di Provinsi Sumatera Utara.

BAB IV. METODE PENELITIAN

33 ZIRAA AH, Volume 37 Nomor 2, Juni 2013 Halaman ISSN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS (Studi Kasus : Di Desa Sidera Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi)

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETANI KARET DI DESA RAMBAH HILIR TENGAH KECAMATAN RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU ABSTRACT

VII. ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN EFISIENSI UBI JALAR DI DESA CIKARAWANG

Analisis Produksi Usahatani Tomat di Kecamatan Telaga Langsat Kabupaten Hulu Sungai Selatan

FAKTOR PENENTU PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH DI KECAMATAN BULU DAN TLOGOMULYO, KABUPATEN TEMANGGUNG ABSTRAK

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT DENGAN POLA INTENSIF DAN NON INTENSIF DI DESA BUKIT HARAPAN KECAMATAN MERSAM

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI USAHATANI UBIKAYU

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI CENGKEH DI KECAMATAN DAKO PEMEAN KABUPATEN TOLITOLI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

JURNAL ILMIAH YUSRIN SALEH

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI USAHATANI CABAI MERAH KRITING DI DESA BULUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

Keyword : Analyzed, Affected, Production, Capital, Fertilizer, Seed, Labour

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

BAB III METODE PENELITIAN. faktor produksi yang kurang tepat dan efisien. Penggunaan faktor produksi

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

J.Agrisains 6 (2) : 65-72, Agustus 2005 ISSN :

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Penggunaan Regresi Linear Berganda untuk Menganalisis Pendapatan Petani Kelapa Studi Kasus: Petani Kelapa Di Desa Beo, Kecamatan Beo Kabupaten Talaud

Analisis Usahatani Bawang Merah di Desa Sumberkledung Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo

Analisis Optimasi Input Produksi Jagung di Desa Waimangurah, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Tani Padi (Studi Kasus: Desa Sei Buluh, Kec. Teluk Mengkudu, Kab.

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

ANALISIS RISIKO PRODUKSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA PADA USAHATANI JAGUNG (Zea mays L.) DI KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALISIS PRODUKSI DAN KOMPARATIF ANTARA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN NONHIBRIDA DI KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENGARUH LUAS LAHAN DAN TENAGA KERJA TERHADAP PRODUKSI KAKAO PERKEBUNAN RAKYAT DI PROVINSI ACEH

KAJIAN ANALISA SKALA USAHATANI TANAMAN JAHE SEBAGAI TANAMAN SELA PADA TANAMAN KELAPA ( Studi Kasus Kecamatan Kewapante )

ANALISIS FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI SEMANGKA (Citrullus Vulgaris, Scard) DI KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU. By :

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH

KAJIAN EKONOMI USAHATANI KENTANG DI KECAMATAN SUKAPURA KABUPATEN PROBOLINGGO

ANALISIS PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DI KABUPATEN ACEH UTARA

ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN PETANI PADI PENGGUNA PUPUK NPK DENGAN NON PENGGUNA PUPUK NPK DI DESA TRANGKIL KECAMATAN TRANGKIL KABUPATEN PATI

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS FAKTOR PRODUKSI PADI (Oryza sativa) ORGANIK DI DESA SUMBER PASIR, KECAMATAN PAKIS, KABUPATEN MALANG

Mhd Riswan Hanafi*), Thomson Sebayang**), Yusak Maryunianta**)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

IV METODE PENELITIAN

VI. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI PADI SAWAH VARIETAS CIHERANG DI GAPOKTAN TANI BERSAMA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI JAGUNG DI DESA BANGE KECAMATAN SANGGAU LEDO KABUPATEN BENGKAYANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (5) : 604-611, Oktober 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA Analisis of Production of Corn Farming in Labuan Toposo Village Labuan Sub District Donggala Regency Iswanto Ilyas¹ ) dan Afandi² ) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. 2) Staf Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu. E-mail : fandidaus@untad.ac.id, E-mail : iswanto_35@ymail.com ABSTRACT This study aims to determine the effect of land, seed, fertilizer, labor in corn farming in the village of Labuan Labuan Toposo District of Donggala. It was conducted in November 2015 to January 2016. The analysis of t-test showed that the partial area of land was highly significant with t count> t-table (8.705> 2.485) at a rate of 1% α, seeds significantly with t-count> t-table (8.701> 2.485) at the level of α 1%, fertilizer significantly with t count> t-table (5.319> 2.485) at the level of α 1% and labor significantly with t count> t-table (5.578 > 2.485) at the level of α 1%. Simultaneous analysis test shows land area factor (X1), seeds (X2), fertilizers (X3), and labor (X4) a very significant effect on maize with F-count> F-table (21.523> 4.177). Key Words : Corn, production, The Village of Labuan Toposo. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh luas lahan, benih, pupuk, tenaga kerja pada usahatani jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Dilaksanakan pada Bulan November 2015 sampai Januari 2016. Hasil analisis uji-t menunjukkan bahwa secara parsial luas lahan berpengaruh sangat nyata dengan t-hitung > t-tabel (8,705 >2,485) pada tingkat α 1%, benih berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (8,701>2,485) pada tingkat α 1%, pupuk berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (5,319>2,485) pada tingkat α 1% dan tenaga kerja berpengaruh nyata dengan t-hitung > t-tabel (5,578>2,485) pada tingkat α 1%. Secara simultan hasil analisis uji-f menunjukkan faktor luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), dan tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh sangat nyata terhadap produksi jagung dengan F-hitung > F-tabel (21,523 > 4,177). Kata Kunci : Desa Labuan Toposo, Jagung, produksi. PENDAHULUAN Sebagai negara agraris pembangunan dibidang pertanian menjadi prioritas utama, karena Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan sebagai komponen strategis dalam pembangunan nasional. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang pangan yang menyatakan bahwa perwujudan ketahanan pangan merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat. Pembangunan sektor pertanian sebagai sektor pangan utama di Indonesia sangat penting dalam pembangunan Indonesia. Hal ini karena lebih dari 55% penduduk Indonesia bekerja dan melakukan kegiatannya di sektor pertanian dan tinggal di pedesaan (Suprihono, 2003). Pada Tahun 2014 produksi jagung indonesia mencapai 19.03 juta ton dengan 604

luas panen 16.51 ribu hektare. Namun tingkat produksi jagung tersebut belum cukup memenuhi tingkat kebutuhan jagung di Indonesia yang semakin meningkat. Dengan kejadian ini dapat menggambarkan terbukanya peluang usahatani di dalam negeri. Sub sektor tanaman pangan yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan pendukung utama sektor pertanian setelah sektor perkebunan (Yantu, dkk., 2008). Tanaman jagung merupakan komoditi pertanian yang cukup potensial dikembangkan karena juga berguna sebagai bahan pangan sumber karbonhidrat kedua selain beras. Distribusi tanaman ini mempunyai adaptasi yang luas di daerah subtropis atau tropis. Indonesia merupakan negara penghasil jagung terbesar di kawasan Asia Tenggara, maka tidak berlebihan bila Indonesia merancang swasembada jagung (Cristoporus dan Sulaeman, 2009). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan. Lokasi penelitian ini dipilih secara purposive (sengaja) dengan pertimbangan bahwa Desa Labuan Toposo merupakan salah satu daerah sentra produksi jagung di Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Penelitianini dilaksanakan pada Bulan November 2015 sampai dengan Januari 2016. Responden dalam penelitian ini ialah petani yang mengusahakan kegiatan usahatani jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan. Penentuan responden pada penelitian ini dipilih dengan metode sampel acak sederhana (Simple random sampling method) dimana yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah petani jagung. Jumlah petani atau responden yang diambil dalam penelitian ini adalah sebesar 30 petani jagung dari populasi petani sebesar 96 petani jagung. 30 responden diambil berdasarkan rumus Slovin dan dengan pertimbangan bahwa sebagian besar petani yang ada di Desa Labuan Toposo adalah petani jagung sehingga 30 responden petani jagung tersebut sudah dapat mewakili populasi petani jagung yang ada di Desa Labuan Toposo. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Soekartawi, 2005). sebagai berikut : N n = N d 2 + 1 96 n = 96 (0,15) 2 + 1 N= 30 n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi (15%) Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara langsung kepada responden dengan dengan menggunakan daftar pertanyaan (Quistionaire). Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, lembaga-lembaga terkait, dan berbagai literatur lainnya sebagai pendukung dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Analisis Produksi Fungsi Cobb-Douglass. Berdasarkan tujuan penelitian maka digunakan analisis produksi yaitu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan dianalisis dengan menggunakan fungsi produksi Cobb- Douglas dengan cara semua variabel dapat dianalisis sehingga persamaan regresinya sebagai berikut (Soekartawi, 2005) : Y = b 0 X 1 b1.x 2 b2.x 3 b3.x 4 b4.e µ Y = Produksi (Kg) X 1 = Luas Lahan (Ha) X 2 = Tenaga Kerja (HOK) X 3 = Penggunaan Benih (Kg) X 4 = Pupuk (Kg) b0 = Intersep b1-b4 = Parameter yang diduga (Koefisien regresi) µ = Faktor pengganggu 605

Memudahkan pendugaan terhadap persamaan fungsi produksi Cobb-Douglass dapat dinyatakan dalam bentuk logaritma sehingga menjadi regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut (Soekartawi, 2005): lny = lnb 0 + b 1 lnx 1 + b 2 lnx 2 + b 3 lnx 3 +b 4 lnx 4 + µ Y = Produksi jagung (kg) b 0 = Intersep b 1 -b 4 = koefisien regresi X 1 = Luas lahan(ha) X 2 = Penggunaaan tenaga kerja (HOK) X 3 = Penggunaan benih(kg/ha) X 4 = Penggunaan pupuk (kg/ha) µ = Kesalahan pengganggu Mengetahui ketepatan model digunakan koefisien determinasi ganda (R 2 ) dengan rumus (Supranto, 2001) : R 2 = (ryx 1 ) 2 + (ryx 2 ) 2-2(ryx 1 )(ryx 2 )(rx1x 2 ) R 2 1 (rx1x 2 ) 2 = Koefisien determinasi ryx 1 = Koefisien sederhana (product moment person) antara X1 dengan Y ryx 2 = Koefisien sederhana (product moment person) antara X2 dengan Y rx1x 2 = koefisien sederhana (product moment person) antara X1 dengan X2 Dilakukan uji F untuk mengetahui pengaruh secara keseluruhan (bersamasama) dari variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas(y). Untuk mengetahui besarnya nilai F digunakan Analysis Of Varians (ANOVA) yang formulasinya (Supangat, 2007): MSR F hitung = MSE MSR = Rata rata kuadrat regresi MSE = Rata rata kuadrat error Bentuk hipotesis: H 0 : b 1 = 0 artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. H 1 : minimal satu b 1 0 artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh nyata terhadap produksi. 1. Jika F hitung > F tabel, maka H 0 ditolak artinya secara bersama-sama variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2. Jika F hitung F tabel, maka H 0 tidak dapat ditolak artinya secara bersamasama variabel independen tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Adanya pengaruh setiap variabel independent terhadap variabel dependen digunakan statistik uji secara parsial (Supranto, 2001) : t hit = Keterangan: bi S bi t hit = Uji t(t-test) bi = Koefisien regresi variabel ke-i S bi = Standar deviasi variabel ke-i Bentuk Hipotesis: H 0 : b 1 = 0, artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh tidak nyata terhadap produksi. H 1 : b 1 0, artinya bahwa faktor-faktor yang diamati berpengaruh nyata terhadap produksi. 1. Apabila t hitung > t tabel maka H 0 ditolak artinya secara individual variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. 2 Apabila t hitung t tabel, maka H 0 tidak dapat ditolak artinya secara individual variabel independen berpengaruh tidak nyata terhadap variabel dependen. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden. Berdasarkan data yang diperoleh melalui hasil observasi dan wawancara langsung dengan petani, maka karakteristik petani yang dimaksud adalah umur, tingkat pendidikan, jumlah 606

tanggungan keluarga dan pengalaman berusahatani. Pada umumnya umur dapat mempengaruhi kemampuan seseorang baik secara fisik maupun mental. Pada umumnya responden yang berusia relatif muda usianya serta sehat jasmani dan rohaninya memiliki kemampuan fisik yang lebih besar, lebih gesit dan lebih cepat dalam mengadopsi inovasi atau ide-ide baru dalam upaya memajukan usahatani yang dikelolahnya. Petani yang memiliki umur muda relatif memiliki kemampuan fisik lebih kuat serta semangat kerja lebih tinggi dibandingkan dengan petani yang berumur tua. Pendidikan merupakan faktor pendukung dalam suatu kegiatan usahatani yang berhubungan dengan kemampuan berpikir. Tingkat pendidikan seseorang dapat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan yakni terkait dengan kematangan berpikir yang dimiliki untuk dapat mengelolah kegiatan usahatani yang lebih efektif dan efisien serta lebih mudah dalam menerima informasi. Namun, tidak menjadi jaminan pendidikan berpengaruh pada kegiatan seseorang, sebab tidak semua usahatani membutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi. Tingkat pendidikan petani responden jagung cukup beragam mulai dari SD sampai SMA. Jumlah tanggungan keluarga adalah banyaknya anggota dalam keluarga yang merupakan tanggung jawab kepala keluarga yang terdiri atas isteri, anak dan kerabat yang tinggal bersama dalam satu rumah tangga. Jumlah tanggungan merupakan salah satu faktor yang turut mempengaruhi penghasilan responden, dengan kata lain jumlah tanggungan keluarga akan mempengaruhi aktivitas atau kegiatan yang dilaksanakan seseorang karena ada beban hidup keluarga yang senantiasa menuntut harus terpenuhi. Pengalaman petani dalam menjalankan usahatani merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya. Semakin lama petani bekerja pada kegiatan tersebut, maka semakin banyak pengalaman diperolehnya dan diharapkan akan lebih menguasai serta lebih terampil dalam teknik budidaya, teknologi pasca panen dan penguasaan teknologi lainnya yang berkaitan dengan usahataninya (Darmasetiawan dan Witjaksono, 2012). Pengalaman berusahatani merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usahatani. Semakin lama pengalaman usahatani seseorang maka semakin banyak pelajaran yang diperoleh, sehingga dapat memperkecil kegagalan yang bisa menghambat usahataninya. Umumnya, semakin lama petani melakukan usahatani maka semakin ia akan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam bertani. Pengalaman yang cukup lama berusahatani menjadikan mereka lebih paham terhadap usahatani jagung. Pemahaman tersebut tak jarang berawal dari teknik coba-coba dengan pengalaman yang banyak petani menjadi lebih paham mengenai praktek dilapagan untuk usahatani jagung. Faktor Produksi Usahatani Jagung di Desa Labuan Toposo. Lahan sebagai media tumbuh tanaman merupakan salah satu faktor produksi yang paling penting dalam pengelolaan usahatani. Secara umum dikatakan bahwa semakin besar luas lahan yang digarap atau ditanami maka semkin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Sebaliknya semakin kecil luas lahan yang digarap atau ditanami maka semakin rendah pula produksi yang dihasilkan, namun dalam hal ini harus memperhatikan kondisi atau kualitas dari lahan tersebut. Menurut Rahim dan Diah (2008), Benih menentukan keunggulan dari suatu komoditas dan juga merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usahatani. Benih yang unggul cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang baik akan tetapi penggunaan benih harus dilakukan secara profesional sesuai dengan kebutuhan ditiap-tiap luas lahan, apabila luas lahan cukup sempit baiknya benih diberikan dengan kondisi lahan yang ada. Pengaruh benih terhadap produksi juga ditentukan oleh penggunaan benih lokal maupun benih yang memiliki varietas 607

unggul. Dengan menggunakan benih yang unggul maka produksi akan lebih banyak, tahan terhadap penyakit, membutuhkan waktu yang tidak lama dalam berproduksi, dan hasil komoditasnya berkualitas tinggi sehingga harganya dapat bersaing di pasar. Pupuk merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan produksi jika penggunaannya optimal. Pemakaian pupuk harus sesuai dengan jenis tanaman yang diusahakan. Pupuk sangat dibutuhkan untuk untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Jenis pupuk yang sering digunakan adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik merupakan hasil akhir dari penguraian sisa-sisa tanaman dan binatang, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos. Sementara itu, pupuk anoganik merupakan hasil industri atau hasil pabrikpabrik pembuat pupuk, misalnya pupuk urea, SP36, dan KCl. Pemberian pupuk harus sesuai dengan zat yang dibutuhkan oleh tanah serta harus sesuai dengan dosis yang dibutuhkan oleh tanaman. Pengunaan pupuk yang tidak sesuai akan berdampak pada penurunan hasil produksi usahatani (Rahim dan Diah, 2008) Penggunaan pupuk oleh petani responden di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala ada tiga jenis pupuk yaitu pupuk urea, SP36, dan Phonska. Rata-rata penggunaan pupuk Urea oleh petani responden di Desa Labuan Toposo sebesar 215,83Kg/0,68 Ha, penggunaan pupuk SP36 sebesar 64,38 Kg/0,68 Ha, dan rata-rata penggunaan pupuk phonska sebesar 78,50Kg/0,68 Ha. Data ini mengidentifikasi bahwa penggunan pupuk oleh petani responden disesuaikan dengan luas laha yang mereka miliki. Secara umum penggunaan tenaga kerja sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang terdapat dalam kegiatan usahataninya. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan memiliki keterampilan serta kemampuan yang memadai merupakan faktor yang penting dalam mencapai keberhasilan karena tenaga kerja merupakan bagian penting dari faktor produksi dalam upaya memaksimalkan usaha produktif baik pada sisi kualitatif maupun pada sisi kuantitatif. Dalam perhitungan usahatani, semua tenaga kerja dimasukkan dalam biaya usahatani. Berdasarkan hasil rata-rata penggunaan tenaga kerja oleh responden usahatani jagung di Desa Labuan Toposo sebesar 17,00 HOK per luas lahan 0,68 ha atau 25,00 HOK/ha. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan tenaga kerja dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi, dimana petani cenderung menggunakan tenaga kerja berdasarkan kebutuhan penggunaan tenaga kerja. Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Faktor-faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi produksi jagung yaitu luas lahan,benih, pupuk dan tenaga kerja. Fungsi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, variabel yang satu disebut dengan variabel dependen (Y), dan yang lain disebut variabel independen (X). penyelesaian hubungan antara X dan Y biasanya dilakukan dengan cara regresi yaitu variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variable X (Rahim dan Diah, 2008). Tabel 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Jagung di Desa LabuanToposo, 2015 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 7,463 4 1,866 21,523,000 Residual 2,167 25,087 Total 9,630 29 Sumber : Hasil Analisis Data Primer setelah Diolah, 2016. 608

Tabel 2. Koefisien Regresi Berganda dari Beberapa Beberapa Faktor Mempengaruhi Produksi Jagung di Desa LabuanToposo, 2015 Uraian Koefisien Regresi t hitung Sig Konstanta 7,843 145,909 0,000 Luas Lahan (X 1 ) 0,776 8,705 0,000 Benih (X 2 ) 0,871 8,701 0,000 Pupuk (X 3 ),382 5,319 0,000 Tenaga Kerja (X 4 ),410 5,578 0,000 R 2 = 0,739 n = 30 t tab = 2,485 F Tab = 4,177 Sumber : Hasil Analisis Data Primer setelah Diolah,2016. Tahap pertama pengujian hasil analisis Fungsi Cobb-Douglas yaitu dengan menggunakan uji statistik untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini. Tingkat signifikansi ditunjukan oleh masing-masing nilai koefisien regresi parsial variabel independen tersebut terhadap variabel dependen. Pengujian dengan uji statistik ini dapat dilakukan dengan R 2, Uji F dan Uji t. Hasil analisis regresi linier berganda terlihat pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui f hitung (21,523) dengan nilai sig = 0,000 < 0,87, hipotesis (H 0 ) ditolak dan (H 1 ) teruji kebenarannya yang artinya variasi variabel bebs luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenaga kerja (X 4 ), secara simultan berpengaruh nyata terhadap produksi jagung di Desa Labuan Toposo pada α = 1%. Uji F-Statistika dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variable independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) faktor luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), dan tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan produksi jagung di Desa Labuan Toposo yang ditunjukkan oleh nilai F- hitung (21,523) > F- tabel (4,177) pada tingkat α 1%, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. Pengaruh dari masing-masing variasi variabel bebas X terhadap variabel tidak bebas Y digunakan uji-t (t-test) seperti yang terlihat pada Tabel 2. Koefisien determinasi yang disesuaikan R 2 sebesar 0,739 menunjukkan bahwa besarnya sumbangan variabel bebas luas lahan (X 1 ), benih (X 2 ), pupuk (X 3 ), tenga kerja (X 4 ), terhadap produksi jagung (Y) di Desa Labuan Toposo adalah 73,9%, sisanya 26,1% diterangkan oleh faktor lain yang tidak dimasukan dalam model. Estimasi koefisien regresi pada Tabel 2 dapat ditulis dalam bentuk persamaan matematik sebagai berikut : Y = 7,843 + 0,776 + 0,871 + 0,382 + 0,410 Hasil analisis menunjukkan besarnya koefisien regresi variabel luas lahan (X 1 ) sebesar 0,776. Artinya setiap penambahan luas lahan sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,776%, karena variabel lain dianggap konstan. Berdasarkan hasil uji-t menunjukan bahwa t- hitung (8,705) > t- tabel (2,485) pada α 1%, Maka H 1 diterima H 0 ditolak. Hasil analisis menunjukkan bahwa luas lahan (X 1 ) berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99% terhadap produksi jagung. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan lahan berbanding lurus dengan produksi yang diperoleh, artinya semakin besar luas lahan yang digunakan, maka semakin besar pula produksi yang dihasilkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel Benih (X 2 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi jagung. Hal ini 609

terlihat dari Nilai t- hitung variabel benih 8,701 pada tingkat signifikan 0,000 Hasil uji statistik (t-test) diperoleh nilai t- hitung (8,701) > t- tabel (2,485) pada tingkat α 1%, sehingga variabel benih berpengaruh nyata terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Variabel benih (X 2 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo, dengan Standardized Coefficients (ßi) variabel benih sebesar 0,871 yang berarti setiap penambahan benih sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,871%. Benih menentukan keunggulan dari suatu komoditas. Benih yang ungul biasanya tahan terhadap penyakit, hasil komoditasnya berkualitas tinggi dibadingkan dengan komoditas lain sehingga harganya dapat bersaing. Benih unggul bermutu berpengaruh besar terhadap peningkatan pendapatan dan kesejatraan petani oleh karena itu agar produksi dan pendapatan petani jagung dapat meningkat maka diperlukan peningkatan pada penggunaan benih (Rahim dan Diah, 2008). Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel pupuk (X 3 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi Jagung. Hal ini terlihat dari Nilai t- hitung variabel pupuk 5,319 Pada tingkat signifikan 0,000 Hasil uji statistik (t-test) diperoleh nilai t- hitung (5,319) > t- tabel (2,485) pada tingkat α 1%, sehingga variabel pupuk berpengaruh nyata terhadap terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Variabel pupuk (X 3 ) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo, dengan nilai Standardized Coefficients (ßi) variabel pupuk sebesar 0,382 yang berarti setiap penambahan pupuk sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,382 %. Pada umumnya penggunaan pupuk sangat tergantung dari luas lahan yang diusahakan petani. Penggunan pupuk oleh petani mempunyai teknik yang berbedabeda, penggunan pupuk secara efektif tentunya dapat memaksimalkan hasil produksi jagung. Tenaga kerja sangat penting dalam proses pengolahan lahan. Tenaga kerja berhubungan dengan efisiensi waktu yang digunakan dalam proses berusahatani. Semakin banyak tenega kerja maka akan semakin efisien waktu yang digunakan dalam proses berusahatani. Hasil analisis menunjukan bahwa variabel tenaga kerja (X 4 ) berpengaruh positif dan signiikan terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo. Hal ini dapat dilihat dari Nilai t- hitung variabel tenaga kerja 5,578 pada tingkat signifikan 0,000 Hasil uji statistik (t-test) diperoleh nilai t- hitung (5,578) > t- tabel (2,485) pada tingkat α 1%, sehinga variabel tenaga keja (X 4 ) berpengaruh nyata terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap produksi Jagung di Desa Labuan Toposo, dengan nilai Standardized Coefficients (ßi) variabel tenaga kerja sebesar 0,410 yang berarti setiap penambahan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan produksi sebesar 0,410%. Menurut Indriani (2011), salah satu aspek penting adalah tenaga kerja. Tenaga kerja diharuskan memiliki kualitas berpikir yang maju seperti petani yang mampu mengadopsi inovasi-inovasi baru, terutama dalam menggunakan teknologi untuk pencapaian komoditas yang berkualitas sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Analisis produksi menunjukkan bahwa nilai F-hitung > F-tabel (21,523) > (4,177) pada tingkat α 1%, sehingga H 0 ditolak H 1 diterima. Secara simultan (bersama-sama) faktor-faktor produksi 610

mempengaruhi produksi jagung (Y) di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Secara parsial variabel luas lahan, benih, pupuk dan tenaga kerja berpengaruh sangat nyata terhadap produksi jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Labuan Kabupaten Donggala. Saran Peningkatan produksi jagung yang labih intensif, hendaknya didasarkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Diharapakan petani lebih meningkatkan dan mengoptimalkan penggunaan input produksi yaitu penggunaan luas lahan, benih, pupuk, dan tenaga kerja agar dapat meningkatkan produksi dan pendapatan usahataninya. 2. Diharapkan bagi peneliti yang selanjutnya agar lebih mengetahiui dan memahami faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi, dan dapat dilakukan penelitian lanjutan yang labih spesifik. DAFTAR PUSTAKA Cristoporus dan Sulaeman, 2009. Analisis Produksi dan Pemasaran Jagung di Desa Labuan Toposo Kecamatan Tawaeli Kabupaten Donggala. J. Agroland 16 (2) Juni 2009 : 142 147. Darmasetiawan N. dan Witjaksono A. I. 2012. Pengaruh Faktor Internal Petani terhadap Peningkatan Produksi Jagung Manis di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. J. Surya Agritama Vol. 1 (1) Maret 2012. 153 159. Indriani. 2011. Analisis Efisiensi dan Keuntungan Usahatani Jagung di Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolago. J. Ilmiah Agropolitan Vol. 4 No. 1. April 2011. 207 217. Rahim dan Diah, 2008. Ekonomika Pertanian (Pengantar, Teori dan Kasus). Penebar Swadaya. Jakarta. Soekartawi, 2005.Agribisnis : Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Suprihono, 2003. Tanah dan Pertanian. Kanisius. Yogyakarta. Supangat, 2007. Statistika :Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Nonparametrik. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. Supranto, 2001.Statistik Teori dan Aplikasinya. Erlangga. Jakarta. Yantu, M.R., Sisfayuni, Ludin dan Taufik, 2008. Komposisi Industri yang Membangun Sektor Pertanian Sulawesi Tengah. Jurnal Agroland 15 (4) Desember 2008. 361 322.ISSN : 0854 641 X. 611