RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012
RKT DIT. PPL TA. 2013 KATA PENGANTAR Untuk melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintahan (SAKIP) yang disusun sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai misi dan tujuan organisasi, salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT). Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Tahun 2013 memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi untuk mencapai tujuan program dan kegiatan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan. Dengan di susunnya Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 ini di harapkan pencapaian target dan komitmen kinerja yang akan dicapai Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan pada tahun 2013 dapat lebih efektif dan terukur. Jakarta, Oktober 2012 Direktur, Rencana Kiner} a Tahunan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Tahun 2013
RKT DIT. PPL TA. 2013 DAFTAR 151 KAT A PEN GANT AR.... DAFTAR 151... BABI PENDAHULUAN.... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum............................................................ 3 ii BAB II Vl51, Ml51, TUJUAN, KEBIJAKAN DAN 5TRATEGI... ~... 5 A. Visi dan Misi.......................................... 4 B. Tujuan dan Sasara... 5 BAB Ill KEBIJAKAN DAN 5TRATEGI... 8 A. Landasan Kebijakan dan Strategi Nasional... 8 B. Strategi... 9 FORMULIR RENCANA KINERJA DIREKTORAT PERLUA5AN DAN PENGELOLAAN LAHAN TAHUN 2013... 12 11
RKT DIT.PPL TA.2013 I. PENDAHULUAN A. LAT AR BELAKANG Ketersediaan lahan merupakan salah satu faktor utama dan strategis dalam pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Hal ini sudah diinisiasi sejak tahun 1960 melalui terbitnya Undang-undang nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria dan berbagai peraturan p~rundang-undangan yang terkait dengan pengaturan tanah dan sumberdaya alam. Rencana strategis Kementerian Pertanian tahun 2011-2014 mengamanatkan berbagai kebijakan dalam peningkatan produksi pertanian guna memenuhi pasokan kebutuhan produksi pertanian dalam negeri, peningkatan devisa negara dan penyediaan lapangan kerja dengan tetap memperhatikan pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan sektor yang berkelanjutan. Dalam kaitannya dengan kebijakan tersebut, Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan, sebagai salah satu kelembagaan yang mendukung peningkatan produksi pertanian dari aspek hulu diminta untuk memberikan kontribusinya sehingga tujuan dan sasaran akhir dari pembangunan pertanian dapat mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Program dan kegiatan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Selanjutnya berkaitan dengan aspek pengelolaan kinerja instansi, telah dibangun Sistem Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumberdaya pelaksana kebijakan dan program berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Di dalam SAKI P terdapat komponen-komponen yang harus dipenuhi antara lain : proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja, pengukuran dan pelaporan kinerjanya. 1
RKT DITPPL TA.2013 Dalam SAKIP dokumen perencanaan yang harus diwujudkan secara terintegrasi adalah rencana strategis, rencana kinerja dan penetapan kinerja. Renstra memberikan arah pembangunan organisasi jangka menengah, sedangkan rencana kinerja dan penetapan kinerja merupakan target dan komitmen kinerja yang akan diwujudkan pada suatu tahun tertentu. Rencana kinerja merupakan penjabaran dari renstra memuat seluruh rencana atau target kinerja yang hendak dicapai dalam satu tahun yang dituangkan dalam sejumlah indikator kinerja strategis yang relevan. Selanjutnya, rencana kerja disusun sesuai dengan ketersediaan alokasi anggaran, yang dituangkan dalam suatu penetapan kinerja. Penetapan kinerja akan dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP. Dalam rangka perencanaan kinerja Direktorat Perluasan dan Pengeloalaan Lahan pada TA. 2013, maka disusunkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) untuk Tahun 2013. 8. TUJUAN Tujuan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Tahun 2013 adalah memberi acuan bagi pelaksana kegiatan di lingkup Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan yang meliputi aspek kegiatan pengembangan jalan pertanian, kegiatan optimasi lahan, kegiatan perluasan tanaman pangan, kegiatan perluasan hortikultura, perkebunan dan peternakan, dan kegiatan pengendalian lahan. C. SASARAN Sasaran yang ingin dicapai dari dari RKT Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan tahun 2013 adalah tersusunnya RKT Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan sebagai arahan pelaksanaan kegiatan di lingkup Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan dalam melakukan pembinaan dan melaksanakan tugas pokoknya terkait fungsi koordinasi, manajemen, dan administrasi. 2
RKT DITPPL TA.2013 D. DASAR HUKUM Dasar hukum penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan adalah: 1) lnpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah. 2) SK Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah. 3) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah. 4) Renstra Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2011-2014. 3
RKT DIT.PPL TA.2013 II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi dan Misi Visi dan Misi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian merupakan landasan dan acuan dalam penetapan misi dan visi Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lah an. Salah satu misi Kementerian Pertanian yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan adalah menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan. Dalam kaitannya dengan ini diperlukan perluasan areal baru dan optimasi lahan dalam rangka peningkatan luas areal tanam yang bermuara pada peningkatan produksi. Rencana strategis Kementerian Pertanian menetapkan perluasan areal seluas 2 juta ha untuk tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. Adapun visi Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan adalah mewujudkan ketersediaan lahan yang berkelanjutan sebagai motor penggerak peningkatan produksi pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan mengembangkan misi sebagai berikut: 1.) Menyajikan data dasar lahan yang akurat, terukur dan terpetakan dalam bentuk numerik, dan spasial sebagai dasar dalam perencanaan perluasan dan pengelolaan lahan. 2.) Melaksanakan optimasi, rehabilitasi dan konservasi lahan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. 3.) Menyelenggarakan perluasan areal kawasan tanaman pangan 4.) Menyelenggarakan perluasan areal kawasan hortikultura, perkebunan dan peternakan. 5.) Melaksanakan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, 4
RKT DITPPL TA.2013 hortikultura, perkebunan dan peternakan. 6.) Menyelenggarakan koordinasi lintas sektor di tingkat pusat dan antara Direktorat dengan Dinas lingkup Pertanian di propinsi dan kabupaten/kota terkait dengan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian perluasan dan pengelolaan lahan. 7.) Melaksanakan pembinaan sumberdaya manusia baik di tingkat pusat dan daerah dalam bidang perluasan dan pengelolaan lahan. B. Tujuan dan Sasaran 1.) Tujuan Tujuan perluasan dan pengelolaan lahan tahun 2011-2014 adalah: a. Mengembangkan infrastruktur pertanian aspek lahan pada kawasan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. b. Memperluas areal pertanian pada kawasan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan dan peternakan. c. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian bersama instansi terkait dalam rangka mewujudkan lahan pertanian abadi. d. Menyusun rancangan Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri sebagai diamantkan oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLPPB). e. Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian menjadi peruntukan lainnya, termasuk yang bersifat sementara dan atau permanen. f. Memantau rencana penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan g. Melakukan upaya optimasi, konservasi dan rehabilitasi lahan pertanian dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas lahan dan komoditas pertanian dengan memperhatikan kaidah konservasi dan kearifan lokal yang berkelanjutan. h. Pengembangan budidaya pengelolaan budidaya padi sawah yang 5
RKT DIT.PPL TA.2013 ramah lingkungan (system of rice intensification). i. Memfasilitasi pengembangan kawasan pertanian skala medium melalui koordinasi dan integrasi dengan pelaku usaha dan pemerintah daerah. j. Memberikan kontribusi dalam pemanfaatan dan pengendalian lahan pertanian di daerah perbatasan negara. k. Mendorong dan fasilitasi pra dan pasca sertifikasi tanah dalam rangka peningkatan hak atas tanah petani pada lahan pertanian. I. Mendorong peningkatan status kepemilikan lahan petani agar ada jaminan kepastian hukum, agar dapat meningkatkan akses petani kepada sumber permodalan m. Melakukan upaya optimasi lahan, konservasi lahan dan konservasi DAS Hulu, rehabilitasi dan reklamasi lahan dalam rangka pendayagunaan lahan terlantar, pencegahan degradasi lahan yang terus berlanjut serta mencegah meluasnya lahan pertanian yang kritis. n. Mewujudkan usahatani pada sawah ramah lingkungan melalui SRI (System of Rice Intensification) o. Mengembangkan Rumah Kompos dalam rangka pemanfaatan pupuk organik untuk memperbaiki dan meningkatkan kesuburan lahan pertanian. 2.) Sasaran Sasaran pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan 2011-2014 adalah sebagai berikut: a. Terwujudnya pembangunan perluasan areal seluas 100.000 ha lahan sawah, 4.205 ha lahan hortikultura, 8.961 ha lahan perkebunan dan 3.221 ha pengembangan hijauan makanan ternak. b. Tersedianya dokumen pra sertifikasi tanah petani yang akan disertifikatkan sebanyak 500 paket dan tercapainya kemudahan akses petani dalam penguatan modal usaha tani melalui sertifikasi tanah pertanian di 18 propinsi dan 86 kabupaten/kota. Dokumen pasca sertipikasi tanah petani yang akan disertifikatkan sebanyak 250 paket 6
RKT DIT.PPL TA.2013 dan tercapainya kemudahan akses petani dalam penguatan modal usaha tani melalui sertifikasi tanah pertanian di 18 provinsi dan 94 kabupaten/kota. c. Terwujudnya pengembangan optimasi lahan seluas 209.400 ha dan pengembangan metode SRI seluas 60.000 ha dalam rangka upaya peningkatan produksi komoditas pertanian dan pendapatan petani. d. Terwujudnya luas dan lokasi indikatif yang ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan di dalam Dokumen dan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah. Propinsi dan Kabupaten/Kota. e. Terwujudnya rehabilitasi dan pembangunan Jalan Pertanian sepanjang 454 km dalam rangka mempercepat transportasi penyediaan sarana produksi dan transportasi produk pertanian menuju sentra pemasaran hasil di kawasan pertanian. f. Terwujudnya Unit Pengolahan Pupuk Organik sebanyak 100 unit. g. Meningkatnya kualitas koordinasi dan komunikasi antar Kementerian dan Lembaga di tingkat pusat, Direktorat dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah di Propinsi dan Kabupaten/Kota yang terkait dengan pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan. w 7
RKT DIT.PPL TA.2013 Ill. KEBIJAKAN DAN STRATEGI Dalam penyusunan rencana strategi Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan harus mengacu pada Rencana Strategi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dan Kementerian Pertanian. Di samping itu, berbagai kebijakan dan strategi lintas sektor Kementerian dan atau Lembaga yang searah dengan kebijakan tersebut dapat diintegrasikan dan terpadu dalam rangka mengoptimalkan dan mempercepat pembangunan dan pencapaian sasaran yang telah dituangkan dalam Rencana Strategi ini. A. Landasan Kebijakan dan Strategi Nasional Memperhatikan Rencana Strategi Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, maka arah kebijakan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan adalah sebagai berikut: 1) Kebijakan yang terkait dengan Penyediaan Data Lahan harus dilakukan koordinasi dengan Salai Sesar Sumberdaya Lahan Pertanian, Sadan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional, Sadan Pusat Statistik, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sadan Pertanahan Nasional, serta Unit kerja Eselon I lingkup Kementerian Pertanian. Penyediaan data lahan meliputi (1) data dan informasi lahan yang telah diusahakan (2) lahan cadangan sebagai lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. 2) Kebijakan yang terkait dengan Pengendalian Lahan meliputi berbagai kebijakan yang terkait dan terintegrasi dengan perencanan, pemanfataan dan pengendalian perencanaan lahan pertanian dalam kawasan peruntukan pertanian yang mengacu pada Undang~Undang nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Undang-Undang nomor 41 tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Serkelanjutan serta peraturan perundang-undangan sektor pertanian yang terkait. 3) Kebijakan yang terkait dengan Perluasan Areal Kawasan Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan harus 8
RKT DITPPL TA.2013 memperhatikan berbagai kebijakan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, Undang-Undang Sektor dan Undang-Undang nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan serta peraturan perundang-undangan yang terkait lainnya. 4) Kebijakan yang terkait dengan Optimasi, Rehabilitasi dan Konservasi Lahan juga mengacu dan memperhatikan pada berbagai kebijakan lingkup Kementerian Pertanian, kebijakan subsektor Sumberdaya Air, kebijakan sektor Lingkungan Hidup serta kebijakan sektor Kehutanan, terutama dalam Konservasi Daerah Aliran Sungai dan Hutan Masyarakat. 5) Kebijakan yang terkait dengan perencanaan dan keuangan serta otonomi daerah dalam rangka pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan tentang Sistem Perencanaan Nasional, Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Otonomi Daerah, sehingga semua rencana kegiatan pembangunan ini dapat diwujudkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang. B. Strategi Strategi yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi dan misi perluasan dan pengelolaan lahan adalah sebagai berikut : 1) Kepemerintahan yang baik (good governance) Melaksanakan manajemen pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan yang efisien, bersih, transparan, bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui penyelenggaraan disiplin anggaran dan penciptaan kebijakan yang mendoro~g peran pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya baik di tingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan kewenangannya. 2) Pengembangan dan pemanfaatan sumberdaya lahan berkelanjutan Melaksanakan pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan melalui ketaatan berbasis regulasi, kebijakan dan program sesuai dengan 9
RKT DIT.PPL TA.2013 peraturan perundang-undangan, termasuk upaya penyediaan data yang akurat, pengendalian lahan, perluasan areal baru pertanian serta optimasi, rehabilitasi dan konservasi lahan. 3) Menetapkan skala prioritas Melaksanakan penetapan skala prioritas kegiatan/sub kegiatan perluasan dan pengelolaan lahan dengan memperhatikan kebutuhan dan kebijakan daerah serta aspirasi masyarakat, kelompok tani/petani di kabupaten/kota serta ketersediaan anggaran. 4) Mendorong pola partisipatif. Melaksanakan pemberdayaan dan perlindungan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan pelaku usaha yang kompetitif. Di samping itu juga mendorong kemampuan petani untuk dapat secara mandiri melakukan usahataninya, sehingga secara bertahap petani mau dan mampu berusaha tani melalui kelompok dan organisasinya di tingkat lapang. 5) Menggalang sinergitas dan meningkatkan kualitas koordinasi Menggalang sinergitas lintas sektor maupun subsektor melalui pembentukan kelompok kerja dalam melaksanakan kegiatan pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan baik di tingkat pusat maupun daerah dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan pembangunan tersebut. Meningkatkan kualitas koordinasi diawali sejak perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi kegiatan/sub kegiatan dengan instansi terkait, terutama yang berada di luar sektor Kementerian Pertanian yang dilaksanakan secara peri~dik dan berkelanjutan. 6) Pemberdayaan Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pertanian Pemberdayaan kelembagaan dimaksudkan untuk mengoptimalkan keluaran yang diharapkan dari pembangunan perluasan dan pengelolaan lahan melalui inovasi, pengikutsertaan lembaga dan sumberdaya manusia yang tersedia pada kelembagaan tersebut. Pemberdayaan tersebut 10
RKT DIT.PPL TA.2013 dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi kegiatan dengan memanfaatkan sumber anggaran dari masing-masing unit kerja yang tersedia. 11
RKT DITPPL TA.2013 FORMULIR RENCANA KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I KEMENTERIAN PERTANIAN Unit Organisasi Eselon II Tahun Anggaran : Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan : 2013 Sasaran Strateqis lndikator Kinerja No. (1) (2) 1 Meningkatnya pembangunan Jalan Pertanian pada kawasan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan Terbangunnya jalan pertanian sepanjang 293 Km yang digunakan petani untuk 1 dan peternakan sebagai infrastruktur pertanian kegiatan usahatani Target (3) 293 Km 2 Meningkatnya luas optimasi lahan pertanian dan Berkembangnya metode SRI seluas 207,000 Ha yang dilaksanakan oleh pengembangan metode SRI 1 petani/kelompok tani di 29 Provinsi, 270 Kabupaten/Kota 207.000 Ha Berkembangnya optimasi lahan pertanian seluas 258,660 Ha yang 2 dilaksanakan oleh petani/kelompok tani di 32 Provinsi,441 Kabupaten/ Kota 258.660 Ha 3 Meningkatnya luas areal pertanian pada kawasan Tercetaknya lahan sawah seluas 15.000 Ha tahun 2013 dan 50.000 ha tahun tanaman pangan 1 2014 yang dimanfaatkan untuk kegiatan usahatani padi di 26 Provinsi, 137 Kabupaten/Kota 65.000 Ha 4 Meningkatnya luas areal pertanian pada kawasan 1 Terlaksananya perluasan areal hortikultura di 28 Provinsi, 100 Kabupaten 2.040 ha hortikultura, perkebunan dan peternakan 2 Terlaksananya perluasan areal perkebunan di 27 Provinsi, 120 Kabupaten 6.720 ha 3 Terlaksananya perluasan areal tebu di 5 Provinsi, 34 Kabupaten 3.000 ha 5 Mengendalikan laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dan mendorong peningkatan status kepemilikan lahan petani serta mengevaluasi pemanfaatan sertipikat tanah petani 4 Terlaksananya perluasan areal peternakan di 30 Provinsi, 149 Kabupaten 3.029 ha 1 Terlaksananya pra sertipikat lahan petani di 25 Provinsi, 131 Kabupaten 650 paket 2 Terlaksananya pasca sertipikat lahan petani di 18 Provinsi, 139 Kabupaten 650 paket 12