PEMATANGAN GONAD IKAN PALMAS (Polypterus senegalus) DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN YANG BERBEDA

dokumen-dokumen yang mirip
PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

PENAMBAHAN VITAMIN E DALAM PAKAN UNTUK MENINGKATKAN POTENSI REPRODUKSI INDUK IKAN SEPAT HIAS ( Trichogaster sp )

PEMBERIAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDA TERHADAP TAMPILAN REPRODUKSI INDUK IKAN BELINGKA (Puntius belinka Blkr)

GONAD MATURATION OF SEPAT RAWA (Trichogaster trichopterus Blkr) WITH DIFFERENT FEEDING TREATMENTS. By Rio Noverzon 1), Sukendi 2), Nuraini 2) Abstract

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(2) : (2013) ISSN :

PEMELIHARAAN INDUK BETINA IKAN ASANG (Osteochilus vittatus, Cyprinidae) PADA WADAH YANG BERBEDA TERHADAP DAYA REPRODUKSI

PENGARUH PERBANDINGAN INDUK JANTAN DAN BETINA DALAM PEMIJAHAN IKAN SEPAT MUTIARA (Trichogaster leeri Blkr) TERHADAP FEKUNDITAS DAN DAYA TETAS TELUR

PENGAYAAN PAKAN DENGAN VITAMIN E UNTUK MENINGKATKAN DAYA REPRODUKSI INDUK IKAN SEPAT MUTIARA (Trichogaster leeri)

3.KUALITAS TELUR IKAN

Yunus Ayer*, Joppy Mudeng**, Hengky Sinjal**

FOR GONAD MATURATION OF GREEN CATFISH

PEMIJAHAN IKAN TAWES DENGAN SISTEM IMBAS MENGGUNAKAN IKAN MAS SEBAGAI PEMICU

PERBANDINGAN INDUK JANTAN DAN BETINA TERHADAP KEBERHASILAN PEMBUAHAN DAN DAYA TETAS TELUR IKAN JELAWAT (Leptobarbus hoevenii)

PENGARUH TEPUNG IKAN LOKAL DALAM PAKAN INDUK TERHADAP PEMATANGAN GONAD DAN KUALITAS TELUR IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus Blkr.

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

BAB III BAHAN DAN METODE

THE EFFECT OF IMPLANTATION ESTRADIOL-17β FOR FERTILITY, HATCHING RATE AND SURVIVAL RATE OF GREEN CATFISH (Mystus nemurus CV)

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

GRANT OF SILK WORMS FEED (Tubifex sp) AND GOLDEN SNAIL (Pomacea canaliculata, L) ON GOING CONCERN AND GROWTH OF SEED GOLDFISH KOI (Cyprinus carpio, L)

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

Indeks Gonad Somatik Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) Yang Masuk Ke Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Respon Tingkat Kepadatan Telur Ikan Gurami (Osphronemus Gouramy. Lac. ) Yang Berbeda Terhadap Daya Tetas Telur 1

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB I. PENDAHULUAN. Protein adalah jenis asupan makan yang penting bagi kelangsungan

TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

BAB III BAHAN DAN METODE. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di PT. Peta Akuarium, Bandung pada bulan April hingga Mei 2013.

Pengaruh salinitas dan daya apung terhadap daya tetas telur ikan bandeng, Chanos-chanos

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

Kata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG

PENGARUH PERBEDAAN SUHU TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BUJUK (Channa lucius Cuvier)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Dosis Ekstrak Hipofisis Ikan Patin (Pangasius hypothalamus) Terhadap Keberhasilan Pemijahan Ikan Bawal Air Tawar (Collosoma macropomum)

BAB I PENDAHULUAN. Prospek perikanan dan budidaya sidat memiliki peluang baik untuk

PEMBERIAN PAKAN ALAMI YANG BERBEDA TERHADAP LAJU SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA IKAN BUJUK (Channa lucius Civier)

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

I. P E N D A H U L U A N

LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BOTIA

PAKAN ALTERNATIF UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA LELE DUMBO (Clarias gariepinus BURCHELL)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

Pengaruh Fluktuasi Suhu Air Terhadap Daya Tetas Telur dan Kelulushidupan Larva Gurami (Osphronemus goramy)

ABSTRAK. Kata Kunci : Platy (Xiphophorus maculates), Pakan, Reproduksi.

I. PENDAHULUAN. Usaha budidaya ikan baung telah berkembang, tetapi perkembangan budidaya

SIKLUS REPRODUKSI TAHUNAN IKAN RINGAN, TIGER FISH (Datnioides quadrifasciatus) DI LINGKUNGAN BUDIDAYA AKUARIUM DAN BAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN TAMBAHAN DENGAN KADAR PROTEIN YANG BERBEDATERHADAP JUMLAH DAN FERTILITAS TELUR INDUK GURAME

PERBANDINGAN JUMLAH INDUK TERHADAP KEBERHASILAN DAYA TETAS DAN KELULUSHIDUPAN LARVA IKAN MAS KOKI (Carrasius auratus) Fretty J M Simbolon

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (2015),

Pematangan Gonad Ikan Betok (Anabas testudineus ) Dengan Pemberian Pakan Buatan Yang Diperkaya Dengan Vitamin E. Netti Aryani 1 dan Hamdan Alawi 2

PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Hatta.

Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

PERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

PENINGKATAN MUTU REPRODUKSI IKAN HIAS MELALUI PEMBERIAN KOMBINASI ASAM LEMAK ESENSIAL DAN VITAMIN E DALAM PAKAN PADA IKAN UJI ZEBRA, Danio rerio

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

I. PENDAHULUAN. adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy) (Khaeruman dan Amri, 2003).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Dosis Pakan Tubifex Sp Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Sidat di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN ALTERNATIF TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA LELE DUMBO (Clarias gariepinus, Burchell)

PENGARUH PEMBERIAN LAMA WAKTU KEJUTAN SUHU TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN GINOGENESIS IKAN KOI (Cyprinus carpio)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) JAYASAKTI

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

SNI : Standar Nasional Indonesia. Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos Forskal) kelas benih sebar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

PENGARUH SALINITAS YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

Efektifitas Berbagai Probiotik Kemasan Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) MARWANA

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

THE INFLUENCES OF CAGE DENSITY ON THE PERFORMANCE OF HYBRID AND MOJOSARI DUCK IN STARTER PERIOD

PENGARUH DOSIS PAKAN Tubifex sp YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN SIDAT (ANGUILLA MARMORATA) DI BALAI BENIH IKAN KOTA GORONTALO OLEH

PENAMBAHAN VITAMIN E DALAM PAKAN UNTUK MEMPERCEPAT PENCAPAIAN MATANG GONAD DAN MENINGKATKAN KUALITAS TELUR INDUK IKAN LELE DUMBO

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER

Transkripsi:

PEMATANGAN GONAD IKAN PALMAS (Polypterus senegalus) DENGAN MENGGUNAKAN PAKAN YANG BERBEDA Herzi Jeantora 1, M. Amri 2, Usman Bulanin 2 1) Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan E-mail : Jhean_tora@yahoo.com 2) Dosen Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta Abstract The purpose of this research is to determine the right type of feed for fish gonadal maturation Palmas (Polypterus senegalus). The method used in this study is a method of completely randomized design experiment with 3 treatments and 3 replications, treatment A (chicken liver), treatment B (silk worm), treatment C (worm). The fish samples used were Palmas female parent fish as much as 9 tails and 9 tails Palmas male parent fish. Parent Palmas fish in an aquarium maintained separately 90x42x35,5 measuring 4 cm pieces and spawning in the aquarium measuring 45x42x30 cm. Feeding twice a day is adlibitum. The results showed that the use of feeding worm significant effect on the rate of attainment of mature gonads time (42 days) and hatching fish eggs Palmas (86.086%). As for the diameter of the eggs and egg fecundity showed the best results in the treatment of A (chicken liver). Keyword : Palmas, feed, worm, chicken liver PENDAHULUAN Ikan Palmas sebagai ikan hias memiliki peluang pasar di Indonesia. Hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat cepat, terutama oleh para kolektor maupun pembudidaya (breeder) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ikan hias atau dibudidayakan, kemudian diekspor untuk memenuhi minat para penggemar ikan hias yang sesuai dengan permintaan pasar internasional (Daelami, 2001). Keberhasilan usaha budidaya ikan ditentukan oleh mutu pakan induk yang diberikan dan ketersediaan pakan setiap saat. Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh (Akhmad et. al., 1990; Mokoginta, 1991; Basri, 1997; Yulfiperius, 2003 dalam Basri, 2011) terlihat bahwa kualitas dari pakan yang diberikan kepada induk ikan akan mempengaruhi perkembangan gonad, fekunditas, daya tetas dan kelangsungan hidup larva. Menurut Sjafei et. al., (1992) bahwa perkembangan gonad dipengaruhi oleh faktor dalam (jenis ikan dan hormon) dan faktor luar (suhu, makanan, intensitas cahaya dll). Faktor luar yang sering mendapatkan perhatian khusus untuk memacu perkembangan gonad adalah pakan. Oleh sebab itu, perlu adanya sebuah penelitian tentang pematangan gonad ikan Palmas (Polypterus senegalus) dengan menggunakan jenis pakan yang berbeda.

Pakan merupakan salah satu komponen pembiayaan terbesar yang menentukan keberhasilan budidaya. Untuk itu diperlukan pakan alternatif yang murah dan mudah didapat. Penggunaan pakan dari Hati ayam, Cacing sutera (tubifex), dan Cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang digunakan dalam penelitian ini karena menurut peneliti pakan tersebut mudah ditemukan dan dijadikan sebagai pakan untuk mematangkan gonad induk ikan Palmas. BAHAN DAN METODA Wadah Wadah yang digunakan dalam penelitian adalah 4 buah Akuarium dengan ukuran 90 x 42 x 35,5 cm, dengan volume air sebanyak 75,6 sebagai wadah pemeliharaan induk dan 9 buah akuarium dengan ukuran 45 x 42 x 30 cm, dengan volume air 28,3 liter sebagai wadah pemijahan liter yang dilengkapi dengan aerasi. Ikan Uji Dalam percobaan ini yang digunakan adalah induk betina ikan Palmas (Polypterus senegalus) sebanyak 9 ekor dan 9 ekor induk jantan ikan Palmas (Polypterus senegalus) yang di peroleh dari Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta, Padang. Pakan Uji Pakan uji yang digunakan adalah Hati ayam yang memiliki kandungan gizi 22,10 % protein, 4,00 % lemak, 2,60 % karbohidrat (Word Population Food, 2013). Kemudian Cacing sutera dengan kandungan gizi 57,50 % protein, 13,50 % lemak (BRKP, 2006), Serta Cacing tanah dengan kandungan gizi yang cukup tinggi, yaitu 64-76 % protein, 7 10 % lemak (Palungkun, 1999). Metode Penelitian Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan 3 ulangan. Untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan dilakukan analisis ragam, uji DNMRT. Adapun perlakuan yang akan digunakan adalah : Perlakuan A : pakan yang digunakan adalah Hati ayam. Perlakuan B : pakan yang digunakan adalah Cacing sutera. Perlakuan C : pakan yang digunakan adalah Cacing tanah. Peubah yang diamati dalam penalitian ini adalah : Kecepatan waktu pencapaian matang gonad, fekunditas, diameter telur, derajat penetasan telur. 2

HASIL PEMBAHASAN Kecepatan Waktu Pencapaian Pemijahan Rata-rata hasil pengamatan kecepatan waktu pencapaian pemijahan induk ikan Palmas yang diberi pakan berbeda disajikan pada Tabel 1. Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa kecepatan waktu pencapaian pemijahan (hari) yang paling cepat terdapat pada perlakuan C (42 hari), kemudian diikuti dengan perlakuan B (45 hari), perlakuan A (51 hari). Tabel 1. Kecepatan waktu pencapaian matang gonad induk ikan Palmas (hari) dalam setiap perlakuan. Perlakuan Rata-rata (hari) A 51 B 45 C 42 rata-rata kecepatan waktu pencapaian pemijahan induk ikan Palmas dengan menggunakan pakan berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hal ini terbukti dengan nilai F hit > dari F tabel 0,05. Dari uji lanjut Duncan s memberikan hasil lama waktu pencapaian pemijahan rata rata berpengaruh nyata (P > 0,05) antara perlakuan A dengan perlakuan C dan perlakuan A dengan perlakuan B, sedangkan untuk perlakuan B dengan perlakuan C berpengaruh tidak nyata.. Dari Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa pemberian pakan yang berbeda dengan kandungan gizi yang berbeda, dapat mempengaruhi kecepatan ikan Palmas dalam melakukan pemijahan. Seperti pada perlakuan C dengan rata rata 42 hari merupakan waktu tercepat untuk induk ikan Palmas dalam melakukan pemijahan. Sedangkan, waktu terlama untuk induk ikan Palmas melakukan pemijahan yaitu pada perlakuan A dengan rata rata 51 hari. Dari hasil penelitian menunjukkan induk ikan Palmas mampu melakukan pemijahan dengan cepat seiring tingginya kandungan protein dari pakan yang diberikan kepada induk ikan Palmas selama penelitian. Karena menurut Kamler (1992) bahan dasar proses pematangan gonad terdiri atas karbohidrat, lemak dan protein. Fekunditas Rata-rata hasil pengamatan fekunditas induk ikan Palmas yang diberi berbeda disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Fekunditas ikan Palmas (butir) dalam setiap perlakuan dan ulangan selama penelitian. Perlakuan Rata-rata (butir) A 317 B 182 C 260 3

Pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa nilai fekunditas (butir) tertinggi terdapat pada perlakuan A (317 butir) diikuti dengan perlakuan C (260 butir), B (182 butir). rata-rata nilai fekunditas induk ikan Palmas yang diberi pakan berbeda tidak berpengaruh nyata. Hal ini terbukti dengan nilai F hitung < dari F tabel 0,05. Rohmy (2010) menyatakan faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas telur yang dikeluarkan antara lain kualitas induk yang dipengaruhi faktor internal (umur, genetik) dan eksternal (pakan dan lingkungan). Umur induk yang terlalu muda atau matang pertama kali biasanya menghasilkan telur yang jumlahnya sedikit dan kualitasnya kurang bagus, sedangkan umur induk yang terlalu tua tidak dianjurkan karena sudah terjadi penurunan kualitas hormon reproduksinya, sehingga telur yang dihasilkan juga tidak bagus. Pada penelitian yang dilakukan diduga umur ikan bervariasi, sehingga kuantitas telur yang dihasilkan oleh ikan tidak dipengaruhi oleh kandungan protein dari pakan yang diberikan. Karena dalam penelitian yang dilakukan Basri (2011) menyatakan bahwa perbedaan fekunditas diduga disebabkan oleh perbedaan kadar protein yang diberikan pada induk ikan Belingka. Hal ini juga dikuatkan oleh Syandri et. al., (2008) faktor yang menentukan fekunditas ikan adalah mutu pakan. Diameter Telur Rata-rata hasil pengamatan tentang diameter telur ikan Palmas yang diberi pakan berbeda disajikan pada Tabel 3. Bedasarkan pada Tabel 3, menunjukkan rata-rata diameter (µm) telur ikan Palmas yang terbesar terdapat pada perlakuan A (583,47), diikuti dengan perlakuan C (538,69) dan perlakuan B (520,6). Tabel 3. Diameter telur (µm) induk ikan Palmas Perlakuan Rata-rata (µm) A 583,47 B 520,6 C 538,69 rata-rata diameter telur ikan Palmas dengan pakan yang berbeda tidak berpengaruh nyata. Hal ini terbukti dengan nilai F hitung < dari F tabel 0,05. Perbedaan ukuran diameter telur tersebut disebabkan oleh mutu pakan yang diberikan kepada induk ikan baik protein, lemak maupun unsur mikronutrien, sedangkan komponen utama bahan baku telur adalah protein, lipida, karbohidrat dan abu (Kamler, 1992 dalam Basri 1997). Menurut Sccot (1979) dalam Azrita et. al., (2009) juga menyatakan 4

bahwa diameter telur species ikan beragam antar individu. Derajat Penetasan Telur Dari hasil pengamatan tentang derajat penetasan telur induk ikan Palmas dengan menggunakan pakan yang berbeda disajikan pada tabel 4. Tabel 4. Derajat penetasan telur (%) induk ikan Palmas Perlakuan Rata-rata (%) A 71,07 B 80,35 C 86,086 Pada Tabel 4 di atas menunjukkan rata-rata derajat penetasan telur (%) tertinggi terdapat pada perlakuan C (86,086 %) diikuti dengan perlakuan B (80,35 %) dan perlakuan A (71,07 %) rata-rata derajat penetasan telur induk ikan Palmas yang diberi pakan berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Hal ini terbukti dengan nilai F hitung > dari F tabel 0,05. Dari uji lanjut memberikan hasil derajat penetasan telur rata-rata berpengaruh nyata (P<0,05) antara perlakuan A terhadap perlakuan C dan tidak berbeda nyata terhadap perlakuan B. Menurut Oyen et. al., (1991), yang menyatakan bahwa persentase daya tetas telur selalu ditentukan oleh persentase fertilisasi, yaitu semakin tinggi fertilisasi (telur yang dibuahi), maka semakin tinggi pula daya tetas telur. Dari hasil penelitian Trisna (1995), ternyata tidak semua telur yang dibuahi menetas dengan baik. Tidak menetasnya telur yang telah dibuah ini diduga disebabkan karena kualitas telur yang kurang baik sehingga mengakibatkan adanya telur yang mati atau tidak berkembang kemungkinan lain disebabkan oleh serangan jamur. Hal tersebut dapat dilihat dari perlakuan A yang diberikan pakan Hati ayam, memiliki fekunditas tertinggi namun memiliki derajat penetasan yang lebih rendah dibandingkan perlakuan B yang berikan pakan Cacing sutera dan perlakuan C yang diberi pakan Cacing tanah. KESIMPULAN Dari hasil penelitian tentang pematangan gonad ikan Palmas (Polypterus senegalus) dengan menggunakan pakan yang berbeda dapat disimpulkan bahwa : 1. Pakan dengan kandungan protein tertinggi sebesar 64 76 % pada perlakuan C (Cacing tanah) mempengaruhi kecepatan waktu pencapaian pemijahan (rata- rata 42 hari) dan derajat penetasan telur (rata rata 86,068 %). 5

2. Hati ayam pada perlakuan A sebagai salah satu pakan yang digunakan mampu meningkatkan jumlah telur yang dihasilkan oleh induk ikan Palmas dengan rata rata 317 butir, namun kurang bagus dalam hal jumlah larva yang menetas dengan rata- rata derajat penetasan telur sebesar 71,07 %. 3. Jika diberi pakan dengan cacing sutera sebagai perlakuan B jumlah telur yang dihasilkan sedikit dibandingkan perlakuan A (hati ayam) dan perlakuan C (cacing tanah). DAFTAR PUSTAKA Azrita; Syandri, H; Basri, Y. 2009. Pemanfaatan Limbah Telur Ikan Bilih Sebagai Bahan Pakan Untuk Meningkatkan Daya Reproduksi Ikan Belingka (Puntius belingka blkr) dan Hasil Produksi Benih Secara Massal. Laporan Penelitian Universitas Bung Hatta. Basri, Y. 1997. Penambahan Vitamin E Pada Pakan Buatan Dalam Usaha Meningkatkan Potensi Reproduksi Induk Ikan Gurami (Osphronemus gouramy lacepede). Tesis Program Pascasarjana IPB. Bogor. Basri, Y. 2011. Jurnal Pemberian Pakan Dengan Kadar Protein Yang Berbeda Terhadap Tampilan Reproduksi Induk Ikan Belingka (Puntius belingka Blkr). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Bung Hatta. Padang. BRKP (Badan Riset Kelautan dan Perikanan). 2006. Pakan alami untuk benih ikan hias. 1 hlm. http://www.brkp.dkp.go.id/leafleat. php. html. Daelami, D. 2001. Usaha pembenihan ikan hias air tawar. Penebar swadaya, Jakarta. Kamler, E. 1992. Early Life History of fish, an Enegities Aprood. Chapman and Hall. London. Oyen, F.G.L.E.C.M.M. Camp And E.S.W. Bongo. 1991. Effect on Acid Stress on The Embryonic Development of The Common Carp (Cyprinus carpio L). J Aguat. Toxt. Palungkun, R. 1999. Sukses Beternak Cacing Tanah (Lumbricus rubellus). PT Penebar Swadaya, Jakarta. Rohmy, S., Permana, A., Subamia, I. W., Nur, B. 2010. Pengamatan pemijahan ikan palmas albino (Polypterus senegalus var.) dengan stimulasi hormon gonadotropin. Balai Riset Budidaya Ikan Hias. Depok. Sjafei, D. S., M. F. Rahajo., R. Affandi., M. Brajo & Sulistiono. 1992. Fisiologi Ikan II. Reproduksi Ikan. IPB. Bogor. Syandri, H dan Y. Basri; N. Aryani; Azrita. 2008. Kajian kadar nutrisi telur ikan Bilih (Mystacoulecus padangensis Blkr) dari limbah hasil penangkapan nelayan di Danau Singkarak. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Trisna, D. 1995. Pengaruh penambahan berbagai bahan pengencer pada mani ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) terhadap derajat pembuahan dan daya tetas telur. Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta. Padang. World Population Food. Hati ayam. 16 Juli 2014.http://World population.- net/food/id/369. 6