BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian dunia. Bank memberikan jasa pelayanan produk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dapat dikatakan indikator utama kemajuan ekonomi bangsa. PD.

BAB I PENDAHULUAN. sudah direncanakan maupun keperluan yang mendesak dapat terpenuhi.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang berperan strategis dalam menyelesaikan dan menyeimbangkan

BAB I. PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di suatu negara. Sektor perbankan seperti Bank Indonesia

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lintas pembayaran, menyimpan, dan meminjam dana. disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun Selama kurun waktu 20

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan hubungan antar perusahaan dan pelanggan secara permanen. Untuk

BAB II URAIAN TEORITIS

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. baru dan masuknya cabang-cabang bank asing di Indonesia, sehingga persaingan

BAB I PENDAHULUAN. yang kian dinamis, maka timbul tujuan-tujuan lain orang menggunakan jasa bank.

BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. yang baik tetapi juga pada bentuk produk yang ditawarkan. Upaya bank untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. jembatan antara surplus unit dengan defisit unit dalam ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. dan telah menjadi kebanggan tersendiri. Bank Jatim telah berupaya keras untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan dalam memilih bank dan produk produk yang diberikan. bersaing, serta pelayanan yang memuaskan. Produk produk jasa

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. (funding) dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut. disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. pensiun, penyediaan sistem pembayaran dan mekanisme transfer dana.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha. Hal ini yang akan menimbulkan dunia perbankan tidak

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi memerlukan peran serta lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan perekonomian dalam suatu Negara. Menurut Drs. Mohammad Hatta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992, yang telah diubah menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Negara berkembang maupun negara maju, perbankan adalah suatu industri

BAB I PENDAHULUAN. semakin pandai dalam memilih bank. Bank yang baik adalah bank yang dapat

BAB I. PENDAHULUAN. Dalam pendidikan IPS terdapat lima tradisi social studies, yakni: (1) IPS sebagai

I. PENDAHULUAN. di dunia, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berperan penting dalam. memengaruhi pembangunan nasional demi kemajuan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Pada situasi persaingan perbankan, bank-bank membutuhkan

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan bank tersebut dimana dalam penilaian kesehatannya, Bank

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi nasional sangat penting peranannya didalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kegiatan perekonomian, dunia perbankan sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk ditanamankan pada sektor produksi dan investasi, di samping

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

PROSEDUR PEMBUKAAN GIRO RUPIAH PADA BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG KUSUMA BANGSA SURABAYA TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan dan sebagai wadah kegiatan ekonomi. Menurut Pasal 1

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

PELAKSANAAN PEMBUKAAN TABUNGAN FAEDAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH CABANG PEMBANTU RUNGKUT SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia terasa

UNISKA TABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Kegiatan perekonomian yang sehari-hari dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2). deposito yang sebagaimana dapat menjadi alternatif untuk berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan dapat mempertahankan posisi pasarnya di tengah-tengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara sedang berkembang yang sedang giat-giat

menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi, khususnya dalam ha1 investasi. Hal

PENDAHULUAN. modal kerja dan usaha, perdagangan, dan distribusi banyak ditentukan oleh ada

BAB I PENDAHULUAN. itu, setiap perusahaan harus berusaha meningkatkan pelayanan ( services)

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan persaingan antar bank yang semakin ketat. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. dimana perkembangan jumlah bank termasuk Bank Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perbankan Indonesia sekarang ini semakin berkembang terutama dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Wahyudi Ruwianto / FE / IE

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri atas perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor

DOSEN PEMBIMBING : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSI Tiara Lenggogeni EB06

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian giro nasabah 2. Mengidentifikasi jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada bank telah mendorong munculnya bank-bank baru dan. menimbulkan persaingan antar bank dalam memperebutkan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan memberikan kontribusi yang besar di Indonesia. Lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan penyaluran kredit dan investasi. Kegiatan perkreditan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam mengalokasikan sumber-sumber ekonomi untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kompetitif, efisien, dan memenuhi prinsip kehati-hatian serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan ini memiliki peran yang sangat vital dalam menunjang perekonomian rakyat. Masyarakat berhubungan dengan lembaga perbankan karena adanya kepercayaan, demikian juga lembaga perbankan terhadap masyarakat. Masyarakat percaya bahwa perbankan akan memberikan keuntungan terhadap nasabahnya dalam bentuk materi misalnya bunga, maupun non-materi misalnya keamanan atas barang berharga (dana) yang dititipkan atau disimpan di bank tersebut. Secara umum calon nasabah yang akan menabung di bank tentu akan memilih bank yang dapat memberikan keuntungan, pelayanan yang memuaskan serta kemudahan bertransaksi. Setiap nasabah akan memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor tertentu untuk memutuskan menabung. Nasabah akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut untuk mencari kepuasan dalam menyimpan dananya di bank, karena bagaimanapun konsumen dalam perilakunya akan mencari kepuasan yang maksimal dalam memenuhi kebutuhannnya.

Di Indonesia, dunia perbankan telah berkembang dengan cukup pesat. Setiap bank bersaing dalam mencari nasabah untuk meningkatkan kualitas dan financialnya masing-masing. Dalam kondisi persaingan yang sangat ketat ini, hal utama yang harus diprioritaskan oleh perusahaan perbankan adalah pelayanan yang maksimal agar kepuasan nasabah tercapai. Dalam membuat keputusan menabung biasanya masyarakat memperhatikan faktor tingkat bunga. Tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi bisa menarik masyarakat untuk menabung lebih banyak. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau juga dapat memengaruhi minat nasabah menabung pada bank tersebut. Berdasarkan Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 jenis perbankan terdiri dari dua jenis bank yaitu, bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dilihat dari segi kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum, kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana saja, bahkan dalam menghimpun dana BPR dilarang untuk menerima simpanan giro. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Menurut Keynes, tidak semua dari penghasilan akan dibelanjakan untuk barang dan jasa. Misalnya hanya 80%-nya atau 90%-nya saja, sedangkan sisanya sebesar 10-20%-nya akan ditabung. Keynes berpendapat bahwa setiap masyarakat mempunyai kebiasaan 2

tertentu mengenai berapa dari pendapatan rumah tangga yang dibelanjakan untuk barang dan jasa (C) dan berapa yang ditabung (S). Menurut pengalaman yang bisa kita lihat sehari-hari, bahwa semakin besar penghasilan seseorang, semakin besar bagian dari penghasilan yang bisa disisihkan untuk ditabung tanpa ia harus menderita kekurangan makanan/pakaian dan sebagainya. Menurut pandangan kaum klasik, konsumen (rumah tangga) yang menyisihkan pendapatannya untuk ditabung tidak serta merta melakukannya, karena mereka ingin mendapatkan manfaat dari uang yang ditabung tersebut. Untuk menggiatkan masyarakat menabung maka suku bunga dari tabungan haruslah sesuai dengan keinginan masyarakat. Dengan demikian persentase tertentu dari balas jasa terhadap tabungan haruslah diberikan kepada masyarakat pemilik tabungan. Jadi menurut pandangan klasik semangat menabung masyarakat dapat dirangsang dengan menaikkan suku bunga, yaitu tingkat tabungan akan semakin tinggi bila suku bunga tinggi (tabungan berbanding lurus dengan suku bunga). (Putong,2015) Beberapa kelebihan menabung di BPR adalah syarat pembukaan rekening mudah, sebagian besar BPR tidak membebankan biaya administrasi bulanan, ketentuan setoran awal pembukaan rekening dan setoran ke rekening lebih rendah, ketentuan saldo minimum yang lebih rendah sehingga kesempatan mendapatkan bunga terbuka luas bagi nasabah kecil sekalipun, dan jika BPR mengadakan undian hadiah tentu kemungkinan mendapatkannya lebih besar karena jumlah nasabahnya tidak sebanyak bank umum. 3

PD BPR Bank Sleman merupakan salah satu bank yang dituntut untuk mampu bersaing dengan bank-bank lain. PD BPR Bank Sleman yang pada saat pendiriannya bernama Bank Pasar ini beralamat di Jalan Magelang Km. 10 Tridadi, Sleman, Yogyakarta. Salah satu kegiatan utama PD BPR Bank Sleman adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan atau deposito. Salah satu keunggulan dari PD BPR Bank Sleman saat ini adalah mulai dioperasionalkannya layanan ATM pada produk tabungan. Dalam kegiatan operasionalnya, PD BPR Bank Sleman menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan lembaga keuangan lain seperti bank umum, bank swasta maupun BPR lainnya. PD BPR Bank Sleman mempertahankan prestasinya sebagai BPR Terbaik 2014 dengan menyapu bersih hampir seluruh kategori yang dikompetisikan pada ajang BUMD & CEO BUMD Award 2014. Berikut adalah data jumlah nominal tabungan dan jumlah penabung pada PD BPR Bank Sleman dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Tabel 1. 1 Jumlah Nominal Tabungan pada PD BPR Bank Sleman Periode Jumlah Nominal Tabungan (Rp) Pertumbuhan (%) 2010 53.974.138.439-2011 65.199.537.957 20,79 2012 101.544.033.247 55,74 2013 135.443.373.098 33,38 2014 153.019.066.199 12,97 Rata-rata tingkat pertumbuhan 30,72 Sumber : PD BPR Bank Sleman 4

Tabel 1. 2 Jumlah Penabung pada PD BPR Bank Sleman Periode Jumlah Penabung Pertumbuhan (%) 2010 12.695-2011 13.848 9,08 2012 14.823 7,04 2013 17.016 14,79 2014 21.312 25,24 Rata-rata tingkat pertumbuhan 14,03 Sumber : PD BPR Bank Sleman Berdasarkan informasi tabel 1.1, dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 terjadi kenaikan jumlah nominal tabungan sebesar 20,79%. Pada tahun 2011 sampai 2012 terjadi kenaikan jumlah nominal tabungan sebesar 55,74%. Pada tahun 2012 sampai 2013 terjadi kenaikan jumlah nominal tabungan sebesar 33,38%. Pada tahun 2013 sampai 2014 terjadi kenaikan jumlah nominal tabungan sebear 12,97%. Berdasarkan informasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun jumlah nominal tabungan pada PD BPR Bank Sleman terus mengalami peningkatan, namun apabila dilihat dari tingkat pertumbuhannya pada tahun 2012 sampai tahun 2014 terus mengalami penurunan. Berdasarkan informasi tabel 1.2, dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 terjadi kenaikan jumlah penabung sebesar 9,08%. Pada tahun 2011 sampai 2012 terjadi kenaikan jumlah penabung sebesar 7,04%. Pada tahun 2012 sampai 2013 terjadi kenaikan jumlah penabung sebear 14,79%. Pada tahun 2013 sampai 2014 terjadi kenaikan jumlah penabung sebear 25,24%. Berdasarkan informasi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa dari tahun ke tahun jumlah penabung pada PD BPR Bank Sleman terus mengalami 5

peningkatan, namun pada tahun 2011 sampai tahun 2012 tingkat pertumbuhannya mengalami penurunan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budiarti (2010) memperlihatkan bahwa pengaruh antara kualitas pelayanan dan periklanan terhadap keputusan nasabah menabung pada PT. BPR Weleri Makmur Semarang adalah positif signifikan. Menurut penelitian Tiwow (2013) faktor produk, promosi, lokasi, harga, proses, orang/karyawan dan bukti fisik, secara simultan signifikan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk menabung. Bauran pemasaran yang berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen yang menabung pada PT.BPR Dana Raya adalah variabel promosi. Penelitian Setiawan (2010) memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel produk, harga, lokasi, dan promosi terhadap keputusan menabung di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kediri. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilihan Nasabah untuk Menabung pada PD BPR Bank Sleman. 1.2 Rumusan Masalah a) Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pilihan nasabah untuk menabung pada PD BPR Bank Sleman? b) Preferensi apa yang paling dominan memengaruhi pilihan nasabah untuk menabung di PD BPR Bank Sleman? 6

1.3 Tujuan Penelitian a) Untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pilihan nasabah untuk menabung pada PD BPR Bank Sleman. b) Untuk mengetahui preferensi yang paling dominan memengaruhi pilihan nasabah menabung di PD BPR Bank Sleman. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1) Menambah ilmu pengetahuan, khususnya tentang faktor-faktor yang memengaruhi pilihan seorang nasabah menabung di bank. 2) Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang ada relevansi dengan penelitian ini. 3) Bagi pihak perbankan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk dapat mengenal dan memahami keinginan dan kebutuhan masyarakat guna perbaikan kinerja perusahaan dan untuk pembangunan serta kesejahteraan masyarakat. 4) Bagi penulis sendiri penelitian ini menjadi sebuah awal pembelajaran untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai kewajiban untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar Ahli Madya 1.5 Kerangka Penulisan Menurut pandangan klasik semangat menabung masyarakat dapat dirangsang dengan menaikkan suku bunga, yaitu tingkat tabungan akan semakin tinggi bila suku bunga tinggi. 7

Berdasarkan penelitian Budiarti (2010) pengaruh kualitas pelayanan signifikan positif terhadap keputusan nasabah menabung, dan menurut penelitian Tiwow (2013) dan Setiawan (2010) variabel harga (bunga) dan variabel lokasi signifikan terhadap keputusan nasabah menabung. Dalam memecahkan suatu masalah perlu disusun suatu kerangka pemikiran agar mempunyai bentuk yang terarah pada pemecahan masalah. Skema kerangka pemikiran dari Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pilihan Nasabah untuk Menabung pada PD BPR Bank Sleman adalah: Grafik 1. 1 Kerangka Penulisan Pelayanan bank (X1) Suku Bunga (X2) Keputusan Menabung (Y) Lokasi bank (X3) Sumber : Dari tinjauan teoritis dan berbagai studi literatur Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, dapat dijelaskan bahwa dalam menentukan pilihan menabung di PD BPR Bank Sleman dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pelayanan bank terhadap nasabah, tingkat bunga tabungan yang ditawarkan dan lokasi bank. 8