DESAIN DAN PENGGUNAAN e2glite Expert System Shell UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT THT

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2glite Expert System Shell

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT THT DENGAN MENGGUNAKAN METODE E2GLITE EXPERT SYSTEM SHELL. Fitriana Harahap

Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT Berbasis Web dengan e2glite Expert System Shell. Disusun Oleh : T. Ryan Fonna Pengenalan Pola

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DENGAN SHELL E2GLITE UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT HATI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT THT BERDASARKAN GEJALANYA UNTUK MENENTUKAN ALTERNATIF PENGOBATAN MENGGUNAKAN TANAMAN OBAT

Penentuan Tingkat Resiko Penyakit Menggunakan Tsukamoto Fuzzy Inference System

LAPORAN AKHIR PKMP SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AWAL PENYAKIT THT (TELINGA, HIDUNG, TENGGOROK) BERBASIS SMS (SHORT MESSAGE SERVICE)

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT

JSIKA Vol. 5, No. 4. Tahun 2016 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGENALAN JENIS PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT THT

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit THT Menggunakan Metode Backward Chaining

LAMPIRAN. 1. Konsultasi.java. package com.example.saksermu.tht;

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA AWAL PENYAKIT THT

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

PEMBANGUNAN SISTEM PAKAR. Mata Kuliah Sistem Pakar Erfanti Fatkhiyah, ST., M.Cs.

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization memperkirakan secara kasar bahwa di dunia terdapat ±120

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. yang ditimbulkan. Meskipun hanya dari gejala klinis (gejala-gejala yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PROGRAM BANTU IDENTIFIKASI PENYAKIT THT

Penerapan Metode Forward Chaining untuk Mendeteksi Penyakit THT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

Seminar Nasional Ilmu Komputer dan Aplikasinya SNIKA /11/2008

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

BAB I PENDAHULUAN. Gangguan sistem pernafasan merupakan penyebab utama morbiditas dan

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 5 No. 1 Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Pakar adalah program AI yang menggabungkan basis pengetahuan

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.03(2016), Hal ISSN : X

FERNANDYA RISKI HARTANTRI / F DASAR-DASAR HTML

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS SINDROM AKIBAT KELAINAN GENETIS PADA MANUSIA

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

DIAGNOSA PENYAKIT TELINGA HIDUNG DAN TENGGOROKAN (THT) PADA ANAK DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE ANDROID

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya para pakar (expert). Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.

Mengenal JavaScript dan Struktur JavaScript 1

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA ANAK USIA 0-36 BULAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (CF) Kunto Nashiruddin Ahmad ( ) 2

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sistem pakar yang akan di rancang merupakan Sistem pakar untuk deteksi dini

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB DIAGNOSA PENYAKIT THT (TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN) MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS INFLUENZA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS JENIS JERAWAT PADA WAJAH MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT BABI DENGAN METODE BACKWARD CHAINING

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

VISUALISASI METODE REFLEKSOLOGI UNTUK PENYEMBUHAN PENYAKIT DENGAN VISUAL BASIC

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ISPA DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

TELEMATIKA, Vol. 06, No. 02, JANUARI, 2010, Pp ISSN X SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM YANG DISEBABKAN OLEH VIRUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

PENDEKATAN TEORI AUTOMATA UNTUK MENYELESAIKAN APLIKASI-APLIKASI DI BIDANG ILMU KECERDASAN BUATAN

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF PEMILIHAN OBAT DENGAN MEMANFAATKAN XPERTRULE

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dipaparkan teori-teori yang melandasi di dalam pembangunan sistem pakar yang penulis akan buat.

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DIAGNOSA OTORINGOLARINGOLOGI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

Pengenalan JavaScript

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V E R T I G O. Yayan A. Israr, S. Ked. Author : Faculty of Medicine University of Riau Arifin Achmad General Hospital of Pekanbaru

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI PADA PENYAKIT TUBERKULOSIS

Transkripsi:

ISSN: 1693-6930 13 DESAIN DAN PENGGUNAAN e2glite Expert System Shell UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT THT Lina Handayani 1, Tole Sutikno 2 1 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan 2 Program Studi Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan Kampus III UAD Jln. Prof Soepomo, Janturan, Telp. (0274) 379418, Fax. (0274) 381523 email: asa2_uad@yahoo.comm, tholes2000@yahoo.com Abstrak Studi empiris telah membuktikan bahwa para ahli medis tidak selalu menghasilkan keputusan diagnosis medis yang optimal, karena banyaknya informasi yang harus diolah untuk membuat diagnosis yang optimal. Otak manusia memiliki kemampuan untuk menerima informasi, menganalisis, menggambarkan, menciptakan, berkonsentrasi dan berpikir, namun sangat terbatas jika digunakan untuk menyimpan fakta-fakta yang banyak secara permanen, memanggil fakta-fakta tersebut kembali dengan cepat dan tepat, serta menangani variabelvariabel yang berbeda pada saat yang bersamaan. E2gLite memberikan kemudahan dalam hal pembangunan sistem pakar serta pelaksanaan konsultasi oleh pengguna Pada desain sistem pakar berbasis web dengan shell e2glite harus dibuat 2 buah file, yaitu file halaman web yang berisi applet e2glite dan file basis pengetahuan. Kedua file tersebut harus ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh pembuat e2glite.. Paper ini akan menjelaskan desain dan penggunaan sistem pakar untuk diagnosis penyakit THT berbasis web dengan shell e2glite. Berdasarkan hasil pengujian, sistem pakar yang didesain dengan shell e2glite untuk diagnosis penyakit THT, dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengindentifikasikan 23 jenis penyakit THT berdasarkan variasi input 38 gejala yang diberikan. Sistem juga dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan Pengguna memiliki kesempatan untuk mengetahui mengapa sebuah pertanyaan diajukan dan meminta penjelasan bagaimana sebuah kesimpulan diambil oleh sistem. Kata kunci : sistem pakar, penyakit THT, shell e2glite Pendahuluan Sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli (expert). Dengan sistem pakar, diharapkan bahwa orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktifitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktifitas, yaitu: tambahan pengetahuan, representasi pengetahuan, inferensi pengetahuan dan pengalihan pengetahuan ke pengguna. Pengetahuan yang disimpan ke komputer disebut sebagai basis pengetahuan. Salah satu penerapan sistem pakar adalah dalam bidang medis. Saat ini kebutuhan manusia akan pelayanan medis yang lebih baik sangat mendesak, yang berarti dukungan instrumentasi medis modern menjadi sangat dibutuhkan termasuk metode untuk membantu analisisnya sehingga dihasilkan diagnosis yang lebih optimal. Desain Dan Penggunaan E2GLITE (Lina Handayani)

14 ISSN: 1693-6930 1. KAJIAN PUSTAKA 1.1 Proses Diagnosis Penyakit Proses diagnostik merupakan perpaduan dari aktifitas intelektual dan manipulatif. Diagnosis sendiri didefinisikan sebagi suatu proses penting pemberian anam dan pengklasifikasian penyakit-penyakit pasien, yang menunjukkan kemungkinan nasib pasien dan yang mengarahkan pada pengobatan tertentu. Diagnosis banding, sebagaimana halnya dengan penelitian-penelitian ilmiah, didasarkan atas metode hipotesis. Dengan metode hipotesis ini menjadikan penyakit-penyakit begitu mudah dikenali hanya dengan suatu kesimpulan diagnostik. Diagnosis banding dimulai sejak permulaan wawancara medis dan berlangsung selama melakukan pemeriksaan fisik. Dari diagnosis banding tersebut akan diperoleh pertanyaanpertanyaan yang terarah, perincian pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk menentukan pilihan tes-tes serta pemeriksaan khusus yang akan dikerjakan. Data yang berhasil dihimpun, akan dipertimbangkan dan diklasifikasikan berdasarkan keluhan-keluhan dari pasien serta hubungannya terhadap penyakit tertentu. Berdasarkan gejala-gejala serta tanda-tanda yang dialami oleh penderita, maka penegakkan diagnosis akan lebih terpusat pada bagian-bagian tubuh tertentu. Dengan demikian penyebab dari gejala-gejala dan tanda-tanda tersebut dapat diketahui dengan mudah dan akhirnya diperoleh kesimpulan awal mengenai penyakit tertentu. 1.2 Jenis Penyakit THT dan gejala-gejalanya. Tabel 1 berikut, menyajikan daftar jenis penyakit THT (Telinga Hidung Tenggorokan) beserta gejala-gejalanya, yang digunakan untuk membangun sistem pakar yang dijelaskan pada paper ini. Pada tabel ini, terdapat 23 jenis penyakit THT (A..W) dengan 38 gejala. Tabel 1. Jenis Penyakit THT dan Gejala-gejalanya. No Penyakit A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W Gejala 1 Demam v v v v v v v v v v 2 Sakit kepala v v v v v v v v 3 Nyeri saat bicara atau menelan v v v v v v v 4 Batuk v v v v v v 5 Hidung tersumbat v v v v v v 6 Nyeri telinga v v v v 7 Nyeri tenggorokan v v v v v 8 Hidung meler v v v v 9 Letih dan lesu v v v v 10 Mual dan muntah v v v v 11 Selaput lendir merah dan bengkak v v v v 12 Ada benjolan di leher v v v 13 Nyeri leher v v v 14 Pembengkakan kelenjar getah v v v bening 15 Pendarahan hidung v v v 16 Suara serak v v v 17 Bola mata bergerak tanpa sadar v v 18 Dahi sakit v v 19 Leher bengkak v v 20 Tuli v v 21 Ada yang tumbuh dimulut v 22 Air liur menetes v 23 Berat badan turun v 24 Bunyi nafas abnormal v 25 Infeksi sinus v 26 Nyeri antara mata v 27 Nyeri pinggir hidung v 28 Nyeri pipi di bawah mata v 29 Nyeri wajah v 30 Perubahan kulit v 31 Perubahan suara v 32 Radang gendang telinga v 33 Sakit gigi v 34 Serangan vertigo v 35 Telinga berdengir v 36 Telinga terasa penuh v 37 Tenggorokan gatal v 38 Tubuh tak seimbang v TELKOMNIKA Vol. 3, No. 1, April 2005 : 13-20

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 15 A W berturut-turut adalah contract ulcers, abses parafaringeal, abses peritonsiler, barotitis media, deviasi septum, faringitis, kanker laring, kanker leher dan kepala, kanker leher metastatik, kanker nasofaring, kanker tonsil, laryngitis, neuronitis vestibularis, osteosklerosis, otitis media akut, meniere, tonsillitis, tumor syaraf pendengaran, vertigo postular, sinusitis maksilaris, sinusitis frontalis, sinusitis etmoidalis, dan sinusitis sfenoidalis. Sebagai contoh, penyakit faringitis (F) mempunyai gejala: demam, nyeri saat bicara atau menelan, nyeri tenggorokan, nyeri leher dan pembengkakan kelenjar getah bening. 2. e2glite EXPERT SYSTEM SHELL Pengembangan sebuah sistem pakar dapat dilakukan dengan 2 cara. Cara pertama adalah dengan membangun sendiri semua komponen di atas, sedangkan cara kedua adalah dengan memakai semua komponen yang sudah ada, kecuali isi basis pengetahuan. Penggunaan cara kedua disebut sebagai membangun sistem pakar dengan shell. E2gLite adalah sebuah shell sistem pakar yang dikembangkan oleh Expertise2Go yang berbasis internet dan dilengkapi applet Java. E2gLite memberikan kemudahan dalam hal pembangunan sistem pakar serta pelaksanaan konsultasi oleh pengguna. Basis pengetahuan berupa file teks yang berisi fakta dan aturan yang dapat dibuat dengan editor teks dan disimpan sebagai file *.kb, sedangkan pengguna cukup menggunakan bowser umum yang memiliki fitur Java seperti Netscape Navigator dan Internet Explorer. Jika Internet Explorer yang terinstall tidak mempunyai fitur Java, dapat ditambah dengan menginstall Microsoft Virtual Machine Proxy Server. E2gLite dapat didownload dari http://www.expertise2go.com secara gratis. Kelebihan e2glite terletak pada kemudahan akses dan penggunaannya. Kemudahan akses, karena e2glite yang berisi applet Java dan basis pengetahuan dapat didownload ke browser pengguna. Kemudahan penggunaan, karena suatu applet Java sangat mudah untuk diikutsertakan di dalam sebuah halaman web sebagai objek grafis, dan dapat disisipkan ke dalam sebuah sel dalam tabel HTML untuk memfasilitasi pengaturan halaman secara fleksibel serta integrasi sistem pakar dengan halaman web yang lain. Namun demikian e2glite juga memiliki kekurangan, antara lain waktu startup yang lama, sehingga lebih cocok untuk sistem pakar berskala kecil dengan basis pengetahuan yang mengandung kurang dari 100 aturan. Kekurangan kedua, adalah basis pengetahuan yang berupa file teks dapat dibaca oleh siapapun karena bersifat publik atau dapat diakses oleh siapapun. Dengan demikian desain dari basis pengetahuan sistem pakar yang dibuat tidak dapat dijaga kerahasiaannya. Kekurangan lainnya berhubungan dengan kompatibilitas browser. Microsoft telah mengumumkan pemisahan antara JVM (Java Virtual Machine) dari versi Internet Explorer yang diinstall pada Windows XP. Hal ini akan menyebabkan semua halaman web yang mengandung applet menjadi gagal untuk diakses, kecuali pengguna secara khusus menginstall JVM. 3. PELAKSANAAN PENELITIAN Shell e2glite memerlukan 2 buah file, yaitu file halaman web yang berisi applet e2glite serta file basis pengetahuan. Kedua file tersebut ditulis dengan format yang telah ditentukan oleh pembuat e2glite. Untuk file halaman web, formatnya mengikuti standard HTML, namun pendefinisian applet beserta parameternya diatur sesuai dengan format yang telah ditetapkan oleh pembuat e2glite. Pada penelitian ini file halaman web disimpan dengan nama tht.html dan source code-nya adalah sebagai berikut: <HTML> <HEAD> <TITLE> Pengembangan Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit THT</TITLE> </HEAD> <BODY> <CENTER><H2><font face="tempus Sans ITC" size="5"><b> Diagnosis Penyakit THT dengan Sistem Pakar </b></font></h2></center> <p><font face="comic Sans MS"> <FONT Size=2> Pada Web ini dibangun sistem pakar (expert system) untuk diagnosis penyakit THT Desain Dan Penggunaan E2GLITE (Lina Handayani)

16 ISSN: 1693-6930 (Telinga Hidung Tenggorokan). Domain yang diambil pada desain ini adalah 23 jenis penyakit THT dengan 38 gejala </FONT> <FONT FACE="Arial,Helvetica" Size=2> <CENTER> </p> <P><H3> </H3> <APPLET CODE="e2glite.e2g.class" ARCHIVE="e2glite.jar" WIDTH=400 HEIGHT=250> <PARAM NAME="KBURL" VALUE="tht.kb"> <PARAM NAME="APPTITLE" VALUE="DIAGNOSIS PENYAKIT THT"> <PARAM NAME="APPSUBTITLE" VALUE="Oleh: Lina Handayani dan Tole Sutikno"> <PARAM NAME="BGCOLOR" VALUE="#30FF00"> <PARAM NAME="STARTBUTTON" VALUE="Mulai Konsultasi"> <PARAM NAME="DEBUG" VALUE="true"> Browser Anda Tidak Mendukung Applet Java </APPLET> </CENTER> </FONT> </BODY> </HTML> Parameter yang terpenting adalah KBURL, yang digunakan untuk mendefinisikan nama file basis pengetahuan (file tht.kb ). Parameter-parameter lainnya berfungsi untuk mengatur tampilan, seperti ukuran applet, judul, sub judul, warna dan lain-lain. Pada saat pengembangan sistem pakar berbasis web ini dilakukan, parameter DEBUG diset nilai true untuk menampilkan jendela DEBUG. Pada saat sesi konsultasi yang sebenarnya, parameter tersebut diset dengan nilai false. Implementasi sistem pakar berbasis web pada penelitian ini dilakukan berdasarkan aturan-aturan dari basis pengetahuan sesuai Tabel 1. File basis pengetahuan berupa file teks dapat dibuat menggunakan program editor teks biasa seperti notepad. File ini berisi definisi aturan-aturan yang digunakan untuk menentukan jenis penyakit THT yang diderita pasien. Potongan aturan yang terdapat file tersebut adalah sebagai berikut: REM Basis Pengetahuan Sistem Pakar Diagnosis Penyakit THT RULE [Apakah penyakitnya adalah contract ulcers?] If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and [suara serak] = true Then [penyakit] = "contract ulcers" RULE [Apakah penyakitnya adalah abses parafaringeal?] If [nyeri saat bicara atau menelan] = true and [leher bengkak] = true Then [penyakit] = "abses parafaringeal" RULE [Apakah penyakitnya adalah abses peritonsiler?] If [demam] = true and [sakit kepala] = true and [nyeri tenggorokan] = true and [pembengkakan kelenjar getah bening] = true and [suara serak] = true and [air liur menetes] = true Then [penyakit] = "abses peritonsiler". RULE [Apakah penyakitnya adalah sinusitis sfenoidalis?] If [demam] = true and [sakit kepala] = true and [batuk] = true and [hidung tersumbat] = true and [hidung meler] = true and [letih dan lesu] = true and [selaput lendir merah dan bengkak] = true and [nyeri leher] = true TELKOMNIKA Vol. 3, No. 1, April 2005 : 13-20

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 17 Then [penyakit] = "sinusitis sfenoidalis" PROMPT [demam] YesNo "Apakah Anda demam?" PROMPT [sakit kepala] YesNo "Apakah Anda merasakan sakit kepala? " PROMPT [nyeri saat bicara atau menelan] YesNo "Apakah Anda merasakan nyeri saat bicara atau menelan?".. PROMPT [tubuh tak seimbang] YesNo "Apakah Anda merasakan tubuh Anda tak seimbang?" GOAL [penyakit] MINCF 80 File basis pengetahuan e2glite pada penelitian ini juga dilengkapi dengan baris-baris pernyataan yang telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, sehingga konsultasi dilakukan dengan bahasa Indonesia. Potongan untuk mengatur tampilan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut: REM Tombol terjemah Indonesia TRANSLATE B_SUBMIT = "Masukkan jawaban Anda" TRANSLATE B_EXPLAIN = "Jelaskan" TRANSLATE B_WHYASK = "Mengapa?" TRANSLATE B_RESTART = "Ulangi dari awal" TRANSLATE B_RETURN = "Kembali" REM Teks Pesan TRANSLATE TR_KB = "Basis Pengetahuan:" TRANSLATE TR_NORESP = "Saya tidak tahu / tidak mau menjawab" TRANSLATE TR_HOWCONF = "Seberapa yakin Anda akan jawaban tersebut?" TRANSLATE TR_LOWCONF = "Sangat tidak yakin (50%)" " TRANSLATE TR_HICONF = "Sangat yakin (100%)" TRANSLATE TR_YES = "Ya" TRANSLATE TR_NO = "Tidak" TRANSLATE TR_FALSE = "Salah" TRANSLATE TR_RESULTS = "JAWABAN TERAKHIR:" TRANSLATE TR_MINCF = "Faktor keyakinan minimal adalah:" TRANSLATE TR_NOTDETERMINED = "tidak dapat ditentukan" TRANSLATE TR_ISRESULT = "adalah" TRANSLATE TR_WITH = "dengan" TRANSLATE TR_CONF = "% keyakinan" TRANSLATE TR_ALLGOALS = "Semua kesimpulan" TRANSLATE TR_VALUE = "Nilai" 4. Hasil dan Pembahasan Halaman muka sistem pakar untuk diagnosis penyakit THT berbasis web dengan shell e2glite yang telah didesain ditunjukkan pada Gambar 1. Desain Dan Penggunaan E2GLITE (Lina Handayani)

18 ISSN: 1693-6930 Gambar 1. Tampilan Awal Sistem Pakar Pengguna dapat menggunakan sistem yang telah didesain dengan meng-klik tombol Mulai Konsultasi, sehingga pengguna akan diberikan pertanyaan tentang gejala penyakit THT. Masukan dari pengguna dapat berupa jawaban atas pertanyaan yang bersifat dikotomi (ya/tidak), maupun isian data numerik. Pada penelitian ini baru dibuat pertanyaan yang bersifat ya/tidak sebagaimana Gambar 2. Pada setiap pertanyaan, pengguna memiliki kesempatan untuk mengetahui mengapa pertanyaan tersebut diajukan, yang dapat dilakukan dengan menge-klik tombol Mengapa. Sistem pakar kemudian menampilkan aturan yang memuat pertanyaan tersebut serta nilai-nilai dari premis aturan yang telah memiliki nilai dan informasi bahwa nilai atau jawaban dari pertanyaan tersebut belum diperoleh sebagaimana Gambar 3. Gambar 2. Tampilan Pilihan Pertanyaan TELKOMNIKA Vol. 3, No. 1, April 2005 : 13-20

TELKOMNIKA ISSN: 1693-6930 19 Gambar 3. Tampilan Penjelasan Terhadap Pertanyaan Mengapa Gambar 4. Tampilan Jawaban Terakhir dari Tahapan Konsultasi Mesin inferensi pada applet e2glite akan melakukan penelusuran aturan dengan kombinasi runut-balik dan runut-maju. Runut-balik digunakan untuk menentukan aturan yang hendak dibuktikan untuk menyelesaikan goal serta pertanyaan yang akan diajukan ke pengguna, sementara runut maju digunakan untuk mencoba beberapa aturan yang ada ketika sebuah masukan diperoleh dari pengguna. Penelusuran dihentikan ketika jawaban terhadap goal sudah ditemukan dan sistem pakar kemudian menampilkan hasil akhir seperti Gambar 4. Selain memberikan penjelasan tentang mengapa sebuah pertanyaan diajukan oleh sistem pakar, pengguna juga dapat meminta penjelasan atas bagaimana sebuah kesimpulan diambil dengan menekan tombol Jelaskan. 5. KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem pakar yang didesain dengan shell e2glite untuk diagnosis penyakit THT, dapat bekerja sesuai yang diharapkan. Sistem dapat mengidentifikasikan 23 jenis penyakit THT berdasarkan variasi input 38 gejala yang diberikan. Desain Dan Penggunaan E2GLITE (Lina Handayani)

20 ISSN: 1693-6930 2. Sistem juga dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan Pengguna memiliki kesempatan untuk mengetahui mengapa sebuah pertanyaan diajukan dan meminta penjelasan bagaimana sebuah kesimpulan diambil. DAFTAR PUSTAKA [ 1] Firdausy, K., Erawati, S., dan Achmad B., Implementasi Shell E2gLite untuk Sistem Pakar Berbasis Web Sebagai Alat Bantu Analisis Kelainan Fungsi Jantung Dengan Menggunakan Data EKG Forum MIPA, Vol. 2 No.1, Universitas Ahamad Dahlan, Yogyakarta, 2003. [ 2] Frenzel, L.W., Crash Course in Artificial Intelligent and Expert System Howard W.Sams & Co, New York, 1987. [ 3] Green, L., Health Education Planning a Diagnostik Approach The John Hopkin University, Mayfield Publishing, 1990. [ 4] Handayani, L. dan Sutikno, T., Sistem Pakar Berbasis Web dengan Shell e2glite untuk Diagnosis Penyakit Hati Jurnal Telkomnika, Vol.1, No.2, Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, April 2004. [ 5] Turban, Efraim., Decision Support and Expert System Management Support System Prentice-Hall, New Jersey, 1995. [ 6].., e2glite Demonstrations, http://www.expertse2go.com, Expertise2Go, 2004 [ 7].., Penyakit THT dan Gejala-gejalanya, http://cybermed.cbn.net.id/, didownload 29 Januari 2003. TELKOMNIKA Vol. 3, No. 1, April 2005 : 13-20