WORKING PAPER ANALISA ERGONOMI TEKNISI PADA PENGGUNAAN TROLLEY BAN DENGAN METODE OWAS DI BENGKEL GENERAL REPAIR AUTO2000 YOS SODARSO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS POSTUR KERJA PADA PROSES MAINTENANCE EXCAVATOR PC200-7 DENGAN MENGGUNAKAN METODE OWAS DI PT. UNITED TRACTORS, Tbk PEKANBARU

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI PROSES PELAYANAN SUPER CEPAT PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL TBK TOYOTA AUTO 2000 CABANG BEKASI TIMUR

ANALISIS POSTUR KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVAKO WORKING ANALYSIS SYSTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

ERGONOMI PADA BURUH GENDONG PEREMPUAN. ( Oleh : Risma A Simanjuntak, Prastyono Eko Pambudi ) Abstrak

ANALISIS ERGONOMI DESAIN RUANG KERJA PENEMBAK PADA KENDARAAN TEMPUR ARMOURED PERSONNEL CARRIER DALAM VIRTUAL ENVIRONMENT

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN FASILITAS KERJA ERGONOMIS MENGGUNAKAN METODE OVAKA WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM (OWAS)

V. PENERAPAN SISTEM ERGONOMI DALAM PROSES PRODUKSI

BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

WORKING PAPER ANALISIS ERGONOMI DESAIN JOK MOBIL PENUMPANG PADA KENDARAAN SUV (SPORT UTILITY VEHICLE) TIPE YZ DI PT. X

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi informasi sudah diterapkan dalam semua sisi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Profil Perusahaan Gambar III.1 PT. Nasmoco Bengawan Motor Tampak Depan

DAFTAR HARGA KENDARAAN TOYOTA - JAKARTA DAN SEKITARNYA -

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dari tahun ke tahun kebutuhan konsumen terhadap alat transportasi pribadi

BAB III METODOLOGI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan merek itu sendiri dapat dipengaruhi oleh komunikasi word of mouth

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Berkembangnya pertumbuhan otomotif di Indonesia membuat semakin ketatnya

BAB II HASIL SURVEY. seperti Stamping, Casting, Engine dan Assembly di area industri Sunter Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. sedang pada triwulan III-2012 sebesar 5,6% jika dibandingkan dengan periode. pertumbuhan industri kendaraan bermotor sebesar 29,7%.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian keselamatan dan kesehatan kerja tidak lepas dari peran

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

PERANCANGAN TROLI PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL YANG ERGONOMIS TUGAS AKHIR

sekarang maupun berat beban yang ada pada usulan dapat dikatakan diterima karena berada dibawah nilai berat beban maksimum yang diperbolehkan. c.

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA)

Perancangan Metode & Tempat Kerja Bagian Packaging Produk Bumbu A di PT XYZ Dengan Menerapkan Prinsip Ergonomi

Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

ANALISIS ERGONOMI PADA PRAKTIK MEMELIHARA RODA DAN BAN MENGGUNAKAN METODE REBA

Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk

PERANCANGAN TEMPAT JEMURAN BUAH PINANG DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI UNTUK MENGURANGI BEBAN KERJA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU KARYAWAN LAPANGAN PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) BANDUNG TERHADAP KESELAMATAN DAN KECELAKAAN KERJA 2010

IMPLEMENTASI CATIA V5R20 UNTUK PERBAIKAN POSTUR PEKERJA WAREHOUSE LOGISTIC DI PERUSAHAAN X

BAB I PENDAHULUAN. Global Economic Resession atau krisis ekonomi dunia yang dimulai bulan

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh organisasi mempunyai impian (dream) dan gambaran

ABSTRAK HUBUNGAN POSISI KERJA DOKTER GIGI TERHADAP LOW BACK PAIN DI RSKGM KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. setiap aktivitas yang dilakukan perusahaan. Peralatan yang handal atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan program pengembangan dan pendayagunaan SDM tersebut, pemerintah juga memberikan jaminan kesejahteraan, kesehatan dan

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Persaingan didalam bisnis adalah hal yang wajar dan tidak bisa dihindari, tidak

METODOLOGI PENELITIAN

PERHITUNGAN ENERGI EXPENDITUR, KONSUMSI ENERGI DAN PENILAIAN BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

BAB III DESKRIPSI INSTANSI

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

BAB II HASIL SURVEY. Toyota Motor Corporation (saham 49%), Jepang. Selama 30 tahun, PT. Toyota-

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT. TMMIN) merupakan salah

Riana Gustarida Jamal 1 Hendra 2. Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam era globalisasi dimana persaingan menjadi sangat tajam baik di

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu

Djamal Thaib, B.Sc, S.IP, M.Sc. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan 4/26/2012

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PERANCANGAN KERETA DORONG ALAT ANGKUT GALON AIR MINERAL SECARA ERGONOMIS DI UD.ENNY JAYA KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

KAJIAN PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN METODE OWAS (OVAKO WORKING POSTURE ANALYSIS SYSTEM) (Studi Kasus di Pabrik Roti Cimpago Putih)

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

ANALISIS KELUHAN RASA SAKIT PEKERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA DI STASIUN PENJEMURAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya zaman maka jenis alat transportasi pun akan semakin

BAB II LANDASAN TEORI

Prosiding Seminar Nasional Ergonomi IX TI-UNDIP 2009 Semarang, November 2009 ISBN :

PERBAIKAN SISTEM KERJA PROSES EVAKUASI YANG DILAKUKAN PETUGAS PARAMEDIS AMBULANS MENGGUNAKAN VIRTUAL ENVIRONMENT MODELING

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan pekerjaan manual handling. Suatu hal yang sangat beralasan,

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

Transkripsi:

WORKING PAPER ANALISA ERGONOMI TEKNISI PADA PENGGUNAAN TROLLEY BAN DENGAN METODE OWAS DI BENGKEL GENERAL REPAIR AUTO2000 YOS SODARSO Deasy Mutiara Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021)53696969, mutiaradeasy07@gmail.com Dr. Ho Hwi Chie, M.Sc Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021)53696969 Abstract Complaints of pain have been filed by a number of mechanics on mounting and dismounting tires. The purpose of this research is to analyze level of ergonomic on mechanics movement on mounting and dismounting tires, suggesting improvements on current issues, and lowering level of mechanics pain complaints which usually occurred on waist. The analysis of level of ergonomic uses the Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) method. The result of the research will show the movement of mechanic on mounting and dismounting tires is not ergonomic which supported by low ergonomic level of 4. As conclusion, the way of mechanics work needs new tool to increase the level of ergonomic. Abstrak Terjadi berbagai keluhan sakit dari mekanik dalam pelepasan dan pemasangan ban. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa tingkat ergonomis pada gerakan teknisi dalam pelepasan dan pemasangan ban, memberikan saran perbaikan terhadap masalah yang ada, dan menurunkan tingkat keluhan sakit teknisi yang terutama terjadi pada bagian pinggang. Analisa tingkat ergonomis menggunakan metode Ovako Working Posture Analysis System (OWAS). Hasil dari penelitian menunjukkan gerakan mekanik dalam melakukan pelepasan dan pemasangan ban saat ini kurang ergonomis yang didukung oleh nilai tingkat ergonomi yang rendah yaitu 4. Sebagai kesimpulan, cara kerja mekanik membutuhkan alat bantu yang baru untuk meningkatkan nilai ke-ergonomian cara kerja tersebut. Pendahuluan Seiring dengan perkembangan dunia otomotif khususnya pada alat transportasi membuat para main dealer dari ATPM menghadapi persaingan yang cukup ketat. Mereka berlomba untuk meningkatkan penjualan untuk menghadapai persaingan dengan mengeluarkan berbagai jenis varian produk baru dari masing-masing ATPM. Selain penjualan tentunya ada hal yang lebih penting lagi yaitu layanan purna jual atau servis yang tidak bisa lepas dari kebutuhan pelanggan. Layanan purna jual atau servis sendiri merupakan salah satu komponen terpenting karena baik pelanggan maupun main dealer memiliki keuntungan tersendiri. Bagi pelanggan tak perlu khawatir memikarkan kendaraannya selama mamilikinya karena sudah difasilitasi bengkel resmi yang memadai. Sedangkan bagi main dealer akan mendatangkan pemasukan serta memiliki kepercayaan dari pelanggan.

Sebagai usaha dalam meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap hasil servis, Auto2000 Yos Sudarso yang merupakan salah satu cabang dari main dealer Toyota selalu berusaha memberikan yang terbaik dengan melakukan proses pengecekan pada seluruh bagian mobil khususnya pada bagian-bagian yang berpotensi mengalami gangguan saat melewati jalan-jalan yang berlubang yaitu roda kendaraan. Dalam proses pengecekan roda kendaraan diperlukan keuletan dari teknisi karena dalam proses pengecekan roda teknisi harus melakukan tahapan pelepasan roda, pemasangan grease hingga pemasangan kembali roda pada unit. Dalam proses pelepasan dan pemasangan roda pada unit, teknisi menggunakan alat bantu yaitu trolley ban. Trolley ban ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan ban pada saat ban dilepaskan dari unit kendaraan. Akan tetapi dalam proses pemindahan ban setelah dilepaskan dari unit kendaraan kemudian diletakkan pada trolley ban memerlukan tenaga yang cukup besar dari teknisi untuk mengangkat ban tersebut. Proses mengangkat ban ini yang membuat adanya keluhan sakit pada bagian pinggang teknisi. Oleh karena itu penulis akan melakukan analisis terhadap tahapan pemindahan ban dari unit kendaraan ke trolley. Metode Penelitian Langkah selanjutnya adalah turun langsung ke lapangan untuk memastikan proses yang ada dan untuk pengambilan data-data yang dibutuhkan. Adapun data yang dibutuhkan antara lain keluhan teknisi dalam menggunakan alat yang tersedia dengan membagikan kuisioner ke setiap teknisi, data berat ban, data unit entry, lead time proses, spesifikasi trolley dan gerakan mekanik pada saat proses pelepasan dan pemasangan ban. Selanjutnya data-data tersebut khususnya gerakan mekanik pada saat proses pelepasan dan pemasangan ban, dianalisa dengan menggunakan metode Ovako Working Analysis System atau disebut OWAS untuk membuktikan apakah gerakan tersebut sudah ergonomis atau belum. Hasil dan Bahasan Analisis Sesuai dengan yang telah dipaparkan pada bahasan sebelumnya, maka berikut adalah hasil dari kuisioner yang diberikan kepada 30 teknisi untuk menganalisis keluhan sakit dari teknisi. Gambar Pie Chart Masa Kerja Teknisi Gambar Grafik Usia Teknisi

Gambar Pie Chart Keluhan Teknisi Berdasarkan grafik dan pie chart hasil dari kuisioner diatas, dapat kita lihat 47% atau 14 orang teknisi dengan masa kerja 6 10 tahun dengan rata-rata usia mereka sekitar 24-28 tahun. Dan dari grafik pie chart terakhir bisa kita lihat bahwa keluhan terbesar adalah sakit pinggang dengan persentase 29%. Selanjutnya adalah data berat ban dan unit entry yang masuk untuk servis di Auto2000 Yos Sudarso. Gambar Pie Chart Unit Entry Berdasarkan Jenis Pekerjaan Tabel Berat Ban Jenis Mobil Berat Ban (KG) Land Cruiser 35 Fortuner 30 Rush 25 Alphard 25 Harrier 25 Camry 22 Altis 22 Innova / Kijang 20 Avanza 15 Vios 13 Yaris 13 Etios 13 Agya 13

Dari pie chart diatas bisa kita lihat bahwa unit entry selama bulan April sebanyak 2.367 unit. Sedangkan untuk unit entry tertinggi adalah avanza dan innova sebanyak 268 dan 169 unit. Berat ban avanza dan innova sendiri 15-20 kg. Adapun trolley eksisting yang digunakan oleh teknisi adalah sebagai berikut : Gambar Gambar Trolley Eksisting Data terakhir yang harus kita ketahui adlah menegenai pergerakan teknisi pada saat proses pemasangan dan pelepasan ban. Adapun gewrakannya sebagai berkiut : Gambar Proses Pelepasan Ban Dari Kendaraan Gambar Proses Pemasangan Ban Ke Kendaraan Beradasarkan data-data yang sudah dimiliki, selanjutnya kita dapat menganalisa penyebab dari keluhan sakit yang dialami oleh para teknisi dengan menggunakan salah satu tools dari 7 tools yaitu fishbone diagram :

Intensitas pekerjaan tiap man power +- 16 ban / hari akumulasi berat beban perhari cukup berat (17 kg/ban) material banyaknya unit entry yang masuk ke bengkel kebiasaan kerja mekanik tingkat kefatikan mekanik adanya proses memindahkan (angkut) ban dari trolley ke unit methode jarak ban dari trolley dengan unit terlalu jauh tinggi trolley terlalu pendek masa kerja mekanik berat badan faktor mekanik usia tidak ada alat bantu untuk angkat ban tinggi trolley terlalu pendek tinggi rata-rata mekanik tidak sesuai dengan tinggi troley design trolley yang tidak ergonomis rak tempat ban pada trolley berada pada bagian bawah adanya gerakan membungkuk saat meletakan dan mengambil ban dari troley bagian atas trolley dialokasikan untuk menaruh mur dll design trolley posisi rak tempat ban pada trolley berada pada bagian bawah keluhan sakit pinggang yang dialami mekanik environment man machine Gambar Bagan Fishbone Diagram Berdasarkan analisa fishbone diagram diatas, maka kita bisa lihat bahwa yang menjadi penyebab sakit pinggang yang dialami teknisi adalah aspek metode dan mesin yang secara garis besar penyebabnya adalah faktor ergonomis dan design dari trolley itu sendiri Langkah berikutnya adalah menentukan apakah gerakan tersebut ergonomis atau tidak beradasrakan metode OWAS. Adaun hasil penilaian dari metode OWAS untuk setiap gerakan pada proses tersebut adalah : Tabel Hasil Penilaian dengan Metode Owas Urutan Kode Kategori Pekerjaan OWAS Aksi Kategori Tindakan Pekerjaan 1 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 2 2142 2 Perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 3 4132 4 Perbaikan diperlukan sekarang juga Pekerjaan 4 4142 4 Perbaikan diperlukan sekarang juga Pekerjaan 5 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 6 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Setelah melihat tabel di atas, maka dapat dinyatakan bahwa ada beberapa gerakan yang memiliki kategori aksi 4 dan 2 dimana kategori tindakan perbaikan diperlukan sekarang juga dan perlu dilakukan perbaikan. Hal ini membuktikan bahwa gerakan tersebut tidak ergonomis dan harus mendapatkan sebuah tindakan baik pencegahan maupun yang sudah terjadi. Hasil Analisis Melihat pengolahan dan analisa data maka bisa kita lihat bahwa ada gerakan yang diperlukan perbaikan sekarang juga. Gerakan yang dinilai berbahaya adalah ketika melepasakan / meletakkan dan memasang / mengambil ban dari trolley. Untuk mengatasi bahaya tersebut maka kita perlu meminimalisir atau bahkan menghilangkan gerakan tersebut dengan merancang alat bantu yang dapat membantu pekerjaan tersebut lebih nyaman dan ergonomis. Untuk menciptakan alat bantu tersebut tentunya kita harus merancang atau mendesain alat tersebut terlebih dahulu. Adapun desain dari alat yang akan digunakan untuk membantu pekerjaan yang lebih nyaman dan ergonomis adalah sebagai berikut :

Gambar Usulan Desain Trolley Adapun ukuran yang digunakan untuk mendesign alat tersebut mengacu kepada data antropometri untuk orang Indonesia sesuai dengan jurnal Chuan, Markus & Naresh (2010) dengan judul Anthropometry of the Singaporean and Indonesian Population. Dikarenakan populasi dari mekanik adalah pria, maka data yang digunakan adalah data antropometri elbow height laki-laki dengan presentil 50 th untuk tinggi trolley. Sedangkan untuk panjang dan lebar menggunakan acuan dari ukuran ban terbesar dari kendaraan yang masuk ke bangkel Auto2000 Yos Sudarso. Alat ini memanfaatkan sistem pneumatic atau angin dari impact tools yang digunakan oleh teknisi, sehingga tinggi trolley dapat disesuaikan dengan tinggi ban pada saat proses pelepasan dan pemasangan. Maka harapannya berdasarkan desain atau rancanggan alat bantu diatas akan ada proses pekerjaan melepasakan / meletakkan dan memasang / mengambil ban dari trolley pun akan mengalami sedikit perubahan. Adapaun proses pekerjaan beserta penilaian metode owas dengan adanya rancangan alat bantu ini ialah sebegai berikut : Tabel Hasil Penilaian Metode Owas dengan Usulan Desain Alat Baru Urutan Kode Kategori Pekerjaan OWAS Aksi Kategori Tindakan Pekerjaan 1 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 2 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 3 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 4 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 5 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Pekerjaan 6 1122 1 Tidak perlu dilakukan perbaikan Berdasarkan tabel diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa tak ada lagi gerakan atau pekerjaan yang membutuhkan perbaikan. Hasil dari kategori tindakan semuanya bernilai 1 yang berarti gerakan pekerjaan tidak perlu dilakukan perbaikan. Selain merancang atau mendesain alat bantu tersebut, kita juga harus melakukan edukasi kepada para teknisi betapa pentingnya bekerja dengan mengedepankan hal keamanan dengan cara memberikan training mengenai pentingnya safety dan ergonomi dalam bekerja. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran teknisi dalam bekerja bahwa keselamatan diri mereka dalam bekerja sangatlah penting

Simpulan Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yaitu mengenai analisis dan pengolahan data terkait pergerakan mekanik pada saat pelepasan dan pemasangan ban ke trolley dengan metode owas, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut : 1) Proses pelepasan dan pemasangan tidak ergonomis. Hal tersebut berdasarkan hasil penilaian dengan metode owas, dimana pada tahap gerakan peletakaan ban ke trolley dan pengangkatan ban dari trolley masih bernilai 4. 2) Adapun usulan perbaikan metode kerja yang mambantu teknisi adalah dengan memberikan usulan desain perbaikan trolley yang lebih ergonomis. Saran Berdasarkan hasil simpulan di atas, saran yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah : 1) Dapat mengimplementasikan usulan desain alat yang diberikan. 2) Perusahaan dapat memberikan edukasi atau trainning kepada para teknisi mengenai pentingnya safety dan ergonomi dalam bekerja. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran teknisi dalam bekerja bahwa keselamatan diri mereka dalam bekerja sangatlah penting.

Daftar Pustaka Kato, I. Smalley, A. (2012). Toyota Kaizen Methods 6 Langkah Perbaikan. Jakarta : Transmedia Pustaka Pulat, Babur M. Alexander, David C. (1995). Industrial Ergonomics Case Studies. United States of America : McGraw-Hill, Inc Nurmianto, E (2003). Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : Prima Printing Anggraini, W. Pratama, Anda M. (2012). Analisis Postur Kerja dengan Menggunakan Metode Ovako working Analysis System (OWAS) pada Stasion Pengepakan Bendela Karet (Studi Kasus di PT. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru). Fakultas Sains dan Teknologi UIN SUSKA : Jurnal Teknik Industri Kroemer, K. H. E. (2008). Introduction to Ergonomics : Fitting the Human (6th ed). United States of America : CRC Press Wignjosoebroto, Sritomo. (2003). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Surabaya : GunaWidya. Pratama, Prastiwa Ageng. (2009). Analisis Posisi Kerja Bagian Pengelasan di Bengkel Perbaikan Bodi Kendaraan Roda Empat dengan Menggunakan Virtual Environment Modelling. Sarjana S1. Depok, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia. Cal/OSHA Consultation Service. (2007). Ergonomic Guidelines for Manual Material Handling Chuan, Tan Kay. Hartono, Markus. Kumar, Naresh. (2010). Anthropometry of the Singaporean and Indonesian populations, diakses pada 25 Juli 2014 dari http://gen.lib.rus.ec/ Industrial Accident Prevention Association. (2008). A Health and Safety Guideline for Your Workplace: Manual Material Handling Santoso, Dedik. (2006). Kapasitas Angkat Beban Untuk Pekerja Indonesia, Vo.8, No.2, diakses pada 25 Juli 2014 dari http://www.petra.ac.id