SKRIPSI. Disusun Oleh: ERNA YULIASTI B

dokumen-dokumen yang mirip
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh: OEN ROCHDIYANI B

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapakn informasi perusahaannya. Salah satu media perusahaan dalam

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi oleh manajemen kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk menyampaikan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perusahaan untuk menjadi perusahaan go public di. dikeluarkan perusahaan sebagai dasar pertimbangan investor.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu entitas bisnis membutuhkan modal untuk melakukan aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. pada berapa besar tingkat luas pengungkapan (disclosure) laporan keuangan. tahunan harus disertai dengan pengungkapan yang memadai.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan kondisi lingkungan ekonomi mempengaruhi dunia usaha. Perusahaan go public

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO SISTEMATIK TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipisahkan dari penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan serta

BAB I PENDAHULUAN. telah go publik di pasar modal. Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi, pengikhtisaran dan

BAB I PENDAHULUAN. selama satu tahun, dan dapat menjelaskan masa depan perusahaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pihak eksternal terutama investor dengan menjual saham biasa dan saham preferen.

BAB I PENDAHULUAN. Dana memegang peranan yang sangat penting, sebab tanpa adanya dana yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat di indonesia pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. bagi para investor dan salah satu sumber dana bagi perusahaan (emiten). Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. penawaran umum kepada publik atau go public. Perusahaan yang terdaftar di

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh investor, kreditor, dan pengguna lainnya dalam menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

MANFAAT INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA YANG AKAN DATANG

BAB 1 PENDAHULUAN. non keuangan yang detail dan memadai. kinerja dan operasional perusahaan yang sesungguhnya. Disclosure

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pembiayaan usaha. Pasar modal merupakan sarana untuk

ANALISIS KEMAMPUAN LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan kegiatan bisnisnya.

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang memulai usahanya. Salah satunya perusahaan yang. bergerak di bidang manufaktur yang kian semakin pesat dikarenakan

BAB II LANDASAN TEORI. laporan keuangan yang telah diperiksa oleh akuntan publik dan didalamnya terdapat laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era persaingan yang semakin ketat serta kondisi ekonomi yang serba

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi ini perusahaan dituntut untuk bekerja secara maksimal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penawaran umum kepada publik atau go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009:1). Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perorangan tidak dapat terlepas

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Keuangan Nomor: KEP-346/BL/2011 Peraturan Nomor X.K.2

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, kehidupan ekonomi selalu mengalami. serba tidak menentu, hal tersebut menuntut para manajer untuk tetap

ANALISIS PENGARUH LABA BERSIH, ARUS KAS OPERASI, TOTAL ARUS KAS DAN NILAI BUKU EKUITAS TERHADAP ABNORMAL RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. langsung dengan informasi yang dihasilkan dengan sistem informasi. investasi, kredit dan yang serupa secara rasional.

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas pengelolaan sumberdaya perusahaan kepada pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. Informasi informasi tersebut dapat berupa laporan. eksternal ataupun internal perusahaan. Pihak pihak tersebut memiliki

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari laporan neraca (balance sheet), laporan rugi laba (income

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya pemilik, serta jendela informasi yang memungkinkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sahamnya kepada masyarakat (go public) melalui pasar modal. Dalam

KEMAMPUAN INFORMASI ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur. Go Publik di Bursa Efek Indonesia)

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kesempatan berkembangnya perusahaan sangat dipengaruhi oleh

BAB II LANDASAN TEORI. pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang efisien harus dapat memberikan perlindungan kepada investor publik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen kepada pemegang saham dijelaskan dalam agency theory.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menimbulkan tingkat persaingan yang lebih kompetitif. (Harahap, 2007). Menurut IAI PSAK no: 1, tahun 2012.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan pihak investor luar yaitu publik di luar lingkup

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) atau perusahaan go public, laporan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas usahanya tidak terlepas dari berbagai macam masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal

I. PENDAHULUAN. diberikan oleh manajer kepada investor tentang kondisi perusahaan guna

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Menurut Belkaui

KEMAMPUAN ARUS KAS DAN LABA DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang semakin berubah. Perusahaan menyampaikan informasi melalui

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasi-informasi dan. manajemen perusahaan untuk periode mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan penawaran melalui publik ( go public) di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan. Pemberian

Pengungkapan dalam Laporan Keuangan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dianggap oleh

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat bisnis, akuntansi dikenal sebagai bahasa. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting, tidak hanya bagi pihak internal tetapi juga bagi pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB l PENDAHULUAN. Saat ini, semakin banyak masyarakat yang berminat pada investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya berupa deviden dan laba dari luar perusahaan. bentuk yaitu : (1) non sistematic risk, yaitu resiko yang timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi

Disusun oleh : ELLY KURNIA B

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi perhatian banyak pihak khususnya masyarakat bisnis. Hal ini terutama

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi. Oleh karena itu, agar laporan keuangan dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan tidak dapat dipisahkan dari pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. likuid dan efisien. Pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOF-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun Oleh: ERNA YULIASTI B 200 040 389 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan cara bagi perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat (go publik) untuk mendapatkan dana yang dibutuhkan dalam rangka pembiayaan dan pengembangan usahanya. Pasar modal juga merupakan wadah bagi pemodal (investor) dalam menanam modalnya melalui pembelian surat berharga (saham/obligasi) baik secara langsung maupun tidak langsung. Investor dan calon investor sebelum memutuskan untuk membeli surat berharga (sekuritas) dan kondisi yang berkaitan dengan suatu perusahaan yang mengeluarkan sekuritas tersebut. Tujuan analisis adalah menentukan prospek sekuritas dan tingkat resiko yang dihadapi oleh investor dan calon investor. Agar analisis dan keputusan yang diambil investor tepat, maka informasi relevan dan dapat dipercaya harus tersedia di pasar modal. Di era yang semakin ketat serta kondisi yang serba tidak menentu menurut keterbukaan bagi setiap perusahaan, terlebih bagi perusahaan yang telah go publik dan pasar modal. Keterbukaan perusahaan dapat berupa penyampaian informasi perusahaan secara berkualitas. Bagi para investor informasi yang disampaikan oleh manajemen perusahaan dijadikan sebagai alat analisis dan pengawasan terhadap kinerja manajemen perusahaan. Sementara bagi manajemen, keterbukaan informasi dimaksudkan untuk menunjukkan keseriusan dalam mengelola perusahaan secara professional 1

2 sehingga dapat mempengaruhi para investor dalam mengambil keputusan investasi sesuai dengan mandate FASB No.1 yaitu laporan keuangan harus berguna bagi pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, maka laporan keuangan harus dapat membantu investor dan kreditur untuk menginterprestasikan keadaan perusahaan. Manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada investor guna meningkatkan nilai saham perusahaan. Sinyal yang di berikan dapat dilakukan melalui ungkapan informasi akuntansi. Kualitas informasi keuangan, tercermin pada sejauh mana luas pengungkapan laporan yang di terbitkan perusahaan. Pengungkapan dalam laporan tahunan merupakan sumber informasi untuk mengambil keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang dijadikan dalam laporan tahunan. Mutu dan luas pengungkapan laporan tahunan masing-masing perusahaan sangat berbedabeda. Perbedaan ini terjadi karena karakteristik dan filosofi manajemen masing-masing perusahaan juga berbeda. Penelitian mengenai kelengkapan pengungkapan (disclosure) dalam laporan tahunan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian semacam ini akan memberikan gambaran mengenai kondisi perusahaan, serta memberi gambaran tentang sifat perbedaan kelengkapan pengungkapan antara perusahaan dan faktorfaktor yang mempengaruhinya.

3 Laporan tahunan pada dasarnya merupakan sumber informasi bagi investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan juga sebagai sarana pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Hendriksen (1982) mengatakan bahwa kebijakan akuntansi adalah suatu proses pemilihan metode pelaporan alternative, sistem pengukuran dan tehnik pengungkapan tertentu dari semua yang mungkin tersedia untuk pelaporan keuangan suatu perusahaan. Dengan demikian manajer sebagai pembuat mengenai kebijakan dapat memilih diantara berbagai alternative prosedur yang ada. Ditinjau dari sudut pandang perusahaan emiten, penyampaian informasi tidaklah bebas biaya. Namun penyampaian informasi yang dituntut oleh persyaratan pengungkapan minimum oleh peraturan tidak dapat dihindari dengan alasan biaya. Bagi perusahaan publik di Indonesia, peraturan tersebut dikeluarkan oleh BAPEPAM dan PT. BEI. Pengungkapan lebih adalah pengungkapan yang melebihi dari yang disyaratkan. Jenis kelebihan tersebut bisa berupa tingkat rincian dalam laporan tahunan atau frekuensi pemberitaan laporan, misalnya tidak hanya laporan triwulan tetapi bulanan. Kualitas merupakan atribut penting dalam penyampaian suatu informasi akuntansi. Salah satu tolak ukur kualitas pengungkapan adalah luas pengungkapan. Ada tiga konsep mengenai pengungkapan laporan keuangan, yaitu: adequate, fair, dan full disclosure (Imam Ghozali dan Anis

4 Chairi, 2005: 235). Konsep yang sering dipraktekkan adalah adequate (pengungkapan cukup) yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang berlaku, dimana pada tingkat ini investor dapat menginterprestasikan angka-angka dalam laporan keuangan. Konsep fair mengandung sasaran etis dengan menyediakan informasi yang layak terhadap investor potensial, sedangkan full disclosure merupakan pengungkapan atas semua informasi yang relevan. Tujuan utama pelaporan adalah memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan akan dapat dipahami dan tidak menimbulkan salah interprestasi hanya jika laporan keuangan dilengkapi dengan pengungkapan yang memadai. Pengungkapan laporan keuangan yang memadai bisa ditempuh melalui penerapan regulasi informasi yang baik. Untuk menyelenggarakan regulasi informasi, terutama bagi para pelaku pasar modal, pemerintah telah menunjuk Bapepam dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Peraturan mengenai dokumen perusahaan harus diserahkan kepada Bapepam diatur dalam Keputusan Bapepam No.Kep 10/PM/1997 dan dokumen yang dibuka oleh umum diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No. Kep 39/PM/1997. Selain itu peraturan Bapepam No. SE 24/PM/1987 juga mensyaratkan bahwa penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh IAI. Peraturan ini memberikan otorisasi kpada IAI untuk regulasi mengenai informasi perusahaan publik di

5 Indonesia melalui Standar Akuntansi Keuangan Bapepam melalui surat Keputusan Bapepam No. 66/PM/2000 tgl 13 Maret 2000 tentang Pedoman Laporan Keuangan juga mensyaratkan elemen-elemen yang seharusnya diungkap dalam laporan keuangan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu ungkapan wajib (enfoiced/mandatory disclosure) dan ungkapan sukarela (voluntary disclosure). Manfaat ungkapan informasi secara sukarela adalah semakin kecilnya biaya modal. Bentuk dan tingkatan pengungkapan sangat berkaitan dengan konsep pelaporan keuangan karena pelaporan keuangan merupakan payung (umbrella) yang mencakup informasi keuangan dari informasi lainya. Hendriksen dan Breda (1992) menggambarkan tingkat pengungkapan sebagaimana diungkapan dalam Statement Of Financial Accounting Concept (SFAC) No.5 mengenai pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan Bisnis Enterprise. Dengan demikian bentuk atau metode pengungkapan tersebut dapat berupa: 1. Pernyataan formal keuangan perusahaan (laporan keuangan) dalam bentuk neraca, laporan rugi laba, dan laporan arus kas. 2. Catatan atas laporan keuangan (footnotes). 3. Informasi sisipan lainnya (parenthetical Information). 4. Laporan atau pernyataan skedul dan suplementer. 5. Komentar dalam laporan auditor.

6 6. Surat pernyataan presiden atau pimpinan direksi perusahaan (Hendriksen dan Breda, 1992). Penelitian mengenai luas pengungkapan pada laporan tahunan perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Adapun faktor-faktor luas pengungkapan laporan tahunan yaitu; size perusahaan, proporsi kepemilikan saham oleh publik, basis perusahaan, solvabilitas dan likuiditas. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengadakan penelitian dengan judul ANALISIS FAKTOF-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LUAS PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh size perusahaan, proporsi kepemilikan saham oleh publik, basis perusahaan, solvabilitas perusahaan dan likuiditas terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan go publik di BEI. C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:

7 1. Variabel yang diteliti meliputi: size perusahaan, proporsi kepemilikan saham oleh publik, basis perusahaan, solvabilitas dan likuiditas. 2. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2006. Alasan pemilihan periode tahun tersebut adalah untuk mengetahui hasil penelitian tahun tersebut. 3. Dalam penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan manufaktur, karena jenis industri manufaktur memiliki tingkat pengungkapan yang lebih luas dibandingkan jenis industri lain. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris mengenai apakah terdapat pengaruh faktor-faktor seperti size perusahaan, proporsi kepemilikan saham oleh publik, basis perusahaan, solvabilitas dan likuiditas terhadap luas pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut: 1. Bagi investor, dapat memperoleh tambahan informasi dalam melakukan investasi.

8 2. Bagi para akademisi diharapkan akan menambah wawasan dan sebagai bahan informasi dan pengembangan untuk penelitian selanjutnya yang lebih relevan. 3. Peneliti, sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di pasar modal. F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan penulisan skripsi ini akan dibagi menjadi beberapa Bab yaitu sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Pembatasan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang pengertian Laporan Keuangan, Pengungkapan (Disclosure) dalam Laporan Keuangan, Luas Pengungkapan Sukarela, Faktor-Faktor Fundamental Perusahaan, Peran Informasi Laporan Tahunan di Pasar Modal, Regulasi Informasi dan Praktek Pengungkapan di Indonesia, Penelitian Terdahulu, Kerangka teoritis, dan Hipotesis BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi Ruang Lingkup Penelitian, Populasi dan Sampel, Data dan Sumber Data, Metode Pengumpulan Data, Definisi

9 Operasional Variabel dan Pengukurannya dan Teknik Analisis Data BAB IV : ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang Statistik Deskriptif, Analisis Data dan Pembahasan BAB V : PENUTUP Bab ini berisi Simpulan, Kerterbatasan Penelitian, dan Saran