ASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.492/Menkes/Per/IV/2010 dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN, PERSONAL HIGIENE DENGAN JUMLAH BAKTERI Escherichia coli PADA DAMIU DI KAWASAN UNIVERSITAS DIPONEGOROTEMBALANG

DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA

KUESIONER PENELITIAN PELAKSANAAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNGPINANG BARAT TAHUN 2012

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

URAIAN TUGAS PETUGAS KESEHATAN LINGKUNGAN Diposkan oleh Nur salim, Amd.KL

Kata Kunci : Air minum isi ulang, proses ozonisasi, proses ultraviolet, proses reversed osmosis.

Total Coliform Dalam Air Bersih Dan Escherichia coli Dalam Air Minum Pada Depot Air Minum Isi Ulang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manusia maupun binatang dan tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu air adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

Sanitation and Drinking Water Quality on Drinking Water Station. Sanitasi dan Kualitas Air Minum pada Depot Air Minum (DAM)

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KOTA TOMOHON TAHUN 2015

PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN KOLAM RENANG DAN PEMANDIAN UMUM NO KOMPONEN BOBOT NILAI SKOR

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

Mahasiswa Program Magister Ilmu Lingkungan, UNDIP 2. Dosen Program Magister Kesehatan Lingkungan, UNDIP 3. Dosen Program Doktor Ilmu Lingkungan, UNDIP

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PEMERIKSAAN KUALITAS AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

KAJIAN KUALITAS AIR MINUM YANG DIPRODUKSI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KABUPATEN BANJARNEGARA BERDASARKAN PERSYARATAN MIKROBIOLOGIS TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

BAB I PENDAHULUAN. kimia fisika dan radio aktif (Menteri Kesehatan RI, 2010). Air di dalam tubuh

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. Air tidak pernah lepas dari segala aspek kehidupan manusia, mulai dari hal

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN SARIO KOTA MANADO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

UJI BAKTERIOLOGIS AIR MINUM BEBERAPA RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH ANDREW VALENTINO B.P

Departemen Kesehatan Lingkungan Indonesia. Sumatera Utara. Medan Indonesia Abstract

RENCANA TINDAK LANJUT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pelelawan dengan luas daerah km2, yang terdiri dri 6 RW dan 27 RT,

PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGIS AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. pangan yang ada. Betapapun tinggi nilai gizi suatu bahan pangan atau. maka makanan tersebut tidak ada nilainya lagi.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

KESMAS, Vol.10, No.2, September 2016, pp. ~ ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. sanitasi dan air untuk transportasi, baik disungai maupun di laut (Arya, 2004: 73).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. manusia, air diperlukan untuk menunjang kehidupan, antara lain dalam kondisi yang

*Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulamgi Manado

PERSYARATAN TEKNIS DEPOT AIR MINUM DAN PERDAGANGANNYA MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

Repository.Unimus.ac.id

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat menyebabkan setiap orang memiliki bermacam-macam kebutuhan

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 04 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG

I. PENDAHULUAN. pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum 1. Pada

3 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SUMBER MATA AIR DI DESA KARYA BARU KECAMATAN DENGILO KABUPATEN POHUWATO. Nelpidin Nusi, Dian Saraswati, Ramly Abudi 1

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, kesehatan perlu dijaga dari hal-hal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

GAMBARAN KUALITAS AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KELURAHAN MALALAYANG II

Karakteristik Responden 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 2. Umur : 3. Pendidikan Terakhir : a. Tamat SD. b. Tamat SMP c. Tamat SMA d.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN TANJUNG REDEP KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR

Lampiran 1. Pengukuran tingkat penerapan Good Manufacturing Practice

- 3 - MEMUTUSKAN : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG HIGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM.

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Univesitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gorontalo dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

I. PENDAHULUAN. menyebabkan masyarakat cenderung memilih cara yang lebih praktis dengan biaya

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan keberhasilan program sanitasi makanan dan minuman

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air. Air juga digunakan untuk

Peran Perempuan dalam. Air, Sanitasi dan Higiene. Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berasal dari Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) dengan persentase ratarata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

Lex et Societatis, Vol. V/No. 1/Jan-Feb/2017

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR BAKTERIOLOGIS PADA AIR MINUM ISI ULANG DI KECAMATAN KRAMAT KABUPATEN TEGAL TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sistem air terdiri dari laut, air permukaan maupun air tanah. Air merupakan hal

Pendahuluan. Berdasarkan laporan WHO

Studi Kualitas Bakteriologis Peralatan Makan Pada Rumah Makan di Kota Makassar

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945 (UU RI No. 36 Tahun 2009 pasal 48). Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Studi Sanitasi Dan Pemeriksaan Angka Kuman Pada Usapan Peralatan Makan Di Rumah Makan Kompleks Pasar Sentral Kota Gorontalo Tahun 2012

Transkripsi:

ASPEK KUALITAS AIR DAN HYGIENE SANITASI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KECAMATAN KOTA UTARA KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Dian Angraini Taib 811408017 Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. Abtrak Masyarakat sangat bergantung pada ketersediaan air bersih khususnya air minum, Hasil pemeriksaan Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Gorontalo pada Tahun 2010 pada depot di Kecamatan Kota Utara yang masih berjumlah 8 depot menunjukkan bahwa salah satu depot yang ada tidak memenuhi syarat dalam uji bakteriologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Kualitas Air dan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu menggambarkan aspek hygiene senitasi Depot Air Minum Isi Ulang dan kualitas Air Minum depot Isi Ulang. Hasil penelitian menunjukkan fasilitas sanitasi dari 9 depot terhadap 5 kategori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 35,6% yaitu tidak memenuhi syarat, karyawan atau petugas depot terhadap 7 ketegori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 57,1% yaitu memenuhi syarat dan sarana pengolahan air minum terhadap 10 kategori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 90% yaitu memenuhi syarat yang tentunya sesuai dengan Persyaratan hygiene sanitasi menurut Departemen Kesehatan 2006.Untuk uji laboratorium menunjukkan dari 9 DAMIU yang di teliti 2 diantaranya tidak memenuhi syarat menunjukkan positif E.colli dan dengan ph normal. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk aspek hygiene dan sanitasi DAMIU masih kurang diperhatikan oleh petugas depot sehingga dapat berpengaruh pada kualitas air minum tersebut. Kata Kunci : Hygiene Sanitasi, Kualitas DAMIU I. PENDAHULUAN Air merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda pemenuhannya. Manusia membutuhkan air terutama untuk minum. Ketersediaan air didunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya 5% saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya adalah air laut. Namun di dunia, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang (Kumalasari, Satoto. 2011)

Standar kualitas air minum yang memenuhi syarat menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI.492/Menkes/Per/IV/2010 di lihat dari unsur mikrobiologi, fisik, maupun kimiawi. Air minum dapat kita peroleh dengan berbagai macam cara pengolahan salah satunya adalah pengolahan depot air minum isi ulang. Usaha DAMIU menjual air minum dengan harga relatif murah dan bagi konsumen dirasa lebih praktis, karena air tersebut bisa langsung diminum tanpa memasaknya terlebih dahulu. Kualitas air minum dapat di pengaruhi oleh keadaan sekitar depot yang kurang bersih, sanitasi yang kurang baik dan pengolahan air yang kurang maksimal. Hal ini dapat menimbulkan pencemaran air baik fisik, kimia maupun bakteriologi. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang : Aspek Kualitas Air dan Hygiene Sanitasi Depot Air minum Isi Ulang (DAMIU) di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. II METODE PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Waktu penelitian Dalam penelitian ini dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang yang ada di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo. Dengan melakukan observasi terhadap aspek hygiene dan sanitasi di depot yang ada di Kota Utara serta pengamatan tentang kualitas air minum terhadap parameter kimia dan bakteriologi dilakukan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kota Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan dalam kurun waktu 2 bulan, yaitu pada tanggal 27 Maret-19 April 2012. 2.2 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan aspek hygiene senitasi Depot Air Minum Isi Ulang dan kualitas Air Minum depot Isi Ulang yang ada di kecamatan kkota Utara Kota Gorontalo. 2.3 Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan Sampling Jenuh. Sampel jenuh merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2004). Sampel yang digunakan adalah 9 depot air minum di Kota Utara. III HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan, jumlah depot air minum di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo yang di observasi sebanyak 9 depot. Pengumpulan data tersebut dilakukan dengan oservasi terhadap aspek hygiene sanitasi dari depot tersebut serta pengamatan kualitas air minum terhadap parameter kimia dan bakteriologi yang akan di uji di laboratorium dinas kesehatan Kota Gorontalo. Adapun hasil observasi dari hygiene sanitasi dan kualitas air minum DAMIU sebagai berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Fasilitas Sanitasi DAMIU Dikecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Fasilitas sanitasi Kategori memiliki Jumlah ya % tidak % N % 1 Ada tempat cuci tangan 0 0 9 100 9 100 2 tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun bersih 0 0 9 100 9 100 3 menyediakan kain lap yang bersih 6 66.7 3 33.3 9 100 4 ada saluran limbah 9 100 0 0 9 100 5 menyediakan 1 unit dispenser dan air minum sebagai contoh pengunjung 1 11.1 8 88.9 9 100 Tabel 4.2 Distribusi Karyawan DAMIU Di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Karyawan DAMIU Kategori Jumlah ya % Tidak % N % 1 Keadaan kesehatan 9 100 0 0 9 100 2 Bebas dari luka 9 100 0 0 9 100 3 menggunakan pakaian kerja 0 0 9 100 9 100 4 menggunakan tutup kepala 0 0 9 100 9 100 5 menggunakan sepatu 0 0 9 100 9 100 6 mencuci tangan sebelum melakukan pekerjaan 9 100 0 0 9 100 7 Tidak merokok dalam ruangan depot dan saat proses pengisian air minum 0 0 9 100 9 100

Tabel 4.3 Distribusi Sarana Pengolahan Air Minum Dikecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Sarana pengolahan air minum Kategori memiliki dan memenuhi syarat Jumlah ya % Tidak % N % 1 Ada kran pengisian air baku 9 100 0 0 9 100 2 Ada pipa pengisian air baku 9 100 0 0 9 100 3 Tempat tandon air baku 9 100 0 0 9 100 4 punya pompa penghisap atau penyedot 9 100 0 0 9 100 5 filter dan mikro filter 9 100 0 0 9 100 6 Kran pengisian air minum curah 9 100 0 0 9 100 7 Kran pencucian botol 9 100 0 0 9 100 8 Tangki pembawa air 0 0 9 100 9 100 9 Kran penghubung (hose) 9 100 0 0 9 100 10 Peralatan sterilisasi 9 100 0 0 9 100 Jenis Air Tabel 4.4 Hasil Penelitian Kualitas Air Minum DAMIU Di Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo Parameter Kimia (ph) 6,5-8,5 Kualitas Air Minum Parameter Bakteriologi (E.colli) 0 per 100ml sampel Hasil Kriteria Hasil Kriteria 1 Depot 1 7,2 MS 2.2 TMS 2 Depot 2 6,8 MS 0 MS 3 Depot 3 8,2 MS 0 MS 4 Depot 4 7,9 MS 8 TMS 5 Depot 5 7,4 MS 0 MS 6 Depot 6 6,9 MS 0 MS 7 Depot 7 7,1 MS 0 MS 8 Depot 8 8,2 MS 0 MS 9 Depot 9 8,1 MS 0 MS

Dari tabel tersebut di atas, berdasarkan hasil pengamatan terhadap aspek hygiene sanitasi dan kualitas DAMIU hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sejumlah 9 DAMIU diperoleh : fasilitas sanitasi dalam kategori memilki tempat cuci tangan 0, tempat cuci tangan yang dilengkapi sabun 0, menyediakan kain lap yang bersih 6 DAMIU (66,7%), memilki saluran limbah 9 DAMIU (100%) dan penyediaan 1 unit dispenser serta air minum sebagai contoh pengunjung 1 DAMIU (11,1%). Untuk Karyawan DAMIU dengan ketegori dalam keadaan sehat, bebas dari luka, mencuci tangan sebelum bekerja dan tidak merokok telah memenuhi syarat dari 9 DAMIU dan untuk pakaian kerja,penutup kepela dan menggunakan sepatu belum memenuhi syarat dari 9 DAMIU tersebut, Untuk Sarana Pengolahan Air Minum dari 9 DAMIU telah memiliki dan telah memenuhi syarat. Untuk uji laboratorium menunjukkan dari 9 DAMIU yang di teliti 2 diantaranya tidak memenuhi syarat yaitu (depot 1 dan 4) menunjukkan positif E.colli. IV SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan fasilitas sanitasi dari 9 depot terhadap 5 kategori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 35,6% yaitu tidak memenuhi syarat, karyawan atau petugas depot terhadap 7 ketegori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 57,1% yaitu memenuhi syarat dan sarana pengolahan air minum terhadap 10 kategori penilaian berada pada prosentasi rata-rata sebesar 90% yaitu memenuhi syarat yang tentunya sesuai dengan Persyaratan hygiene sanitasi menurut Departemen Kesehatan 2006.Untuk uji laboratorium menunjukkan dari 9 DAMIU yang di teliti 2 diantaranya tidak memenuhi syarat menunjukkan positif E.colli dan dengan ph normal.. b. Saran Pengelola DAMIU perlu memperhatikan peralatan dalam sarana pengolahan air minum karena Beragamnya bahan peralatan DAMIU, baik dari segi merk, harga, kelengkapan dan kecanggihan mempengaruhi mutu air minum yang di hasilkan. Untuk itu perlu adanya kebijakan dari Dinas Kesehatan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Gorontalo tentang standar bahan peralatan DAMIU sehingga tidak merugikan konsumen. Pemeliharaan bahan peralatan DAMIU juga perlu diperhatikan karena mempengaruhi mutu air khususnya tangki penampungan.