BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Adiwyata sebagai program peningkatan MKK di sekolah di situs

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Hanya dengan menjadikan ini kepedulian dan upaya bersama, sumberdaya. calon pengambil keputusan di masa mendatang.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Studi tentang pengembangan model pelatihan berbasis kinerja

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (1) Kesimpulan, (2) Saran, dan (3) Rekomendasi.

BAB I PENDAHULUAN. agar berperan secara aktif serta partisipatif.

Secara umum, perencanaan sosial dimaksudkan untuk:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan bukan sekedar memberikan pengetahuan, nilai-nilai atau

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

pembahasan bersama dengan peserta pelatihan yang lebih intensif. Kualifikasi

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat mengatur dan mengelola sumber daya produktif, serta melayani,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

WALIKOTA TASIKMALAYA

VII. RANCANGAN PROGRAM PENGUATAN KAPASITAS LMDH DAN PENINGKATAN EFEKTIVITAS PHBM

2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

BAB I PENDAHULUAN. bersinggungan dengan generasi muda yang lainnya atau masyarakat pada

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. Bab ke tujuh sebagai penutup penelitian ini berisi ringkasan, simpulan,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Pelaksanaan Supervisi Klinis oleh Kepala Sekolah yang dilaksanakan di SMK

Ditetapkan pada tanggal 2 Juni 2008

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

SEBUAH PROSES EMPOWERING

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

SEBUAH PROSES EMPOWERING

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

MANAJEMEN STRATEGI PENILAIAN KINERJA PARTISIPATIF DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI DAN KARIER PENILIK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penanganan Kecurangan sebelum Sistem Pelaporan Pelanggaran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan karya bersama yang berlangsung dalam. suatu pola kehidupan insan tertentu serta pendidikan merupakan tuntutan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

CATATAN KOLOKIUM NON-SUBSTANSI

2015 PENGUKURAN TINGKAT LITERASI MEDIA PADA SISWA SMA KELAS XII SMA NEGERI 10 BANDUNG

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Visi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN KELUARGA

MANAJEMEN PENDIDIKAN YAYASAN MTA

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru merupakan orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

a. Latar Belakang Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah

KAJIAN MODEL BISNIS CENTER DI SMK DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN ENTREPRENEUR MUDA INDONESIA ABSTRAKS (Laporan Persentasi Ke 2)

A. KUALIFIKASI PEMBIMBING

BAB I PENDAHULUAN. monoton dan kurang menarik. Kondisi semacam ini juga dialami oleh guru di

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Menciptakan Harmonisasi Hubungan Antaretnik di Kabupaten Ketapang

BAB II LANDASAN TEORI. Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang berfungsi untuk

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan temuan data dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat diambil

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya. Menurut Propper dan Wilson (2003), Manajemen

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Guru sebagai profesi mulai muncul secara formal dalam Undang- Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

IPTEKS Bagi Remaja Untuk Peningkatan Pengetahuan Di Bidang Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Penduduk di Kota Bandung Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2017 TENTANG PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB III Tahapan Pendampingan KTH

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. besar. Tapi, tidak jarang ada banyak karyawan yang kurang maksimal dalam

I. PENDAHULUAN. Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor (2009)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Devi Eryanti, 2013

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Disusun oleh: HARYANI ISTIQOMAH A

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG STANDAR PEMBIMBING PADA KURSUS DAN PELATIHAN

BAB V PENUTUP A. Jawaban Masalah Pertama

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

Transkripsi:

336 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Pengelolaan program Sekolah Sehat, Berbudaya Lingkungan, dan Adiwyata sebagai program peningkatan MKK di sekolah di situs penelitian kurang efektif. Dalam aspek perencanaan tujuan program masih terfokus pada program yang diikuti; penyusunan program belum melibatkan semua komponen sekolah secara maksimal; program sudah variatif tapi tidak terdokumentasi dengan baik; organisasi sumber daya manusia sudah memperhatikan potensi, minat, serta kebutuhan atas pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan; sumber dana dari BOS dan orang tua siswa; kemitraan dilakukan dengan banyak pihak untuk mendapatkan dukungan pengetahuan, keterampilan, serta alat dan bahan. Program relatif dapat dilaksanakan sesuai rancangan. Kepala sekolah mengarahkan dan memotivasi warga dengan cara yang santun, informal, memberikan teladan, dan terbuka pada masukan. Sikap akomodatif kepala sekolah di satu situs mampu mencetak banyak siswa yang berjiwa agen peubah bahkan beberapa diantaranya mendapatkan pengakuan di berbagai tingkat sebagai agen peubah di bidang kesehatan dan lingkungan. Penilaian internal belum dilaksanakan secara maksimal dan terfokus pada

337 target program yang diikuti sekolah dan umumnya dilaksanakan secara informal. 2. Kondisi mutu kehidupan kerja (MKK) sekolah dalam aspek fisik dan nonfisik dinilai baik dan sekolah telah menjadi tempat yang nyaman untuk beraktivitas. Secara fisik sekolah dianggap sebagai tempat yang bersih, tertata, hijau, rindang, dan indah dengan fasilitas umum yang lebih bersih, sehat, lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan sebagai warga sekolah. Lingkungan ini mendukung tugas guru dalam pembelajaran sebagai kelas terbuka, sumber belajar, tempat diskusi, dan kegiatan lain yang mendukung tugas termasuk mendapatkan inspirasi dan melepas kepenatan dari rutinitas. Secara non-fisik, sekolah adalah tempat yang membuat betah, nyaman, dan menyenangkan. Hal ini diindikasikan dengan munculnya komunikasi yang lancar, terbukanya pengambilan keputusan yang partisipatif, kerjasama yang baik, saling mendukung, perilaku berbagi, adanya kesetaraan, kekeluargaan yang kental, dan terbangunnya komitmen. 3. Secara umum pelaksanaan Program Sekolah Sehat, Berbudaya Lingkungan, dan Adiwyata sebagai program peningkatan kondisi MKK di kedua situs penelitian berdampak terhadap kinerja guru dengan kualitas dampak yang berbeda dengan indikasi tumbuhnya motivasi dan lebih lengkapnya fasilitas pendukung tugas guru sehingga lebih nyaman bekerja. Kondisi sekolah yang nyaman membuat guru betah di sekolah;

338 memotivasi mereka lebih produktif; terbangunnya komitmen; berubahnya cara berpikir termasuk terhadap tugasnya sebagai guru; dan berubahnya cara bekerja. Perubahan tersebut belum merata di kedua situs penelitian. 4. Untuk meningkatkan pengelolaan program diajukan model hipotetik pengelolaan program Sekolah Sehat, Berbudaya Lingkungan, dan Adiwyata sebagai program peningkatan MKK yang lebih efektif dan efisien. B. Rekomendasi Beberapa rekomendasi yang dapat diajukan kepada beberapa pihak terkait adalah sebagai berikut. 1. Hasil penelitian mengungkapkan hal yang masih belum dilaksanakan dengan baik adalah pengelolaan program tidak seutuhnya mengikuti kaidah manajemen dan dilakukan lebih banyak menggunakan logika dan pengalaman dari sekolah lain. Agar sekolah bisa mengelola secara efektif dan efisien, disarankan agar sekolah mendapatkan pembinaan mengenai pengelolaan program di sekolah. Jika sekolah dibiarkan tanpa pengetahuan dan keterampilan yang memadai dikhawatirkan terjadi hasil yang tidak maksimal, demotivasi, dan kurang berdampak terhadap aspek non-fisik, dan output yang dihasilkan tidak berkelanjutan. Secara teoretis dan dari berbagai hasil penelitian lain banyak manfaat bisa diperoleh untuk kemajan sekolah diantaranya melalui peningkatan kinerja guru, yang diantaranya

339 terungkap dalam penelitian ini. Hasil secara maksimal akan diperoleh jika program dikelola secara efektif dan efisien. 2. Sekalipun belum dikelola secara efektif, penelitian mengungkapkan program Sekolah Sehat, Berbudaya Lingkungan, dan Adiwyata berdampak positif terhadap kinerja guru walaupun kurang maksimal karena tidak terjadi di kedua sekolah. Agar program memiliki nilai jual dan memberi nilai tambah bagi peningkatan kinerja guru, target meningkatkan kinerja ini harus menjadi salah satu target utama dalam program. Manfaat dieksplisitkannya tujuan atau target terkait kinerja guru dan alasannya dapat memotivasi sekolah berpartisipasi dan melakukannya dengan baik. Dengan demikian secara tidak langsung program ini mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja guru yang akan menjadi isu utama di sekolah karena tuntutan Permeneg PAN & RB nomor 19 tahun 2009 dan berdampak pada sanksi jika standar kinerja tidak terpenuhi. Jika tidak program akan menjadi tambahan kegiatan yang tidak terkait dengan bisnis utama sekolah yaitu pembelajaran dimana kinerja guru adalah satu faktornya. 3. Satu target dari sekolah Berbudaya Lingkungan dan Adiwyata adalah integrasi materi lingkungan hidup ke dalam mata pelajaran dan tidak semua sekolah berhasil melaksanakannya karena memang bukan hal yang mudah. Olehkarena bisnis utama sekolah adalah melaksanakan pembelajaran yang berkualitas, akan lebih bermakna jika target program tidak hanya sekedar

340 integrasi saja tetapi targetnya menjadi integrasi dan menghasilkan pembelajaran yang berkualitas. Memang target menjadi lebih berat namun integrasi saja tidak menjamin pembelajaran yang berkualitas. Namun jika ditargetkan, dengan tambahan sedikit usaha hasil jauh lebih baik. Jika tidak integrasi akan dinilai sebagai beban dan dilaksanakan hanya karena tuntutan program. Pandangan itu akan berubah jika tuntutan berubah karena yang dikejar adalah integerasi yang menghasilkan pembelajaran berkualitas. Target yang selama ini dituntut dan mulai tahun 2013 akan ditagih melalui Penilaian Kinerja Guru. Untuk mempersiapkan hal itu guruguru perlu mendapatkan cukup pengetahuan dan keterampilan untuk melakukannya. 4. Sekalipun telah dilaksanakan pemberdayaan warga dalam mendukung pelaksanaan program, namun tidak semua sekolah berhasil mengubah dukungan itu menjadi komitmen dalam melaksanakan kegiatan. Agar manajemen bisa memiliki keterampilan dalam melakukan pemberdayaan warga, sekolah perlu mendapatkan pembinaan mengenai bagaimana cara memberdayakan warga sekolah. Diabaikannya kebutuhan sekolah atas keterampilan ini dapat menghambat sekolah dalam mencapai tujuan program secara efektif dan bermakna. 5. Sekaitan dengan rekomendasi nomor empat, hasil penelitian ini mengungkap pemberdayaan siswa dalam mendukung program yang dilakukan dengan tepat dapat membantu sekolah dalam meningkatkan

341 kreativitas siswa. Di satu situs penelitian ini pemberdayaan tersebut bahkan mampu mencetak siswa dengan kemampuan dan keterampilan sebagai agen peubah atau agen pembaharu. Dampak dari keberhasilan ini secara tidak langsung membantu sekolah dalam mencapai tujuan program sekolah. Hal ini juga membantu sekolah melatih siswa untuk memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi yang menjadi satu keterampilan kunci yang diperlukan di abad ini. Hal lain yang bisa diperoleh siswa dengan fasilitasi seperti ini adalah adanya kepercayaan diri atas kemampuan diri sekaligus menghargainya. Hal ini bisa terbentuk sebab ada cukup bukti di sekeliling dirinya terutama bagi kelompok siswa yang mengerjakan kegiatan yang produktif. Dengan demikian ada nilai tambah yang dapat diperoleh sekolah dengan melaksanakan program ini kalau mampu memberdayakan siswa dengan tepat. Agar pemberdayaan dilaksanakan dengan efektif dan efisien, sekolah perlu mendapat bimbingan mengenai hal ini. Jika tidak pemberdayaan siswa tidak dapat memberikan dampak secara bermakna.