1. neonatus. Delapan bidan menyatakan sudah melibatkan dan dapat bekerja sama

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja bidan dalam melakukan proses rujukan

BAB I PENDAHULUAN. Rendahnya perilaku dalam perawatan bayi baru lahir disebabkan kurangnya. pengetahuan akan perawatan bayi baru lahir.

sasaran/kinerja yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. 11 Kinerja

belum baik karena standar pelayanan belum dilaksanakan seluruhnya, diperkuat

HIV/AIDS dan PMTCT, 4 orang mengatakan kadang-kadang memberikan. informasi HIV/AIDS dan PMTCT, dan 1 orang mengatakan tidak pernah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi yanag berusia

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN ANAK ( PWS-KIA ) By. IRMA NURIANTI, SKM

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan puskesmas (Permenkes RI,2014). Angkat Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh JUSTIN DARREN RAJ

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 46

oleh pengelola PAUD yang baik dan yang kurang bauk di Kabupaten Bengkulu Selatan?

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Baru Lahir (BBL) atau neonatus adalah bayi umur 0-28 hari

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kepada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, post partum, bayi baru lahir (Lestari, 2014:34).

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

Upaya Pelayanan Kesehatan Masyarakat

PELAYANAN KESEHATAN DASAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

metode manajemen kebidanan oleh Bidan Puskesmas di Kabupaten Mengetahui dan mengevaluasi pelaksanaan standar asuhan

BAB I PENDAHULUAN. persalinan, perawatan bayi yang baru lahir dan pemeliharaan ASI

BAB V KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT KRITERIA 5.6.3

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. proses fisiologis dan berksinambungan. Kehamilan dimulai dari konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan upaya meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan. untuk berperilaku hidup sehat (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

BAB 1 PENDAHULUAN. antara delapan tujuan yang dituangkan dalam Millennium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

ANALISIS KINERJA BIDAN DESA DALAM PELAYANAN NEONATUS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : SARI DEWI MINTARDJA J

Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Ditinjau dari Aspek Bidan Desa sebagai Pelaksana di Kabupaten Jepara

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) ini adalah mengacu pada deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

KOHORT IBU DAN BAYI. Disusun oleh : VEDCA PARAMITA H. ( ) AKADEMI KEBIDANAN ISLAM AL HIKMAH JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan ingin menghadapi kelahiran dengan aman dan nyaman. Continuity

Kata Kunci : Kinerja, Cakupan ASI Eksklusif, Bidan Desa. Kepustakaan : 40, ( )

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada proses laktasi. Dalam prosesnya kemungkinan keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

Pendekatan Kebijakan di Hulu. Maria Agnes Etty Dedy Disajikan dalam Forum Nasional IV Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang, 4 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. suplemen,vitamin, mineral, dan atau obat obatan untuk keperluan medis

HUBUNGAN ANTARA SIKAP BIDAN DAN DUKUNGAN KADER TERHADAP PERILAKU BIDAN DALAM PEMBERIAN VITAMIN A IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS KABUPATEN KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat (Pantikawati dan Saryono,2010:1). Namun, dalam prosesnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginyadi wilayah kerjanya. (1)

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan, sikap..., Rindiarni Inten Putri, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

Tabel Target dan Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Tahun No Indikator Target 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Visi Kementrian Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri

BAB V ANALISIS, PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan seorang anak selain memperoleh nutrisi yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. Fun (UNICEF), dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui. SK.Menkes No.450/Menkes./SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah

Bagaimana implementasi program MTBS dari aspek kebijakan di. Menjelaskan implementasi program MTBS dari aspek kebijakan di

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIDAN DESA PTT DALAM PELAYANAN ANTENATAL DI WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses kehamilan, persalinan, nifas merupakan suatu proses fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan dari hasil sekresi kelenjar payudara ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini dengan memantau kesehatan ibu, dengan digunakan indicator

Transkripsi:

1. neonatus. Delapan bidan menyatakan sudah melibatkan dan dapat bekerja sama dengan masyarakat, kader dan dukun bayi. Lebih lanjut melalui observasi catatan kunjungan neonatus pada buku KIA, yang diambil secara acak dari wilayah Puskesmas sebanyak 6 buku KIA bayi diperoleh hasil bahwa hanya dua buku KIA yang diisi lengkap, sedangkan 4 buku KIA tidak diisi secara lengkap ( hanya pada kolom KN1 saja). Juga dari wawancara dengan 6 orang ibu, diketahui bahwa 4 orang ibu menyatakan bahwa bayi mereka hanya diperiksa mata dan tali pusatnya saja, sedangkan 2 ibu menyatakan bayi mereka diperiksa mulut, kulit, dan tali pusat. Keseluruhan ibu menyatakan bahwa bidan hanya memberikan anjuran untuk memberi ASI pada bayinya tanpa informasi/konseling perawatan bayi dirumah. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang kinerja bidan desa dalam pelayanan neonatus di wilayah Puskesmas Lumajang yang dapat dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas sumber daya, kebutuhan supervisi dan hubungan interpersonal( kerja sama). B. Perumusan Masalah Resiko terbesar kematian bayi baru lahir terjadi pada 24 jam pertama, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan memberikan pelayanan kesehatan neonatal dasar yang dilakukan oleh bidan desa sedikitnya dua kali pada minggu pertama yakni pada 6-48 jam dan hari ke 3 7 dan satu kali pada minggu ke-2 (8-28 hari). Hasil kunjungan neonatus oleh bidan desa belum memenuhi target yang ditetapkan yaitu 90%. Seharusnya bidan desa proaktif melakukan kunjungan neonatus minimal tiga kali pada semua bayi usia 0-28 hari yang berada di wilayah kerjanya, meskipun terhadap bayi yang kelahirannya ditolong oleh dukun ataupun tenaga kesehatan yang lain. Kinerja

bidan desa dalam pelayanan neonatus masih belum optimal, dibuktikan dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara terhadap 12 bidan desa bahwa sebagian besar bidan tidak memberikan pelayanan neonatus sesuai standar, kadang hanya 1 atau 2 kali saja, bidan memiliki alat pemeriksaan bayi lengkap tetapi tidak selalu dimanfaatkan dalam pemeriksaan dan mereka membutuhkan bimbingan dan evaluasi dari atasan serta masih ada beberapa bidan yang menyatakan bahwa mereka bekerjasama dengan kader dan masyarakat dalam kegiatan pelayanan neonatus namun belum maksimal. Hasil wawancara diatas juga didukung oleh temuan dalam observasi dari 6 buah buku KIA, hanya 2 buku KIA yang diisi lengkap. Lebih lanjut hasil wawancara 4 dari 6 ibu bayi menyatakan bayinya hanya diperiksa mata, tali pusat dan dua ibu lainnya menyatakan bayinya diperiksa mata, mulut, tali pusat dan kulit. Sehingga permasalahan yang dihadapi oleh Lumajang adalah kinerja bidan desa dalam pelayanan neonatus di wilayah Puskesmas. C. Pertanyaan Penelitian Bagaimana kinerja bidan desa dalam pelayanan neonatus di wilayah Puskesmas Lumajang? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Menjelaskan kinerja bidan desa dalam pelayanan neonatus di Lumajang. 2. Tujuan Khusus : a. Menjelaskan aspek kualitas dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang.

b. Menjelaskan aspek kuantitas dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang. c. Menjelaskan aspek timeliness (ketepatan waktu) dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang. d. Menjelaskan aspek kebutuhan supervisi dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang. e. Menjelaskan aspek efektifitas sumber daya dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang f. Menjelaskan aspek pengaruh hubungan interpersonal (interpersonal impact) dalam pelayanan neonatus oleh bidan desa di wilayah Puskesmas Lumajang. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi MIKM Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi dan kerangka berfikir bagi penelitian selanjutnya dan untuk pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan bahan informasi untuk peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan dalam membuat kebijakan teknis dalam pelayanan neonatus di Puskesmas Lumajang. 3. Manfaat Bagi Peneliti. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti, sehingga dapat mengaplikasikan semua ilmu yang didapat dalam bentuk penelitian. F. Ruang Lingkup Penelitian.

1. Lingkup Keilmuan Termasuk dalam lingkup teori kinerja dan pelayanan neonatus yang merupakan bagian dari Kesehatan Ibu dan Anak. 2. Lingkup Metode Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara mendalam pada informas kunci maupun triangulasi 3. Lingkup Tempat Tempat Penelitian di Wilayah Puskesmas Lumajang 4. Lingkup waktu Penelitian dimulai dari pembuatan proposal penelitian sampai ujian tesis mulai bulan September 2010 sampai bulan Nopember 2011. G. Keaslian Penelitian. Penelitian yang berkaitan dengan pelayanan neonatus sebenarnya relatif banyak dilakukan. Tetapi dalam hal ini masih terdapat beberapa perbedaan, diantaranya jenis dan desain penelitian, subyek penelitian, tempat penelitian dan sebagainya. Beberapa penelitian yang mendukung yang sebelumnya pernah dilakukan antara lain dapat dilihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3. Keaslian Penelitian No. Peneliti / Tahun Judul Penelitian Rancangan penelitian Hasil

1. Ita Rahmawati / 2009. 15 Faktor-Faktor Yang Mempengaru hi Kinerja Bidan Di Desa Dalam Kunjungan Neonatus Di Wilayah Puskesmas Jepara. Observasional survey,studi Kuantitatif Variabel penelitian kerja, supervisi dan kompensasi. kerja dan supervisi berhubungan dengan kinerja bidan desa. Fasilitas dan kompensasi tidak berhubungan. 2. Padmi Suparti / 2009. 16 3. Rina Listyowati / 2008. 17 4. Jamhariyah / 2011 Analisis Kinerja Bidan di Desa Dalam Penjaringan Balita Gizi Buruk di Kendal Analisis Faktor- Faktor yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Di Desa Dalam Pelayanan Penanganan Asfiksia Neonatorum di Wilayah Demak. Analisis Kinerja Bidan Desa Dalam Pelayanan Neonatus Lumajang Di Observasional, Cross-sectional. Pendekatan kuantitatif Variabel penelitian: kerja, kepemimpinan, dan insentif. Observasional, cross sectional, pendekatan kuantitatif variabel penelitian: kerja, fasilitas, supervisi Observasional, Studi Kualitatif Kinerja bidan ditinjau dari dimensi kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas sumber daya, kebutuhan supervisi, pengaruh hubungan interpersonal. kerja. Kepemimpinan dan insentif berpengaruh terhadap kinerja bidan dalam penjaringan balita gizi buruk Ada hubungan yang bermakna pengetahuan, kerja, fasilitas dan supervisi dengan kinerja bidan didesa dalam pelayanan asfiksia neonatorum Kinerja bidan desa dalam pelayanan neonatus masih rendah ditinjau dari 6 aspek (kualitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektifitas sumber daya, kebutuhan supervisi dan pengaruh hubungan interpersonal.