I. PENDAHULUAN. kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perekonomian

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat mengharuskan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

III. METODE PENELITIAN. secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini desain penelitiannya adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran. Untuk tetap mendapatkan simpati dari konsumen, produsen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

I. PENDAHULUAN. ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada. Hal ini tentu saja

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. persaingan hanya untuk dominasi merek. Berbagai investor dan perusahaan akan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dunia perekonomian sekarang ini telah berkembang dengan begitu pesatnya yang

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kondisi yang demikian membuat bisnis minuman ready to drink

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terpadat ke-4 di dunia

BAB II LANDASAN TEORI. jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang relevan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah Proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang

BAB I PENDAHULUAN. beredar memenuhi pasar, mengakibatkan perusahaan berlomba-lomba

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini mengalami kemunduran dibandingkan dengan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Populasi pada Masyarakat Menteng VII Medan, Sampel Lubis menggunakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

PENGARUH PERILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK DONATELLO

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

I. PENDAHULUAN. Kehidupan dunia bisnis yang mengalami perkembangan dan perubahan. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Arus globalisasi dan kerjasama perdagangan antar Negara dengan adanya

I. PENDAHULUAN. individu-individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi

II. LANDASAN TEORI. Keterlibatan didefinisikan sebagai status motivasi yang menggerakan serta

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. ritel yang telah mengglobalisasi pada operasi-operasi ritel. Pengertian ritel secara

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat, khususnya pada perusahaan sabun mandi. Saat ini ada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. penjualan dan periklanan. Tjiptono (2007 : 37) memberikan definisi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. pasar Indonesia. Minuman Isotonik Pocari Sweat merupakan minuman Isotonik

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di antaranya melalui promosi terhadap produk-produk yang ditawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan yang terjadi pada perusahaan yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. susu di Indonesia dengan negara lain dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHUALAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak

I. PENDAHULUAN. tersebut dengan mendapatkan laba. Oleh karena itu, bidang pemasaran suatu

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek

BAB I PENDAHULUAN. dan ekuitas merek Bagi pemasar, asosiasi merek berguna dalam banyak hal,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan tekhnologi didunia bisnis yang begitu pesat menjadi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Internet merupakan salah satu teknologi informasi yang terus berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran semakin mempengaruhi hampir seluruh kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat. Dengan semakin berkembangnya sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. Gencarnya iklan pada berbagai produk menjadikan konsumen. mengetahui lebih banyak merek sebagai pilihan produk mereka.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menetapkan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk, jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

I. PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis semakin ketat di era globalisasi saat ini. Berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

I. PENDAHULUAN. Fenomena persaingan antar produk pada saat ini mengharuskan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. anak diharapkan dapat terpenuhi secara lengkap melalui konsumsi susu, termasuk zatzat

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk atau jasa yang diterima oleh konsumen atau tidak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. wilayah perkotaan mulai mengalami perubahan gaya hidup. Bagi mereka, HandPhone (HP) atau

perusahaan berlomba-lomba untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke-3 terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang atau jasa yang memuaskan bagi konsumen mereka. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era perkembangan zaman seperti ini telah terjadi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. barang yang berguna untuk dikonsumsi sehari-hari oleh konsumen. Di

ANALISIS PENGARUH BAURAN PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERUSAHAAN PENERBIT DAN PERCETAKAN CV. MUTIARA DI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latarbelakang Indonesia terus melaksanakan pembangunan dibidang perekonomian. Berbagai kebijakan sudah dikeluarkan pemerintah untuk mendorong perekonomian tersebut. Bentuk-bentuk kebijakan pemerintah tersebut bertujuan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang lebih baik. Tak kalah pentingnya adalah menciptakan iklim persaingan dalam dunia usaha yang lebih sehat dan memacu dibidang ekonomi. Dalam setiap usaha perusahaan selalu menghadapi persaingan termasuk produk susu. Setiap produsen berlomba- lomba dalam menghasilkan produk susu yang sesuai dengan kebutuhan konsumennya. Susu berkalsium tinggi sangat penting untuk kesehatan tulang. Untuk itu, persaingan antar produsen susu berkalsium tinggi cukup ketat. Hal tersebut terlihat dari banyaknya merek susu berkalsium tinggi yang beredar di pasaran. Berikut nama perusahaan yang memproduksi susu berkalsium tinggi di Indonesia.

2 Tabel 1. Nama Perusahaan Susu Berkalsium Tinggi di Indonesia Nama Perusahaan Lokasi Merek New Zealand Milk Jakarta Anlene Indonesia, PT Sanghiang Perkasa, PT Jakarta Entrasol Nutrifood Indonesia, PT Jakarta Hi-Lo Sumber : Asosiasi Supermarket, 2012 Saat ini tercatat beberapa perusahaan susu berkalsium tinggi yang ikut bersaing meramaikan pangsa pasar, antara lain Anlene, Entrasol, dan Hi-Lo. Perusahaan dengan berbagai merek tersebut berupaya untuk bersaing dalam penjualan dan berusaha meningkatkan pangsa pasar mereka. Adapun persaingan pasar susu berkalsium tinggi yang beredar adalah sebagai berikut : Tabel 2. Pangsa Pasar Susu Berkalsium Tinggi di Indonesia No Nama Produk Nama Perusahaan Pangsa Pasar 1 Anlene New Zealand Milk Indonesia, PT 70 % 2 Entrasol Sanghiang Perkasa, PT 10% 3 Hi- Lo Nutrifood Indonesia, PT 20% Sumber : http://www.swa.co.id, 2012 Berdasarkan tabel diatas, produk susu Anlene menunjukkan dominasinya dalam menguasai pangsa pasar susu berkalsium tinggi dalam negeri. Hampir 70% pasar susu berkalsium tinggi dikuasai oleh Anlene. Meskipun Entrasol menduduki peringkat ketiga, tetapi Entrasol merupakan susu berkalsium tinggi yang memiliki lebih banyak kandungan gizi dibandingkan para pesaingnya. Keunggulan dari produk ini adalah berkalsium tinggi, omega 3 dan 6, antioksidan (Vit. C), tidak mengandung gula, rendah lemak, bebas kolesterol, 10 vitamin dan 7 mineral. Keunggulan ini yang membuat optimis perusahaan bisa

3 menarik perhatian konsumen dalam memilih produk susu berkalsium tinggi yang kandungan-kandungan gizi di dalam Entrasol dibutuhkan oleh tubuh dan baik untuk kesehatan. Entrasol merupakan salah satu produk dari Kalbe Nutritionals. Kalbe Nutritionals didirikan dengan nama PT Sanghiang Perkasa (SHP) sejak tahun 1982. Selama ini Kalbe Nutritionals dikenal masyarakat sebagai Kalbe Health Foods Division dari PT Kalbe Farma Tbk. Untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan lebih mendekatkan diri kepada konsumen, pada Tahun 2007 perusahaan melakukan perubahan brand identity. Melalui proses seksama, nama Kalbe Farma Health Foods Division akhirnya diubah menjadi Kalbe Nutritionals. Entrasol diharapkan memberikan perhatian yang lebih pada aspek-aspek yang menjadi tolak ukur ketertarikan konsumen seperti kandungan gizi yang lengkap, varian rasa, dan kemasan produk, serta aspek-aspek pendukung lainnya yang turut menentukan tingginya ketertarikan konsumen. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan dituntut untuk lebih memaksimalkan peran kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran harus mampu untuk memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya untuk terus berjalan dan konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler dan Keller (2009:6) Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

4 Berdasarkan pengertian diatas, kegiatan pemasaran pada akhirnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Karena itu, pihak perusahaan diharuskan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Sebagai suatu perusahaan, produk susu Entrasol melakukan kegiatan pemasaran dengan menetapkan program-program yang tersusun dalam suatu strategi pemasaran yang dirancang dan disesuaikan dengan perilaku konsumen yang menjadi pasar sasarannya. Program yang dirancang oleh perusahaan disajikan dalam bentuk bauran pemasaran yang berupa kebijakan produk, harga, promosi dan saluran distribusi. Kebijakan Produk Menurut Kotler, Philip (2008:63) produk adalah segala sesuatu yang diberikan kepada seseorang guna memuaskan suatu kebutuhan atau keinginan. Produk merupakan unsur pertama dan yang paling penting dalam bauran pemasaran. Strategi produk membutuhkan pengambilan keputusan dan pertimbangan yang cermat dan disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

5 Adapun kategori jenis produk yang ditawarkan adalah : Tabel 3. Kategori Jenis Produk yang Ditawarkan No Nama Produk Kategori Usia Varian Rasa Kandungan Gizi 1 Entrasol Active 19-50 tahun Vanilla latte, Mochaccino Berkalsium tinggi, omega 3&6, antioksidan, nonkolesterol, rendah lemak, tidak mengandung gula, 10 vitamin & 7 mineral. 2 Entrasol Gold 51 tahun keatas Vanila, Coklat Berkalsium tinggi, antioksidan, omega 3 & 6, rendah lemak. Sumber : PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) di Bandar Lampung, 2012 Keunggulan produk yang ditawarkan oleh Kalbe Nutritionals yaitu kandungan gizi yang lengkap seperti berkalsium tinggi, omega 3 dan 6, antioksidan, nonkolesterol, rendah lemak, tidak mengandung gula, dan terdapat 10 vitamin dan 7 mineral yang sangat baik bila kita mengkonsumsi produk tersebut. Kebijakan Harga Menurut Swastha DH, Basu dan Irawan (1998:241) harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk dan pelayanannya. Untuk mencapai tujuan organisasi berupa laba maksimum, maka Kalbe Nutritionals menetapkan harga yang penentuannya harus disesuaikan dengan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan, laba yang ingin dicapai perusahaan, daya beli konsumen, dan kebijakan pemerintah agar tarif yang dikeluarkan dapat dikatakan wajar.

6 Tabel 4. Harga Produk Entrasol dan Pesaing Nama Produk Varian Rasa Berat Bersih Harga -Entrasol Active -vanilla latte, mochaccino - - 250 gr - - Rp. 34.500 - -Entrasol Gold (Kalbe Nutritionals) -Hi-Lo Active -chocolatte, vanilla, -250 gr -Hi- Lo kacang ijo, green tea, - (Nutrifood) - -Anlene Actifit -vanilla, chocolatte -250 gr -Anlene - - (Fonterra Group) Sumber : Asosiasi Supermarket di Bandar Lampung, 2012 -Rp. 25.500 - -Rp. 25.750 - Berdasarkan Tabel 4, harga yang ditawarkan produk Entrasol lebih tinggi diantara pesaingnya. Hal ini dikarenakan kualitas produk Entrasol baik yaitu dengan memiliki kandungan gizi yang lebih lengkap dari produk pesaing. Kebijakan Promosi Menurut Kotler, Philip (2008:63) promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Dengan adanya promosi maka perusahaan dapat mmberikan informasi keberadaan perusahaan kepada seseorang atau organisasi untuk membujuk, mengingatkan, dan mempengaruhi tingkah laku konsumen agar membeli produk dari perusahaan tersebut. Ada banyak kegiatan promosi yang dapat dilakukan oleh perusahaan, antara lain periklanan, personal selling, publisitas, serta promosi penjualan. Promosi yang dilakukan oleh susu Entrasol berupa publisitas atau melalui media periklanan

7 seperti televisi, brosur, spanduk atau baliho. Selain itu susu Entrasol juga sering mengadakan event di area supermarket atau tempat- tempat yang ramai dikunjungi konsumen. Upaya susu Entrasol dalam memasarkan produknya yaitu dengan melakukan promosi yang gencar membuat produk tersebut mendapat perhatian dari konsumen serta angka penjualan yang bisa menjadikan motivasi Kalbe Nutritionals untuk terus melakukan inovasi dalam produk. Adapun penjualan produk susu Entrasol (Kalbe Nutritionals) di Bandar Lampung pada Bulan Oktober 2011 Februari 2012 adalah : Tabel 5 Data Penjualan Produk Entrasol di Bandar Lampung Bulan Target Penjualan Realisasi Penjualan Total Penjualan Entrasol Entrasol E. Active E. Gold Active Gold Oktober 25.795.700 121.534.750 11.950.350 110.212.200 122.162.550 Nopember 25.439.000 119.854.500 13.302.300 81.621.150 94.923.450 Desember 24.805.000 116.867.500 11.766.600 125.505.900 137.272.500 Januari 63.911.000 162.612.650 5.829.600 81.051.900 86.881.500 Februari 59.961.600 152.828.250 15.729.450 82.516.350 98.245.800 Total 199.912.300 673.697.650 58.578.300 480.907.500 539.485.800 Sumber : PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) di Bandar Lampung, 2012 Tabel 5 menggambarkan penjualan susu Entrasol yang dicapai perusahaan selama Bulan Oktober 2011 Februari 2012. Penjualan susu Entrasol dari bulan ke bulan mengalami fluktuasi. Penjualan tertinggi susu Entrasol Active terdapat pada bulan Februari 2012 yaitu sebesar 15.729.450. Namun penjualan tersebut tidak mencapai target yang diharapkan. Sedangkan penjualan susu Entrasol Active terendah terdapat pada Bulan Januari 2012 yaitu sebesar 5.829.600. Penjualan susu Entrasol Active dari bulan Oktober 2011 Februari 2012 selalu tidak

8 mencapai target penjualan. Sebagai produk yang baru launcing pada tahun 2010, susu Entrasol Active harus gencar mempromosikan produk nya. Berbeda dengan susu Entrasol Active, susu Entrasol Gold lebih dulu hadir di pasaran sejak Tahun 2006. Penjualan susu Entrasol Gold tertinggi terdapat pada Bulan Desember 2011 sebesar 125.505.900 dan penjualan tersebut telah mencapai target yang ditentukan perusahaan sebesar 116.867.500. Sedangkan untuk penjualan terendah terdapat pada Bulan Januari 2012 sebesar 81.051.900. Kebijakan Saluran Distribusi Saluran distribusi merupakan faktor yang tidak kalah penting dalam kegiatan pemasaran karena saluran distribusi berfungsi untuk memperlancar arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan dalam kegiatan pemasarannya dapat dibagi menjadi dua, yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan dalam menjual produk dilakukan secara langsung kepada konsumennya tanpa melalui perantara atau agen. Dan yang kedua adalah saluran distribusi tidak langsung dimana dalam menjual produk, perusahaan menggunakan jasa pihak ketiga atau perantara yang disebut agen. Keputusan membeli suatu produk ada pada diri konsumen. Konsumen dalam menentukan pilihannya sangat dipengaruhi oleh jenis proses keputusan dimana mereka terlibat. Saat berada di dalam swalayan yang terdapat karyawan frontstage (karyawan bagian depan yang melayani konsumen secara langsung) konsumen dapat berkonsultasi sehingga karyawan front-stage dapat mendorong

9 konsumen untuk terlibat lebih jauh dalam memilih produk yang tepat. Menurut Wilkie (dalam Tjiptono, 2001) ada jenis keterlibatan konsumen dalam proses pengambilan keputusan yaitu keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah. Keterlibatan tinggi menuntut bahwa tingkat kekuatan yang tinggi dibangkitkan terhadap konsumen dan bahwa kekuatan diarahkan menuju pada aktivitas konsumen tertentu. Seseorang yang sangat terlibat cenderung lebih banyak berpikir atau lebih bisa merasakan. Sedangkan keterlibatan rendah terjadi ketika konsumen tidak memiliki kekuatan untuk berpikir atau merasakan. Keterlibatan konsumen menurut Setiadi (2010:47) adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan. Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya atau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang terlibat dengan produk susu berkalsium tinggi termotivasi untuk berupaya keras memilih merek mana yang akan dibeli. Konsumen dapat menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk berbelanja susu berkalsium tinggi (berkunjung ke toko atau swalayan, bertanya lebih banyak kepada pramuniaga). Konsumen dapat menerjemahkan lebih banyak informasi produk di lingkungan (membaca lebih banyak iklan dan brosur). Dan konsumen bahkan dapat meluangkan waktu dan tenaga lebih dalam mengintegrasikan informasi produk tersebut untuk mengevaluasi merek dan menetapkan keputusan pembelian. Keterlibatan konsumen pertama kali dipopulerkan di dalam lingkungan pemasaran oleh Krugman pada tahun 1965 dan membangkitkan minat besar dalam dunia bisnis. Keterlibatan mempunyai arti penting dalam proses pengambilan keputusan,

10 dan untuk mengetahui seberapa besar tingkat keterlibatan konsumen akan suatu produk selama proses pengambilan keputusan. Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterlibatan konsumen, menurut Setiadi (2010:51) ada tiga faktor keterlibatan antara lain : 1. Faktor Pribadi Tanpa aktivasi kebutuhan dan dorongan, tidak ada keterlibatan. Keterlibatan yang paling kuat bila produk dipandang mencerminkan kepentingan, keinginan, dan kebutuhan. 2. Faktor Produk Produk merupakan objek bagi konsumen. Sebagai objek, produk bersifat pasif. Adapun pengaruhnya dalam keterlibatan berkenaan dengan cara konsumen merespon produk. Ada beberapa karakteristik produk yang mempengaruhi yaitu desain produk, tingkat bahaya dan harga. 3. Faktor Situasi Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting. Faktor situasi yaitu mencakup situasi pembelian, situasi penggunaan, dan lingkungan sosial. Konsep keterlibatan konsumen sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan perilaku konsumen. Menurut Peter dan Olson, 2002 ( mengutif definisi perilaku konsumen dari American Marketing Association dalam skripsi Gozali), mendeskripsikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan, dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan

11 yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi. Perilaku konsumen adalah dinamis, berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen ataupun masyarakat luas selalu berubah sepanjang waktu. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial, referensi, keluarga, dan faktor psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap, dan konsep diri. Penelitian yang dilakukan oleh Fauman (2010) merumuskan keputusan pembelian obat pada Apotek Kita dipengaruhi secara signifikan oleh keterlibatan normatif, keterlibatan risiko subjektif, keterlibatan jangka panjang, dan keterlibatan situasional. Hasil penelitian oleh Gozali (2011) diketahui bahwa keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli mie instan sedaap. Hasil penelitian Jayanti (2011) merumuskan bahwa keterlibatan konsumen berpengaruh signifikan terhadap pembelian rumah di Perumahan Wismamas Kemiling Estate Bandar Lampung. Seiring dengan pesatnya persaingan dalam dunia bisnis maka sebuah perusahaan harus mampu menghadapi persaingan dengan memberikan produk yang mampu bersaing dalam dunia bisnis, agar perusahaan dapat membuat konsumen merasa puas. Harapan-harapan konsumen pada perusahaan dari waktu ke waktu terus berkembang. Oleh karena itu sebuah perusahaan harus mampu menciptakan

12 sesuatu yang baru dan berbeda dari produk-produk sebelumnya, agar tidak terjadi kejenuhan yang dirasakan oleh konsumen karena semua ini akan berpengaruh terhadap tingkat kepuasan yang dirasakan konsumen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan data yang diperoleh dari Kalbe Nutritionals bahwa masalah yang dihadapi pada produk susu Entrasol dalam penjualannya berfluktuasi dan cendrung menurun pada Bulan Januari 2012 (Tabel 5). Produsen susu berkalsium tinggi berlomba-lomba untuk menciptakan produk susu yang sesuai dengan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian produk susu Entrasol adalah faktor pribadi, faktor produk, dan faktor situasi. Berdasarkan teori yang dikemukakan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah keterlibatan konsumen yang terdiri dari faktor pribadi, faktor produk, faktor situasi mempengaruhi keputusan pembelian produk susu Entrasol (Kalbe Nutritionals) di Bandar Lampung? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen yang terdiri dari faktor pribadi, faktor produk, faktor situasi terhadap keputusan pembelian produk susu Entrasol di Bandar Lampung.

13 2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Kalbe Nutritionals di Bandar Lampung. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai sumbangan pemikiran kepada Kalbe Nutritionals di Bandar Lampung mengenai pertimbangan yang seharusnya digunakan dalam komunikasi dengan konsumen. Dengan mengetahui pengaruh faktor keterlibatan konsumen terhadap kepercayaan konsumen dalam mengambil keputusan pembelian, maka pemasar dapat berusaha meningkatkan kepercayaan konsumennya dengan memberikan komunikasi yang tepat dan pelayanan yang melibatkan konsumen. 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen pemasaran, terutama mengenai keterlibatan konsumen terhadap keputusan pembelian. D. Kerangka Pemikiran Konsumen mengambil berbagai macam keputusan membeli setiap hari. Sedangkan untuk mempelajari mengenai alasan perilaku membeli konsumen bukan hal yang mudah dan jawabannya seringkali tersembunyi jauh dalam benak konsumen. American Marketing Association mendeskripsikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku dan lingkungan, dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya. Dalam kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi (Peter dan Olson, 2002).

14 Perilaku konsumen adalah aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi, dan membuang barang atau jasa (Blackwell, Miniard, & Engel, 2001). Mempelajari atau menganalisa perilaku konsumen adalah suatu yang sangat kompleks terutama karena banyaknya faktor yang mempengaruhi dan kecenderungan untuk saling berinteraksi. Produsen harus cermat mengamati pengaruh faktor keterlibatan dalam mengkonsumsi sebuah produk. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan konsumen menurut Setiadi (2010:51) sebagai berikut: 1. Relevansi-pribadi intrinsik (intrinsic self-relevance) Mengacu pada pengetahuan arti-akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu terhadap suatu produk. Faktor yang mempengaruhi pada relevansi-pribadi intrinsik meliputi faktor pribadi (konsumen) dan faktor produk (objek). a. Faktor Pribadi Tanpa aktivasi kebutuhan dan dorongan, tidak ada keterlibatan. Keterlibatan yang paling kuat bila produk dipandang mencerminkan kepentingan, keinginan, kebutuhan. b. Faktor Produk Produk merupakan objek bagi konsumen. Sebagai objek, produk bersifat pasif. Adapun pengaruhnya dalam keterlibatan berkenaan dengan cara konsumen merespon produk. Ada beberapa karakteristik produk yang

15 mempengaruhi cara orang merespon. Pada poin itulah dipandang adanya peranan produk pada keterlibatan. 2. Relevansi-pribadi situasional (situational self-relevance) Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlibat secara pribadi relevan, yang dipertimbangkan adalah faktor situasi. a. Faktor Situasi Kalau keterlibatan yang langgeng dianggap sebagai ciri tetap, keterlibatan situasi berubah sepanjang waktu. Keterlibatan ini bekerja secara temporer dan selesai setelah terjadi pembelian. Berdasarkan hal tersebut maka model dalam penelitian ini sebagai berikut : Faktor faktor yang mempengaruhi keterlibatan konsumen dalam pengambilan keputusan (Variabel X) Relevansi-pribadi Intrinsik 1. Faktor Pribadi a. Kebutuhan b. Kepentingan c. Keinginan 2. Faktor Produk a. Harga b. Desain produk c. Tingkat bahaya Keputusan pembelian (Variabel Y) Relevansi-pribadi Situasional 3. Faktor Situasi a. Situasi penggunaan b. Situasi pembelian c. Lingkungan sosial (Setiadi, 2010:51) Gambar 1. Kerangka pikir

16 E. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan yang sifatnya sementara, dan kebenaranya perlu dibuktikan berdasarkan hasil penelitian. Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan yaitu keterlibatan konsumen yang terdiri dari faktor pribadi, faktor produk, faktor situasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk Entrasol di Bandar Lampung.