Modul ke: ETIK UMB Mengenali Tindakan Korupsi Fakultas Ilmu Komputer Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id
Mengenal Tindakan Korupsi Masyarakat sepakat bahwa Korupsi adalah sebuah tindakan yang menyimpang. Mengapa demikian? Apa saja yang masuk dalam kategori tindakan korupsi? Apa saja tindakan pencegahan yang bisa kita lakukan agar korupsi tidak merajalela?
Definisi dan Makna Korupsi Kata Korupsi berasal dari bahasa Latin corruptio (Fockema Andera: 1951) atau corruptus (Webster Student Dictionary: 1960). Selanjutnya dikatakan bahwa corruptio berasal dari kata corrumperre, suatu bahasa Latin yang lebih tua. Dari bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah corruption, corrupt (Inggris), corruption (Perancis), dan coruptie/koruptie (Belanda).
Definisi dan Makna Korupsi Arti kata korupsi secara harfiah adalah kebusukan, keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian (S. Wojowasito- WJS Purwadarminta: 1976)
Definisi dan Makna Korupsi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain ; atau penggunaan waktu dinas (bekerja) untuk urusan pribadi.
Definisi dan Makna Korupsi Menurut Muhammad Ali: 1993, pengertian Korupsi dapat dijelaskan sebagai berikut: Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok, memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan sebagainya; Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dan sebagainya; dan Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi.
Definisi dan Makna Korupsi Dengan demikian arti kata Korupsi adalah sesuatu yang busuk, jahat, dan merusak. Berdasarkan kenyataan tersebut perbuatan korupsi menyangkut sesuatu yang bersifat amoral, sifat dan keadaan busuk, menyagkut jabatan instansi atau aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan dalam jabatan karena pemberian, menyangkut faktor ekonomi dan politik dan penempatan keluarga atau golongan ke dalam kedinasan di bawah kekuasaan jabatan.
Korupsi itu Membahayakan Korupsi di Indonesia saat ini sudah berkembang menjadi budaya yang secara memprihatinkan dimaklumi sebagian besar masyarakat Indonesia. Korupsi yang membudaya dalam birokrasi pemerintahan dan swasta menyebabkan munculnya dilema sosial dalam penanganan kasus korupsi di Indonesia. Pelan tapi pasti, korupsi mematikan proses pembangunan nasional yang mengakibatkan kerugian besar-besaran pada perekonomian negara dan investasi, baik dalam maupun luar negeri.
Korupsi itu Membahayakan Korupsi ibarat kanker yang menggerogoti keuangan atau perekonomian negara dan menghambat pembangunan nasional. Pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi prioritas utama dalam rangka mewujudkan masyarakat adil dan makmur.
Mengapa terjadi Korupsi? Sikap rakus dan tak pernah merasa puas Budaya hedonisme (orientasi pada pemilikan kebendaan) Budaya konsumtif Terpaksa karena terdesak kebutuhan Terbukanya kesempatan, meskipun tidak diniatkan; seperti tindakan menerima suap atau gratifikasi Dorongan keluarga atau lingkungan
Mengapa terjadi Korupsi? Keinginan untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan saat berusaha meraih jabatan Budaya patron dan klien yang mendorong klien merasa perlu membalas budi patron Lemahnya sistem pengawasan dan upaya pencegahan korupsi Kedisiplinan yang rendah Kurang mengerti atau menyadari dampak buruk dari tindakan koruptif.
Bentuk-bentuk Tindakan Korupsi 1. Pencurian atau penggelapan (embezzlement) uang negara atau perusahaan atau institusi 2. Kecurangan dalam pelaporan keuangan yang menyebabkan negara atau perusahaan dirugikan, sedangkan pelaku kecurangan mendapat keuntungan finansial 3. Membesarkan (mark-up) biaya pembelanjaan dan selisih kelebihan bayar atas harga sebenarnya kemudian diberikan kepada pihak yang melakukan mark-up (pemberi order)
Bentuk-bentuk Tindakan Korupsi 4. Melakukan pemerasan pada pihak lain 5. Melakukan tindakan penyuapan (bribery) kepada pihak-pihak yang memiliki kewenangan kebijakan, termasuk di antaranya pada para penegak hukum (polisi, jaksa, atau hakim) 6. Menerima gratifikasi atau hadiah yang terkait dengan kewenangan yang dimiliki, bisa meliputi: gratifikasi uang, barang, tiket perjalanan, biaya berobat, saham perusahaan, hingga gratifikasi seks.
Bentuk-bentuk Tindakan Korupsi 7. Penggelapan, penundaan, atau kecurangan dalam penghitungan pembayaran pajak dan cukai 8. Korupsi bernilai kecil-kecilan, namun dilakukan rutin, seperti korupsi waktu kerja/dinas, kebiasaan menerima traktiran makan dari rekanan, kebiasaan meminta dana hari raya, mencontek, dan lain sebagainya.
Bentuk-bentuk Tindakan Korupsi
Sikap-sikap Positif untuk Mencegah Korupsi 1. Sikap jujur 2. Pola hidup sederhana 3. Senang bekerja keras dan menghindari kegemaran memperoleh keberhasilan instan 4. Disiplin waktu dan taat pada peraturan yang berlaku 5. Siap untuk bertanggung-jawab untuk kesalahan yang kita lakukan 6. Bersikap adil dalam bertindak
Sikap-sikap Positif untuk Mencegah Korupsi Bagaimana cara mahasiswa berkontribusi mencegah budaya korupsi? 1. Hindari mencontek dan berbuat curang saat ujian 2. Belajar keras dan menghindari hasil belajar yang instan 3. Peduli pada kasus-kasus korupsi dan ikut memonitor perkembangannya
Sikap-sikap Positif untuk Mencegah Korupsi 4. Hindari niat memberi gratifikasi/hadiah pada dosen atau petugas kampus dengan tujuan untuk mencari simpati atau mendapat balas budi berupa kelulusan/nilai bagus 5. Jangan menyuap polisi saat kena tilang, tapi hadapi saja pengadilan tilang 6. Hargai hak cipta orang lain, misalkan dengan mencantumkan nama pengarang buku yang kita kutip kata-kata atau karyanya.
Sikap-sikap Positif untuk Mencegah Korupsi
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi Sekilas KPK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KPK diberi amanat melakukan pemberantasan korupsi secara profesional, intensif, dan berkesinambungan. KPK merupakan lembaga negara yang bersifat independen, yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. KPK dibentuk bukan untuk mengambil alih tugas pemberantasan korupsi dari lembaga-lembaga yang ada sebelumnya. Penjelasan undang-undang menyebutkan peran KPK sebagai trigger mechanism, yang berarti mendorong atau sebagai stimulus agar upaya pemberantasan korupsi oleh lembagalembaga yang telah ada sebelumnya menjadi lebih efektif dan efisien.
Upaya-upaya Pemberantasan Korupsi Visi KPK 2011-2015 Menjadi lembaga penggerak pemberantasan korupsi yang berintegritas, efektif, dan efisien! Misi KPK adalah sebagai berikut: 1. Melakukan koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 2. Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan Tindak Pidana Korupsi 3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap Tindak Pidana Korupsi 4. Melakukan tindakan-tindakan pencegahan Tindak Pidana Korupsi 5. Melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan negara.
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Gratifikasi sebagai bagian dari Korupsi
Terima Kasih Yani Pratomo, S.S, M.Si.