BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. (X1), Kepemilikan Institusional (X2). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah : Nilai Perusahaan (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel yang digunakan berdasarkan purposive sampling method yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independensi dari dua variabel atau lebih (Sekaran dan Bougie, 2010).

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut merupakan Statistik Deskriptif variabel dependen dan variabel. Tabel 4.1

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode kuantitatif yaitu data sekunder dan didapat dari laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar ke dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis dan memperoleh jawaban atau hipotesis yang digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definsi Operasional Variabel. yang dapat digunakan untuk membedakan atau merubah nilai.

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

yang tersedia di Bursa Efek Jakarta yang berupa laporan keuangan tahunan dari

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. independen, variabel dependen, variabel moderasi dan variabel kontrol.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. perdagangan, jasa, dan investasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, baik perusahaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian a. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang menjadi sebab atau berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ), Kepemilikan Institusional (X 2 ) Kebijakan Dividen (X 3 ), Kebijakan Utang (X 4 ) dan Kualitas Laba (X 5 ). b. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel lain (variabel independen ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Nilai Perusahaan (Y). 3.1.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yang akan digunakan pada penelitian ini, dapat diuraikan sebagai berikut : 3.1.1.1 Nilai Perusahaan Pada penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan dengan price book value (PBV). PBV merupakan hasil perbandingan antara harga saham dengan nilai buku saham. Price book value (PBV) dapat dirumuskan (Jogiyanto, 2007) sebagai berikut :

2 Ps merupakan harga pasar saham dan BVS merupakan nilai buku per lembar saham (book value per share). BVS digunakan untuk mengukur nilai shareholders equity atas setiap saham, dan besarnya nilai BVS dihitung dengan membagi total shareholder equity dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding share). PBV = PS BVS 3.1.1.2 Kepemilikan Manajerial Adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Kepemilikan manajerial dihitung dengan menggunakan persentase saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan yang secara aktif ikut serta dalam pengambilan keputusan perusahaan (komisaris dan direksi). Kepemilikan manajerial dirumuskan dengan sebagai berikut (Putri, 2009): INSDRit = D & C SHRSit Total SHRSit Keterangan: INSDRit : Kepemilikan manajerial i pada tahun t

3 D&C SHRSit : Kepemilikan saham oleh manajer, direksi dan dewan komisaris perusahaan pada tahun t Total SHRSit : Jumlah total dari saham biasa perusahaan yang beredar 3.1.1.3 Kepemilikan Institusional Yaitu proporsi kepemilikan saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang diukur dalam persentase saham yang dimiliki oleh investor institusional dalam suatu perusahaan. Kepemilikan institusional dirumuskan dengan sebagai berikut (Putri, 2009): INST = Jumlah saham yang dimiliki institusi Jumlah saham beredar akhir tahun 3.1.1.4 Kebijakan Dividen Rasio pembayaran dividen, atau sering diseebut (payout ratio) merupakan rasio yang mengukur perbandingan dividen terhadap laba perusahaan Pakpahan (2010). Kebijakan dividen ini dapat dihitung dengan rumus : DPR = Deviden per saham EPS

4 3.1.1.5 Kebijakan Utang Debt to Total Assets Ratio, mengukur presentase total dana yang dipenuhi atau dibiayai dengan utang. a. Debt to Total Assets Ratio yang rendah, berarti menunjukkan adanya perlindungan bagi kreditur terhadap kemungkinan likuidasi. b. Pemilik mungkin akan mencari (menentukan) suatu leverage yang tinggi untuk menaikkan tingkat keuntungan atau karena penambahan modal sendiri berarti akan mengurangi tingkat pengendalian perusahaan (Sartono 2000). Leverage ratio (debt to total asset/ DTA) dapat dirumuskan seperti di bawah ini : DTA = Total Utang Total Aktiva 3.1.1.6 Kualitas Laba Menurut Chandrarin (2003) dalam Widjaja (2011) laba akuntansi yang berkualitas adalah laba akuntansi yang mempunyai sedikit atau tidak mengandung gangguan persepsian di dalamnya dan dapat mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang sesungguhnya. Menurut Hayn (1995) dalam Widjaja (2011) gangguan persepsian dalam laba akuntansi dapat disebabkan oleh peristiwa transitory atau penerapan konsep

5 akrual dalam akuntansi. Salah satu ciri yang menentukan kualitas laba adalah hubungan antara laba akuntansi dengan arus kas. Makin tinggi korelasi antara laba akuntansi dengan arus kas maka makin tinggi kualitas laba. Hal ini disebabkan karena makin banyak transaksi pendapatan dan biaya yang merupakan transaksi kas dan bukan merupakan akrual, maka makin obyektif pengakuan pendapatan dan biaya dalam laporan laba-rugi. Oleh karena itu kualitas laba yang tinggi dapat direalisasikan kedalam kas. Model yang digunakan untuk menghitung kualitas laba adalah sebagai berikut : QualityofIncome = Arus Kas Operasi Laba Bersih Rasio Quality of Income menunjukkan varians antara arus kas dengan laba bersih, maka makin tinggi rasio maka makin tinggi kualitas laba karena makin besar bagian laba operasi yang direalisasikan dalam bentuk kas. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data laporan tahunan perusahaan periode tahun 2007-2011. Data yang digunakan merupakan data yang dapat diperoleh dari annual report yang didapat melalui pojok Bursa Efek Indonesia (BEI). Data penelitian ini meliputi data

6 perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia sejak 2007 sampai periode 2011 yang dipandang cukup mewakili kondisi-kondisi perusahaan di Indonesia. Alasan menggunakan data dari Bursa Efek Indonesia adalah karena bursa tersebut terbesar dan dapat mempresentasikan kondisi bisnis di Indonesia. 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) untuk tahun 2007-2011. Sedangkan pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Adapun kriteria sampel yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI khususnya pada perusahaan Manufaktur sesuai dengan pengklasifikasian Indonesian Capital Market Directory. 2. Menerbitkan laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan lengkap selama tahun 2007-2011. 3. Memiliki data yang lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu yang memiliki struktur kepemilikan, kebijakan dividen, kebijakan utang dan kualitas laba selama tahun 2007-2011. 4. Perusahaan Manufaktur yang memiliki nilai perubahan aktiva yang positif pada periode penelitian dari tahun 2007-2011.

7 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara membuat suatu daftar (checklist) pengungkapan sosial. Selain itu juga dengan melakukan studi dokumentasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari Pojok BEI. 3.5. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan melalui metode berikut ini. 3.5.1 Editing Editing yaitu mengoreksi kemungkinan terjadinya kesalahan terhadap data yang telah diperoleh berdasarkan hasil penelitian. Setelah data berhasil dikumpulkan maka proses selanjutnya mengadakan koreksi terhadap data tersebut untuk menghindari terjadinya kemungkinan dari kesalahan. 3.5.2 Tabulating Tabulating yaitu memasukkan data yang telah diklasifikasikan ke dalam table yang telah disediakan. Setelah data selesai di edit maka selanjutnya data akan ditabulasi sesuai dengan kebutuhan yang disajikan dalam bentuk penyajian data. 3.6 Metode Analisis Data Analisis data dilakukan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2011. Untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan,

8 kebijakan dividen, kebijakan utang, kualitas laba, terhadap nilai perusahaan maka penelitian ini menggunakan model analisis regresi multiple dengan menggunakan program aplikasi SPSS. Menurut Dianae (2008) model regresi multiple adalah model di mana variabel dependen (Y) tergantung pada dua atau lebih variabel yang menjelaskan (X) dengan kata lain dalam regresi multiple ada lebih dari satu variabel yang menjelaskan. 3.6.1 Uji Asumsi Klasik Untuk memperoleh hasil analisis data yang memenuhi syarat pengujian, maka pengujian ini menggunakan pengujian asumsi klasik. Model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat terkecil biasa atau Ordinary Least Square (OLS). Uji asumsi klasik tersebut terdiri dari: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Test statistik yang digunakan salah satunya adalah Kolmogorov Smirnov test (Mega, 2010). 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi variabel bebas. Pengujian multikolinearitas dilakaukan dengan mengamati VIF (Varian

9 Inflating Factor) dan Tolerance yang terdapat pada kolom Collinearity Statistics pada analisis regresi linier berganda, dengan ketentuan mempunyai angka tolerance mendekati 1 dan nilai VIF di sekitar angka 1 (kurang dari 10) ( Mega, 2010). 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi untuk menguji apakah dalam satuan model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu periode sebelumnya (t-1). Pendeteksian gejala autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson Test, caranya yaitu dengan melihat nilai Durbin Watson (DW). Petunjuk dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah seagai berikut: Jika angka Durbin Watson lebih besar dari Du dan lebih kecil dari 4-Du (Du < Dw < 4-Du) maka dapat dikatakan tidak terjadi autokolerasi pada data tersebut. 4. Uji Heterokedastisitas Pengujian heterokedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang lain dengan dasar pengambilan keputusan, jika tidak ada pola yang pasti artinya titiktitik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

10 3.6.2 Analisis Regresi Berganda Teknik analisis data yang digunakan didalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan, dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik. Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + e Dimana : Y b1 b5 X1 X2 X3 X4 X5 a e = Nilai Perusahaan = Koefisien Regresi = Kepemilikan Manajerial = Kepemilikan Institusional = Kebijakan Dividen = Kebijakan Utang = Kualitas Laba = konstanta = error term

11 3.6.3 Pengujian Hipotesis a. Uji F F-test untuk menguji apabila variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak signifikan dengan variabel terikat (Y), langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Membuat formula hipotesis a. Ho : βi = 0 (hipotesis nihil) Yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antar variabel bebas (Xi) secara simultan, dengan variable terikat (Y). b. Ho : βi 0 (hipotesis alternatif) Yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (Xi)secara simultan, dengan variabel terikat (Y). 2. Menentukan nilai F-tabel yang menggunakan level of significant sebesar 5%. Uji signifikansi bersama sama menggunakan uji F dapat ditulis dengan rumus : Keterangan : F = R2 /k 1- R2 / n-k-1 R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel n = banyaknya data 3. Pengambilan keputusan a. Jika P-value < α = 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

12 Hal ini berarti variabel bebas secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat. b. Jika P-value > α = 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti variabel bebas secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan dengan variabel terikat b. Uji t- Statistik Pengujian hipotesis dilakukan melalui regresi yang menggunakan program SPSS dengan membandingkan tingkat signifikasi (Sig t) masing masing variable independen dengan taraf sig α = 0,05. Apabila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih kecil daripada α = 0,05, maka hipotesisnya diterima yang artinya variable independent tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependennya. Sebaliknya bila tingkat signifikansinya (Sig t) lebih besar daripada α = 0,05, maka hipotesisnya tidak diterima yang artinya variable independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependennya. Jika dinyatakan secara statistik adalah sebagai berikut : Ho = βi = 0 Hi = βi = 0 T hitung dicari dengan persamaan sebagai berikut : t- hitung = Koefisien Regresi (bi) Standar Deviasi (bi)

13 Jika t- hitung > dari t- tabel (α. df) maka Ho ditolak, dan Jika t- hitung < dari t- tabel (α. df) maka Ho diterima 3.6.4 Koefisien Determinan (R 2 ) Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antar nol sampai satu (0<R²<1). Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.