FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang Telp.: Fax:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metoda yang paling diyakini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan pemeriksaan sediaan apus darah tepi antara lain menilai berbagai

Tujuan Praktikum Menentukan waktu beku darah (waktu koagulasi darah) dari seekor hewan/manusia.

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS MALARIA BALAI LABORATORIUM KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

CSL5_Manual apusan darah tepi_swahyuni 2015 Page 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pendahuluan 10 menit Instruktur menelaskan tujuan dari kegiatan ini

LAPORAN PRAKTIKUM HEMATOLOGI PEMBUATAN DAN PEWARNAAN SEDIAAN APUSAN DARAH

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK MALARIA

Tri Wijayanti, SKM, M.Sc. Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. apus ini adalah dengan meneteskan darah lalu dipaparkan di atas objek glass,

PERBANDINGAN PEMERIKSAAN HITUNG JENIS LEUKOSIT DENGAN PEWARNAAN KOMBINASI GIEMSA DAN WRIGHT

BAB I PENDAHULUAN. sediaan mikroteknik atau yang juga dikenal sebagai sediaan Histologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analitik.

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SEDIAAN APUS DARAH

Teknik Pengelolaan Sediaan Sitologi

PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIS PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM ( BTA ) Acid Fast Staining

BAB III METODE PENELITIAN

PAPER HEMATOLOGI PEMBUATAN HAPUSAN DARAH

PEMERIKSAAN BTA ( BAKTERI TAHAN ASAM )

Teknik Pewarnaan Bakteri

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN JENIS JENIS PEMERIKSAAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.1 PENGELOLAAN PENYAKIT TROPIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kemangkon Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Peralatan Prosedur

MODUL PRAKTIKUM PARASITOLOGI PARASIT DARAH DAN JARINGAN BLOK 14 (AGROMEDIS DAN PENYAKIT TROPIS)

3 BAHAN DAN METODE 3.1 Lokasi Penelitian Gambar 3.2 Waktu Penelitian 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian dilaksanakan di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Wilayah

Pemeriksaan mikroskopis tinja terhadap parasit metode kwantitatif : 1. Metode Stoll 2. Metode Kato-Katz

BAB VII DARAH A. SEDIAAN NATIF DARAH.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

BAB 3 METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013 di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. METODE PENELITIAN. Penelitian dan pembuatan preparat ulas darah serta perhitungan hematokrit sel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

HASIL PENELITIAN UJI EFIKASI OBAT HERBAL UNTUK MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN, JUMLAH TROMBOSIT DAN ERITROSIT DALAM HEWAN UJI TIKUS PUTIH JANTAN

OLEH JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Analitik. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret sampai April 2008.

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

Teknik Identifikasi Bakteri

III. TEKNIK PEWARNAAN GRAM IDENTIFIKASI BAKTERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari tubuh yang jumlahnya 6-8% dari berat badan total. a. Plasma darah, merupakan bagian yang cair

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian Karya Tulis Ilmiah ini adalah penelitian analitik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sel darah putih ( lekosit ) rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar

Pendahuluan. Tujuan Penggunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIGIT SULISTYA, A.Md, AK

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

PEMERIKSAAN ERYTROSIT CARA PIPET

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif dengan

Jurnal Riset Kesehatan

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP

PEWARNAAN HAPUSAN DARAH TEPI. Oleh, Kelompok 2: I Gusti Agung Ayu Krisma D. D (P ) I Putu Paramartha Wicaksana A.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Analitik, mengingat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

SOP PEMERIKSAAN MALARIA

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2010, di Laboratorium

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kebutuhan cairan dan elektrolit

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2011, di

BAB IV METODE PENELITIAN

KETERAMPILAN MEMBUAT APUSAN, MEWARNAI, MENGAWETKAN TINJA, DAN MENGIDENTIFIKASI PARASIT PADA APUSAN TINJA

MODUL III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

No.Revisi : Tanggal terbit : Halaman :

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan bulan Desember 2016 Januari Lokasi

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Induk 3.3 Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu farmakologi dan imunologi.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2009

Undang Ruhimat. Herdiyana. Program Studi D-III Analis Kesehatan STIKes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ABSTRAK

Aplikasi Arduino Untuk Otomatisasi Apusan Darah Tepi Dan Pengecatan Menggunakan Pewarna Giemsa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

Lampiran 1. Road-map Penelitian

PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH PARASITOLOGI

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

II. PEWARNAAN SEL BAKTERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Darah merupakan bagian penting dari sistem transportasi zat-zat. a. Plasma darah merupakan bagian cair.

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEKNIK DIAGNOSTIK IKAN

Lampiran 1. Road-map Penelitian

Transkripsi:

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Jl. Perintis Kemerdekaan Padang 25127 Telp.: 0751-31746 Fax: 0751-32838 Email: fk2unand@pdg.vision.net.id PENUNTUN KETERAMPILAN KLINIK 6 BLOK 3.5 (DARAH 7) BAGIAN 2 (BLOK 3.5) SEMESTER 6 Tropical Infection and Emerging Diseases Edisi 1, 2017 PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan karena telah selesai menyusun PENUNTUN KETRAMPILAN KLINIK untuk kegiatan akademik pada blok 3.5. Terdapat tiga jenis ketrampilan yang dilatihkan yakni ketrampilan komunikasi, procedural dan laboratorium. Masing-masing ketrampilan pada blok ini akan diteruskan pada blok atau semester berikutnya. Materi yang diberikan merupakan kompetensi yang harus dilatihkan kepada mahasiswa sehingga secara umum mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang cukup dan memadai untuk menjadi seorang dokter. Oleh karena itu dituntut keseriusan mahasiswa dalam berlatih dan dedikasi yang tinggi dari instruktur untuk melatih mahasiswa. Penuntun ketrampilan klinik ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dan instruktur dalam melakukan kegiatan ketrampilan klinik pada blok ini. Namun diharapkan juga mereka dapat menggali lebih banyak pengetahuan dan ketrampilan melalui referensi yang direkomendasikan. Semoga penuntun ini akan memberikan manfaat bagi mahasiswa dan instruktur ketrampilan klinik yang terlibat. Kritik dan saran untuk perbaikan penuntun ini sangat kami harapkan. Akhirnya kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan pengadaan penuntun ini, kami ucapkan terima kasih. Padang, Maret 2017 Penyusun

JADWAL KEGIATAN KK PADA BLOK 3.5 SEMESTER 6 TA. 2016/2017 No. KEGIATAN* JUMLAH PERTEMUAN (Latihan dan ujian) RUANGAN 1. Promosi Kesehatan: Penyakit Tropis 3x 2. Resusitasi Cairan 3: Pemasangan Infus dan NGT 3x 3. DARAH 6: Hitung jumlah dan jenis leukosit 3x Lab.Sentral DARAH 7: 4. pembuatan & pemeriksaan sediaan tebal & tipis malaria & filaria 3x Lab.Sentral Rincian jadwal per minggu sesuai dengan daftar dari Bagian Akademik

1. PENGANTAR: DARAH 7: KETERAMPILAN LABORATORIUM PEMBUATAN SEDIAAN DARAH MALARIA & MIKROFILARIA Pembuatan sediaan darah malaria & mikrofilaria pada kaca objek berguna untuk menemukan parasit malaria & mikrofilaria pada sediaan darah seorang pasien. a. Tujuan/manfaat dari skills : - Mahasiswa mampu membuat sediaan darah malaria (tebal dan tipis) - Mahasiswa mampu membuat sediaan darah mikrofilaria - Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil b. Kaitan dengan blok/skills sebelum dan sesudahnya - Pembuatan sediaan ini berhubungan dengan blok Imunologi dan Infeksi dan blok Pengelolaan Penyakit tropis c. Waktu yang dibutuhkan - dua kali pertemuan d. Lokasi/tempat latihan: di Laboratorium sentral 2. TUJUAN PEMBELAJARAN: Mahasiswa mampu membuat sediaan darah malaria & mikrofilaria yang baik dan menginterpretasinya 3. STRATEGI PEMBELAJARAN: - Latihan pembuatan dan penilaian sediaan darah tebal malaria & mikrofilaria dibawah pengawasan instruktur - Mencoba membuat sendiri dengan ambil darah teman, dilanjutkan spesimen darah yang disediakan - Responsi 4. PRASYARAT: - Mengetahui morfologi sel darah merah dan sel darah putih - Mengetahui morfologi parasit malaria - Mengetahui morfologi parasit microfilaria

5. TEORI Parasit-parasit yang dapat dideteksi dari dalam darah adalah Parasit malaria, Mikrofilaria, Trypanosoma dan Leishmania. Beberapa parasit (mikrofilaria dan trypanosoma) dapat dideteksi dalam darah segar dari bentuk dan pergerakannya yang khas. Tetapi identifikasi spesifik dari organisme ini membutuhkan pulasan permanen. Dianjurkan membuat dua sediaan darah. Pemeriksaan parasit darah biasanya dilakukan dari sediaan apusan darah tebal dan tipis pada kaca objek. Dengan pemeriksaan darah tebal jumlah darah yang diperiksa lebih banyak, sehingga pada infeksi ringan kemungkinan menemukan parasit lebih besar. Sedangkan dengan pemeriksaan darah tipis digunakan untuk menentukan spesies parasit dengan melihat morfologinya yang khas. Untuk pemeriksaan parasit malaria, sediaan darah harus dipulas dengan cara Romanowsky, misalnya dengan pulasan Giemsa, Wright, Kiewit de Jonge atau Leishman. Yang sering digunakan adalah pulasan Giemsa. W.B. Romanowsky mendapatkan cara pulasan ini dalam tahun 1881 dengan menggunakan larutan biru metilen yang dicampur dengan larutan eosin. Interpretasi dari hasil pewarnaan/pulasan dengan campuran itu ialah : sel darah berwarna merah muda, inti sel darah putih menjadi lembayung tua, protoplasma parasit malaria menjadi biru dan butir kromatin parasit menjadi merah-karmin. Akhir-akhir ini ternyata bahwa hasil pulasan itu tidak disebabkan karena campuran biru metilen dan eosin, melainkan karena campuran eosin dan azur metilen yang merupakan hasil oksidasi biru metilen. Hasil pulasan ini dipengaruhi oleh ph buffer yang dipakai untuk pemeriksaan parasit, ph buffer sebaiknya ± 7,2 dan untuk pemeriksaan hematologi sebaiknya ±6,8 KRITERIA SEDIAAN DARAH YANG BAIK Sediaan tebal : a. Sebelum diwarnai : sediaan berbentuk bundar dengan ketebalan sedemikian rupa sehngga tulisan dibawahnya dapat dibaca b. Sesudah diwarnai dengan Giemsa : Dasar sediaan berwarna merah muda/pucat Inti sel leukosit berwarna ungu tua Granula eosinofil merah muda Inti parasit berwarna merah Parasit tampak sebagai bintik-bintik merah berbentuk seperti koma, tanda seru

Sediaan darah tipis a. Sebelum diwarnai : sediaan makin ke ujung makin tipis dan berbentuk seperti lidah dan tidak ada rongga-rongga. b. Sesudah diwarnai dengan Giemsa : Eritrosit berwarna merah pucat Leukosit : Inti ungu, sitoplasma purple pucat Granula eosinofil merah muda Parasit : di dalam eritrosit Inti merah Sitoplasma biru telur itik SEDIAAN DARAH TIPIS KEUNTUNGAN/KEBAIKAN 1. Morfologis parasit dapat dilihat dengan jelas, sehingga diagnosa lebih mudah KEBURUKAN/KELEMAHAN 1. Darah yang diperiksa lebih sedikit, sehingga pada infeksi ringan sukar menemukan parasitnya 2. Perubahan pada eritrosit mudah dilihat dengan jelas SEDIAAN DARAH TEBAL 1. Darah yang dapat diperiksa lebih banyak daripada sediaan darah tipis 2. Jumlah parasitnya kira-kira 20 x lebih banyak dalam satu lapangan pandang, sehingga pada infeksi ringan lebih mudah menemukan parasitnya 1. Morfologi parasit mengalami perubahan sehingga sukar menentukan spesiesnya 2. Karena darah sudah dihemolisir maka perubahan pada eritrosit tidak dapat diketahui 3. Lebih mudah dipakai untuk hitung parasit Kesalahan pemula yg mungkin timbul : Sediaan tidak tersebar dengan baik Sediaan terlalu tebal Kaca objek berlubang Giemsa menumpuk atau pewarna tidak baik Tidak terjadi hemolisis, selanjutnya eritrosit masih ada

6. PROSEDUR KERJA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA A. PEMBUATAN SEDIAAN DARAH TIPIS DAN DARAH TEBAL i. Bahan dan alat : Sarung tangan (handschoen), masker Object glass, rak pewarnaan, lanset, kapas alkohol, metanol, Giemsa stok, larutan buffer ph 7,2, air kran, pipet tetes. ii. Prosedur : 1. Pasang sarung tangan dan masker sebagai alat perlindungan diri sebelum bekerja 2. Bersihkan ujung jari tengah (untuk bayi tumit, cuping telinga) dengan kapas alkohol. Biarkan kering 3. Tusuk ujung jari dengan lanset darah yang steril. Hapus tetesan pertama dengan kapas kering. 4. Tetesan selanjutnya tampung dengan sebuah kaca benda bersih dan kering serta tidak berminyak. 5. Dengan bantuan kaca benda lain buat sediaan apus tipis sedemikian rupa sehingga diperoleh sediaan yang tipis dengan ujung seperti ujung lidah. Biarkan kering. 6. Dengan kaca objek lain tampung tetesan darah untuk sediaan darah tebal. Buat sekurang-kurangnya dua tetesan dan lebarkan dengan sudut kaca lain. Biarkan kering.

CDC Web Search at http://www.cdc.gov/search.htm B. PEMULASAN SEDIAAN DARAH BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN 1. Sediaan darah tipis dan tebal 2. Larutan Giemsa yang sudah diencerkan dengan larutan buffer ph 7,2(larutan Giemsa harus disiapkan tiap hari) 3. Metil alohol 4. Air

CARA KERJA : 1. Sediaan darah tipis difiksasi dengan metil-alkohol ± ½ menit. 2. Sediaan darah tebal dihemolisir dengan air sampai pucat, biarkan kering. 3. Tuangkan larutan Giemsa yang sudah diencerkan dengan larutan buffer ph 7,2 ( 1 ml larutan Giemsa stok + 14 ml larutan buffer) ke atas masing-masing sediaan yang diletakkan diatas rak secara horizontal. 4. Diamkan selama ± 15 30 menit 5. Cuci dengan air mengalir. Larutan Giemsa tidak boleh dituang lebih dulu, tetapi larutan tersebut harus dihanyutkan dengan air. Bila tidak, maka endapan yang terdapat dalam larutan itu mungkin melekat pada sediaan sehingga menyukarkan pemeriksaan.

6. Keringkan. Untuk ini sandarkan sediaan pada buku tebal atau barang lain sehingga air dapat turun. Hasil: 7. Periksa dibawah miroskop pembesaran okuler 100x dengan oli imersi diteteskan keatas sediaan. Hasil boleh dinyatakan negatif bila tidak ditemukan parasit sedikitnya dalam 100 lapangan pandang. MEMBUAT DAN MEMULAS SEDIAAN DARAH MIKROFILARIA Buatlah sediaan darah tebal pada waktu malam hari sekitar jam 22.00 (20.00-24.00) Banyaknya darah kira-kira 20 m 3 dan lebarkan tetesan darah sebesar diameter 1,5 cm dan keringkan. A. PEMBUATAN SEDIAAN DARAH MIKROFILARIA 1. Bersihkan ujung jari tengah (untuk bayi tumit, cuping telinga) dengan kapas alkohol. Biarkan kering 2. Tusuk ujung jari dengan lanset darah yang steril. Hapus tetesan pertama dengan kapas kering. Tetesan berikutnya ditampung kedalam tabung mikropipet 3. Tuangkan isi mikropipet keatas sebuah kaca objek sambil memutar berkali-kali melingkar membentuk sebuah elips sebesar ¾ kaca objek sampai darah didalam tabung habis. Sehingga terbentuk apusan darah tebal (lihat gambar) 4. Biarkan kering di udara

B. PEMULASAN SEDIAAN DARAH 1. Hemolisis sediaan darah dengan air sampai warna merah hilang 2. Keringkan 3. Fiksasi dengan metilalkohol 1-2 menit 4. Pulas dengan larutan Giemsa selam 15 menit 5. Cuci dengan air pipa sampai warna kelebihan hilang (hati-hati jangan sampai darah tebal terlepas) 6. Keringkan dan periksa dibawah miroskop

Gambar tahapan pembuatan sediaan mikrofilaria DAFTAR PUSTAKA 1. Hadidjaja P. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran.Balai Penerbit FKUI.Jakarta.1990 2. Sandjaja B. Protozoologi Kedokteran Buku 1.Prestasi Pustaka Publisher.Jakarta.2007 3. Ismid IS, Winita R, Sutanto I,dkk Penuntun Praktikum Parasitologi Kedokteran.FKUI.Jakarta.2000 4. Harijanto PN. Malaria Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Klinis dan penanganan.egc.2000 5. Microscopic Procedures for Diagnosing Malaria CDC Web Search at http://www.cdc.gov/search.htm 02/21/1997 6. Natadisastra D, Agoes R. parasitologi Kedokteran ditinjau dari organ tubuh yang diserang. EGC. Jakarta.2010

DAFTAR TILIK PENILAIAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA DAN MIKROFILARIA KETRAMPILAN KLINIK 6 BLOK 3.5 TROPICAL INFECTION AND EMERGING DISESASES SEMESTER 6 TA.2016/2017 Nama Mahasiswa :... No.BP :... Kelompok :... No ASPEK PENILAIAN SKOR 1. Menerangkan pada pasien tujuan, prosedur dan waktu pengambilan 2. Melakukan persiapan alat dengan benar PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MALARIA A. PEMBUATAN SEDIAAN DARAH TIPIS DAN TEBAL : 3. Membersihkan ujung jari tengah dengan kapas alkohol, dibiarkan kering. 4. Menusuk ujung jari dengan lanset darah yang steril dan menghapus tetesan pertama dengan kapas kering 5. Membuat sedian apus tipis dengan benar 6. Membuat sediaan darah tebal dengan benar B.PEMULASAN SEDIAAN DARAH 7. Melakukan fiksasi sediaan darah tipis dengan metil-alkohol ± ½ menit 8. Melakukan hemolisasi sediaan darah tebal dengan air sampai pucat, biarkan kering. 9. Menuangkan larutan Giemsa ke atas masing-masing sediaan yang diletakkan diatas rak secara horizontal dan didiamkan selama ± 15 30 menit 10. Mencuci dengan air pipa dari botol plastik, dibiarkan kering 11. Melakukan pemeriksaan dibawah mikroskop 12. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MIKROFILARIA A.PEMBUATAN SEDIAAN DARAH MIKROFILARIA 0 1 2

13. Membersihkan ujung jari tengah dengan kapas alkohol, dibiarkan kering 14. Menusuk ujung jari dengan lanset darah yang steril, meghapus tetesan pertama dengan kapas kering. 15. Membuat sediaan apus darah tebal B.PEMULASAN SEDIAAN DARAH 16. Melakukan hemolisa sediaan darah dengan air sampai warna merah hilang, dibiarkan kering 17. Melakukan Fiksasi dengan metilalkohol 1-2 menit 18. Memulas dengan larutan Giemsa selam 15 menit 19. Mencuci dengan air pipa sampai warna kelebihan hilang, dikeringkan 20. Melakukan pemeriksaan dibawah mikroskop 21. Melakukan interpretasi hasil pemeriksaan Keterangan : 0 = Tidak dilakukan 1 = Dilakukan dengan perlu perbaikan 2 = Dilakukan dengan sempurna Penilaian : Jumlah Skor x 100 = 42 Padang,... Instruktur (..)