: Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. sektor utama dalam perekonomian Negara tersebut. Peran kurs terletak pada nilai mata

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

I. PENDAHULUAN. menghimpun dana dari pihak yang berkelebihan dana dan menyalurkannya

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

BAB I PENDAHULUAN. Uang merupakan suatu alat tukar yang memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. makro adalah pandangan bahwa sistem pasar bebas tidak dapat mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR DENGAN TINGKAT BUNGA SBI DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Investasi melalui pasar modal selain memberikan hasil, juga

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014). Pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu peristiwa moneter yang penting dan hampir dijumpai semua

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. diakibatkan oleh adanya currency turmoil, yang melanda Thailand dan menyebar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara sedang berkembang selalu berupaya untuk. meningkatkan pembangunan, dengan sasaran utama adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sebagai negara yang menganut sistem perekonomian terbuka,

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

ABSTRAK. Kata kunci: PDB, Kurs, Impor, Utang luar negeri

BAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut, atau pada saat yang sama, investasi portofolio di bursa

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dihasilkannya (Hariyani dan Serfianto, 2010 : 1). Menurut Tri Wibowo dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Fluktuasi kurs rupiah yang. faktor non ekonomi. Banyak kalangan maupun Bank Indonesia sendiri yang

I. PENDAHULUAN. kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) untuk mencapai tujuannya yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian tingkat kesejahteraan hidup yang tinggi

I.PENDAHULUAN. antar negara. Nilai tukar memainkan peran vital dalam tingkat perdagangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sebagai penyimpan nilai, unit hitung, dan media pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

I. PENDAHULUAN. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan Bank Sentral,

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah tinggi dalam kondisi perekonomian global seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman era globalisasi ini persaingan perekonomian antar negara semakin

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang aktif

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang sehingga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di banding dengan mata uang negara lain. Semakin tinggi nilai tukar mata

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

ANALISIS FLUKTUASI KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Melalui hal ini Indonesia diharapkan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian dunia dewasa ini ditandai dengan. semakin terintegrasinya perekonomian antar negara. Indonesia mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis semakin mengalami kemajuan dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu studi yang masih menimbulkan kontroversi hingga saat ini,

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI, NILAI KURS DOLLAR AMERIKA DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber-sumber ekonomi yang tersedia secara terarah dan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat. Hal ini sangat mempengaruhi negara-negara lain karena

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1997, kinerja pasar modal atau pun pasar saham mengalami penurunan

BAB I PENDAHULUAN. membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi pemicu yang kuat bagi manajemen perusahaan untuk. membutuhkan pendanaan dalam jumlah yang sangat besar.

PENGARUH KURS DOLLAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI. (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Go Public Di BEI) Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yaitu nilai tukar (exchange rate) atau yang biasa dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Nilai tukar sering digunakan untuk mengukur tingkat perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Atas Dollar Amerika Serikat Periode 2004Q.!-2013Q.3

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal dapat dijadikan tolak ukur dari perekonomian negara (Lawrence, 2013). Pasar

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara berkembang yang menggunakan sistem perekonomian terbuka.

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mengakibatkan gejolak ekonomi moneter karena inflasi akan

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas dalam perdagangan internasional seperti ekspor dan impor sangat

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pasar modal merupakan tempat diperjual belikanya berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Permintaan uang mempunyai peranan yang sangat penting bagi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia lainnya. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang paling umum adalah berupa perdagangan atau transaksi barang.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi. Dimana pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. negara lain, khususnya anggota ASEAN 5, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB I PENDAHULUAN. lebih terbuka (openness). Perekonomian terbuka dalam arti dimana terdapat

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

I. PENDAHULUAN. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter atau bank sentral mempunyai tujuan

Transkripsi:

Judul Nama : Determinan Pertumbuhan Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014 : Ni Luh Gede Ari Luwihadi Nim : 1206105074 Abstrak Pada saat perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, biasanya akan menimbulkan kenaikan harga-harga. Terjadinya kenaikan hargaharga jika tidak dikendalikan akan merambah pada setiap barang dan jasa kebutuhan masyarakat yang berarti pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Pada kondisi inflasi, taraf kemakmuran sebagian besar masyarakat akan menurun. Inflasi juga akan dapat mengakibatkan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang akan menjadi semakin memburuk. Tujuan penelitian ini yaitu 1) Untuk menganalisis pengaruh suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar, 2) Untuk menganalisis suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi, 3) Untuk menganalisis pengaruh tidak langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi melalaui jumlah uang beredar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur untuk mengetahui pengaruh langsung dan pengaruh variable suku bunga dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi di Indonesia melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening. Uji sobel untuk mengetahui apakah jumlah uang beredar merupakan variabel intervening atau tidak. Hasil analisis data menunjukkan bahwa suku bunga tidak berpengaruh langsung, sedangkan kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi namun harus melalui jumlah uang beredar. Hasil uji sobel bahwa variabel jumlah uang beredar merupakan variabel yang tidak memediasi variabel suku bunga dan kurs dollar Amerika terhadap variabel tingkat inflasi di Indonesia. Hasil analisis data secara langsung menunjukkan pengaruh langsung suku bunga berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar, sedangkan kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap jumlah uang. beredar, suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat inflasi, kurs dollar Amerika berpengaruh positif dan signifikan terhadap inflasi, jumlah uang beredar berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat inflasi. pengaruh tidak langsung suku bunga tidak memediasi jumlah uang beredar, sedangkan kurs dollar Amerika memediasi jumlah uang beredar. Kata kunci: Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika, Inflasi Jumlah Uang Berdar

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN.. ii PERNYATAAN OTORITAS. iii KATA PENGANTAR. iv ABSTRAK v DAFTAR ISI..... vi DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR..... x DAFTAR LAMPIRAN xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian. 5 1.3 Tujuan Penelitian 5 1.4 Kegunaan Penelitian... 6 1.5 Sistematika Penulisan.. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 LandasanTeori dan Konsep 8 2.1.1Teori Tingkat Inflasi 8 2.1.2 Teori Jumlah Uang Beredar... 16 2.1.3Teori Kurs Dollar Amerika.. 18 2.1.4 Teori Suku Bunga.. 19 2.1.5 Hubungan Suku Bunga dengan Jumlah uang Beredar... 20 2.1.6 Hubungan Kurs Dollar Amerika dengan Jumlah Uang Beredar. 22 2.1.7 Hubungan Suku Bunga Indonesia dengan Tingkat Inflasi. 22 2.1.8 Hubungan Kurs Dollar Amerika dengan Tingkat Inflasi. 23 2.1.9 Hubungan Jumlah Uang Beredar dengan Tingkat Inflasi.. 24 2.2 Hipotesis Penelitian. 25 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian. 27 1.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian 27 1.3 Objek Penelitian... 27

1.4 Identifikasi Variabel 27 1.5 Definisi Operasional Variabel. 28 1.6 Jenis Data. 29 1.7 Sumber Data 29 1.8 Metode Pengumpulan Data. 30 1.9 Teknik Analisis Data 30 1.10 Pengujian Hipotesis Penelitian... 33 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Daerah atau Wilayah Penelitian 38 4.1.1 Kondisi Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 38 4.1.2 Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia 39 4.1.3 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia 40 4.1.4 Perkembangan Kurs Dollar Amerika di Indonesia.... 40 4.1.5 Perkembangan Suku Bunga di Indonesia.. 41 4.2 Pembahasan Penelitian dan Hasil Penelitian Data.. 42 4.2.1 Pengaruh Suku bunga dan Kurs Dollar Amerika terhadap Jumlah Uang Beredar 42 4.2.2 Pengaruh Suku Bunga Kurs Dollar Amerika dan Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi di Indoensia... 43 4.2.3 Hasil Pengujian Analisis Jalur. 44 4.2.4 Nilai Kekeliruan taksiran Standar.. 45 4.2.5 Pemeriksaan Validitas Model. 45 4.2.6 Pengujian Hipotesis Penelitian.. 46 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 58 5.2 Saran. 59 DAFTAR RUJUKAN. 60 LAMPIRAN-LAMPIRAN. 64

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 1.1 Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014... 2 3.1 Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total veriabel Suku Bunga dan Kurs Dollar Amerika, dan Jumlah Uang Beredar terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia... 37 4.3 Hasil Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Variabel Suku Bunga, Kurs Dollar Amerika terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia Melalui Jumlah Uang Beredar sebagai Variabel Intervening 57

DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 3.1 Metode Analisis Jalur Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika terhadap Tingkat Inflasi di Indonesia.. 31 4.1 Perkembangan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014 39 4.2 Perkembangan Jumlah Uang Beredar di Indonesia Periode 1984-2014. 40 4.3 Perkembangan Kurs Dollar Amerika di Indonesia Periode 1984-2014... 41 4.4 Perkembangan Suku Bunga di Indoensia Periode 1984-2014 42 4.5 Hasil Uji Regresi Suku Bunga BI dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Jumlah Uang Beredar 43 4.6 Hasil Uji Regresi Suku Bunga BI dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Tingkat Inflasi Melalui Jumlah Uang Beredar... 44 4.7 Diagram Hasil Analisis Jalur. 46

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Data Suku Bunga, Kurs Dollar Amerika, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014.... 64 2 Hasil Uji Persamaan Struktual 1 65 3 Hasil Uji Persamaan Struktual 2 66

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat perekonomian Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, biasanya akan menimbulkan kenaikan harga-harga. Terjadinya kenaikan harga-harga jika tidak dikendalikan dengan tepat akan merambah pada setiap kebutuhan barang dan jasa di masyarakat yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya inflasi. Pada kondisi inflasi yang naik turun, menyebabkan taraf kemakmuran sebagian besar masyarakat akan menurun. Terlebih lagi investasi produktif akan berkurang, ekspor menurun dan menaikkan impor, yang akhirnya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi menuju ke arah yang positif. Inflasi merupakan salah satu variabel makro ekonomi, dimana tingkat inflasi terjadi pada suatu negara menunjukkan perkembangan perekonomian suatu negara. Menurut Ritongga (2003:08), inflasi adalah kenaikan harga barang yang disebabkan karena terganggunya keseimbangan antara kurs uang dengan arus barang. Menurut Boediono (2001:156), jika inflasi tinggi maka harga barang dan jasa dalam negeri akan mengalami kenaikkan, yang menyebabkan kegiatan perekonomian menjadi terhambat. Oleh sebab itu, jumlah uang beredar harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga kestabilan nilai tukar dapat dijaga dan laju inflasi dapat ditekan.

Tabel 1.1 Tingkat Inflasi di Indonesia Periode 1984-2014 Tahun Tingkat Inflasi (%) 1984 8,76 1985 4,31 1986 8,83 1987 8,90 1988 5,47 1989 5,97 1990 9,53 1991 9,52 1992 4,94 1993 9,77 1994 9,24 1995 8,64 1996 6,47 1997 11,05 1998 77,63 1999 2,01 2000 9,35 2001 12,55 2002 10,03 2003 5,06 2004 6,40 2005 17,11 2006 6,60 2007 6,59 2008 11,06 2009 2,78 2010 6,96 2011 3,79 2012 4,30 2013 8,38 2014 8,36 Sumber: Bank Indonesia, 2015 Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa tingkat inflasi di Indonesia periode 1984-2014 mengalami fluktuasi, dimana inflasi tertiinggi terjadi pada tahun 1993 yaitu

sebesar 77, 63 persen karena guncangan krisis finansial yang terjadi pada tahun tersebut. Inflasi terendah terjadi pada tahun 1999 yaitu sebesar 2,01 persen. Tokoh aliran Monetaris, yaitu Miton Friendman menekankan bahwa perilaku dalam pertumbuhan Jumlah uang beredar sangat mempengaruhi aktivitas akonomi suatu negara, dan jumlah uang beredar dalam perekonomian akan menentukan laku inflasi dalam jangka panjang (Ikasari dalam Putra, 2014). Jumlah uang beredar adalah nilai keseluruhan uang yang berada di tangan masyarakat yang terdiri atas yang kartal dan uang giral. Terdapat dua pengertian jumlah uang beredar dalam arti sempit maupun luas. Jumlah uang beredar dalam arti sempit adalah uang beredar yang hanya terdiri dari uang kartal dan uang giral (Anas, 2006). Uang kartal adalah uang yang dipergunakan sebagai alat pembayaran yang sah dalam masyarakat (M1). Uang giral adalah uang yang beredar dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di kalangan tertentu, tetapi dapat mempengaruhi jumlah uang beredar (M2) (Solikin, 2002:14). Jumlah uang beredar dalam arti luas meliputi uang kartal, uang giral, dan uang kuasai (simpanan rupiah dan valuta asing milik penduduk yang semantara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar). Uang kuasai adalah uang yang tidak diedarkan dan terdiri atas deposito berjangka, tabungan dan rekening valuta asing milik swasta domestik (Rahardja dan manurung, 2008:112). Secara teoritis, jumlah uang beredar akan berpengaruh terhadap nilai uang yang diimpementasikan pada tingkat harga dan produk. Jika jumlah uang beredar lebih besar dibandingkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan membawa

danpak pada meningkatnya harga-harga sekaligus berarti nila uang turun. Sebaliknya, jika jumlah uang beredar lebih kecil dibandinkan dengan produksi barang dan jasa, maka akan membawa akibat pada menurunya tingkat harga. Inilah yang akan kemudian mempengaruhi banyak atau sedikitnya jumlah uang beredar di masyarakat (Budhi, 2001:2). Kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda atau perbandingan nilai atau harga kedua mata uang tesebut (Triyono, 2008:157). Sasaran kebijakan moneter pada dasarnya adalah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tingkat bunga, dan keseimbangan neraca pembayaran, serta untuk mencapai kesempatan kerja. Salah satu kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat inflasi yaitu dengan menjaga stabilitas nilai tukar mata uang (kurs). Dalam perekonomian terbuka, diperlukannya mata uang asing untuk pertukaran. Kurs Dollar Amerika merupakan mata unag dunia yang digunakan sabagai alat transaksi internasional oleh hampir seluruh negara. Hal ini disebabkan karena kurs dollar AS merupakan mata uang yang bersifat convertible yaitu bisa diterima dan diakui oleh seluruh dunia sebagai alat pembayaran. Hal ini terbukti, ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi pada tahun 1998 dimana nilai mata uang Indonesia terdepresiasi secara tajam terhadap mata uang asing khususnya kurs dollar AS. Hal ini mengakibatkan naiknya harga-harga barang-barang impor yang mengacu naiknya inflasi sebagai dampak harga barang dan jasa dalam perekonomian mengalami lonjakan.

Tingkat suku bunga Bank Indonesia adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau Stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan dirumuskan kepada publik. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga pasar uang antara Bank Overnight (PUAB O/N). Menurut Dornbusch, et.al., (2008:43 dalam Kewal, 2012:58) menyatakan suku bunga merupakan tingkat pembayaran atas pinjaman atau investasi lain, di atas perjanjian kembali, yang dinyatakan dalam presentase tahunan. Pada kondisi di atas, masyarakat membutuhkan lebih banyak uang di tangan untuk memenuhi kebutuhan hidup, akibatnya jumlah uang beredar di tangan masyarakat semakin meningkat. 1.2 Rumusan Masalah 1) Bagaimana pengaruh langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar? 2) Bagaimana pengaruh langsung suku bunga BI, kurs dollar Amerika dan jumlah uang beredar terhadap tingkat inflasi? 3) Apakah suku bunga BI dan kurs dollar Amerika berpengaruh tidak langsung terhadap tingkat inflasi melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang akan dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap jumlah uang beredar. 2. Untuk mengetahui pengaruh langsung suku bunga BI, kurs dollar Amerika dan jumlah uang beredar tehadap tingkat inflasi di Indonesia 3. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung suku bunga BI dan kurs dollar Amerika terhadap tingkat inflasi di Indonesia melalui jumlah uang beredar sebagai variabel intervening. 1.4 Kegunaan Penelitian Selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca, dalam arti hasil penelitian ini dapat menambah dan memperkaya bahan pustaka yang sudah ada baik sebagai pelengkap maupun bahan perbandingan dan menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya. 2) Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan bagi pemerintah khususnya dalam merumuskan dan menentukan kebijakan dalam perdagangan internasional. 1.5 Sistematika Penelitian Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan antara bab yang satu dengan bab yang lainnya dan disusun secara sistematis serta terperinci untuk

memberikan gambaran dan memperdalam pembahasan. Sistematika dari masingmasing bab dapat diperinci sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka dan Rumusan Hipotesis Bab ini menguraikan tiga hal yaitu landasan teori, pembahasan hasil penelitian sebelumnya, dan rumusan hipotesis. Dalam landasan teori di bahas mengenai, Suku Bunga BI, Kurs Dollar Amerika, Jumlah Uang Beredar dan Tingkat Inflasi. Bab III Metodologi Penelitian Bab ini menguraikan menganai lokasi penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum daerah penelitian, gambaran umum tingkat inflasi di Indonesia serta pembahasan menganai hasil penelitian dari pengolahan data yang memuat perhitungan-perhitungan statistik sesuai dengan teknik analisis data yang digunakan.

Bab V Penutup Bab ini berisikan kesimpulan serta saran-saran atas analisis yang diterapkan dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait.