RANCANG BANGUN MOLD UNTUK PROSES THERMOFORMING PROSTHETIC BELOW KNEE (B/K)

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MOLD UNTUK PROSES TERMOFORMING PROSTHETIC BELOW KNEE (B/K)

ANALISA WALL THICKNESS PADA LEMBARAN PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) HASIL PROSES VACUUM TERMOFORMING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISIS AKURASI DIMENSI HASIL PROSES VACUUM THERMOFORMING DENGAN VARIASI KETINGGIAN MOLD ALUMINUM

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai

STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang terbuat dari bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan

TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK

Analisis Kinematis untuk Menentukan Dimensi Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Fase Awal Siklus Gait Cycle

ANALISIS PENYUSUTAN DIMENSI PRODUK INJECTION MOLDING DENGAN BENTUK ACETABULAR CUP UNTUK SAMBUNGAN HIP PADA MANUSIA

PENGARUH VARIASI WAKTU TERHADAP CACAT DAN KETEBALAN PRODUK PLASTIK PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

STUDI SHRINKAGE DAN KEKUATAN BENDING PADA PEMBUATAN HANDLE MOBIL DARI BAHAN CAMPURAN ANTARA EBONIT DENGAN SERAT BAMBU DAN EBONIT DENGAN SERAT KENAF

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE SHANK PROSTHESES KAKI BAGIAN BAWAH LUTUT

ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5

PENGEMBANGAN MESIN THERMOFORMING UNTUK CETAKAN BERBAHAN POLYVINYL RIGID SHEET PLASTIC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke

PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Perancangan dan Pengembangan Prothese Kaki Bagian Bawah Lutut dengan Menggunakan Quality Function Deployment

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh Putaran Terhadap Ketebalan Bola Plastik Pada Proses Rotation Moulding

PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Meningkatnya persaingan di pasar global yang amat pesat

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

PERANCANGAN ABOVE KNEE PROSTHETIC UNTUK PASIEN AMPUTASI KAKI DI ATAS LUTUT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR POLA DAN PENGECORAN BODY RUBBER ROLL UNTUK SELEP PADI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara bertahap dan

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KELENGKAPAN PENCATATAN HASIL PENGUKURAN PADA FORMULIR PEMBUATAN ORTOSIS PROSTESIS DI CV. KUSPITO

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

TUGAS AKHIR ANALISA PERANCANGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK PADA KURSI RODA DENGAN BEBAN 150 KG

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA RANCANG BANGUN KURSI RODA DENGAN SISTEM HIDROLIK DAN SISTEM MOTOR PENGGERAK DENGAN BEBAN 150 KG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)

Solichul H.A. BAKRI UNIBA

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN PROSTESIS TRANSTIBIAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA PASIEN POST AMPUTASI TRANSTIBIAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PENELITIAN ANGKA HAMBAT PANAS KOMPOSIT SERAT SEKAM PADI POLYESTER DENGAN LUBANG SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU SINTERING PADA PENCETAKAN BOLA PLASTIK BERONGGA PROSES ROTATION MOLDING

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PLASTIK DENGAN CETAKAN BERSALURAN PENDINGIN CONFORMAL

Analisa Perancangan Pada Produk Kaki Tiruan Atas Lutut tipe four bar linkage

TUGAS AKHIR PENELITIAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERBUK TIMAH PEREKAT EPOXY UKURAN SERBUK 100 MESH DENGAN FRAKSI VOLUME (20, 35, 50) %

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN TEMPERATUR PENGERING TERHADAP KUALITAS KAYU SUREN, SENGON, DAN MAHONI

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING

Studi Pengaruh Kemiringan Dinding Mangkok Terhadap Tekanan Injeksi dan Filling Clamp Force

STUDI PERBEDAAN PENGGUNAAN RESIN EPOXY DAN RESIN POLYESTER SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BOLA PADA PROSES ROTATIONAL MOLDING

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat memenuhi kebutuhan siswa karena jika digunakan perabot kelas yang

BAB III METODE PERANCANGAN VDI 2222

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya produk yang ada di pasaran mengakibatkan tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Proses Thermoforming Mesin Noack N921 Dengan 2 Desain

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya bagi industri pembuatan canopy, tralis, pintu besi lipat,

Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure

Pengaruh Dimensi Elastomer Terhadap Unjuk Kerja Sendi Lutut Kaki Palsu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TUGAS AKHIR. Pengaruh Tekanan Udara Terhadap Laju Pengikisan Plat Baja ST 37 Pada Proses Sandblasting

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

Cacat shrinkage. 1 1,0964 % Bentuk : merupakan HASIL DAN ANALISA DATA. 5.1 Hasil Percobaan

Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir

LAMPIRAN. 1. Penjelasan dan Persetujuan Kepada Orang Tua. Kepada Yth Bapak / Ibu...

keluarga lainnya yang pada akhirnya bisa menimbulkan depresi. Ganguan tersebut dikaitkan dengan ancaman adanya kematian (Notoatmojo, 2003).

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Rancangan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Pesryaratan. Guna Mencapai Derajat S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR ANALISA PENGARUH VARIASI SUHU PLASTIK TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING BERBAHAN POLYPROPHYLENE (PP)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sektor industri di Indonesia, industri dapat dikelompokkan menjadi

Sistem NFT (Nutrient Film Techniqeu) ROMMY A LAKSONO

PERANCANGAN BIOMEKANISME SENDI PROTESA UNTUK PASIEN AMPUTASI TUNGKAI DI ATAS LUTUT DENGAN DESAIN ERGONOMI DAN FLEKSIBEL

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Tugas Akhir Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Gambar 1.1 Hip fracture (Carter, 2007)

I. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung

Transkripsi:

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MOLD UNTUK PROSES THERMOFORMING PROSTHETIC BELOW KNEE (B/K) Disusun : ARIS ARYANTO NIM : D 200 040 042 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oktober 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya kecenderungan yang terus naik setiap tahunnya atas penderita kecacatan yang mengalami amputasi di Indonesia yang mana data pasiennya dapat diwakili dari Rumah Sakit Orthopedi (RSO) Prof. Dr. Soeharso Surakarta, yang merupakan rumah sakit rujukan orthopedi yang ada di Indonesia. Pada akhir tahun 2006 menunjukkan data terjadinya kasus amputasi anggota gerak bawah kaki adalah sebesar 25% per tahunnya, yang terbagi untuk amputasi kaki diatas lutut atau prothese jenis above knee amputation (AKA) sebesar 18% dan amputasi dibawah lutut atau prothese jenis below knee amputation (BAK) sebesar 7%. Sedangkan kejadian amputasi pada anggota gerak atas (tangan) sebesar 15%, yang terbagi amputasi dibawah siku tangan atau prothese jenis below elbow amputation (BEA) sebesar 10% dan amputasi diatas siku tangan atau prothese jenis above elbow amputation (AEA) sebesar 5%. Selama waktu antara tahun 2005 sampai dengan tahun 2006, permintaan berbagai prothese ataupun orthese yang dikerjakan oleh Unit Kerja Instalasi Prothese dan Orthese Rumah Sakit Orthopedi Surakarta rata-rata sebanyak 60 unit per bulannya (Lobes Herdiman, 2007). Sedangkan jumlah yang dipesan atas berbagai prothese atau orthese yang dikerjakan oleh CV. Lasote rata-rata sebesar 20 unit per bulannya (Lasote Engineering dan Machine, 2009). Selama ini prothese yang

diproduksi baik yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Orthopedi atau industri kecil yang ada dikota Solo masih mengutamakan fungsinya sebagai kosmetik. Sedangkan prothese kaki yang berfungsi sebagai alat bantu (artificial) dalam manjalankan aktivitas sehari-hari masih belum terakomodasi secara baik. Hal ini terlihat pada pengguna prothese kaki pada saat melakukan langkah berjalan sacara normal masih terlihat adanya phase berjalan yang kurang baik yang diakibatkan oleh dampak kecacatan, terlebih bilamana berjalan naik dan menuruni anak tangga yang cukup tinggi ataupun turun dari bus kota. Atas gambaran kondisi ini bahwa prothese kaki yang ada masih belum memenuhi aspek fungsinya secara baik yang antara lain mampu menopang berat tubuh yang nyaman, aman, stabil, kuat dan ringan. Ditinjau dari tingkat kesulitan atas pembuatan prothese kaki dan waktu yang cukup lama bagi pasien yang memesan prothese. Terlebih untuk proses pembuatan prothese kaki dibawah lutut memerlukan bayak sekali bagian komponen pendukung yang meliputi korset paha, soket betis, knee, adaptor dan SACH (Solid Ankle Cushioned Heel) foot. Lamanya waktu menunggu bagi pasien atas prothese yang diperlukan waktu sampai satu bulan dari hari setelah pengukuran, disisi lain penggunaan dari lamanya jangka waktu penggunaan komponen produk prothese kaki cukup pendek. Rata-rata komponen bertahan sekitar tiga tahun, pendekatan life cycle komponen produk prothese kaki diakibatkan oleh frekuensi gerakan aktifitas penggunaan sehari-hari (Rumah Sakit Orthopedi Surakarta, 2009).

Hasil kajian dari penelitian yang telah dilakukan oleh (Lobes Herdiman, 2007 dan Fabianus Suryono, 2007) bahwa proses pembuatan prothese kaki dilingkungan Rumah Sakit Orthopedi dan instalasi kecil yang ada dikota Solo masih sangat sederhana, mengedepankan proses pembuatan handcrafting dan teknologi proses manufaktur yang digunakan masih bersifat konvensional. Proses pembuatan prothese kaki yang dilakukan secara handcrafting muncul beberapa permasalahan yang dihadapi yaitu lamanya waktu menunggu untuk pemesanan dan lamanya waktu penyesuaian antara prothese dengan pasien setelah menggunakan produk yang dikerjakan. Bantuan teknologi telah dimungkinkan untuk dimanfaatkan proses perencanaan dan perancangan produk dari beberapa bagian komponen prothese kaki kususnya, melalui pemanfaatan teknologi thermoforming banyak hal yang dapat dikerjakan yaitu meningkatkan ketepatan ukuran produk, mampu keterulangan dalam pembuatan secara baik dan kesederhanaan proses penyesuaian produk. Kelebihan yang ditawarkan oleh proses thermoforming pembuatan prothese kaki adalah memperbaiki rancangan, meningkatkan kenyamanan pengguna produk, kemudian dalam pabrikasi dan penyesuaian pada produk atau komponen prothese. Berdasarkan gambaran diatas, proses pembuatan prothese kaki yang ada di Indonesia sudah waktunya untuk melakukan terobosan dalam menggunakan teknologi thermoforming, agar dapat meningkatkan dalam pembuatan prothese kaki melalui upaya peningkatan adaptasi pengembangan teknologi. Adanya pengembangan penguasaan teknologi

pembuatan prothese kaki ini akan memperkuat industri kecil yang ada dikota Solo secara khususnya dengan memiliki daya saing yang cukup baik. Sekaligus mampu mempercepat dalam pembuatan prothese kaki yang dipesan oleh pasien, dan terutama bagi negara Indonesia tidak lagi ketergantungan terus akan produk impor, meskipun pasar di Indonesia sangat menjanjikan bilamana diikuti dengan daya beli masyarakat. Sama halnya juga pada pasien yang cacat dikarenakan sesuatu hal yang harus mengalami amputasi dan tidak punya alternatif penawaran lain atas prothese kaki yang ada. Tantangan pada penelitian ini adalah difokuskan pada mechanical thermoforming, pembuatan mold dengan gips dan komponen SACH foot dengan plastik. Kemudian bahan yang digunakan dalam penelitian adalah dari plastik dengan menggunakan proses thermoforming. Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan rancangan prothese kaki dengan bentuk yang komponen yang lebih costumermize dan dapat dikembangkan secara masal produk tersebut. 1.2 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi pengaruh perbedaan temperatur terhadap shrinkage (penyusutan) yang terjadi dalam proses mechanical thermoforming untuk lembaran plastik polypropylene (PP) dan PVC.

2. Mengidentifikasi perbedaan antara volume mold dengan volume lembaran plastik polypropylene (PP) dan PVC setelah proses mechanical thermoforming. 1.3 Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dihasilkan suatu produk dari hasil proses thermoforming dengan variasi temperatur dan bentuk mold yang sederhana. 2. Memberikan model modifikasi SACH foot yang lebih murah, kuat dan produk yang lebih bagus. 3. Diharapkan dapat menyentuh secara langsung atas kebutuhan prothese kaki bagi pengguna dalam melakukan aktifitas keseharian dengan memperpendek waktu pemesanan dan waktu penyesuaian atas prothese yang dibuat. 4. Sumbangan bagi kalangan akademisi dalam bidang manufaktur tentang proses pembuatan berbagai produk dari plastik. 1.4 Batasan masalah Batasan masalah sebagai berikut: 1. Bahan yang diuji adalah lembaran plastik polypropylene (PP) dengan ketebalan 1,0 mm dan lembaran plastik (PVC) dengan ketebalan 1,0 mm. 2. Temperatur yang diujikan pada lembaran plastik polypropylene (PP) dan lembaran plastik (PVC) adalah 100ºC, 120ºC dan 140ºC.

3. Daya tekan yang akan diujikan adalah 1 kg/cm². 4. Ketinggian antara plastik dengan heater 2 cm. 5. Profil mold dibuat 2 jenis, 1 cetakan SACH foot bawah dan 1 cetakan SACH foot atas. 1.5 Sistematika penulisan Sistematika pada laporan Tugas Akhir ini memuat tentang: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri atas latar belakang, tujuan, manfaat, lingkup penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri atas kajian pustaka dan landasan teori. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini terdiri atas rancangan penelitian, bahan dan alat, proses pencetakan plastik melalui proses mechanical thermoforming dengan mold dari gipsum, analisa data dan kesulitan-kesulitan dalam melakukan penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini terdiri atas hasil penelitian, analisa data dan pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini terdiri atas kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN