BAB I PENDAHULUAN. mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses.

dokumen-dokumen yang mirip
Aisyah Suryani Magister Studi Islam, Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan mampu menghasilkan produk-produk yang unggul, maka mutu

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas, baik itu kualitas intelektual maupun kualitas mental. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. antara lain pemerintah, guru, sarana prasarana, dan peserta didik itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan memberikan arahan yang positif dan dengan pendidikan akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah sumber dan simbol kemajuan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat, khususnya kasus-kasus

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

PROBLEMATIKA MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN SOLUSINYA DI SMP ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN BERAGAMA REMAJA MUSLIM DENGAN MOTIVASI MENUNTUT ILMU DI PONDOK PESANTREN

BAB I PENDAHULUAN. bahwa masyarakat dunia semakin dinamis dan komplek dikarenakan adanya. saling tukar menukar informasi dengan cepat.

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

VISI, MISI, TUJUAN, dan TOPIK BAHASAN PAI

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zuhairi, dkk, Metodologi Pendidikan Agama (solo: Ramadhani, 1993), hal. 9.

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Namun terkait

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak mengenal ruang dan waktu, ia tidak dibatasi tebalnya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa Indonesia yang salah satunya yaitu mencerdaskan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan Indonesia ibarat benang kusut yang terus bertambah.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang sangat mendesak akan pendidikan yang berkualitas atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. interaksi positif antara anak didik dengan nilai-nilai yang akan

I. PENDAHULUAN. memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi. penting. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

2016 ANALISIS POLA MORAL SISWA SD,SMP,SMA,D AN UNIVERSITAS MENGENAI ISU SAINS GUNUNG MELETUS D ENGAN TES D ILEMA MORAL

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Inilah sebabnya mengapa Islam sangat memperhatikan masalah keluarga dari pada

PENDIDIKAN MOH. SALEH, SH., MH. KARAKTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012

BAB I PENDAHULUAN. dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. memahami ajaran Islam secara menyeluruh dan menghayati tujuan, yang pada

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda bangsa. Kondisi ini sangat memprihatinkan sekaligus menjadi

STRATEGI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NEGERI 3 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN WIB.

BAB I PENDAHULUAN. begitu, seorang guru pendidikan agama Islam harus mampu mendidik. keselamatan dunia maupun di akhirat kelak.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan sebuah negara. Maka dari itu, jika ingin memajukan sebuah negara terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan salah satu identitas

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman yang mereka miliki dan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP. analisis bahasan utama pada tesis ini ada tiga hal yaitu: 1. Bagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat dan martabatnya. Seiring dengan perputaran waktu. normatif yang lebih baik dan mampu menjawab tantangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. penghasilan sebanyak-banyaknya dengan melakukan usaha sekecil-kecilnya. Para

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB I PENDAHULUAN. unutk mencapai tujuan pembangunan, yaitu suatu masyarakat yang sejahtera,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup suatu bangsa agar tidak sampai menjadi. bangsa yang terbelakang dan tertinggal dengan bangsa lain.

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN. baik individu maupun kolektif. Agama memberi sumbangan bagi sistem sosial,

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi pada diri seseorang yang meliputi tiga aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

( ). BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan dilakukan agar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Satuan Pendidikan ( KTSP ) tahun 2006 dinyatakan sebagai upaya membina

BAB I PENDAHULUAN. rohani, dan proses ini merupakan usaha pendidik membimbing anak didik agar

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PENDIDIKAN AKHLAK PRESPEKTIF PARA AHLI DAN KH. HASYIM ASY ARI DALAM KITAB ADABUL ALIM WAL MUTA ALLIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. melalui proses pendidikan yang baik akan sangat berpengaruh dari generasi ke generasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan generasi yang sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. asasnya. Masing-masing nilai itu dapat diimplementasikan dalam berbagai. persatuan dan kesatuan, kerakyatan dan keadilan.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan membekali manusia akan ilmu pengetahuan,

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

DESKRIPSI LEARNING OUTCOME MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PROGRAM MATA KULIAH DASAR UMUM ( MKDU ) INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, (Bandung: Citra Umbara, 2009), hlm Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Takwa merupakan kualitas jiwa yang Allah gunakan untuk membedakan kemuliaan yang akan diberikan kepada makhluk-nya. Dengan ketakwaan, seorang hamba dapat selamat di dunia maupun di akhirat karena takwa merupakan bekal terbaik bagi seorang muslim dalam mengarungi kehidupan untuk menuju perjalanan ke akhirat. Allah SWT mewasiatkan takwa kepada para manusia generasi pertama hingga generasi terakhir. Rasulullah juga berwasiat kepada para sahabatnya untuk selalu bertakwa dimanapun mereka berada karena takwa bukan hanya produk akhir namun juga kualitas jiwa yang berproses. Upaya meraih derajat takwa di sisi Allah SWT hanya mungkin berhasil apabila makna yang terkandung di balik kata takwa telah dipahami. Pemahaman tentang takwa dapat di asah dengan senantiasa mentafakuri kandungan Al-Qur anul karim, khususnya kandungan ayatayat yang berkaitan dengan takwa. Jika dikaitkan dengan makna takwa maka dapat dilihat dari akar katanya yaitu dari kata waqa yang berarti takut, berjaga-jaga dan melindungi dari sesuatu. Semua arti tersebut memilik substansi yang sama tergantung bagaimana menafsirkannya. Fazlur Rahman tetap menemukan relefansinya dalam arti ketakutan yang mengandung visi eskatologis, yaitu takut dari akibat-akibat perbuatan yang telah dilakukakannya sendiri.

2 Dimana hal itu akan mendorong adanya rasa tanggung jawab baik didunia maupun diakhirat. Dan rasa takut disini berbeda dengan rasa takut terdapat serigala atau semacamnya. 1 Namun Fazlur Rahman lebih cenderung memilih makna takwa yang kedua yaitu berjaga-jaga dan melindungi diri dari sesuatu. Dari arti tersebut dapat dipahami bahwa takwa merupakan tindakan perlindungan diri dari segala perbuatan buruk dan jahat dengan berpegang pada keseimbangan dan kekokohan moral dalam batas-batas yang telah Allah tetapkan. Sehingga kebanyakan kegiatan ritual didalam Al-Qur an selalu terkait dengan upaya meraih gelar takwa. 2 Menurut Abu Tauhied ciri-ciri kepribadian Islami secara umum antara lain, beriman dan bertakwa, giat dan gemar beribadah, berakhlak mulia, sehat jasmani rohani dan aqli, giat menuntut ilmu dan bercita-cita bahagia dunia dan akhirat. 3 Hal ini selaras dengan UU Sisdiknas No.20 Tahun 20 Tahun 2003 pasal ketiga tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan Nasional. Dengan tujuan dari pendidikan Nasional tersebut beberapa sekolah di Indonesia mempunyai tujuan yang sama yaitu mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang bertakwa dan berakhlak mulia, sehingga konsep takwa telah ditanamkan di sekolah di Indonesia khususnya sekolah-sekolah Islam. 1 Rahman, Fazlur. 1999. Major Themes Of The Qur an. Bibliatheca Islamica. Minnieapolis. Hal.29 2 Rahman, Fazlur. 1999. Major Themes Of The Qur an. Bibliatheca Islamica. Minnieapolis. Hal.30 3 Tauhied, Abu. 1990. Beberapa Aspek pendidikan Islam. Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta. hal. 26

3 Penanaman konsep takwa terintegrasi dalam keteladan guru di lingkungan sekolah dan kedalam mata pelajaran tertentu khususnya mata pelajaran agama Islam. Dengan penanaman konsep takwa yang sudah diajarkan disekolah maka diharapkan siswa memiliki pemahaman tentang takwa, dengan pemahaman takwa yang benar siswa diharapkan menjadi manusia yang memiliki rasa takut kepada Allah, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap tindakan-tindakan yang akan diperbuatnya dan memiliki kekokohan akhlak yang baik. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, jika melihat realitas sekarang moral anak bangsa sudah mulai memudar. Salah satu contoh yang peneliti temukan dalam surat kabar online bahwa anak SD kelas VI di kabupaten Bone Sulawesi Selatan, mereka meracik miras oplosan dan menyuguhkan kepada adik kelasnya. Kasus yang hampir sama juga terjadi di Balikpapan Kalimantan Timur, anak SD kelas VI tega membunuh adik kelasnya yang berumur 8 tahun karena saling olok nama orang tua mereka. 4 Selain permasalahan tersebut penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang juga merasuki kalangan anak SD, peneliti menemukan data dari BNN yaitu sebanyak 4,48% anak SD telah menggunakan narkoba. Survey tersebut dilakukan oleh BNN Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan tindak pidana narkoba Maret 2011. 5 4 www.merdeka.com.di akses pada tanggal 17 Oktober 2015. pukul : 20.00 5 www.bnn.go.id. di akses pada tanggal 17 Oktober 2015. pukul : 20.00

4 Terkait dengan hal tersebut diatas Thomas Licona seorang professor pendidikan dari Cortland University mengungkapakan bahwa ada 10 tanda-tanda zaman yang harus di waspadai karena akan membawa bangsa menuju kehancuran, yaitu; 1. Meningkatnya kekerasan dikalangan remaja/masyarakat 2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk/tidak baku 3. Pengaruh peer-group (geng) dalam tindak kekerasan menguat 4. Meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alcohol dan seks bebas. 5. Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk 6. Menurunya etos kerja 7. Semakin rendahnya pedoman moral baik dan buruk 8. Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok 9. Membudayanya kebohongan/ketidakjujuran dan 10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian. 6 Takwa sebagai nilai adalah sebuah proses yang terus menerus tentang niat, maksud hati dan penjernihan hati yang termanifestasi dalam keindahan perilaku karena perbuatan baik adalah sebagai buah dari takwa. Konteks niat, maksud hati dan tujuan yang menjadi prasyarat takwa dalam pengembangan pendidikan Islam adalah harus dipahami sebagai upaya untuk selalu mengembangkan dan memperbaiki keadaan yang sedang berjalan. Sehingga dari sinilah peneliti berfikir untuk menggunakan konsep takwa dalam peneltian ini. Menurut Mukhodi sekolah Islam dapat menjadi salah satu alternatif pilihan orang tua dalam pembentukan kepribadian anak. Pendidikan Islam yang dimaksud disini adalah pendidikan yang berakar pada nilai-nilai 6 Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Alfabeta. Bandung. hal. 12

5 pendidikan agama dan pendidikan umum secara simultan. 7 Sekolah Islam dapat memberikan nilai plus dalam pendidikan agama dengan memperbanyak muatan kurikulum agama. Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Utama adalah salah satu sekolah Islam terpadu yang memiliki kurikulum berbasis realitas dan memiliki visi mewujudkan peserta didik yang bertakwa. Dengan tujuan mewujudkan pribadi yang religius, berakhlak mulia, dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 8 Dengan visi misi tersebut SDIT Insan Utama menerapkan perilaku keberagamaan sehari-hari yang baik dalam lingkup sekolah akan tetapi dalam realitasnya masih terdapat beberapa siswa yang melakukan ibadah masih dalam tahap dorongan oleh guru, artinya mereka melakukan ibadah menunggu disuruh oleh guru. Oleh karena itu penelitian ini akan dilaksanakan pada lembaga sekolah tersebut. B. Identifikasi Masalah Dengan mencermati beberapa fenomena siswa pada jenjang SD yang kurang memiliki perilaku keberagamaan yang baik, dan masih perlunya dorongan dari guru dalam melakukan ibadah, maka perlu dilakukan penelitian tentang bagaimana persepsi siswa tentang konsep takwa dan pengaruhnya terhadap perilaku keberagamaannya, karena dengan pemahaman takwa yang benar maka siswa dapat memiliki rasa tanggung jawab terhadap tindakan yang akan diperbuatnya. 7 Mukhodi. 2011. Pendidikan Islam Terpadu Reformulasi Pendidikan di Era Global. Aura Pustaka. Yogyakarta. hal. 150 8 Dokumentasi Visi Misi SDIT Insan Utama Yogyakarta

6 Selain hal tersebut diatas peneliti juga akan mengupas bagaimana proses pembelajaran konsep takwa yang dilakukan di SDIT Insan Utama tertuang dalam mata pelajaran PAI khususnya aqidah akhlak dan hasil dari proses tesebut adalah persepsi siswa tentang konsep takwa dan akan dilihat bagaimana pengaruhnya terhadap perilalu keberagamaan mereka. C. Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana perencanaan guru, proses pembelajaran dan hasilnya dalam pembelajaran aqidah akhlak? 2. Bagaimana persepsi siswa tentang konsep takwa di SDIT Insan Utama? 3. Bagaimana perilaku keberagamaan siswa di SDIT Insan Utama? 4. Adakah pengaruh persepsi siswa tentang konsep takwa terhadap perilaku keberagamaan siswa di SDIT Insan Utama? D. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan: 1. Mengetahui perencanaan guru, proses pembelajaran dan hasilnya dalam pembelajaran aqidah akhlak 2. Mengetahui persepsi siswa tentang konsep takwa di SDIT Insan Utama 3. Mengetahui perilaku keberagamaan siswa di SDIT Insan Utama 4. Mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang konsep takwa terhadap perilaku keberagamaan siswa di SDIT Insan Utama E. Kegunaan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan yaitu :

7 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini memberikan sumbangan keilmuan dalam bidang pendidikan Islam 2. Kegunaan Praktis Bagi Sekolah : a) Dapat tercapainya visi misi sekolah yaitu mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman, bertakwa dan beramal shaleh Bagi Guru: a) Menambah wawasan guru tentang persepsi takwa siswa b) Menambah wawasan guru tentang perilaku keberagamaan siswa c) Membantu guru dalam mengevaluasi pembelajaran aqidah akhlak Bagi siswa: a) Terbentuknya siswa dengan moral yang baik. b) Menambah sikap keberagamaan bagi siswa F. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini yang berjudul Persepsi siswa tentang konsep takwa dan pengaruhnya terhadap perilaku keberagamaan (Studi Evaluatif pembelajaran aqidah akhlak di SDIT Insan Utama Yogyakarta) dibagi menjadi 5 bab, setiap bab dirinci kedalam sub bab sebagai berikut: Bagian awal yaitu bagian formalitas yang terdiri dari halaman sampul, halaman judul, surat penyataan keaslian, nota dinas, halaman

8 pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan abstrak. Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan petunjuk awal kepada para pembaca dalam memahami tesis ini secara keseluruhan. Pada bab pertama berisi pendahuluan, pada bab pendahuluan ini peneliti menguraikan tentang latar belakang penelitian ini, sehingga penelitian ini menarik untuk diteliti. Setelah latar belakang permasalahan peneliti merumuskan permasalahan untuk dibahas satu persatu, menguraikan tujuan dan kegunaan penelitian ini dilakukan, baik kegunaan secara praktis maupun kegunaan secara teoritis dari hasil penelitian ini, dan sistematika penulisan ini diuraikan pada bab pertama. Pada bab kedua berisi tinjauan pustaka tentang penelitianpenelitian terdahulu yang hampir serupa dan berisi landasan teori tentang teori-teori yang berhubungan dengan tema dari penelitian ini, untuk mengaitkannya dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Pada bab ketiga berisi tentang metode penelitian, pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan dan analisis data. Bab keempat berisi tentang hasil dan pembahasan, bab ini memuat gambaran umum lokasi penelitian dan memaparkan data-data hasil penelitian yang disajikan setelah di analisis dan diberi penjelasan terhadap data/hasil penelitian dengan mengaitkan antara data satu dengan data yang lainnya.

9 Bab terakhir yaitu bab kelima berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan adalah ringkasan dari hasil penelitian yang telah didapat sedangkan saran berguna untuk perbaikan penelitian yang akan datang pada pengembangan teori pada bidang disiplin ilmu yang terkait.