BAB V PENUTUP. Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, maka penulis memperoleh. 1. Budaya Politik Masyarakat Desa Suwatu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. 1. Latar belakang KPU Kabupaten Sleman melaksanakan pendidikan politik. UU No. 15 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pemilukada Kabupaten Gunungkidul tahun 2010 yang dilaksanakan secara

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung. Oleh karena itu, dalam pengertian modern, demokrasi dapat

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.

PERANAN MEDIA MASSA TERHADAP KESADARAN POLITIK MASYARAKAT DI DUSUN WIJILAN WIJIMULYO NANGGULAN KULON PROGO DALAM PEMILIHAN UMUM 9 APRIL 2014 ARTIKEL

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, H. R Pelaksanaan Otonomi Luas Dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri Se-

PERILAKU POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2015 DI KECAMATAN MOWILA JURNAL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. otonomi di Desa Aglik, memuat tiga agenda, yaitu pertama, merupakan sebuah sistem perencanaan sendiri (self-planning) yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

Anderson, James E, 2003, Public Policy Making: An Introduction Fifth Edition,

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILUKADA DI KECAMATAN SIAU BARAT SELATAN KABUPATEN SITARO 1. 0leh : Arther Muhaling 2

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

Kode : Tinggkat/Semester : III/V (Tiga/Lima) : Jeni Minan, S.Sos., M.Soc.sc

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Keadaan geografis Desa Suwatu. sehingga terdapat 2 RW. Di Desa Suwatu juga terdapat

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

KOALISI PARTAI POLITIK DALAM PEMENANGAN PILKADA

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsini Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi IV. Jakarta: Rineka Cipta.

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tentang Disiplin PNS di BKD Kabupaten Banyumas sudah dilaksanakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. 1. Faktor yang mempengaruhi perolehan suara PKS Klaten pada Pemilu 1999,

BAB I PENDAHULUAN. daya yang ada, karena jika tuntutan kebutuhan masyarakat tidak seimbang

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB I PENDAHULUAN. secara langsung sejak sistem otonomi daerah diterapkan. Perubahan mekanisme

BAB V PENUTUP. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. Pelaksana Teknis (UPT) I Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta.

IMPLEMENTASI PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI PEMERINTAHAN DESA (Studi Kasus di Kantor Kepala Desa Gedongan Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen)

BAB II KAJIAN TEORETIK. Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan-batasan tentang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang yang akan turut serta secara aktif baik dalam kehidupan politik dengan

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pada Juni 2005, rakyat Indonesia melakukan sebuah proses politik yang

BAB V PENUTUP. pembelajaran berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SMA sekabupaten

SILABI. Alokasi. Sumber Bahan Dasar. Waktu. 2x100. 2x100. Mengidentifikasi ruang lingkup IKN Menggambarkan sasaran IKN Menjelaskan pendekatan IKN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memperlakukan rakyat sebagai subjek bukan objek pembangunan, sehingga

DAFTAR PUSTAKA. Amal, Ichlasul Teori-Teori Mutakhir Partai Politik. Yogyakarta: Tiara Wacana.

BAB V PENUTUP. dengan rumusan masalah bahwa permainan playstation telah membawa. maupun prestasi pada anak usia sekolah sebelum dan sesudah gemar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan baru. Memilihan umum (pemilu) dalam era reformasi dan

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis data merupakan proses mengatur aturan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satu uraian dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan politik, setiap individu mempunyai hak-hak politik dan peranan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) merupakan sarana pesta demokrasi dalam suatu

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan implikasi penelitian yang

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Jenis Iklan politik dalam Media Massa yang digunakan oleh pasangan calon

BAB III METODE PENELITIAN

BUDAYA POLITIK. 2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

II. TINJAUAN PUSTAKA. pemilihan umum. Perilaku memilih dapat ditujukan dalam memberikan suara. Kepala Daerah dalam Pemilukada secara langsung.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. konsep suci penyelenggaran Negara telah membawa perubahan bagi

PENGGUNAAN MEDIA DALAM KAMPANYE POLITIK PADA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

C. Tujuan Penulisan. Berikut adalah tujuan penulisan makalah pemilukada (Pemilihan Umum Kepala. Daerah).

PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA. Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni :56

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Peran Sekolah Sebagai Sarana Sosialisasi Politik untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Pada Pemilih Pemula

BAB V PENUTUP. baik. Perlu diakui bahwa tidak semua manusia dapat tumbuh dan berkembang

I. PENDAHULUAN. melalui lembaga legislatif atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

POLA REKRUTMEN KADER PARTAI DEMOKRAT (Studi Pada Partai Demokrat Kota Malang) SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendidikan Kewarganegaraan di SMP N se-kecamatan Buayan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pemilu kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selanjutnya disebut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

Budi Evantri Sianturi 1, Fifiana Wisnaeni 2. Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Diponegoro ABSTRAK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. politik pasangan Al Haris dan Khafied Moein, dapat diambil kesimpulan baik

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan terkait political

I. PENDAHULUAN. dilakukan dengan keikutsertaan partai politik dalam pemilihan umum yang

DPD memberikan peran yang lebih maksimal sebagai perwakilan daerah yang. nantinya akan berpengaruh terhadap daerah-daerah yang mereka wakili.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

STRATEGI PARTAI POLITIK DALAM MERAIH DUKUNGAN PEMILIH PEMULA (Studi Penelitian di DPD Partai Golkar Kota Tarakan Kalimantan Timur)

BAB V PENUTUP. pada bab IV, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan. Pertama, mengacu pada Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, ada tujuh indikator

DAFTAR PUSTAKA. Masyarakat. Jakarta: CV Multiguna. Utama. Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyelenggarakan pemerintahan, setiap Negara senantiasa

NASKAH PUBLIKASI EKA MARTININGSIH SRI RAHAYU A PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB V1 PENUTUP. Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai pendidikan karakter tahun ajaran 2011/ 2012 dapat diambil beberapa

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi. 1996, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Bina Aksara

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan dan tata pemerintahan ditingkat lokal. Kepala daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. pola interaksi yang diterapkan masyarakat Kampung Cyber yaitu secara

IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK BIDANG PENDIDIKAN DI KECAMATAN AMURANG BARAT KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu. Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Cilacap seperti pelayanan perizinan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

PERAN KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT 1 (Studi di Kabupaten Bolaang Monggondow Utara)

PENDIDIKAN POLITIK TERHADAP PEMILIH PEMULA. Santoso PGSD FKIP UMK ABSTRAK

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Indonesia dari sentralistik menjadi desentralistik sesuai dengan

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang telah penulis lakukan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati, maka penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Budaya Politik Masyarakat Desa Suwatu a. Berdasarkan pembahasan dan analisa dari hasil wawancara yang telah dilakukan kepada masyarakat Desa Suwatu maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat Desa Suwatu mempunyai ciri budaya politik pada orientasi afektif yang tinggi yaitu: perasaan terhadap sistem politik, menunjukan kecenderungan budaya politik subjek atau kaula yaitu masyarakat bersangkutan belum relatif maju (baik sosial maupun ekonomi). Anggota masyarakat memang mempunyai minat dan perhatian terhadap politik, serta juga kesadaran terhadap sistem politik sebagai keseluruhan terutama pada aspek outputnya. Selain itu, kesadaran masyarakat sebagai aktor dalam politik untuk memberikan partisipasi pada input politik dapat dikatakan minim. Sebab hanya sedikit sekali masyarakat yang memberikan partisipasi pada input politik. Posisi sebagai kaula merupakan posisi yang pasif dan lemah. Mereka mengganggap dirinya tidak mampu mempengaruhi atau 218

219 mengubah sistem. Oleh karena itu, mereka menyerahkan pembuatan segala kebijakan dan keputusan para pemegang jabatan dan kekuasaan. b. Pada masyarakat Desa Suwatu juga mempunyai ciri parokial sebab pengetahuan mereka tentang pengertian politik, budaya politik masih kurang sebab sebagian besar dari mereka tidak tahu. Mereka juga tidak mengetahui secara detail mengenai isi dari visi dan misi yang dibawa oleh calon bupati dan wakil bupati. c. Karakteristik budaya politik partisipan aktif, baik terhadap objek-objek input maupun objek-objek output dari sistem politik sepenuhnya belum terlihat. Mereka menjadi partisipan aktif hanya pada output sistem politik yaitu menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada dan motivasi mereka untuk menggunakan hak pilihnya, juga dikarenakan mereka mendapat imbalan berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa Suwatu. Sedangkan pada input politik mereka berpartisipasi secara pasif. 2. Perilaku Memilih Masyarakat Desa Suwatu a. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu cenderung mengarah pada pemilih rasional pragmatis. Adapun alasan utama dan pertimbangan yang mendasari sebagian besar masyarakat Desa Suwatu dalam memilih pada saat Pemilihan umum kepala daerah secara langsung di Kabupaten Pati tahun 2012 karena mereka mendapatkan imbalan berupa uang dari tim sukses yang ada di Desa Suwatu (sebagian besar

220 masyarakat yang berpendidikan SMA ke bawah memilih karena hal ini). Selain itu, bagi sebagian kecil masyarakat yang berpendidikan relatif lebih tinggi (SMA, D3, dan S1) mereka memilih bukan karena mendapatkan imbalan berupa uang tetapi mereka memilih dengan melihat dan mempertimbangkan visi dan misi para calon yang bertarung dalam pemilukada, janji kampanye, komitmen, dan prestasi calon, track record para calon, perilaku para calon dalam kehidupan bermasyarakat, program yang ditawarkan oleh para calon, dan kesadaran politik masyarakat untuk memilih salah satu calon bupati dan wakil bupati yang mempunyai integritas dan kepribadian yang baik. b. Selain pendekatan rasional, dalam hal ini pendekatan psikologis juga tidak dapat dikesampingkan terutama yang berkaitan dengan dalam hal politik pencitraan pasangan calon dan loyalitas, serta ikatan emosional pada partai politik atau kandidat yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi ikatan emosional kepada pemilih. Sebagian besar masyarakat Desa Suwatu memilih salah satu calon bupati tidak dikarenakan mempunyai ikatan emosional/kedekatan ideologi (mempunyai ideologi yang sama) antara mereka dengan salah satu partai politik yang mengusung calon calon bupati dan wakil bupati yang sudah mereka pilih. Sebagian besar masyarakat Desa Suwatu juga menyatakan mereka memilih salah satu calon bupati dan wakil bupati

221 tidak dikarenakan calon yang mereka pilih itu, diusung oleh partai politik yang mereka sukai. c. Sedangkan mengenai pendekatan sosiologis memang mempengaruhi perilaku memilih masyarakat Desa Suwatu. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar masyarakat Desa Suwatu menjadikan alasan tingkat pendidikan yang tinggi dari sang calon bupati dan wakil bupati sebagai alasan utama dalam memilih. Selain itu, alasan kesamaan agama dan kesamaan suku, juga masih mempunyai pengaruh yang cukup besar sebagai alasan memilih masyarakat Desa Suwatu pada pemilukada di Kabupaten Pati tahun 2012 kemarin. B. Saran 1. Konsistensi KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS di seluruh Kabupaten Pati, dan Partai Politik yang ada di Kabupaten Pati sebagai agen sosialisasi nilai-nilai politik harus mengupayakan pendidikan politik yang berorientasi pada kesadaran politik yang berdasarkan hati nuraninya, menjadikan masyarakat memilih secara cerdas, kritis, serta rasional dan bukan memilih wakil rakyat karena mereka mendapatkan imbalan berupa uang. Selain itu, untuk Pemilukada lima tahun yang akan datang, Pemilu Legislatif, dan Pemilu Presiden agar sekiranya mereka dapat lebih meningkatkan sosialisasi politik mengenai visi dan misi dari kontestan politik kepada masyarakat Desa Suwatu dan masyarakat Kabupaten Pati pada umumnya terkait dengan soal pilihan politiknya. Agar mereka menekankan kepada masyarakat supaya memilih berdasarkan visi dan misi

222 atau program kerja dari sang calon, serta rekam jejak dari sang calon dan figur atau kepribadian dari sang calon. 2. Pemerintah daerah Kabupaten Pati perlu melakukan pemberdayaan politik untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pati dengan bekerjasama bersama KPU Kabupaten Pati, PPK dan PPS diseluruh Kabupaten Pati, semua partai politik yang terdapat di Kabupaten Pati serta bekerjasama dengan MGMP Kabupaten Pati supaya guru PKn juga diikutsertakan dalam berperan serta untuk memberikan pendidikan politik menjelang Pemilukada atau Pemilu supaya kerjasama dari semua pihak tersebut bisa menumbuhkan kompetensi politik serta kesadaran politik tentang wewenang masyarakat Kabupaten Pati sebagai warga negara khususnya dalam mengawal, mengawasi, mengkontrol, dan mengevaluasi pembuatan kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Pati maupun pemerintah pusat. 3. Dalam hal ini penulis menyarankan agar Panitia Pengawas Pemilukada dan masyarakat ikut serta mengawasi secara ketat dari para aparatur birokrasi yang bertindak tidak netral dan tidak jujur pada saat Pemilukada. Terutama pada kelompok sasaran sosialisasi politik dalam program penyampaian tata cara memilih yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Pati, ada baiknya tim sukses juga dimasukkan menjadi sasaran sosialisasi politik guna meningkatkan pemahaman dan pengetahuan akan pentingnya kejujuran dalam pelaksanaan Pemilukada dalam membangun kehidupan demokrasi di Kabupaten Pati supaya lebih baik lagi.

223 DAFTAR PUSTAKA Buku Afan Gaffar. 2006. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Alfian. 1986. Masalah dan Prospek Pembangunan Politik Indonesia. Jakarta: Gramedia. Alfian. 1985. Politik, Kebudayaan, dan Manusia Indonesia. Jakarta: LP3ES. Alfian dan Nazaruddin Sjamsuddin. 1991. Profil Budaya Politik Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. A. Rahman H.I. 2007. Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arifin Rahman. 2002. Sistem Politik Indonesia. Surabaya: Penerbit SIC. Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. Bondan Gunawan S. 2000. Apa Itu Demokrasi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Budi Winarno. 2008. Sistem Politik Indonesia Era Reformasi. Yogyakarta: Media Pressindo. Burhan Bungin. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Aktualisasi Metodologis ke Arah Ragam Varian Kontemporer. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Catherine Dawson. 2010. Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cholisin dan Nasiwan. 2012. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Deddy Supriady Bratakusuma dan Dadang Solihin. 2002. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Jakarta: P.T. Gramedia Pustaka Utama. Donni Edwin, dkk. 2005. Pilkada Langsung : Demokratisasi Daerah dan Mitos Good Governance. Jakarta : Partnership. Eman Hermawan. 2001. Politik Membela Yang Benar: Teori, Kritik dan Nalar. Yogyakarta: LKIS.

224 Firmanzah. 2008. Marketing Politik Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba. 1984. Budaya Politik, Tingkah Laku Politik dan Demokrasi di Lima Negara. Jakarta: Bina Aksara. Hadari Nawawi. 2002. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Joko J. Prihatmoko. (2008). Mendemokratiskan Pemilu: Dari Sistem Sampai Elemen Teknis. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar. Joko J. Prihatmoko. 2005. Pemilihan Kepala Daerah Langsung: Filosofi, Sistem dan Problem Penerapan Di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Julia Brannen. 2005. Memadu Metode Penelitian: Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kacung Marijan. (2010). Sistem Politik Indonesia: Konsolidasi Demokrasi Pasca- Orde Baru. Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group. Kras, S. J. Januari 1995. "Attitudes and Prediction of Behavior," Personality and Social Psychology. Bulletin. Leo Agustino. 2009. Pilkada Dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Lili Romli. (2007). Potret Otonmi Daerah dan Wakil Rakyat Di Tingkat Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mar at. 1984. Sikap Manusia: Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Miriam Budiardjo. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Muhammad Asfar. 2006. Pemilu dan Perilaku Memilih 1955-2004. Surabaya: Pustaka Eureka. Ramlan Surbakti. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

225 Riswanda Imawan dan Affan Gaffar. 1993. Analisis Pemilihan Umum 1992 di Indonesia. Laporan Penelitian Fakultas ISIPOL, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press. Ronaldh H. Chilcote. 2007. Teori Perbandingan Politik. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Rusadi Kantaprawira. 2006. Sistem Politik Indonesia, Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. S.H. Sarundajang. 2005. Babak Baru Sistem Pemerintahan Daerah. Jakarta: Kata Hasta. Sanapiah Faisal. 2008. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jurnal Ilmiah, Skripsi, dan Makalah Lili Romli. Kecenderungan Pilihan Masyarakat Dalam Pilkada. Jurnal POELITIK. Volume 1. Nomer 1. 2008. Septi Meliana. 2011. Budaya Politik dan Partisipasi Politik (Suatu studi: Budaya Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat Di Dalam Pemilu Legislatif 2009 Di Desa Aek Tuhul Kecamatan Batunadua Padang Sidimpuan). Skripsi. USU. Eko Puspita Sari. 2011. Pengaruh Pelembagaan Partai Golkar Yogyakarta Terhadap Pola Perilaku Memilih Dalam Pemilu Legislatif 2009. Skripsi. UNY. Internet https:// www.kpu.go.id, diakses tanggal 12 Januari 2013.

226 http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia, diakses 2 Februari 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan kepala daerah di Indonesia#terbit undangundang baru mengenai penyelenggaran pemilihan umum yaitu Undang- Undang Nomor 15 Tahun 2011, diakses 2 Februari 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/, Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia#Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004, diakses 2 Februari 2013. http://http://kpu-patikab.go.id/, diakses 10 Januari 2013. Undang-undang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas UU No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005.