BAB V KONSEP. Tabel Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

2015 RUMAH SAKIT KHUSUS GIGI DAN MULUT KELAS ADI KOTA BANDUNG

BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya


BAB V HASIL RANCANGAN

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V KONSEP. Gambar 5. 1 Konsep Dasar. Sumber: dokumentasi pribadi, 2015

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Konsep dasar rancangan yang mempunyai beberapa fungsi antara lain: 1.

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V KONSEP PERENCANAAN

Structure As Aesthetics of sport

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V I APLIKASI KONSEP PADA RANCANGAN. karena itu, dalam perkembangan pariwisata ini juga erat kaitannya dengan

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

DAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB VI HASIL RANCANGAN. Banyak Kota batu, merupakan perancangan kawasan wisata yang memiliki dua

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Tapak perancangan merupakan area yang berada jauh dari kota. Lokasi ini

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB VI KONSEP RANCANGAN

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

BAB 6 HASIL RANCANGAN. pemikiran mengenai sirkulasi angin kawasan serta pemaksimalan lahan sebagai

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Perancangan Gumul Techno Park di Kediri ini menggunakan konsep

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Dalegan di Gresik ini adalah difraksi (kelenturan). Konsep tersebut berawal dari

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar yang digunakan dalam Perancangan Kembali Terminal Bus. Tamanan Kota Kediri mencangkup tiga aspek yaitu:

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

BAB V KONSEP PERANCANGAN. masuk ke Indonesia. Dalam syariat perdagang islam mengandung nilai nilai

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB V PENDEKATAN & KONSEP. Pendekatan konsep didasarkan kepada karakteristik baik gua maupun kondisi lingkungan kawasan karst.

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep diambil dari tema Re-

BAB VI HASIL RANCANGAN. Hasil rancangan adalah output dari semua proses dalam bab sebelumnya

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

Transkripsi:

80 BAB V KONSEP A. Konsep Dasar Konsep terfokus pada upaya pembentukkan kesan serta perilaku khususnya pasien demi tercapainya kepuasan pasien serta kesembuhan yang menyeluruh, tidak hanya dari segi fisik maupun dari segi psikologi. Konsep Happy Environment merupakan konsep secara umum dimana aplikasi konsep ini dapat diterapkan sebagai pertimbangan utama dalam perancangan tanpa melupakan analisis ruang yang telah dilakukan. Konsep ini terfokus pada upaya arsitektural dalam mengurangi tingkat stress atau ketakutan pasien akan lingkungan rumah sakit. Konsep ini berangkat dari tema yang diangkat yaitu tema Arsitektur Perilaku yang terfokus pada upaya penanganan kecemasan dental yang dialami oleh pasien sehingga membentuk lingkungan yang menyenangkan dan menghilangkan rasa cemas dan takut yang dirasakan oleh pasien. B. Konsep Tapak Konsep perencanaan tapak yang berangkat dari konsep dasar Happy Environment mengangkat lingkungan yang nyaman sebagai dasar perancangannya. Ruang terbuka hijau menjadi nilai utama dalam perancangan tapak ini karena segala sesuatu yang bersifat alami (pepohonan, air, dll) dapat merangsang perasaan tenang dan mengurangi rasa takut yang dialami pasien. 1. Pemintakatan Berikut tabel yang menggambarkan pemintakatan pada tapak: Tabel 5. 1. Pemintakatan Tapak No Zona Nama Bangunan Besaran (%) 1 Publik Bangunan Utama Pedodonti Area parkir 50% 2 Semi publik Instalasi Gawat 26%

81 Darurat Taman 3 Privat Area parki pegawai 14 % 4 Servis IPAL Area Utilitas IPSRS 10% Sumber: Analisis Pribadi Gambar 5. 1. Pemintakatan Tapak Pemintakatan pada gambar di atas menunjukkan area di sekitar jalan utama pada tapak dimanfaatkan sebagai ruang yang bersifat publik. Hal ini bertujuan untuk mencegah sirkulasi yang bersilangan ke depannya karena sirkulasi nantinya akan terjadi paling banyak pada area publik dan sirkulasi yang berlangsung juga relative cepat karena mengingat perawatan gigi dan mulut yang tidak memakan waktu terlalu lama. Area semi publik yang dimaksud di atas adalah area yang dikhususkan bagi pengguna dalam kawasan sehingga terletak di dalam. Sementara area privat pada tapak merupakan area yang dikhususkan bagi karyawan dalam hal ini adalah pegawai rumah sakit. Hal ini dikarenakan, kebutuhan pengamatan yang berbeda akan area parkir karena karyawan relatif lebih lama tinggal di

82 kantor dan sirkulasi yang terjadi tidaklah banyak sehingga kemungkinan kriminalitas lebih tinggi. Area servis diletakkan pada ujung tapak untuk menjauhkan dari area public sehingga tidak terganggu. Selain itu juga pemisahan ini bertujuan untuk memudahkan akses servis di dalam tapak. 2. Sirkulasi Gambar 5. 2. Sirkulasi Tapak Sirkulasi ke dalam tapak adalah melalui Jalan Mohammad Toha dan keluar dari arah Jalan BKR. Hal Ini bertujuan untuk memudahkan akses masuk pengunjung dari luar tapak ke dalam tapak, karena jalan BKR yang relatif panjang dan akan sulit menempatkan pintu masuk pada Jalan BKR tersebut. Sirkulasi dibagi dua, yaitu sirkulasi publik dan privat. Sirkulasi publik melewati area publik dan sirkulasi privat melewati area utara tapak. 3. Hierarki Tapak Hierarki tapak berangkat dari sirkulasi yang terbentuk serta sejajar dengan garis-garis batas tapak. Dari garis-garis tersebut dibuatlah massa bangunan. Pada bagian ujung tapak, dijadikan focal point sehingga massa

83 bangunan dibuat melengkung dan mengikuti grid dari tapak. Hal ini bertujuan untuk membentuk keselarasan tapak dengan lingkungan sekitarnya. Gambar 5. 3. Hirearki Tapak

84 Berdasarkan konsep yang telah dijabarkan di atas, berikut adalah hasil dari aplikasi konsep pada tapak:

85 C. Konsep Bangunan 1. Pemintakatan Pemintakatan yang dibuat di dalam tapak mengacu pada hasil studi banding dan analisis maka disusunlah fungsi-fungsi yang ada dalam bangunan selalu terhubung dengan area public untuk memudahkan way finding dalam bangunan, serta menghilangkan kesan asing pada bangunan. Berikut pemintakatan yang disusun untuk meminimalisir rasa unfamiliar dalam tapak. a. Pemintakatan Horisontal Diagram 5. 1. Pemintakatan Horisontal b. Pemintakatan Vertikal

86 Diagram 5. 2. Pemintakatan Vertikal 2. Konsep Massa Bagian sudut bangunan menjadi area yang paling berpotensi sebagai pintu masuk utama ke dalam bangunan. Setelah itu, pendekatan sistem dalam perancangan diaplikasikan pada bangunan ini dimana sirkulasi yang terjadi di dalam bangunan bersifat linier karena terdapat prosedur tertentu. Oleh karena itu bentuk sirkulasi dalam bangunan menjadi terpusat pada sudut massa dan menyebar kea rah utara dan timur. Sehingga bagian timur laut massa dapat dibuang untuk mengurangi kemungkinan sirkulasi yang bersilangan dan menjadikan massa bangunan yang akan terbangun lebih tipis sehingga ramah lingkungan.

87 U Gambar 5. 4. Pembagian Massa Berdasarkan Fungsi Setelah itu, zonasi massa bangunan yang ada dipotong menjadi tiga bagian untuk menimbulkan variasi di dalam tapak dan mencegah bangunan menjadi terlalu panjang dan monoton. Sehingga hasilnya adalah seperti gambar berikut:

88 U Gambar 5. 5. Konsep Massa Gambar 5. 6. Bentuk Massa 3. Konsep Fasad Pada pemaparan di atas telah menghasilkan bentuk dasara dari bangunan rumah sakit. Pengolahan massa lebih lanjutnya adalah dengan mengaplikasikan penggunaan secondary skin pada bangunan. Hal ini dikarenakan, rumah sakit memiliki modul ruang yang rumit dan kompleks sehingga penataan ruangnya cenderung kaku. Oleh karena itu, untuk menghilangkan kesan kaku pada bangunan diaplikasikanlah secondary

89 skin pada fasad bangunan untuk menambah nilai estetika. Selain itu juga, secondary skin dapat menambah akses pada bangunan sekaligus menjadi sun shading bagi bangunan dan meminimalisisr pemaparan radiasi langsung matahari. Konsep dasar Happy Environment harus tetap muncul pada fasad bangunan, sehingga digunakan konsep metafora pada bagian fasad untuk menarik perhatian pengunjung dan menghilangkan kesan kaku. Konsep metafora dipilih karena dapat menghasilkan bentuk yang lebih eksploratif pada fasad bangunan. Adapun metafora yang dipilih berangkat dari metafora bibir manusia yang dianggap sesuai dan representatif dari fungsi bangunan itu sendiri. Berikut transformasi bentuk yang terjadi pada fasad: Gambar 5. 7. Transformasi pada fasad Bentuk berangkat dari bibir manusia yang kemudian direduksi sehingga menjadi garis lengkungan yang lebih halus. Setelah itu, garis tersebut disesuaikan dengan bentuk massa sehingga menghasilkan bentuk yang dinamis. Penggunaan warna yang dipilih adalah warna biru, karena warna biru identik dengan air yang dapat menimbulkan ketenangan bagi yang melihatnya sehingga konsep Happy Environment dapat terpenuhi. Berikut adalah aplikasi secondary skin pada fasad.

90 Gambar 5. 8. Secondary Skin Gambar 5. 9. Aplikasi Secondary Skin pada Bangunan 4. Konsep Modul Perancangan Menurut Neufert, rumah sakit memiliki modul spesial yaitu sebesar 120 cm dengan kebutuhan modul struktur minimal 720 cm x 720 cm. Berdasarkan hal tersebut maka modul perancangan yang digunakan adalah 720 cm x720 cm dan kelipatannya untuk memudahkan dalam penempatan ruang namun tidak menghalangi terpenuhinya fungsi-fungsi lain pada bangunan. 5. Konsep Struktur

91 Struktur Rigid Frame Gambar 5. 10. Konsep Struktur a) Struktur Pondasi : Pancang Pondasi menggunakan pancang karena relative mudah pengerjaannya dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Sehingga waktu konstruksi dapat lebih cepat dan akan berdampak positif pada pembiayaan. b) Struktur Kolom, Balok dan Lantai: Struktur Rangka Struktur rangka digunakan untuk menyesuaikan dengan modular ruang sehingga ruang yang digunakan dapat digunakan secara maksimal. Selain itu, struktur ini juga mudah pengerjaannya. c) Struktur Atap : Atap Pelat Atap pelat digunakan untuk menghindari ruang kosong pada atap sehingga menghindari munculnya binatang pengganggu yang dapat menyebarkan penyakit di lingkungan rumah sakit. 6. Konsep Utilitas a) Konsep sanitasi dan pengolahan limbah cair 1) Sumber air Sumber air pada bangunan rumah sakit sangatlah krusial karena jumlah kebutuhannya sendiri relatif besar. Untuk kebutuhan air

92 minum Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Kelas A dalam satu hari adalah menurut Morimura dan Soufyan adalah sebagai berikut: Jumlah air yang digunakan ; Pasien : 60 liter/hari Karyawan : 120 liter/hari Jumlah pasien : 300 pasien Jumlah karyawan : 176 orang Kebutuhan air ; (Jumlah air yang digunakan pasien x Jumlah pasien) + (Jumlah air yang digunakan karyawan x Jumlah karyawan) : (60 liter x 300 orang) + (120 liter x 176 orang) : 18.000 liter + 21.120 liter : 39.210 liter / hari. Kebutuhan air minum per jam ; Waktu efektif penggunaan bangunan 8 jam/hari Kebutuhan air per jam = 3.9210 liter : 8 = 4.902 liter Diasumsikan pemompaan air dilakukan dua kali dalam sehari, maka kebutuhan kapasitas ground tank ; 39210 liter : 2 = 19.605 liter = 19,6 m 3 Karena besarnya kebutuhan akan air minum di rumah sakit ini, oleh karena itu sumber air minum pun terbagi dari dua sumber untuk mencegah kekurangan air pada rumah sakit. Sumber air yang dimaksud yaitu: - PDAM Kota Bandung - Sumur Artesis b) Penggunaan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Dalam penggunaan air minum yang didistribusikan sebanyak 80% diasumsikan menjadi limbah yang harus diolah di Instalasi

93 Pengolahan Air Limbah. Berarti dapat disimpulkan bahwa kebutuhan yang diolah dalam IPAL dalam sehari adalah : 80% x 39.210 liter = 31.368 liter 7. Konsep penghawaan a) Penghawaan alami b) Penghawaan buatan Penghawaan steril pada ruang IGD dan Ruang Operasi Penghawaan buatan pada ruang selain IGD dan Ruang Operasi 8. Konsep mekanikal elektrikal a) Sumber energi PLN b) Sumber energi genset c) Penggunaan elevator dan dumbwaiter elevator d) Penggunaan sistem pengamanan kebakaran e) Penggunaan CCTV f) Penggunaan jaringan internet 9. Konsep pengolahan sampah a) Sampah atau limbah medis b) Sampah atau limbah non medis 10. Konsep Lansekap Penataan lansekap juga turut berpengaruh terhadap terpenuhinya konsep dasar yaitu Happy Environment. Aplikasi konsep pada lansekap adalah dengan membuat area terbuka hijau yang memadai serta membuat fasilitas area komunal yang dapat digunakan untuk kegiatan di luar ruangan. Dalam hal ini, penerapan konsep adalah dengan mengaplikasikan undakan tangga untuk area duduk luar serta menggunakan unsur air untuk memunculkan kesan alami dan menimbulkan relaksasi bagi pengguna.taman dapat difungsikan sebagai: a) Area promotif dan preventif di luar ruangan b) Area komunal bagi karyawan dan pengunjung c) Area bermain bagi pengunjung

94 Gambar 5. 11. Konsep Lansekap Selain penggunaan area terbuka di luar, penggunaan vegetasi juga sangat penting dalam pembentuk kesan tapak. Berikut adalah pemaparan jenis vegetasi yang digunakan dalam tapak: a) Tanaman peneduh Gambar 5. 12. Pohon Trembesi Sumber: http://www.google.com/imgres?imgurl=http://preview.turbosquid.com/preview/2014/10/09 13_ 42_38/thumbnail.pngb95d183a-37d0-47eb-bd26-f0cebfa59842Original.jpg&imgrefurl= Tanaman peneduh diletakkan di sekeliling tapak untuk mereduksi radiasi yang masuk ke dalam tapak serta untuk memfilter kebisingan dari arah luar tapak. Pohon trembesi ini juga diletakkan di sekitar area parkir untuk memberikan keteduhan. Pohon jenis ini dapat memiliki tajuk sebesar Selain fungsi tersebut, pohon trembesi yang besar ini dapat memberikan perasan tenang dan ternaungi sehingga dapat mengurangi stress pengunjung. b) Pohon Pengarah

95 Gambar 5. 13. Pohon Pinus Sumber: https://www.flickr.com/photos/udinwidarso/8276022623 Penggunaan pohon pengarah sangat penting pada kawasan rumah sakit untuk memudahkan wayfinding seseorang di dalam kawasan. Penggunaan jenis pohon ini dapat memberi kesan menggiring bila diletakkan di sisi jalan dalam tapak. Mengingat fungsinya yang penting, maka pohon jenis pinus ini diletakkan di sepanjang jalan di dalam tapak. Penggunaan pohon pinus ini juga berfungsi sebagai penghilang rasa asing atau penumbuh rasa familiar sehingga menambah kenyamanan bagi pengguna. c) Tanaman pembatas Tanaman pembatas yang digunakan di dalam tapak adalah tanaman kastuba. Tanaman kastuba ini dipilih karena warnanya yang cerah dan mampu menimbulkan permainan warna di dalam tapak. Selain itu juga, warna merah pada tanaman dapat memberikan

96 rangsangan energi positif sehingga meningkatkan semangat bagi pengguna di dalam tapak. Tanaman ini ditanam di sepanjang jalur pedestrian pada sisi bangunan. Gambar 5. 14. Tanaman Katsuba Sumber: https://www.flickr.com/photos/udinwidarso/8276022623 11. Konsep Bahan Bangunan a) Konsep Bahan Fasad Fasad menggunakan secondary skin dengan bahan utama Alumunium Composit Panel. Rangkanya menggunakan rangka hollow yang terhubung dengan kolom struktur. b) Konsep Bahan Struktur Struktur menggunakan beton sebagai material utamanya dengan mempertimbangkan fleksibilitas material yang dapat dibuat di tempat. Selain itu beton relative mudah diproses di lapangan. c) Konsep Bahan Interior Interior menggunakan elemen kayu yang diaplikasikan sebagai pembatas vertikal maupun pada plafond bangunan. Elemen kayu ini sesuai dengan konsep yang ingin diaplikasikan pada interior untuk menimbulkan ketenangan.

97 Gambar 5. 15. Detail Secondary Skin Sumber: data pribadi

98 Gambar 5. 16. Detail Bahan Bangunan pada Fasad Sumber: data pribadi

99 12. Konsep interior Konsep interior bangunan terfokus pada upaya untuk mengurangi stressor yang muncul dari lingkungan sekitar ke dalam bangunan. Upaya yang dilakukan adalah dengan memberikan pengalih perhatian yang bersifat positif dan memasukkan unsur alam ke dalam bangunan. Hal ini juga dapat memenimbulkan rasa familiar kepada pengunjung. Gambar 5. 17. Kayu dan Air http://www.google.com/imgres?imgurl=http://preview.turbosquid.com/preview/2014/10/09 13_42_38/thum bnail.pngb95d183a-37d0-47eb-bd26-f0cebfa59842original.jpg&imgrefurl http://media1.fdncms.com/boiseweekly/imager/video-bad-news-already-for-southernida/u/original/3454230/watersplash.jpg