BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Uraian umum Vittoria Residences Apartement terdiri dari 3 tower dengan : a. Tower A 18 lantai - Atap 1 lantai b. Tower B & C 24 lantai - Atap 1 lantai c. Podium 5 lantai, dengan 1 lantai semi basement Struktur tersebut di desain sebagai beton betulang dengan peraturan dan perundangan yang berlaku di dinas tata kota setempat. Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut banyak pihak-pihak yang terlibat di dalamnya seperti; Owner, kontraktor, dan pengawas proyek (MK). Pada bab ini akan kami uraikan metode pelaksanaan yang umum di lakukan oleh kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan struktur. 5.2. Pekerjaan persiapan Lingkup pelaksanaan pekerjaan terdiri dari pembersihan lokasi proyek, pekerjaan tanah (galian dan urugan) dan pekerjaan struktur.untuk pekerjaan struktur sendiri terbagi menjadi dua yaitu struktur bawah (substructure) dan struktur atas (upperstructure). Pekerjaan struktur bawah mulai dari pondasi setempat, pelat lantai, tie beam, dinding penahan tanah dan semua starter bar untuk dinding, sedangkan pada struktur atas mulai dari pelat, balok, kolo, tangga dan dinding beton. V - 1
Adapun Pekerjaan persiapan pelaksanaan proyek Apartement Vittoria Residences sebagai berikut : 5.2.1 Pekerjaan Persiapan Yang termasuk pekerjaan ini meliputi : a. Pembersihan lokasi proyek Pembersihan dilakukan untuk menghilangkan sampah-sampah, semak belukar dan benda-benda yang dianggap bisa menganggu pelaksanaan proyek pada tahap awal, seperti pekerjaan pondasi dan pendirian bangunan sementara pada lokasi proyek. b. Pembuatan pagar proyek Jenis pagar pembatas di proyek ini pada sisi barat/pintu masuk proyek terpasang pagar terbuat dari bahan triplek dengan ketinggian 2 m sedangkan pada sisi utara dan timur terpasang dinding pagar batako yang membatasi dengan area pemukiman penduduk. Gambar 5.2.1.a Pagar proyek V - 2
c. Pembuatan gambar kerja Kontraktor dan sub konstraktor harus menyediakan gambar kerja yang detail dan lengkap sehingga mudah dalam pelaksanaan di lapangan. d. Pembuatan sistem drainase/dewatering Pembuatan dewatering dilakukan pada pelaksanaan penggalian untuk area pondasi yang bersifat sementara ketika musim hujan tiba dan bila terdapat mata air yang dapat menyebabkan genangan air di lokasi pondasi. Gambar 5.2.1.b Saluran sementara V - 3
e. Mobilisasi alat-alat berat yang digunakan Mobilisasi alat berat berat dari lokasi asal ke tempat yang digunakan mengacu pada syarat-syarat dan ketentuan dari rencana kerja yang telah di sepakati seperti : tower crane, beco, alat angkut material dan sebagainya. f. Penempatan/pemasangan peralatan-peralatan yang tidak bergerak, instalasi penerangan, peralatan komunikasi dan sebagainya. g. Pekerjaan pengukuran (surveying) dan pematokan Pekerjaan pengukuran dilakukan untuk mendapatakan peta situasi proyek secara keseluruhan termasuk kondisi sekitar. dilakukan oleh surveyor dan helper dengan menggunakan alat ukur thedeolite. Pada lokasi pengukuran diberikan patok-patok sebagai batas area bangunan, data hasil dari pengukuran di proses hingga menjadi gambar yang siap digunakan oleh konsultan perencana. h. Ijin IMB yang sudah ada Adanya surat IMB maka pelaksanaan bangunan dapat di mulai, papan IMB berwarna kuning dan ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dari jalan. V - 4
i. Pemasangan bouwplank Pemasangan bouwplank berfungsi untuk membuat garis pada as bangunan sesuai gambar kerja yang telah disetujui dan juga sebagai acuan untuk menentukan tinggi level pada pekerjaan pondasi dan yang lainnya. 5.2.2 Fasilitas sementara dan peralatan a. Pembuatan bangunan-bangunan sementara seperti Direksi keet, kantor kontraktor, pembuatan gudang, stock yard dan toilet yang nantinya akan dipindah bila pekerjaan struktur selesai. b. Jalan masuk proyek Karena pembangunan proyek Apartement vittoria residences berada di kawasan pertokoan dan pergudangan maka jalur masuk kendaraan untuk mobilisasi alat berat dan bahan material tidak begitu mengalami kendala dalam lalu lintas. Gambar 5.2.2.a Pintu gerbang menuju lokasi proyek V - 5
c. Gudang untuk bahan material Penyimpanan peralatan dan bahan material yang khusus pada proyek ini di tempatkan dalam satu bangunan ruko sekaligus untuk sebagai tempat kerja pekerja lapangan PT. Totalindo building construction. Gambar 5.2.2.b Gudang dan Kantor V - 6
d. Area fabrikasi material Penempatan bahan material untuk konstruksi bangunan ini khususnya dalam pekerjaan pembesian kolom, balok, dan pengadaan besi untuk pelat lantai harus berada tidak jauh dari tower crane agar dapat dipindahkan dengan mudah. Gambar 5.2.2.c Area Fabrikasi besi tulangan V - 7
5.3. Pekerjaan Kolom 5.3.1 Pembesian Pekerjaan pembesian kolom dilakukan pada area yang bisa di jangkau oleh Tower crane untuk diangkut/dipindahkan pada titik kolom struktur yang telah ditentukaan sesuai gambar kerja dan telah mendapat surat ijin dari wakil pemberi tugas. Berikut tahapan pabrikasi : 1. Membaca gambar kerja untuk pembesian kolom untuk menentukan titik kolom yang akan di kerjakan agar tidak ada kesalahan dalam perakitan besi tulangan 2. Membuat bending list pekerjaan pembesian kolom 3. Membuat marking As 4. Di tempat pabrikasi, besi beton kolom di bentuk dan di rangkai sesuai gambar kerja yang telah di setujui. 5. Setelah pekerjaan penulangan selesai, kemudian dipindahkan ke titik / as kolom yang ditentukan dengan menggunakan Tower crane untuk mengangkutnya. V - 8
Penulangan kolom Gambar 5.3.1.a Persiapan pemindahan Gambar 5.3.1.b 5.3.2 Bekisting Bekisting adalah suatu konstruksi pembantu yang merupakan cetakan (bentuk) dari bangunan beton bertulang yang dikehendaki. perlu diketahui bahwa sifat beton yang tidak bisa berubah bentuk bila sudah mengeras. Untuk itu diperlukan suatu cetakan khusus agar diperoleh kolom beton bertulang yang baik dan kokoh. Berikut tahap pengerjaan bekisting : 1. Setelah penulangan terpasang pada posisi as kolom, lalu dilakukan pengukuran menentukan letak bekisting 2. Setel kedudukan besi kolom dengan bekisting agar lurus menggunakan unting-unting 3. sebelum dilakukan pemasangan bekisting kolom terlebih dahulu dilakukan pembersihan khususnya bagian dalam. 4. pasang tanda stop maksimum 2 meter. V - 9
Pemasangan bekisting kolom Gambar 5.3.2.a Bekisting siap di cor Gambar 5.3.2.b 5.3.3 Cor kolom Pengecoran kolom dilakukan setelah pekerjaan bekisting selesai dan mendapat persetujuan dengan surat ijin pengecoran. Pada pengerjaan pengecoran kolom dilakukan menggunakan bucket cor dengan bantuan tower crane. Berikut tahap pekerjaan pengecoran : 1. Melakukan kembali pemeriksaan terhadap kekuatan penyanggah & Klem, dan kedudukan bekisting. V - 10
2. Pada saat melaksanakan pengecoran pekerja menggunakan alat vibrator untuk memadatkan beton dan memukul-mukul dinding bekisting bagian luar dengan palu karet searah pengecoran. 3. Setelah pengecoran kolom selesai maka dilanjutkan dengan melaksanakan curring. Pekerjaan pengecoran Gambar 5.3.3.a 5.4. Pekerjaan Balok dan Pelat lantai 5.4.1 Pekerjaan bekisting balok dan pelat lantai 1. Membuat dan menentukan elevasi dasar balok pada kolom 2. Pasang scaffolding sepanjang balok dengan jarak sesuai gambar kerja menggunakan Jack base, U-Head. V - 11
3. Pasang bekisting balok sesuaikan dengan elevasi pelat, sehingga level sisi bekisting balok sama dengan sisi bawah lantai. 4. Bersihkan permukaan bekisting dari sampah dan kotoran 5. Beri permukaan bekisting dengan minyak bekisting 6. Pastikan seluruh bagian bekisting kuat untuk menahan beban Bekisting balok dan pelat lantai Gambar 5.4.1.a Bekisting bawah Gambar 5.4.1.b Pelaksanaan pemasangan Bekisting Gambar 5.4.1.c V - 12
5.4.2 Pembesian balok dan pelat lantai A. Pembesian Balok terdiri dari : 1. Pemotongan dan pembekokan besi beton 2. Membuat marking as dan dimensi 3. Pemasangan tulangan utama dan sengkang di ikat dengan kawat beton min 3 x putar 4. Periksa kembali seluruh tulangan yang terpasang apakah sudah sesuai dengan gambar kerja. B. Pembesian pelat 1. Pemotongan dan pembengkokan besi beton 2. Cek dimensi dan elevasi lantai 3. Membuat marking pembesian 4. Pasang besi lapis bawah sesuai dengan marking dan dilanjutkan dengan lapis berikutnya 5. Pasang beton deking 6. Ikat pertemuan besi dengan kawat beton min 3x putar 7. Bersihkan lokasi sisa potongan kawat dan kotoran lainnya. 8. Periksa kembali seluruh tulangan yang terpasang apakah sudah sesuai dengan gambar kerja. V - 13
Pembesian balok Gambar 5.4.2.a Pembesian balok dan pelat Gambar 5.4.2.b 5.4.3 Cor balok dan pelat Pengecoran balok dan slab/pelat dilakukan sekaligus menjadi satu kesatuan struktur. Metode pelaksanaannya adalah : 1. Pembersihan area dan besi tulangan dari kotoran menggunakan alat kompressor angin. 2. Pasang stop cor pada posisi penghentian cor 3. Pengecoran balok dan pelat menggunakan bucking cor dengan bantuan Tower crane. 4. Ratakan permukaan dengan garuk kayu dan cek level 5. Buat sample test beton V - 14
Pengisian cor beton Gambar 5.4.3.a Pekerjaan pengecoran balok & pelat Gambar 5.4.3.b V - 15