PROYEK AKHIR RC 090342 OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI BAGO KABUPATEN JEMBER PROPINSI JAWA TIMUR ACHMAD AFANDI AKBAR NRP 3108 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Pudiastuti NIP 19501015.1982.03.2001 DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
FLOW CHART OPERASI DAN PEMELIHARAAN JARINGAN IRIGASI D.I BAGO Mulai Penentuan tema dan judul Proyek Akhir Penentuan maksud, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat, dan tujuan. Pengumpulan Data Data Topografi Data Inventarisasi Areal Sawah Data Hidrologi Data Klimatologi Studi Literatur Penentuan Landasan Teori Curah Hujan Rata rata Curah Hujan Efektif Evepotranspirasi Kebutuhan air di Sawah Kebutuhan Air untuk Penyiapan Lahan Difrection Recruitmen Metode FPR Pola Tanam Existing Analisa Eveluasi Membandingkan Antara Debit sungai Dengan Debit Yang di Butuhkan Hasil Penulisan Laporan Tugas Akhir Analisa data Data Kondisi Jaringan Data Pertanian Data Hidrologi Analisa Ekonomi Mengetahui BCR Selesai
Analisa Analisa data Data Skema Jaringan Existing Data Pertanian Data Hidrologi Data Pertanian Meliputi : pengamatan pola tanam exixsting Analisa Ekonomi Mengetahui BCR Pendapatan Hasil Produksi Data Kondisi Jaringan Meliputi : peninjauan skema jaringan existing, peninjauan saluran dan bangunan yang ada, kondisi pintu air. Operasi dan Pemeliharaan Jaringan. Data Hidrologi Meliputi : Curah Hujan Efektif, Evapotranspirasi, Kebut uhan Air di Sawah, Debit Intake, Biaya produksi selama 1 tahun. Biaya produksi tiap tanaman Meliputi : biaya tenaga kerja, dan biaya sarana produksi. Biaya operasi dan pemeliharaan saluran dan bangunan.
Eveluasi Membandingkan Antara Debit sungai Dengan Debit Yang di Butuhkan OK Hasil : Debit Sungai yang ada mencukupi Debit Sungai > Debit yang di Butuhkan Perencanaan Pola Tanam NO Debit Sungai < Debit yang di Butuhkan
Bendung Bago yang terletak di aliran sungai Bangsalsari Desa Bagorejo Kabupaten Jember yang berfungsi mengairi DI. Bago seluas 2188 Ha, Pola tanam yang ada pada daerah irigasi Bago adalah MT 1 : padi polowijo dan MT 2 : padi polowijo, yang pada setiap masa tanam terdapat tanaman tebu. Yang mempunyai luas masing masing : MT 1 seluas 2040 ( padi ), 54 ( polowijo ), dan 94 ( tebu ) ; MT 2 seluas 1035 ( padi ), 837 ( polowijo ), dan 51 ( tebu ) ; MT 3 seluas 2138 ( polowijo ) dan 21 ( tebu ). Dengan nilai itensitas tanam sebesar 287 %. Hasil perhitungan pola tanam dengan menggunakan FPR dan pembagian menjadi 3 golongan menghasilkan intensitas tanam sebagai berikut : padi polowijo dan padi polowijo, yang pada setiap masa tanam terdapat tanaman tebu. Yang mempunyai luas masing masing : MT 1 seluas 2056 ( padi ), 43 ( polowijo ), dan 89 ( tebu ) ; MT 2 seluas 1115 ( padi ), 984 ( polowijo ), dan 89 ( tebu ) ; MT 3 seluas 2099 ( polowijo ) dan 89 ( tebu ). Dengan nilai itensitas tanam sebesar 300 %. Dalam pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan daerah irigasi Bago menghasilkan BCR rencana sebesar 1.19 lebih besar dari BCR exixting yang sebesar 1.14.
LATAR BELAKANG Perkembangan Daerah Irigasi Bago sebagai salah satu daerah irigasi memanfaatkan air dari K.Bangsalsari melalui BD.Bago sebagai bangunan penangkap airnya. Tujuan dibangunnya bendung adalah mengoptimalisasikan hasil produksi pertanian dengan cara mengoptimalisasikan operasi dan pemeliharaan yang ada pada Daerah Irigasi tersebut. Dengan operasi dan pemeliharaan yang baik dan benar serta tepat diharapkan produksi pangan akan meningkat.
PERUMUSAN MASALAH Jaringan irigasi di DI. Bago Kabupaten Jember dengan luas areal yang mengalami bebrapa kerusakan dan permasalahan yaitu : 1. Berapa kebutuhan debit di lapangan? 2188 Ha 2. Bagaimana cara mengatur pola tanam yang sesuai untuk meningkatkan produksifitas para petani, tidak lepas dari peninjauan pola tanam existing? 3. Bagaimana cara yang benar untuk melakukan operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi?
BATASAN MASALAH Rencana operasi yang berkaitan dengan cara cara dan kriteria kriteria yang dipakai untuk mengoperasikan jaringan irigasi Bendung Bago terutama berkaitan dengan analisa hidrologi, persediaan air dan rencana pola tanam, operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi adalah kegiatan perawatan rutin, berkala serta perbaikan atau penggantian bagian yang rusak. Dari jaringan irigasi untuk mempertahankan fungsi jaringan tersebut.
Keadaan existing - Inventarisasi bangunan dan saluran yang rusak. - Peninjauan debit intake dan sungai. - Peninjauan kebutuhan air pada pola tanam existing. - Water balance antara Q intake dengan Q yang dibutuhkan. Perencanaan - Merenovasi bangunan dan saluran yang rusak. - Merencanakan pola tanam rencana. - Menghitung water balance antara Q intake dengan Q yang dibutuhkan. Rencana O.P - Operasional pintu untuk pengaturan debit yang dibutuhkan Analisa ekonomi - Mengetahui nilai BCR
MANFAAT DAN TUJUAN Adapun tujuan yang nantinya diharapkan dapat tercapai oleh penulis dalam tugas akhir ini adalah : 1. Menghitung kebutuhan debit di lapangan. 2. Mengatur pola tanam yang optimal. 3. Merencanakan operasi dan pemeliharaan yang baik dan benar.
Sumber : UPT PSAWS Bondoyudo - Mayang
Sumber : UPT PSAWS Bondoyudo - Mayang
SEKIAN mohon saran dan kritiknya