Artikel Skripsi PEMAHAMAN DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KNISLEY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Matematika FKIP UNP Kediri Oleh : NILA SAYEKTI NINGRUM NIM: 11.1.01.05.0147 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
Artikel Skripsi 2
Artikel Skripsi 3
Artikel Skripsi Pemahaman dan Disposisi Matematis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Knisley Nila Sayekti Ningrum 11.1.01.05.0147 nila.sayekti@yahoo.com Khomsatun Ni mah, M.Pd dan Feny Rita Fiantika, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan peneliti pada saat melakukan PPL II di salah satu SMK swasta di Kota Kediri, dimana kurangnya pemahaman siswa terhadap materi matematika serta sudah mulai hilangnya rasa sopan santun terhadap guru. Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimakah pemahaman matematis siswa p ada pembelajaran matematika Knisley? (2) Bagaimanakan disposisi matematis siswa pada pembelajaran matematika Knisley? (3) Bagaimanakah keterkaitan antara pemahaman dan disposisi matematis siswa pada pembelajaran matematika Knisley?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dimana yang menjadi subjek adalah siswa kelas VII SMP Pawyatan Daha 1 Kediri. Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan dengan menggunakan instrumen berupa RPP, soal pretes dan postes, lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) Pemahaman matematis siswa pada umumnya berada pada kategori yang Baik (2) Disposisi matematis siswa pada umumnya berada pada kategori yang Cukup Baik (3) Antara pemahaman dan disposisi matematis tidak ada keterkaitan yang berarti. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti merekomendasikan bagi peneliti lain yang mungkin akan melakukan penelitian, sebaiknya melakukan observasi lapangan yang benar benar teliti karena subjek yang diteliti menentukan hasil dari penelitian. Kata Kunci : Pemahaman, disposisi matematis, model pembelajaran matematika Knisley 4
I. LATAR BELAKANG Di Indonesia pun telah banyak dilakukan usaha usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya seperti sertifikasi untuk meningkatkan kualitas para guru, penggunaan kurikulum yang semakin berkembang dan disesuaikan dengan keadaan bangsa, pembangunan bangunan gedung sekolah yang lebih baik dan lengkap fasilitasnya serta peraturan pemerintah yang mewajibkan belajar 9 tahun dimana hal tersebut tercantum dalam Pasal 6 ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Hal hal tersebut tentu saja bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, karena bangsa yang besar tidak akan bisa dicapai apabila penduduknya memiliki Sumber Daya Manusia yang rendah. Sumber daya manusia dapat dilihat dari tinggi rendahnya pendidikan serta kemampuan berpikir secara rasional ketika menemukan suatu masalah dalam kehidupan nyata yang, dimana semua mata pelajaran yang diterima sangatlah mempengaruhi hal tersebut terutama mata pelajaran matematika. Matematika telah diperkenalkan kepada siswa sejak tingkat dasar sampai ke jenjang yang lebih tinggi, namun demikian kegunaan matematika bukan hanya memberikan kemampuan dalam perhitungan-perhitungan kualitatif tetapi Artikel Skripsi juga dalam penataan cara berpikir, terutama dalam pembentukan kemampuan menganalisis, membuat sintesis, melakukan evaluasi hingga kemampuan memecahkan masalah. Dengan kenyataan ini bahwa matematika mempunyai potensi yang sangat besar dalam hal memacu terjadinya perkembangan secara cermat dan tepat maupun dalam mempersiapkan masyarakat yang mampu mengantisipasi perkembangan dengan cara berpikir dan bersikap pula. Untuk mampu mengikuti perkembangan yang semakin cepat terjadi pada saat ini, maka diperlukan adanya suatu kecakapan matematis yang tidak hanya ditinjau dari segi kognitif saja tetapi juga dari segi afektifnya juga dimana segi afektif yang positif disebut dengan disposisi. Selain itu juga, pemahaman siswa terhadap beberapa materi matematika akan berdampak pada jenjang selanjutnya sebab matematika merupakan suatu ilmu yang saling berkaitan. II. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas VIII di salah satu SMP sederajat yang ada di Kota Kediri pada semester gasal 2015/2016. Dimana nanti penulis akan menggunakan beberapa instrumen untuk mengambil data, antara lain : silabus, RPP, 5
soal tes, lembar observasi dan pedoman wawancara. Untuk mengambil data pemahaman matematis siswa, akan digunakan instrumen berupa soal tes dan wawancara. Sedangkan untuk mengambil data disposisi siswa akan digunakan lembar observasi siswa. Untuk selanjutnya akan dianalisis menggunakan rumus kuartil hingga mendapatkan kategori sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik. Dan hasilnya nanti akan dideskripsikan lebih detail. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Hasil Penelitian 1. Pemahaman Matematis Siswa Berdasarkan Pembelajaran Matematika Knisley Pemahaman matematis siswa yang ditinjau dari pengerjaan soal postes dan wawancara akan di triangulasikan dalam tabel berikut ini : Triangulasi Data dari Wawancara dan Subje k Penelit ian Test Pengambilan Data Te Wawan st cara Rat a - rat a 10, 25 Kesimp ulan SL 9,5 11 Sangat Baik NH 11 11 11 Sangat Baik YD 5 7 6 Cukup Baik AW 8 8 8 Baik RD 11 4 7,5 Baik 5,2 Cukup RF 5,5 5 5 Baik Artikel Skripsi Pemahaman matematis siswa pada pembelajaran matematika materi faktorisasi bentuk aljabar dengan matematika Knisley menggunakan hasil dari tes dan wawancara lalu di rata rata didapatkan hasil sesuai tabel. 2. Disposisi Matematis Siswa Berdasarkan Pembelajaran Matematika Knisley Hasil disposisi matematis siswa pada pembelajaran matematika materi faktorisasi bentuk aljabar dengan matematika Knisley pada siswa dengan kategori tinggi berada pada kategori yang cukup baik. Sedangkan pada siswa dengan kategori sedang, disposisi matematisnya berada pada kategori baik dan kurang baik. Dan pada siswa kategori rendah, disposisi matematisnya berada pada kategori baik dan kurang baik. 3. Keterkaitan antara Pemahaman dan disposisi matematis Berdasarkan Pembelajaran Matematika Knisley Keterkaitan antara pemahaman dan disposisi matematis siswa pada saat pembelajaran matematika materi faktorisasi bentuk aljabar dengan 6
matematika Knisley, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Keterkaitan Antara Pemahaman dan Disposisi Matematis Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa dengan pemahaman yang sangat baik, disposisinya belum tentu juga sangat baik bahkan terkadang disposisinya berada pada kategori cukup baik. Begitu pula siswa yang memiliki pemahaman matematis yang kurang baik namun disposisinya berada pada kategori yang baik. B. Kesimpulan Dari hasil data yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. Pemahaman matematis siswa pada pembelajaran matematika Knisley sebagai berikut : a) Siswa dengan kategori tinggi memiliki pemahaman matematis yang sangat baik Artikel Skripsi b) Siswa dengan kategori sedang memiliki pemahaman matematis yang berada antara cukup baik dan baik c) Siswa dengan kategori rendah memiliki pemahaman matematis yang kurang baik Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman matematis siswa pada umumnya berada pada kategori Baik 2. Disposisi matematis siswa pada pembelajaran matematika Knisley dapat dideskripsikan sebagai berikut : a) Siswa dengan kategori tinggi memiliki disposisi matematis yang cukup baik b) Siswa dengan kategori sedang memiliki disposisi matematis yang berada antara baik dan kurang baik c) Siswa dengan kategori rendah memiliki disposisi matematis yang berada antara baik dan kurang baik Sehingga dapat disimpulkan bahwa disposisi matematis siswa pada umumnya berada pada kategori Cukup Baik. 3. Keterkaitan antara pemahaman disposisi dan pemahaman matematis adalah antara keduanya 7
tidak saling berhubungan, hal ini terbukti dari hasil yang didapatkan bahwa pemahaman matematis yang baik tidak menjamin bahwa disposisi matematisnya juga baik. Begitu juga jika pemahaman matematisnya kurang baik tidak menjamin bahwa disposisi matematisnya juga kurang baik. IV. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2012. Dasar dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara. Bani, A. 2010. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Penemuan Terbimbing, SPS, UPI, BANDUNG. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/2- Asmar_Bani.pdf. Diakses pada 23 Desember 2014 Daryati. 2010. Upaya Meningkatkan Pemahaman Tentang Pengerjaan Operasi Hitung Campuran Melalui Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas III MI Nuril Huda Losari Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi Pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Tersedia: http://eprints.iainsalatiga.ac.id/77 8/1/UPAYA%20MENINGKAT KAN%20PEMAHAMAN%20- STAIN%20SALATIGA.pdf. Diakses pada 05 Januari 2015 Artikel Skripsi REACT. Forum Kependidikan.Vol. 30, No. 1. Tersedia: http://forumkependidikan.unsri.a c.id/userfiles/ana%20fauzia H.pdf. Diakses pada 2 Februari 2015 Kamid. 2013. Metakognisi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika (Studi Kasus Pada Siswa SMP Berdasarkan Gender). Edumatica Vol. 03 Nomor 01. Tersedia : http://download.portalgaruda.org/art icle.php?article=144687&val=870& title=metakognisi%20siswa %20DALAM%20MENYELESAIK AN%20SOAL%20MATEMATIKA %20(STUDI%20KASUS%20PADA %20SISWA%20SMP%20BERDAS ARKAN%20GENDER). Diakses pada 14 September 2015. Knisley, J. 2003. A Four-Stage Model of Mathematical Learning. Dalam Mathematic Educator (Online), Vol 12 (1) 10 halaman. Tersedia: http//math.coe.uga.edu/tme/issu es/v12n1/v12n1.knisley.pdf. Diakses pada : 23 Desember 2014 Mahmudi, A. 2010. Tinjauan Asosiasi antara Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Disposisi Matematis. Tersedia : http://staff.uny.ac.id/sites/default/ files/penelitian/alimahmudi,s.pd,m.pd,dr./makalah2012lsmapr il2010_asosiasikpmmdandispo sisimatematis_.pdf. Diakses pada : 05 Januari 2015 Fauziah, A. 2010. Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMP Melalui Strategi 8