III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Suka Banjar Kecamatan Gedong Tataan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

II. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Gang Swadaya VI,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Bahan yang digunakan adalah benih padi Varietas Ciherang, Urea, SP-36,

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

BAB III METODOLOGI. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober 2014 sampai bulan Januari 2015

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

Penelitian ini dilaksanakan pada Juni sampai Oktober 2014 di Rumah Kaca. Lapangan Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Lampung, dari bulan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. METODE PENELITIAN. dan legum (kedelai, kacang tanah dan kacang hijau), kemudian lahan diberakan

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penanaman dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

BAB III. METODE PENELITIAN

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang digunakan adalah benih cabai varietas TM 999, pupuk kandang kotoran kambing, Plant catalyst, pupuk Urea, KNO3, Dolomit, NPK mutiara, Dithane 45WP, Furadan 3G, Buldox dan Agrimec 18C, yang diberikan sesuai ajuran. Alat yang dipakai adalah timbangan, oven, meteran, bambu, plastik transparan, mulsa plastik, jerami, pisau, gunting, tudor, cangkul, koret, ember, gembor, golok, isolatip, tali plastik, benang nilon, steples dan alat tulis 3.3 Metode Penelitian Untuk menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, perlakuan disusun secara tunggal terstruktur bertingkat. Dengan menggunakan perlakuan taraf konsentrasi kalium nitrat (KNO 3 ) yang berbeda beda yaitu : k0 = tanpa kalium nitrat, k 1 = 2 g/l, k 2 = 4 g/l, k 3 = 6 g/l, k 4 = 8 g/l.

Perlakuan diulang 3 kali, setiap ulangan terdapat di dalam 18 bedengan, terdapat ulangan di dalam ulangan. Setiap ulangan tiap populasi bedeng terdapat 32-34 tanaman. Populasi keseluruhan + 600 tanaman. 1 Rancangan Percobaan Untuk menjawab pertanyaan dalam perumusan masalah dan untuk menguji hipotesis, perlakuan tunggal diterapkan pada rancangan percobaan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. 2 Rancangan Analisis Data Perlakuan tunggal dengan faktor taraf konsentrasi KNO3 yaitu : 0 g/l, 2 g/l, 4 g/l, 6 g/l, 8 g/l, diterapkan dalam rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) dengan 3 kali ulangan. Seluruh data yang diperoleh dianalisis ragam. Homogenitas ragam diuji dengan uji Bartlett sedangkan aditivitas data diuji dengan uji Tukey. Analisis data dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal pada taraf 1 % dan 5%. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1 Persiapan lahan a. Pembukaan Lahan Pembukaan lahan merupakan pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya. Tujuan

pembersihan lahan untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit yang mungkin ada. b. Pengolahan tanah Pengolahan tanah bertujuan mengubah struktur tanah yang bergumpal-gumpal menjadi struktur tanah yang gembur, sesuai dengan perkembangan akar tanaman cabai, menstabilkan peredaran air, udara, dan suhu di dalam tanah. Pengolahan lahan dilakukan dengan pencangkulan setelah dicangkul di angin-anginkan (berakan) selama satu minggu. 3.4.2 Pembuatan bedengan Pembuatan bedengan dilakukan setelah pengolahan lahan yakni mencangkul serta meratakan agar tanah tidak padat, setelah bedengan terbentuk kemudian pemberian pupuk kandang kambing 1 karung ukuran 25 kg untuk 1 bedengan dengan ukuran bedengan 1x10 meter kemudian ditambahkan pengapuran untuk mengurangi ke asaman tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan mulsa. 3.4.3 Persemaian dan penanaman Benih tanaman cabai sebelum disemai direndam 24 jam di dalam larutan Plant Catalist agar mempercepat berkecambah. Kemudian diletakkan pada kain yang lembab. Setelah benih berkecambah dipindahkan ke dalam polibag kecil. Media semai berupa campuran tanah yang telah diayak, pupuk kandang, seta pasir dengan perbandingan (1:1:1).. Pemeliharaan bibit meliputi penyiraman, penyemprotan dengan pestisida curacron 2 ml/l dan pembersihan gulma. Bibit yang telah berumur 1 bulan, atau berdaun 6-7 helai dipindah ke lahan dan ditanam pada lubang yang berjarak 50 cm x 60 cm yang dilakukan sore hari agar

tanaman tidak stres terkena cahaya matahari akibat pemindahan bibit ke lahan. Setiap lubang berisi satu bibit tanaman cabai setiap petak percobaan terdapat 6-8 tanaman dengan ukuran per petak percobaan 1x2 meter. 3.4.4 Aplikasi Perlakuan Perlakuan aplikasi KNO3 dilakukan setelah bibit berumur 30 hari setelah tanam, konsentrasi dari masing masing KNO3 yakni 0,2,4,6,8 g/liter, diberikan dengan cara melarutkan masing-masing konsentrasi ke dalam 1 liter air sebagai larutan, dan pertanaman diberikan sebanyak 250 ml/tanaman, pemberiannya dilakukan dengan cara disemprot dibagian daun. Aplikasi KNO3 diberikan seminggu sekali sebanyak 8x pengaplikasian nya. 3.4.5 Pemeliharaan Pemeliharaan meliputi penyulaman, penyiraman, dan pencegahan gangguan hama dan penyakit serta pemupukan. Penyulaman dilakukan secepat mungkin agar tanaman tidak terlalu berbeda dengan tanaman lain, yaitu maksimum satu minggu setelah tanam dengan mengganti bibit yang mati atau tumbuh abnormal dengan bibit yang baik. Irigasi dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tanaman yang dilakukan sesuai kondisi lapang, jika kering di lakukan irigasi dengan cara dialirkan keseluruh bedengan agar tanaman tidak kekurangan air. Pencegahan hama dan penyakit dengan penyemprotan pestisida setiap satu minggu sekali. Pemupukan dilakukan dengan pupuk NPK 16-16-16 dengan dosis 250 gram yang diberikan secara berkala yang dilarutkan dalam 10 liter air lalu dicampur dengan Plant Patalyst 2006 sebanyak dua sendok takar sabagai larutan stok. Kemudian

diambil satu liter yang kemudian dilarutkan kembali dalam air sebanyak 10 liter air. Kemudian diberikan 250 ml per tanaman cabai. Pemasangan ajir dilakukan pada tanaman berumur tujuh hari setelah tanam. Pemasangan ajir bertujuan untuk menjaga tanaman tidak roboh akibat hujan dan terpaan angin dengan panjang ajir sekitar 125 cm. 3.5 Pengamatan Terdapat 4 sampel tanaman setiap perlakuan. Penentuan sampel diambil secara acak yang seragam. Berikut ini variabel yang diamati adalah: 1. Tinggi tanaman Tinggi tanaman diukur dalam satuan centimeter dengan menggunakan meteran jahit. Pengukuran tinggi dimulai dari leher akar sampai titik tumbuh tertinggi. Pengukuran di laksanakan secara kontinyu setiap 2 minggu sekali setiap pengamatan hingga akhir pengamatan sebanyak 8 kali pengamatan. 2. Jumlah tingkat percabangan Cabang yang diamati dipilih dari salah satu cabang utama (primer), dari pangkal cabang hingga cabang teratas. Jumlah tingkat percabangan dihitung secara kontinyu setiap 2 minggu sekali setiap pengamatan hingga akhir pengamatan sebanyak 8 kali pengamatan. 3. Bobot kering berangkasan Pengukuran bobot kering berangkasan tanaman terdiri dari akar, batang tanaman dan seluruh daun setelah tanaman dikeringkan menggunakan oven Memmert dengan suhu 80 C selama 72 jam atau mencapai berat konstan.

Bobot berangkasan diukur dalam satuan gram dengan menggunakan neraca elektrik. 4. Jumlah bunga di pohon Pengamatan jumlah bunga yang ada di pohon dengan mencatat bunga yang masih berada di pohon cabai per tanaman sampel, pencatatan jumlah bunga dilakukan 2 minggu sekali hingga pengaatan berakhir. 5. Jumlah buah di pohon Pengamatan jumlah buah yang ada di pohon yaitu dengan mencatat keseluruhan buah yang masih ada di pohon tanaman cabai per tanaman sampel, pencatatan jumlah buah dilakukan setiap 2 minggu sekali hingga pengamtan berakhir. 6. Jumlah buah gugur Jumlah buah gugur di hitung pada keseluruhan buah yang gugur sekitaran tanaman sampel tiap petak percobaan, dihitung pada saat muncul buah hingga akhir panen. Setiap 2 minggu sekali hingga pengamatan berakhir. 7. Bobot buah per sampel tanaman Pengamatan dilakukan dengan cara menghitung dan menimbang jumlah buah yang telah di panen saat awal panen dan sampai panen berakhir. Buah yang dihitung adalah buah yang baik, 80-100% merah. Panen dilakukan setiap seminggu 2 kali.