19 BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Tahap Metode Penelitian 3.1.1 Tahap I : Memulai Penelitian Sesuai Metodologi Penelitian Analisis Konsep Shuudan shugi Pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU Mengetahui konsep shuudan shugi pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU Mixed Method Kepustakaan, observasi, kuesioner, wawancara Metode deskriptif analitik Konsep budaya, konsep shuudan shugi 3.1.2 Tahap II: Mengumpulkan Data Kepustakaan, Observasi, Kuesioner, Wawancara Mixed Method 50 orang anggota Teater Mahasiswa ENJUKU Meminta izin penelitian Mencari konsep observasi kuesioner wawancara 10 data matang Siap dianalisis
20 3.1.3 Tahap III: Analisis Data Metode deskriptif analitik Mengklasifikasikan data Rumus P = F/N X 100% Penafsiran Mencocokan dengan konsep Diperoleh 2 bagian shuudan shugi Mengulang analisis Anggota Teater Mahasiswa ENJUKU memiliki shuudan shugi 3.2 Deskripsi Bagan 3.2.1 Tahap I Penelitian ini dimulai dari permasalahan yang sudah teridentifikasi dan dirumuskan. Pada permasalahan, penulis menganalisis konsep shuudan shugi pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU dengan tujuan untuk mengetahui konsep shuudan shugi yang ada pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU. Dari permasalahan dan tujuan yang penulis paparkan, penulis memilih metode penelitian Mixed Methods. Metode penelitian kombinasi (mixed methods) adalah suatu metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian (Sugiyono, 2011:404). Metode kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika. Dalam penelitian kuantitatif, realitas dipandang sebagai sesuatu yang dapat diamati dengan pancraindra, juga dapat dikatagorikan menurut jenis, bentuk, warna, tidak berubah dan dapat diverifikasikan (Saebani, 2008: 128). Sedangkan metode kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, apa adanya, berupa fakta (Saebani, 2008:122-123).
21 Sedangkan metode untuk pengumpulan data, penulis menggunakan metode kepustakaan dengan mencari teori-teori yang sesuai dengan penelitian melalui internet dan buku-buku, kemudian melakukan observasi pada sumber data yaitu anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013. Setelah itu, penulis membagikan kuesioner kepada 55 orang anggota aktif Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 yang terdiri dari angkatan 2010 sampai 2013, juga melakukan wawancara kepada perwakilan anggota angkatan 2010 sampai 2013. Metode analisis data yang penulis ambil adalah metode deskriptif analitif dan menghubungkannya dengan konsep kebudayaan dan konsep shuudan shugi. Dengan demikian sebagai output pada tahap pertama penulis memperoleh: 1. Pendekatan metode gabungan (kualitatif, kuantitatif) 2. Metode pengumpulan data adalah kepustakaan, observasi, kuesioner dan wawancara 3. Menetapkan metode deskriptif analitik 4. Landasan teori adalah konsep budaya dan konsep shuudan shugi 3.2.2 Tahap II Pada tahap kedua, pengumpulan data dimulai dengan metode kepustakaan, kemudian melakukan observasi pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 melalui kegiatannya. Setelah itu, penulis membagikan kuesioner pada sumber data yaitu 55 orang anggota aktif Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 yang terdiri dari angkatan tahun 2010 sampai 2013. Hasil kuesioner akan diperkuat dengan hasil wawancara yang dilakukan pada perwakilan anggota angkatan 2010 sampai angkatan 2013 yang berjumlah 4 orang. Penulis akan menerapkan mixed methods pada penelitian ini yaitu penggabungan metode kualitatif dan kuantitatif. Sebagai sumber data, penulis meminta izin untuk melakukan penelitian kepada Teater Mahasiswa ENJUKU dan mulai melakukan pengamatan pada anggota melalui kegiatan-kegiatannya. Setelah melakukan pengamatan, penulis memperkuatnya dengan membagikan angket dan wawancara kepada anggota aktif Teater Mahasiswa ENJUKU.
22 Angket merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan tertulis kepada orang banyak (Sarwono,2010:34). Pada penelitian ini, pengisian angket akan dilakukan oleh para responden yaitu anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 yang berjumlah 55 orang, namun yang digunakan dalam penelitian adalah 50 orang. Berikut ini adalah 10 kisi-kisi pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden, yaitu: 1. Ketika memperkenalkan diri pada acara yang terkait dalam kegiatan ENJUKU, apakah anda akan lebih dahulu memperkenalkan nama ENJUKU? 2. Ketika anda memiliki kepentingan lain diluar kegiatan ENJUKU, apakah ENJUKU akan anda prioritaskan? 3. Ketika ada masalah dalam kelompok, apakah anda akan memberikan solusi dengan memprioritaskan kepentingan kelompok (ENJUKU)? 4. Untuk mencegah konflik yang disebabkan perbedaan pendapat dalam kelompok ENJUKU, apakah anda akan memberikan pendapat yang sama dengan anggota yang lain? 5. Ketika anda diberikan tugas dalam kegiatan ENJUKU, apakah anda bersedia mengerjakannya dengan tanggung jawab demi kepentingan ENJUKU? 6. Ketika ada anggota yang memiliki peran namun tidak hadir dalam latihan, apakah anda bersedia menggantikannya demi kelancaran latihan? 7. Apakah anda memberikan dukungan dan motivasi kepada anggota lain ketika latihan atau pementasan? 8. Ketika bertemu dengan anggota yang lain apakah anda mengucapkan salam (Aisatsu)? 9. Apakah anda bersedia memberikan ide untuk menyelesaikan masalah yang ada pada kelompok (ENJUKU)? 10. Ketika anggota atau bagian yang lain membutuhkan pertolongan anda, apakah anda bersedia memberikan pertolongan?
23 Setelah penulis membagikan angket kepada 55 orang anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013, penulis melakukan wawancara kepada keempat orang anggota aktif Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 yang terdiri dari wakil angkatan 2010 sampai 2013. Wawancara merupakan teknik penting dalam pengumpulan data, karena dalam wawancara pernyataan bisa dapat berkembang jauh lebih dalam kepermasalahan (Alawasilah, 2000:192). Adapun kisi-kisi pertanyaan dalam wawancara adalah sebagai berikut: 1. Ketika memperkenalkan diri pada acara yang terkait dalam kegiatan ENJUKU, apakah anda akan terlebih dahulu memperkenalkan nama ENJUKU? Kenapa anda merasa perlu memperkenalkan nama ENJUKU terlebih dahulu? 2. Ketika anda memiliki kepentingan diluar kegiatan ENJUKU, apakah ENJUKU akan anda prioritaskan? 3. Ketika ada masalah dalam kelompok, apakah anda akan memberikan solusi dengan memprioritaskan kepentingan kelompok? Kenapa anda merasa perlu untuk memberikan solusi kepada kelompok anda? 4. Untuk mencegah konflik yang disebabkan perbedaan pendapat dalam kelompok ENJUKU, apakah anda akan memberikan pendapat yang sama dengan anggota lain? 5. Ketika anda diberikan tugas dalam kegiatan ENJUKU, apakah anda bersedia mengerjakannya dengan tanggung jawab demi kepentingan ENJUKU? 6. Ketika ada anggota yang memiliki peran namun tidak hadir dalam latihan, apakah anda bersedia menggantikannya demi kelancaran latihan? Apa pendapat anda pada anggota yang tidak datang? 7. Apakah anda memberikan dukungan dan motivasi kepada anggota lain ketika latihan atau pementasan? Apa yang anda lakukan untuk memberikan semangat kepada mereka? 8. Ketika anda bertemu dengan anggota yang lain, apakah anda mengucapkan aisatsu? Menurut anda apa kegunaan aisatsu dalam kegiatan ENJUKU?
24 9. Apakah anda bersedia memberikan ide untuk menyelesaikan masalah yang ada pada kelompok (ENJUKU)? 10. Ketika anggota atau bagian lain membutuhkan pertolongan anda, apakah anda bersedia memberikan pertolongan? Berdasarkan pernyataan di atas, penulis menetapkan hasil pengamatan yang dilakukan dengan 10 pertanyaan dan jawaban tersebut sebagai data matang. 3.2.3 Tahap III Pada tahap ketiga, penulis memulai dengan menggunakan metode deskriptif analitik yaitu mengungkapkan suatu masalah dan keadaan dengan sebagaimana adanya, sehinga hanya merupakan penyingkapan fakta yang ada (Warsito, 1992:10). Dengan menggunakan metode tersebut, penulis akan mengklasifikasikan data dari hasil pengamatan dan 10 pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden. Kemudian data dikaji dan dideskripsikan dengan cara menggunan analisis presentase. Untuk menghitung persentase tersebut, penulis menggunakan rumus seperti yang dikemukakan Hartono (2002:37-38) yaitu: P = F/N x 100% P = Persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya (frekuensi jawaban) N = Jumlah responden Pada penafsiran data digunakan metode penafsiran data menggunakan dua angka dibelakang koma seperti yang di kemukakan oleh Supardi (dalam Girin, 2010:25), yaitu: 0.00% = Tidak ada 0.01% - 24.99% = Sebagian kecil 25% - 49.99% = Hampir setengah
25 50% = Setengahnya 50.01% - 74.99% = Sebagian besar 75% - 99.99% = Pada umumnya 100% = Seluruhnya Kemudian data yang didapatkan melalui hasil pengamatan, kuesioner dan wawancara dianalisis dengan konsep atau teori yang digunakan pada penelitian ini. Sehingga ditemukan bahwa pada anggota Teater Mahasiswa ENJUKU periode 2013 terdapat rasa berkelompok yang kuat.