Arahan Adaptasi Kawasan Rawan Tanah Longsor Dalam Mengurangi Tingkat Kerentanan Masyarakat Di KSN Oleh : Novia Destriani 3609 100 006 Dosen Pembimbing : Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. PhD Gunung Merapi Kabupaten Sleman Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
1 Kondisi Wilayah Penelitian Lokasi Penelitian Terdiri dari 7 Kecamatan Kecamatan Turi Kecamatan Pakem Kecamatan Cangkringan Kecamatan Ngemplak Kecamatan Kalasan Kecamatan Berbah Kecamatan Prambanan
1 Kondisi Wilayah Penelitian Potensi wilayah penelitian Dampak yang terjadi
1 Kondisi Wilayah Penelitian Kondisi Kawasan Rawan Longsor tahun 2011-2012 Jalan yang Terkena Material Longsor Rumah Yang berada dibawah Tebing Rawan Longsor Tebing Sungai yang Terkena Longsor Jembatan Yang Terkena Longsor Pembersihan Material Longsor Lereng Gunung yang Rawan Longsor
1 Kondisi Wilayah Penelitian Kondisi Kawasan Rawan Longsor tahun 2011-2012 34 unit rumah tertimbun Korban jiwa 4 0rang Luasan kawasan yang terkena Kecamatan Prambanan dan Berbah (3.303 ha), Kecamatan Turi (23 ha), Kecamatan Pakem (9 ha) 40 unit rumah tertimbun Korban jiwa 3 0rang 1 km/unit jalan lingkungan, 2 km/unit jalan desa di Kecamatan Pakem, 1 unit jembatan desa di Kecamatan Cangkringan Irigasi di sungai Opak desa Bokoharjo seluas 273,37 ha, 1 unit pipa transmisi di Kecamatan Kalasan-Prambanan Kerusakan sektor pertanian di Kecamatan Pakem seluas 21 ha dan di Kecamatan Cangkringan 35 ha 1 unit trekking dan kawasan outbond tertimbun di desa wisata Kecamatan Pakem, kawasan lingkungan wisata Candi Ratu Boko di Kecamatan Prambanan, dan Camping Ground seluas 3 ha di desa Glagaharjo
2 Tinjauan Pustaka Hazards Disaster Vulnerability Tanah Longsor Kerentanan Lingkungan Kerentanan Fisik Kerentanan Sosial Kerentanan Ekonomi Adaptation Rehabilitation Disaster Risk Management Mitigation Response Preparedness
3 Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian & Sasaran RUMUSAN MASALAH Kabupaten Sleman memiliki potensi bencana tanah longsor yang dapat mengakibatkan kerugian, korban jiwa dan kerusakan lahan, kondisi ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan wilayah Kabupaten Sleman yang ditetapkan sebagai KSN Gunung Merapi. Oleh karena perlunya pola adaptasi yang efektif untuk mengurangi tingkat kerentanan masyarakat dikawasan rawan tanah longsor. Pertanyaan Penelitian: Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap tanah longsor dan bagaimana pola adaptasinya dalam mengurangi tingkat kerentanan masyarakat terhadap tanah longsor dalam KSN Gunung Merapi di Kabupaten Sleman? Tujuan Penelitian S A S A R A N Menentukan pola adaptasi kawasan rawan tanah longsor berdasarkan tingkat kerentanan masyarakat di zona sangat rentan dalam KSN Gunung Merapi di Kabupaten Sleman Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kerentanan masyarakat terhadap tanah longsor Menentukan zona tingkat kerentanan masyarakat terhadap tanah longsor Merumuskan arahan pola adaptasi kawasan rawan longsor berdasarkan tingkat kerentanan masyarakatnya di zona sangat rentan
4 Analisa Pembahasan Sasaran 1 Analisa Deskriptif Purposive Sampling Kerentanan Lingkungan, Fisik, Sosial, Ekononomi Analisa Stakeholder Analisa AHP Faktor yg Mempengaruhi Kerentanan Sasaran 2 Analisa Stakeholder Analisa Deskriptif Mitigation, Response, Preparedness, Rehabilitation Sasaran 3 Zona Tingkat Kerentanan GIS Analisa Overlay Weighted Sum Analisa Triangulasi Adaptasi Masyarakat di Zona sangat rentan
5 Gambaran Umum Penggunaan Lahan Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah Jumlah Penduduk Laju Luas Wilayah Luas Pertumbuhan Penduduk yang Bekerja Menurut Wilayah Usia Keadaan Penelitian Penduduk Tua-Balita di Sektor Rentan Jumlah Penduduk Miskin Kelerengan
6 SASARAN 1 Indikator Kerentanan Variabel Kerentanan Faktor yang Mempengaruhi Kerentanan Sasaran 1 Kerentanan Lingkungan Kerentanan Lingkungan, Vegetasi Fisik, Sosial, Ekononomi Jenis tumbuhan yang menutupi lereng Analisa deskriptif yang menentukan Kualitas faktorfaktor yang mempengaruhi kerentanan Kepadatan Bangunan Air Kerentanan Fisik Jaringan Listrik Kerentanan Sosial Kerentanan Ekonomi Jalan Kepadatan Penduduk Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk Usia Tua-Balita Persentase rumah tangga yang bekerja disektor rentan Persentase rumah tangga miskin Supply Kebutuhan air berdasarkan jarak titik longsor yang dekat dengan sungai Tingginya kepadatan bangunan Tingkat distribusi pelayanan jaringan listrik Panjang Jalan yang rusak/tertimbun Tingkat kepadatan penduduk Tingginya persentase laju pertumbuhan penduduk Tingginya jumlah penduduk usia tua-balita Tingginya Persentase rumah tangga yang bekerja disektor rentan (petani) Tingginya Persentase rumah tangga miskin
Kerentanan yang berpengaruh 7 SASARAN 1 Faktor-faktor Purposive yang mempengaruhi Sampling kerentanan Analisa Stakeholder Sasaran 1 Kerentanan Lingkungan, Fisik, Jenis Sosial, tumbuhan Ekononomi yang menutupi lereng Analisa (0,565) AHP Kerentanan Lingkungan (0,468) Analisa deskriptif yang menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi kerentanan mempengaruhi kerentanan Tingginya Persentase rumah tangga miskin (0,515) Faktor-faktor yang Kerentanan Fisik (0,300) Tingginya Persentase rumah tangga yang bekerja pada sektor rentan (petani)(0,485) Kerentanan Sosial (0,142) Kerentanan Ekonomi (0,090) + + Supply Kebutuhan air berdasarkan Jarak titik longsor yang dekat dengan sungai (0,435) Tingginya kepadatan bangunan (0,416) Tingginya jumlah penduduk usia tua-balita (0,406) Tingkat kepadatan penduduk (0,317) Panjang Jalan yang rusak/tertimbun (0,307) Tingkat distribusi pelayanan jaringan listrik (0,277) Tingginya persentase laju pertumbuhan penduduk (0,277)
8 SASARAN 2 Purposive Sampling + Analisa Stakeholder Sasaran 1 Kerentanan Lingkungan, Fisik, Sosial, Ekononomi Analisa deskriptif yang menentukan faktorfaktor yang mempengaruhi kerentanan Zona sangat rentan berada di Kecamatan Cangkringan dengan klasifikasi sebagai lokasi perkebunan Analisa AHP Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan Zona rentan berada di Kecamatan Pakem, Turi, Ngemplak, Kalasan dan Berbah dengan klasifikasi sebagai lokasi sawah Zona Tingkat Kerentanan Zona kurang rentan berada di Kecamatan Analisa GIS Prambanan dengan klasifikasi sebagai lokasi tanah ladang Sasaran 2 Analisa Overlay Weighted Sum
9 SASARAN 2 Zona rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan Turi dengan klasifikasi 100m-200m dari lokasi sungai Zona kurang rentan berada di Kecamatan Ngemplak, Kalasan, Prambanan dan Berbah dengan klasifikasi 500m-1000m dari lokasi sungai
1 0 SASARAN 2 FORMULASI KERENTANAN LINGKUNGAN {0,565 * (jenis tumbuhan yg menutupi lereng_raster) + 0,435 * (jarak titik longsor dengan sungai_raster)
1 0 SASARAN 2 Zona sangat rentan berada di Kecamatan Cangkringan dengan luas 4.799 ha Zona kurang rentan berada di Kecamatan Prambanan dengan luas 4.135 ha
1 1 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Pakem dan Turi dengan klasifikasi 0-5 bangunan/ha Zona kurang rentan berada di Kecamatan Ngemplak dan Berbah dengan klasifikasi 5-10 bangunan/ha Zona sangat rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan >25 bangunan/ha Zona rentan berada di Kecamatan Prambanan dengan klasifikasi 10-15 bangunan/ha
1 2 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi, Ngemplak, Kalasan, Berbah dan Prambanan dengan klasifikasi <30%
1 3 SASARAN 2 Zona kurang rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Pakem, Ngemplak dan Berbah dengan klasifikasi 10-20% Zona agak rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan klasifikasi 20-50% Zona tidak rentan berada di Kecamatan Prambanan dan Turi dengan klasifikasi 20-50%
1 4 SASARAN 2 FORMULASI KERENTANAN FISIK {0,417 * (Tingkat kepadatan bangunan_raster) + 0,307 * (panjang jalan yang rusak_raster) + 0,277 * (Tingkat distribusi pelayanan jaringan listrik_raster)
1 4 SASARAN 2 Zona kerentanan fisik tidak rentan berada di Kecamatan Turi dengan luas 4.309 ha, Cangkringan dan Pakem dengan luas 9.183 ha Zona sangat rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan luas 3.584 ha FORMULASI KERENTANAN FISIK {0,417 * (Tingkat kepadatan bangunan_raster) + 0,307 * (panjang jalan yang rusak_raster) + 0,277 * (Tingkat distribusi pelayanan jaringan listrik_raster)
1 5 SASARAN 2 Zona agak rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Turi dan Pakem dengan klasifikasi 500-1000 jiwa/km Zona rentan berada di Kecamatan Ngemplak, Kalasan, Prambanan dan Berbah dengan klasifikasi 1000-5000 jiwa/km
1 6 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Cangkringan. Prambanan dan Turi dengan klasifikasi 0-0,25 Zona sangat rentan berada di Kecamatan Ngemplak, Kalasan, Pakem dan Berbah dengan klasifikasi >1
1 7 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Turi dan Pakem dengan klasifikasi 9-11% Zona rentan berada di Kecamatan Ngemplak dengan klasifikasi 18-20% Zona sangat rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan klasifikasi 21-23% Zona agak rentan berada di Kecamatan Berbah dengan klasifikasi 15-17% Zona kurang rentan berada di Kecamatan Prambanan dengan klasifikasi 12-14%
1 8 SASARAN 2 FORMULASI KERENTANAN SOSIAL {0,317 * (Tingkat kepadatan penduduk_raster) + 0,277 * (Persentase laju pertumbuhan penduduk_raster) + 0,407 * (Tinggi jumlah penduduk usia tua-balita_raster)
1 8 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Turi dan Prambanan dengan luas 13.492 ha Zona sangat rentan berada di Kecamatan Kalasan dan Ngemplak dengan luas 3.584 ha FORMULASI KERENTANAN SOSIAL {0,317 * (Tingkat kepadatan penduduk_raster) + 0,277 * (Persentase laju pertumbuhan penduduk_raster) + 0,407 * (Tinggi jumlah penduduk usia tua-balita_raster)
1 9 SASARAN 2 Zona sangat rentan berada di Kecamatan Cangkringan, Turi dan Pakem dengan klasifikasi 22-24% Zona agak rentan berada di Kecamatan Prambanan dan Ngemplak dengan klasifikasi 16-18% Zona kurang rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan klasifikasi 13-15% Zona tidak rentan berada di Kecamatan Berbah dengan klasifikasi 9-12%
2 0 SASARAN 2 Zona sangat rentan berada di Kecamatan Cangkringan dengan klasifikasi 20,89-25,32 jiwa Zona tidak rentan berada di Kecamatan Turi, Pakem, Ngemplak, Kalasan, Berbah dan Prambanan dengan klasifikasi 3,13-7,57 jiwa
2 1 SASARAN 2 FORMULASI KERENTANAN EKONOMI {0,515 * (Tingginya persentase rumah tangga sektor rentan_raster) + 0,485 * (Tingginya persentase rumah tangga miskin_raster)
2 1 SASARAN 2 Zona sangat rentan berada di Kecamatan Cangkringan, dengan luas 4.799 ha, Turi dan Pakem dengan luas FORMULASI 8.693 KERENTANAN ha EKONOMI {0,515 * (Tingginya persentase rumah tangga sektor rentan_raster) + 0,485 * (Tingginya persentase rumah Zona tidak tangga rentan miskin_raster) berada di Kecamatan Kalasan dengan luas 3.584 ha dan Berbah 2.299 ha
FORMULASI KERENTANAN TOTAL {0,49 * (Lingkungan_raster) + 0,29 * (Fisik_raster) + 0,14 * (Sosial_raster) + 0,07 * (Ekonomi_raster) } 2 2 SASARAN 2 Zona tidak rentan berada di Kecamatan Turi dengan luas 4.309 ha Zona sangat rentan berada di Kecamatan Kalasan dengan luas 3.584 ha
2 3 SASARAN 3 Zona Sangat rentan Kecamatan Kalasan
2 3 SASARAN 3 Faktor-Faktor kerentanan yang dominan di Zona Kerentanan Tinggi
2 3 SASARAN 3 Pola Adaptasi dari Faktor-Faktor kerentanan yang dominan di Zona Kerentanan Tinggi Pola adaptasi dari teori Hasil penelitian/kondisi eksisting Pola adaptasi dari matrik hubungan kerentanan dan DRM Pola adaptasi dari responden (pemerintah, swasta, dan masyarakat) Pola adaptasi dari kebijakan pemerintah Arahan adaptasi dari masingmasing faktor kerentanan di zona kerentanan tinggi Kecamatan Kalasan
Arahan Pola Adaptasi dari Faktor- Faktor kerentanan yang dominan di Zona Kerentanan Tinggi 2 4 SASARAN 3 Supply Kebutuhan air berdasarkan jarak titik longsor dengan sungai Tingkat kepadatan bangunan Persentase laju pertumbuhan penduduk Tingginya jumlah usia tuabalita Jenis tumbuhan yang menutupi lereng Pembuatan saluran drainase disekitar lereng Menerapkan early warning system dengan pemasangan extensometer dan tilmeter untuk mendeteksi deformasi gerakan tanah Mengurangi aktifitas kawasan budidaya dengan memperketat proses IMB Mengurangi faktor kekerabatan yang turun temurun dalam hal bermukim dilokasi longsor Mendistribusikan penduduk kedaerah yang tidak rentan tanah longsor Meningkatkan keguyuban warga dalam hal mengkomunikasikan bahaya tentang tanah longsor Melakukan pelatihan dan penyuluhan yang intensif Melakukan pemulihan psikologis dan meningkatkan pelayanan kesehatan Membuat trap-trap terasering untuk memperkuat perakaran Mengembangkan vegetasi dengan perakaran yang kuat dan tajuk yang rimbun
2 5 Kesimpulan Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan Paling mempengaruhi Jenis tumbuhan yang menutupi lereng (0,565) Tingkat disribusi pelayanan jaringan listrik (0,277 Tingginya persentase laju pertumbuhan penduduk (0,277) Tidak mempengaruhi Zona Kerentanan (lingkungan,fisik,sosial,ekonomi) Zona sangat rentan terdapat di Kecamatan Kalasan Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan yang dominan dilokasi zona sangat rentan Kedekatan jarak titik longsor dengan sungai Tingkat kepadatan bangunan Persentase laju pertumbuhan penduduk Tingginya jumlah usia tua-balita Jenis tumbuhan yang menutupi lereng
2 5 Kesimpulan Arahan Pola Adaptasi Mitigasi Kesiapsiagaan Respon Pembuatan saluran drainase disekitar lereng Mengurangi aktifitas kawasan budidaya dengan memperketat proses IMB dan membangun struktur bangunan (retaining wall) Melakukan antisipasi pada awal musim hujan dan akhir musim dingin Membunyikan kentongan ketika terjadi tanah longsor Berkoordinasi dengan BLH untuk memprediksi tingkat pencemaran sekitar sungai Tidak mempengaruhi Terapkan early warning system berupa pemasangan extensometer Pemulihan dan tilmeter
2 6 SARAN Sebagai informasi awal dan masukan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Sleman Penyesuaian tata ruang dengan aspek kebencanaan agar memposisikan masyarakat pada aktivitas kegiatan yang berbeda Pola adaptasi yang lebih efisien untuk mengkaji dan menanggulangi tingkat kerentanan di Kecamatan Kalasan Pola adaptasi ini digunakan untuk menggurangi tingkat kerentanan di zona yang lain
Terima Kasih