Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd.
|
|
- Sonny Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN SORGUM DI KABUPATEN LAMONGAN Oleh : Nanda Gayuk Candy DosenPembimbing : Bapak Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. Phd. Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
2 Latar Belakang
3 Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian & Sasaran RUMUSAN MASALAH Pengembangan Industri di Kabupaten Lamongan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja serta pengembangan suatu kawasan selain itu juga dapat meningkatkan ekonomi wilayah sekitar. Rumusan permasalahan studi ini adalah belum ada lokasi untuk pembangunan industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan Pertanyaan Penelitian: Dimanakah lokasi alternatif yang optimal/sesuai untuk industri pengolahan sorgum? S A S A R A N Tujuan Penelitian menentukan alternatif lokasi industri pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan Mengidentifikasi kecamatan-kecamatan yang menjadi penghasil komoditas sorgum Menganalisis faktor-faktor lokasi dan mengetahui bobot dari faktor-faktor dalam penentuan lokasi industri pengolahan sorgum Menentukan alternatif lokasi industri pengolahan sorgum
4 Ruang Lingkup Ruang Lingkup Pembahasan membahas pada penentuan lokasi industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan Ruang Lingkup Substansi Tata Guna Lahan, Teori Lokasi Industri, dan Industri Pengolahan Pangan
5 Kerangka Berfikir Belum adanya Industri pengolahan pangan sorgum di Kabupaten Lamongan Adanya Potensi yang cukup besar disubsektor pertanian tanaman pangan komoditas sorgum yang tidak diimbangi dengan pengelolaan Diperlukan Adanya Industri pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan untuk Mengoptimalkan potensi Sorgum yang dimiliki Mengidentifikasi kecamatankecamatan yang dapat menjadi penghasil komoditas Sorgum Menganalisis faktor-faktor lokasi dan mengetahui bobot dari faktor-faktor dalam penentuan lokasi industri pengolahan sorgum. Menentukan alternatif lokasi industri pengolahan sorgum Penentuan Alternatif lokasi Industri Pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan
6 Tinjauan Pustaka Indikator dan variabel penelitian Indikator Variabel Kondisi Lahan Produksi Tenaga Kerja Bahan Baku Pemasaran Instrumen Kebijakan Pemasaran Rencana Tata Ruang Sarana dan Prasaran Penunjang Fasilitas Penunjang Infrastruktur Penunjang
7 Metode Analisa Data Metode Analisa Kecamatan Penghasil Bahan Baku Tanaman Sorgum : LQ & Analisa Kontinuitas Produksi Metode Analisa Faktor-Faktor Penentuan Lokasi Industri Pengolahan Tanaman Sorgum di Kabupaten Lamongan : AHP Metode penentuan lokasi industri pengolahan Sorgum : Teknik Overlay
8 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Gambaran Umum Kabupaten Lamongan Wilayah Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan dengan luas wilayah Ha Kecamatan yang memiliki luasan terbesar adalah Kecamatan Sambeng dengan Luas Ha dan kecamatan dengan luasan terkecil adalah Kecamatan Maduran dengan Ha
9 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Topografi Ketinggian diwilayah penelitian memiliki variasi ketinggian yang berbeda-beda ini dapat dilihat pada peta topografi terlebih Didaerah Utara dan Selatan Lamongan
10 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Jenis Tanah Jenis Tanah di Kabupaten Lamongan Sangat beragam dengan Klasifikasi Tanah terbesar adalah Grumosol Kelabu Litosol
11 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan di Kabupaten Lamongan didominasi oleh pertanian yaitu berupa lahan sawah, permukiman dan lain-lain
12 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Listrik Terdapat 4 kecamatan yang sudah teraliri jaringan listrik secala maksimal yaitu kecamatan Lamongan, Babat, Brondong, dan Paciran
13 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Air bersih Kecamatan yang telah tersedia jaringan PDAM adalah kecamatan Lamongan, Deket, Sugio, Babat, Brondong, dan Paciran
14 Gambaran Umum Wilayah Penelitian Jumlah pasar Terdapat 31 Pasar yang tersebar di Wilayah Kabupaten Lamongan
15 Tahapan Analisa Sasaran 1 Analisa LQ dan Kontinuitas Teridentifikasi kecamatan-kecamatan yang menjadi penghasil komoditas sorgum AHP Sasaran 2 Sasaran 3 Faktor-faktor yg Mempengaruhi penentuan lokasi Industri Pengolahan Sorgum GIS Terpilih Alternatif Lokasi Industri Pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan
16 Analisa dan Pembahasan Hasil Analisa LQ Kecamatan dengan LQ < 1 Kecamatan dengan LQ > 1 terdapat di Kecamatan Sekaran, Babat, Kedungpring, Sugio, Sukodadi, Tikung, Sarirejo, dan Blubuk
17 Analisa dan Pembahasan Hasil Analisa kontinuitas Kecamatan Tidak Kontinu Kecamatan dengan Kontinuitas Tinggi terdapat di Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan Tikung Kecamatan dengan Kontinuitas Sedang terdapat di Kecamatan Blubuk, Kembangbahu, Modo, Sarirejo, Sekaran, dan Sukodadi
18 Kuadran LQ dan Kontinuitas Hasil komparasi perhitungan LQ dan kontinuitas komoditas sorgum di setiap kecamatan di Kabupaten Lamongan dibagi dalam 4 kuadran yaitu kuadran 1 yaitu LQ > 1 dan kontinu, di kuadran 2 yaitu LQ < 1 dan kontinu
19 Analisa dan Pembahasan Peta komparasi kuadran LQ dan kontinuitas Kuadran 1 adalah Kecamatan Blubuk, Sugio, KedungPring, Babat, Sukodadi, Tikung, Sarirejo, dan Sekaran kuadran 4 kuadran 2 yaitu Kecamatan Modo dan Kembangbahu
20 Bobot Faktor Penentuan Lokasi Industri Pengolahan Sorgum di Kabupaten Lamongan
21 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi kuantitas bahan baku tidak sesuai Kriteria sesuai adalah Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan Tikung kriteria kurang sesuai yaitu Kecamatan Sekaran, Modo, Blubuk, Kembangbahu, sukodadi, dan sarirejo
22 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi kontinuitas bahan baku tidak sesuai Kriteria sesuai adalah Kecamatan Babat, Kedungpring, Sugio, dan Tikung kriteria kurang sesuai yaitu Kecamatan Sekaran, Modo, Blubuk, Kembangbahu, sukodadi, dan sarirejo
23 Analisa dan Pembahasan kriteria Kurang sesuai atau dengan kemiringan 5-15 % yaitu Kecamatan Brondong, Paciran, Sukorame, Ngimbang, dan Sambeng Peta reklasifikasi kemampuan lahan kriteria tidak sesuai atau dengan kemiringan > 15% adalah kecamatan Solokuro, Mantup, dan Kembangbahu kriteria sesuai menurut kemampuan lahan atau dengan kemiringan 0-5 %
24 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi penggunaan lahan kriteria kurang sesuai atau penggunaan lahan yang termasuk perumahan Kriteria tidak sesuai atau penggunaan lahan selain pertanian dan perumahan Kriteria sesuai atau penggunaan lahan yang termasuk pertanian
25 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi jumlah pasar Kriteria kurang sesuai atau kecamatan yang hanya memiliki 1 pasar Kriteria sesuai atau kecamatan yang memiliki > 2 pasar
26 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi jumlah tenaga kerja Seluruh Kecamatan termasuk Kriteria sesuai karena jumlah tenaga kerja diseluruh kecamatan adlah > 15 orang
27 Analisa dan Pembahasan Peta reklasifikasi kecukupan listrik Kriteria sesuai atau kecamatan yang kecukupan listriknya mencukupi untuk proses produksi Kriteria kurang sesuai atau kecamatan yang belum mamadai untuk proses produksi
28 Analisa dan Pembahasan Kriteria kurang sesuai atau kecamatan yang belum tersedia jaringan PDAM untuk proses produksi Peta reklasifikasi ketersediaan air bersih Kritreia sesuai atau kecamatan yang telah tersedia jaringan PDAM untuk proses produksi
29 Analisa dan Pembahasan Kriteria Sesua disebabkan karena berdasar hasil overlay dari peta overlay faktor kondisi lahan, prasarana, sarana, bahan baku, dan tenaga kerja, lokasi tersebut sangat memenuhi. Lokasi ini yang sesuai menjadi lokasi yang ideal untuk menjadi industri pengolahan sorgum. Peta overlay industri Kritria yang Tidak Sesuai ini disebabkan karena berdasar hasil overlay dari peta overlay faktor kondisi lahan, prasarana, sarana, bahan baku, dan tenaga kerja, lokasi tersebut tidak memenuhi sebagai lokasi industri pengolahan sorgum
30 Kecamatan-kecamatan yang dapat digunakan sebagai penghasil bahan baku industri pengolahan untuk komoditas sorgum adalah kecamatan Bluluk, Sugio, Kedungpring, Sukodadi, Babat, Tikung, Sarirejo, dan Sekaran. Kesimpulan Faktor-faktor penentuan industri pengolahan sorgum dengan urutan bobot tiap faktornya di kabupaten Lamongan adalah : Ketersediaan Bahan Baku (0.311) Ketersediaan Tenaga kerja (0.124) Pemasaran (0.077) Rencana Tata Ruang (0.049) Kecukupan Infrastruktur (0.156) Kondisi Lahan (0.108) Fasilitas penunjang (0.174) Berdasarkan pendekatan semua faktor berserta sub faktor yang ada, didapatkan bahwa lokasi yang layak digunakan untuk industri pengolahan sorgum di Kabupaten Lamongan adalah Brondong, Paciran, Laren, Bluluk, Sugio, Kedungpring, Sukodadi, Babat, Tikung, Sarirejo, Kedungpring, Modo, dan Sekaran. Dibagi menjadi 3 Alternatif yaitu alternatif ke-3 yaitu Kecamatan Brondong, Paciran, Laren, Modo, dan Karangbinangun itu dikarenakan dikecamatan tersebut tidak ada bahan baku tetapi kecamatan tersebut terpilih karena ditunjang factor kecukupan listrik dan juga terlewati jalan pantura untuk kecamatan brondong dan paciran. Alternatif ke-2 yaitu Kecamatan Sekaran, Sukodadi, Sarirejo, dan Blubuk itu dikarenakan kecamatan ada bahan baku tapi kecukupan listrik dan jaringan PDAM belum mamadai. Alternatif ke-1 atau kecamatan utama untuk dijadikan alternatif lokasi adalah kecamtan Babat, Kedungpring, Sugio, dan Tikung itu dikarenakan kecamatan tersebut ada bahan baku dan juga ditunjang dengan Faktor Sarana dan Prasarana yang memadai dan juga Ketersediaan tenaga kerja yang mencukupi.
31 Saran
32 TERIMA KASIH
KEADAAN SAMPAI DENGAN BULAN 02 NOPEMBER 2012. Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember Produksi (ton)
Komoditi : Padi REALISASI PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2012 KABUPATEN LAMONGAN 1 Sukorame 1.896 6,03 11.431 1.342 6,03 8.091 - - - 3.238 6,03 19.522 2 Bluluk 2.975 6,61 19.671 1.842 6,61 12.179
Lebih terperinciPRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN
PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TAHUN 2016 KABUPATEN LAMONGAN Komoditi : Padi Januari - April Mei - Agustus September - Desember Januari - Desember No Panen Rerata 1 Sukorame 1.928 67,30 12.975 1.512 63,14
Lebih terperinciPenentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Lamongan
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 C-33 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti dan
Lebih terperinciPREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN
PREVIEW III TUGAS AKHIR PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN Dosen Pembimbing Putu Gde Ariastita, ST., MT. Merisa Kurniasari 3610100038
Lebih terperinciPenentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No.2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-125 Penentuan Tipologi Kesenjangan Wilayah di Kabupaten Lamongan Berdasarkan Aspek Ekonomi dan Sosial Yeni Ratnasari, Eko Budi
Lebih terperinciFORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN
FORMULASI PERHITUNGAN CAPAIAN KINERJA 1. Peningkatan Populasi = 2. Peningkatan Produksi Daging = 3. Peningkatan Produksi Telur = 4. Peningkatan Konsumsi Daging = 5. Peningkatan Konsumsi Telur = Jml. Populasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR RP
TUGAS AKHIR RP09-1327 PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROINDUSTRI BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN LAMONGAN AJENG NUGRAHANING DEWANTI (3608100054) Dosen Pembimbing :
Lebih terperinciFaktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No. 1, (013) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) 1 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Alih Fungsi Lahan Pertanian Sebagai Upaya Prediksi Perkembangan Lahan Pertanian di Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciArahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol.3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-136 Arahan Pengembangan Ekonomi Kabupaten Lamongan Berdasarkan Sektor Unggulan (Studi Kasus: Sektor Pertanian) Dewi Karina
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Penentuan Alternatif Lokasi Pengembangan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Pertanian Unggulan Di Kabupaten Ajeng Nugrahaning Dewanti, Eko Budi Santoso
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing Maps (SOM).
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini akan diberikan beberapa penjelasan mengenai pengelompokkan kecamatan berdasarkan indikator pemerataan pendidikan dengan menggunakan metode jaringan saraf Kohonen Self Organizing
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 189.223 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 17 Perusahaan Jumlah
Lebih terperinciANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035
ANALISIS DAYA DUKUNG DAN KEBUTUHAN LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2035 Imam Arifa illah Syaiful Huda, Melly Heidy Suwargany, Diyah Sari Anjarika Fakultas Geografi UGM Email: faillah.arif@gmail.com
Lebih terperinciTINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL
2.1. KONDISI WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 2.1.1. Letak Geografis Kabupaten Lamongan, merupakan wilayah kabupaten yang berada di bagian Utara dari wilayah Propinsi Jawa Timur. Terletak diantara koordinat
Lebih terperinciKETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI
vi KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN SEKTOR UNGGULAN ANTAR KECAMATAN DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi Oleh : EKA PRIYANTO 201110180311076 JURUSAN
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN LAMONGAN Nomor 01/06/3524/Tahun II, 14 Juni 2016 HASIL PENDAFTARAN (LISTING) USAHA/PERUSAHAAN SENSUS EKONOMI 2016 Hasil pendaftaran Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) tercatat
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013
MELALUI PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH Nomor : 056/054.a/413.110/I/2013 Tanggal : 28 Januari 2013 PENGGUNA ANGGARAN DINAS UMUM CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN Jl. Ki Sarmidi Mangun
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data 4.1.1 Latar Belakang Instansi/Perusahaan Kabupaten Lamongan adalah salah satu wilayah yang mempunyai peranan cukup penting dalam pembangunan
Lebih terperinciJurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 5 No 1 : , 2018 e-issn:
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN CABAI MERAH PADA MUSIM HUJAN DI KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR MENGGUNAKAN INTEGRASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DAN SISTEM PENILAIAN KESESUAIAN LAHAN Land Suitability
Lebih terperinciProdi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
PENENTUAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN IKAN DI KABUPATEN SIDOARJO Oleh : Mochamad Luqman Fenda Dosen Pembimbing: Bapak Putu Gde Ariastita, ST.MT Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN
BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN 1975-1982 Untuk mengawali kajian mengenai kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat kota Lamongan, digambarkan terlebih dahulu gambaran
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI
Preview Sidang 3 Tugas Akhir ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI Disusun: Nyimas Martha Olfiana 3609.100.049
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG
1 SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciRENCANA POLA RUANG V - 1 RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
RENCANA POLA RUANG Rencana pola ruang Kabupaten Lamongan secara garis besar diwujudkan dalam rencana kawasan lindung dan kawasan budidaya. Pola ruang kawasan ini ditekankan pada kesesuaian fungsi wilayah
Lebih terperinciPENDAHULUAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah dilatar-belakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti perkembangan penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika
Lebih terperinciPemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN
II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN 2.1 ASPEK GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS 2.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah 2.1.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80
Lebih terperinciDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan. Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016
Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup LEMBAR PERNYATAAN Bersama ini saya Bupati Lamongan menyatakan bahwa Isu Prioritas Lingkungan Hidup Daerah yang tertuang dalam Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan
Lebih terperinciKANTOR KABUPATEN LAMONGAN
KEMENTERIAN AGAMA KANTOR KABUPATEN LAMONGAN Jl. Veteran 10 Telp. (0322) 321175, 321502 Lamongan 62112 Nomor : Kd.15.18/2/PP.00/1463b/2015 Lamongan, 07 Agustus 2015 Sifat : Penting Lamp : 1 lembar Hal :
Lebih terperinciLAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN
LAPORAN BULAN JANUARI 2015 DINAS PETERNAKAN &KESEHATAN HEWAN KABUPATEN LAMONGAN PENYAKIT UMUM Jumlah kasus penyakit umum Tanda-tanda penyakit yang dilaporkan per hari Ruminansia Besar Ruminansia Kecil
Lebih terperincidari konsep semula. Beberapa kota lain yang mempunyai perkembangan yang AH Pasarlegi KEC. SAMBENG
4.1. RENCANA STRUKTUR PERWILAYAHAN JAWA TIMUR Hasil Kajian kecenderungan ke depan perkembangan perkotaan di lawa Timur, ternyata menunjukkan gejala adanya ketidakseimbangan perkembangan dalam jangka panjang.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan, Agustus 2016 KEPALA DINAS PU CIPTA KARYA KABUPATEN LAMONGAN
KATA PENGANTAR Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 yang tercantum dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011, maka perlu disusun
Lebih terperinciA. Gambaran Wilayah. Kabupaten LAMONGAN
A. Gambaran Wilayah A.1 Kondisi Geografis Secara geografis Wilayah Kabupaten Lamongan terletak anatara 6º 51 54 sampai dengan 7º23 6 lintang selatan dan antara 112º 4 41 sampai dengan 112º 33 12 bujur
Lebih terperinciBAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN. A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan
BAB III KINERJA ADVOKAT DI PENGADILAN AGAMA LAMONGAN A. Letak Geografis Pengadilan Agama Lamongan Pengadilan Agama Lamongan adalah Pengadilan Agama Tingkat Pertama kelas 1A merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan
Lebih terperinciJurnal Ternak, Vol.03, No.02, Desember 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN PETERNAK SAPI POTONG TERHADAP KEBERHASILAN IB DI KECAMATAN SARIREJO KABUPATEN LAMONGAN Nuril Badriyah * dan Rendy Setiawan * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciARAHAN ADAPTASI KAWASAN RAWAN ABRASI BERDASARKAN KERENTANAN MASYARAKAT DI PESISIR KABUPATEN TUBAN
ARAHAN ADAPTASI KAWASAN RAWAN ABRASI BERDASARKAN KERENTANAN MASYARAKAT DI PESISIR KABUPATEN TUBAN Oleh : Veranita Hadyanti Utami (3609100055) Dosen Pembimbing : Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. PhD Prodi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2. 1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1 Karakteristik Lokasi Wilayah Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kabupaten Lamongan adalah 1.812,8 km², atau menempati
Lebih terperinciKriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang Rendy Rosyandana Zulkarnaen, dan Rulli Pratiwi Setiawan Program Studi
Lebih terperinciCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah yang
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Lamongan,
i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani, kesehatan rohani, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kegiatan kajian Kajian Tingkat kesadaran Masyarakat
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI RUMAH SUSUN SEDERHANA campuran (Mixed use) DI SURABAYA BARAT
PENENTUAN LOKASI RUMAH SUSUN SEDERHANA campuran (Mixed use) DI SURABAYA BARAT Dosen Pembimbing : Ardy Maulidy Navastara, ST, MT. Radinia Rizkitania 3608100035 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
Lebih terperinciLAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,
Kajian Migrasi Masuk Di Kabupaten KAJIAN MIGRASI MASUK DI KECAMATAN KARANGGENENG KABUPATEN LAMONGAN Fatkhur Rozi Mahasiswa S Penkan Geografi, rozzicky@yahoo.co.id Dr. Ketut Prasetyo M.S Dosen Pembimbing
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan III-1
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...ii DAFTAR TABEL...vii DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR GRAFIK...xii BAB I PENDAHULUAN...I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-5
Lebih terperinciDPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 12 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 20 1 I PENDAHULUAN Dalam
Lebih terperinciKAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN. Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi,
KAJIAN GEOGRAFIS MENGENAI USAHA TANI PADI DI KABUPATEN LAMONGAN Nina Nur Melia Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi, nie_namelia@yahoo.co.id Agus Sutedjo Dosen Pembimbing Mahasiswa Abstrak Kabupaten Lamongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah di wilayah Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan diberlakukannya otonomi daerah di wilayah Indonesia, Kabupaten Lamongan sangat perlu penggalian akan potensi daerah, terutama untuk pembuatan perencanaan
Lebih terperinciDEDIARTA BINTORO ( ) Dosen Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SETIAWAN, Msc
DEDIARTA BINTORO (3607 100 038) Dosen Pembimbing : Ir. PUTU RUDY SETIAWAN, Msc BAB 1 Latar Belakang Spesialisasi Kabupaten Sampang sektor pertanian data PDRB => dominasi sektor pertanian di Kabupaten Sampang
Lebih terperinciAminatu Zuhriyah. Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan
Arahan Penanganan Permukiman Kumuh Nelayan Di Kelurahan Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan Aminatu Zuhriyah 3604 100 035 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN
KEBIJAKAN PAJAK DAERAH DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN DASAR HUKUM 1. Undang-undang No 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang
Lebih terperinciPENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP DINAMIKA HARGA LAHAN DI SURABAYA BARAT
PENGARUH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN TERHADAP DINAMIKA HARGA LAHAN DI SURABAYA BARAT Oleh: Ayu Kemala Ghana 3608100033 Dosen Pembimbing : Ardy Maulidy Navastara, ST., MT Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota
Lebih terperinciJURNAL. SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Syarat - Syarat Memperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum. Oleh : CATUR YULIANTO NIM.
JURNAL IMPLEMENTASI PENGATURAN PENGAWASAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNGAN DALAM PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG BANGUNAN DI KABUPATEN LAMONGAN (Studi di Badan Penanaman Modal Dan
Lebih terperinciArahan Adaptasi Kawasan Rawan Tanah Longsor Dalam Mengurangi Tingkat Kerentanan Masyarakat Di KSN. Gunung Merapi Kabupaten Sleman
Arahan Adaptasi Kawasan Rawan Tanah Longsor Dalam Mengurangi Tingkat Kerentanan Masyarakat Di KSN Oleh : Novia Destriani 3609 100 006 Dosen Pembimbing : Adjie Pamungkas, ST. M. Dev. Plg. PhD Gunung Merapi
Lebih terperinciBAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR
BAB III PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LAMONGAN TENTANG HUKUMAN TINDAK PIDANA PEMERASAN YANG DILAKUKAN ANAK DI BAWAH UMUR A. Deskripsi Pengadilan Negeri Lamongan 1. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Lamongan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.2, (2015) ISSN: ( Print) C-133
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No.2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-133 Kriteria Zona Industri Pendukung Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Tuban Naya Cinantya Drestalita dan Dian Rahmawati
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai lahan pada kelurahan-kelurahan di Kecamatankecamatan
Lebih terperinciKABUPATEN LAMONGAN PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LAMONGAN Tahun 2013 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN DINAS KESEHATAN Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo Nomor 57 Lamongan 62211 Telp. (0322) 321338, Fax. (0322) 321338 E-mail : dinkes@lamongan.go.id,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERUSAKAN JALAN BERDASARKAN BENTUK LAHAN DI KABUPATEN LAMONGAN 1. Nuriska Melisyanah 2. Sri Murtini S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya
Lebih terperinciARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN 7.1. Perumusan Kebijakan Strategis Operasionalisasi Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Tata ruang yang telah disusun
Lebih terperinciJUDUL RUMUSAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR
JUDUL RUMUSAN INSENTIF DAN DISINSENTIF PENGENDALIAN KONVERSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN GIANYAR OLEH : NGAKAN GEDE ANANDA PRAWIRA 3610100004 DOSEN PEMBIMBING : PUTU GDE ARIASTITA ST., MT. JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciREALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN...... 2 A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 2 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 6 C. CAPAIAN KINERJA... 15 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 23 Laporan Keterangan Pertanggung
Lebih terperinciARAHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN BERAS KABUPATEN JOMBANG
ARAHAN LOKASI INDUSTRI PENGOLAHAN BERAS KABUPATEN JOMBANG Oleh : RIZKY KHAIRUNNISA Nrp : 3607 1000 41 PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciPOTENSI, MASALAH DAN PROSPEK
POTENSI, MASALAH DAN PROSPEK Bagian ini pada dasarnya menggambarkan potensi, masalah dan prospek pengembangan sesuai dengan kondisi eksisting serta arah pembangunan terkait yang akan digunakan untuk menyusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2013 Kabupaten Lamongan 1
BAB I PENDAHULUAN Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah senantiasa menuntut adanya percepatan terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat dengan
Lebih terperinciOleh : INA NOPELINA A
STUDI PEMETAAN TANAMAN OBAT TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORHIZA ROXB.) DENGAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS : Studi Kasus di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Oleh : INA NOPELINA A24101078 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciInformasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016
Tabel 1. Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya di Kabupaten Lamongan Luas Tutupan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Tutupan Lahan Nama Kawasan Kawasan Lahan Area Tanah Badan (Ha) Vegetasi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)
Kesesuaian Lahan Perikanan berdasarkan Faktor-Faktor Daya Dukung Fisik di Kabupaten Sidoarjo Anugrah Dimas Susetyo dan Eko Budi Santoso Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK INTERNAL WILAYAH PERENCANAAN
Karakteristik wilayah perencanaan yang akan diuraikan meliputi kedudukan kota dalam lingkup wilayah, karakteristik fisik, karakteristik kependudukan, karakteristik perekonomian, karakteristik transportasi,
Lebih terperinciArahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan
C12 Arahan Pengembangan Kawasan Sumbing Kabupaten Magelang sebagai Agropolitan Ellen Deviana Arisadi dan Ema Umilia Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut
Lebih terperinciRENCANA STRUKTUR RUANG
RENCANA STRUKTUR RUANG Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten menggambarkan susunan pusat pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
Lebih terperinciOPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN BERDASARKAN KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR
Sidang Ujian OPTIMASI PENGGUNAAN LAHAN KABUPATEN BANGKALAN BERDASARKAN KESEIMBANGAN SUMBERDAYA AIR Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI
ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KEC. BANGOREJO KAB. BANYUWANGI Nyimas Martha Olfiana, Adjie Pamungkas Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Lebih terperinci: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang. 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 27 TAHUN 2OI3 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 7 TAHUN 2AQ TENTANG PEI{YELENGGARAAN DAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA
Lebih terperinciLampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012
Lampiran : SK.Rektor Nomor : 193/SK/VII/2012 PESERTA PLPG TAHAP VIII SERTIFIKASI GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL & KEBUDAYAAN TAHUN 2012, KAB/KOTA LAMONGAN 1 12050715410003 SUMARLAN SUNYONO 7645734636200002
Lebih terperinciPENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN
PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN Kawasan strategis merupakan kawasan potensial yang sangat penting dalam lingkup Kabupaten karena mempunyai pengaruh terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau
Lebih terperinciAyesa Pitra Andina JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
Ayesa Pitra Andina 3510100044 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Latar Belakang Pengembangan Kawasan a PESISIR Aksesbilitas
Lebih terperinciV. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL
V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL Bab ini dibahas tentang kondisi umum daerah penelitian, meliputi daerah asal (perdesaan) dan daerah tujuan. Aspek-aspek yang dibahas adalah:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar penduduknya hidup dari hasil bercocok tanam atau bertani, sehingga pertanian merupakan sektor yang memegang
Lebih terperinciArahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-239 Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam berdasarkan Perspektif Petani di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
Lebih terperinciHASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015
HASIL MUSRENBANG DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2015 Rencana Kerja 2015 Kode Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Lokasi BELANJA LANGSUNG 167.240.094.000,00 1 03 URUSAN
Lebih terperinciPB SMK MUHAMMADIYAH 5 BABAT( +TUK, 120 pc) - P4TK BOE No Nama NO.Peserta Asal Instansi Alamat Instansi Tlp Kecamatan Kota/Kab.
DAFTAR NAMA CALON PESERTA DIKLAT GURU PEMBELAJAR MODA DARING KOMBINASI BAGI GURU KELAS PROV. JAWA TIMUR Moda Diklat / Kelas : Daring Kombinasi /AS : Nurul Wahyuni Endang Purwati ( SDN Sugihwaras) 1 WASITA
Lebih terperinciJurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014
ANALISIS INSIDENSI PENYAKIT FLU BURUNG PADA ITIK (Anas Domesticus) DI PETERNAKAN RAKYAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 7 Edy Susanto* dan Ana Sutomo* * Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas
Lebih terperinciDAFTAR REKAPITULASI PEMENANG LELANG PADA
1. DINAS PU BINA MARGA TAHAP 1 1. 2. PENGADAAN BAHAN NON LOKAL( ASPAL) PEML. RUTIN JLN WIL. UTARA TENGAH SELATAN, SALURAN DLM KOTA DAN BABAT DAN JEMBATAN PENGADAAN BAHAN NON LOKAL (HOTMIX) PEMEL. RUTIN
Lebih terperinciSeminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura
Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan PROFIL USAHATANI TEMBAKAU VIRGINIA DAN JAWA SPESIFIK LOKASI DI KABUPATEN LAMONGAN Diding Rachmawati, Zainal A, Nurul I. dan Indriana RD BPTP Jawa Timur ABSTRAK
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
Lebih terperinciLaporanKinerjaInstansiPemerintah(LKjIP) DinasPeternakandanKesehatanHewanKab. Lamongan 2016
KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lamongan Tahun 2016 disusun dalam rangka memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas KinerjaInstansi
Lebih terperinciDPU. Pengairan Kabupaten Lamongan DAFTAR ISI. Halaman
DAFTAR ISI Halaman PENDAHULUAN A. PROGRAM DAN KEGIATAN..... 1 B. REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN.. 5 C. CAPAIAN KINERJA... 28 D. PERMASALAHAN DAN SOLUSI...... 40 Laporan Keterangan Pertanggung
Lebih terperinciPELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh: Ady Soejoto 1, Dhiah Fitrayati 2, Muhammad Abdul Ghofur 3, Ni matush Sholikhah 4, Albrian Fiky Prakoso 5 1,2,3,4,5 Jurusan Pendidikan Ekonomi,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
73 BAB I HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Pola Rekrutmen Partai Demokrat Kabupaten Lamongan Khususnya dalam Menghadapi Pemilihan Umum Legislatif 2014 Sebelum mengikuti pesta demokrasi, setiap partai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses berkembangnya suatu kota baik dalam aspek keruangan, manusia dan aktifitasnya, tidak terlepas dari fenomena urbanisasi dan industrialisasi. Fenomena seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor agribisnis merupakan sektor ekonomi terbesar dan terpenting dalam perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah kemampuannya dalam menyerap
Lebih terperinciANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN
ANALISIS LAMA USAHA DAN UPAH KARYAWAN TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA UKM DI KABUPATEN LAMONGAN SKRIPSI Disusun Oleh: MARDHIKA PUTRI PRIMANTARI 135020101111014 Diajukan sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Lebih terperinci5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
64 5. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1 Keragaan Umum Propinsi Jawa Timur 5.1.1 Kondisi Geografis Propinsi Jawa Timur terletak 111 0 hingga 114 4 Bujur Timur, dan 7 12 hingga 8 48 Lintang Selatan. Luas
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Pembangunan daerah agar dapat berhasil sesuai dengan tujuannya harus tanggap terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat. Kondisi tersebut menyangkut beberapa masalah
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI 2.1.1 Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6º 51 54 sampai dengan 7º 23 6 Lintang Selatan dan diantara
Lebih terperinciOleh : ERINA WULANSARI [ ]
MATA KULIAH TUGAS AKHIR [PW 09-1333] PENELITIAN TUGAS AKHIR Oleh : ERINA WULANSARI [3607100008] PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinciPENGADILAN AGAMA LAMONGAN
PENGADILAN AGAMA LAMONGAN KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah,
Lebih terperinciStudy of the expansion of the sugar cane Crop Land Towards the establishment of a sugar factory in Lamongan.
Kajian Perluasan lahan Tanaman Tebu (M. Imam Aminuddin) 1 Study of the expansion of the sugar cane Crop Land Towards the establishment of a sugar factory in Lamongan. Kajian Perluasan Lahan Tanaman Tebu
Lebih terperinciInformasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan 2016
RINGKASAN EKSEKUTIF Kabupaten Lamongan merupakan kabupaten yang banyak memiliki potensi, khususnya sektor industri, perikanan, pertanian dan pariwisata, tetapi keberadaan potensi tersebut belum dimanfaatkan
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN
Analisis Kebijakan dalam Ranperda Sistem Pendidikan Kabupaten Lamongan MADEKHAN Abstract: This article focus on analysis of educational policy, especially dealt with draft of District Regulation (Ranperda)
Lebih terperinciBAPPEDA KAB. LAMONGAN
BAB III ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Permasalahan Pembangunan Berdasarkan gambaran kondisi umum daerah yang telah disajikan pada Bab sebelumnya, maka dapat diketahui beberapa permasalahan yang dihadapi
Lebih terperinciMODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG
MODEL PENGEMBANGAN INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN JOMBANG PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
Lebih terperinci