BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Sektor UMKM adalah salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Entrepreneur (Wirausahawan) secara umum adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Kecil Menengah (UMKM). Adalah suatu kegiatan ekonomi yang berperan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu bangsa yang sedang berkembang. Kemajuan atau

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan industri.pengembangan Industri kecil merupakan salah satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha, dan. mendukung pendapatan rumah tangga (dalam Kuncoro, 2000:15).

BABI PENDAHULUAN. beberapa negara khususnya Negara-negara yang menganut teori ekonomi

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, SEGMENTASI PASAR DAN MODAL USAHA TERHADAP LABA USAHA INDUSTRI KERAJINAN MEUBEL DI SAMBI BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasarannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan terobosan untuk meningkatkan daya saing demi

Karya Tulis INKUBATOR BISNIS. Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah mempunyai peranan penting. dalam kemajuan perekonomian Indonesia dimana pertumbuhan terus

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian di indonesia semakin meningkat dimana

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN an merupakan pukulan yang sangat berat bagi pembangunan Indonesia. ekonomi yang lebih besar justru tumbang oleh krisis.

MODUL 14 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena dalam berwirausaha kreativitas, inovasi dan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberlakuan otonomi daerah pada dasarnya menuntut Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kewirausahaan adalah kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja menjadi berkurang. Sektor UKM telah

BAB I PENDAHULUAN. peranan dari kelompok wirausahawan ini (Rachbini,2002:xiv).

I. PENDAHULUAN. UNIT USAHA Satuan Tahun 2009 Tahun 2010 A. Usaha Mikro, Kecil dan (Unit)

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan berkelanjutan menjadi isu penting dalam menanggapi proses. yang strategis baik secara ekonomi maupun sosial politis.

BERITA NEGARA. KEMENKOP-UKM. Inkubator Wirausaha. Kriteria Penyelenggaraan. Prosedur. Standar. Norma. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Industri kreatif saat ini sangat berkembang pesat dan dapat memberikan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Peranan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menggambarkan operasional dan menerangkan soal keuangan, tahap

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang, sebagian besar perekonomiannya ditopang

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) telah

BAB I PENDAHULUAN. dikunjungi serta memiliki fasilitas yang memadai untuk bersantai bersama

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

Pengarahan KISI-KISI PROGRAM PEMBANGUNAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1998 menyebabkan banyak terjadinya pengangguran sehingga. pemerintah berupaya untuk mendorong tumbuhnya lebih banyak

Proposal. Program diversifikasi Tataboga hasil olahan Kacang Mede & Rumput Laut

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah pameran dagang atau expo adalah sebuah pameran yang diadakan

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia banyak perusahaan sulit mengikuti arus perubahan yang terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di hampir semua periode sejarah manusia, kewirausahaan telah mengemban fungsi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kebutuhan dan perilaku konsumen dalam berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Timur, terutama dalam meningkatkan pendapatan asli daerah,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. comparative advantage menjadi competitive advantage. Seiring dengan. lingkungan yang terus berubah ataupun semakin berkembang.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberadaan usaha kecil menengah (UKM) di negara-negara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi (Richard L. Daft, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. dapat membuka lapangan pekerjaan karena kemampuan pemerintah sangat

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuh dan berkembangnya perekonomian di suatu negara tidak terlepas dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil. Wirausaha berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa peran wirausahawan atau masyarakat pengusaha sangat penting dan strategis dalam memicu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Di samping itu untuk meningkatkan penjualan usaha, harus diikuti peningkatan pembangunan infrastruktur yang baik. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah salah satu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi pada suatu negara. Dan, memberikan kontribusi dalam mengurangi pengangguran, memerangi kemiskinan dan pemerataan pendapatan. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia menjadi suatu fenomena perekonomian tersendiri. Ketika terjadi kenaikan harga pangan dan bahan baku sehingga banyak usaha besar mengalami kesulitan dalam usahanya, usaha kecil menengah mampu mempertahankan usahanya di tengah krisis ekonomi. Sektor usaha mikro kecil dan menengah di samping memiliki potensi yang cukup juga memiliki prospek untuk dikembangkan, selain itu juga memiliki karakteristik yang berbeda dengan usaha besar dilihat dari skala usaha, jumlah karyawan, kapasitas dan omset penjualan sehingga memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam menjaga kelangsungan usahanya (Ranto, 2007). Pesatnya 1

perkembangan sektor UKM yang kini mendapat perhatian dari pemerintah dan mendorong minat masyarakat untuk berwirausaha. Pesat tidaknya perkembangan sektor ini bergantung penuh pada kemampuan dan kinerja para wirausahawan. Kemampuan untuk mengembangkan usaha tersebut bergantung kepada upaya para pengusaha itu sendiri memanfaatkan keterampilan bisnisnya untuk memuaskan pelanggan. UKM dalam tatanan pembangunan nasional adalah bagian integral dunia usaha yang merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang kedudukan, potensi dan perannya yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian yang semakin seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi, sehingga hal ini perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah untuk tetap memberdayakan UKM. Pusat Inkubator Bisnis Cikal merupakan perpanjangan tangan dari Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LP2M). Pusat Inkubator Binis Cikal USU ingin mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat, mandiri dan propesional. Membantu untuk dapat mempercepat dan pengembangan UKM Tenant. Meningkatkan peran serta UKM dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Dan, pada akhirnya mewujudkan UKM yang kreatif dan handal. Untuk mencapai tujuan ini Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU memberikan Pelatihan dan pendampingan kepada UKM untuk dapat mencapai tujuan UKM yang kreatif dan handal. Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU juga memfasilitasi pengembangan UKM untuk dapat meningkatkan peran serta UKM dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU juga 2

mendorong UKM Tenant untuk dapat menggunakan teknologi tepat guna dalam menjalankan usaha yang dilakukan oleh UKM. Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU mempunyai komitmen yang kuat untuk membantu UKM tenant untuk dapat berkembang dan bersaing di pasar konsumen. Untuk mencapai semua ini, Cikal membuat program-program yang diterapkan oleh UKM tenant dalam menigkatkan kinerja usaha yang dimiliki oleh pengusaha. Menurut Menteri Negara Koperasi dan UKM Inkubator Bisnis adalah lembaga yang bergerak dalam bidang penyediaan fasilitas dan pengembangan usaha, baik manajemen maupun teknologi bagi Usaha Kecil dan Menengah untuk meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya dan atau pengembangan produk baru agar dapat berkembang menjadi wirausaha yang tangguh dan atau produk yang baru yang berdaya saing dalam jangka waktu tertentu. Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dang mengevaluasi peluang-peluang, menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya, mengumpulkan sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu (Kasmir, 2006:15). Seorang wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan. Wirausahawan merupakan pemimpin dan mereka harus menunjukkan sifat kepemimpinan dalam pelaksanaan sebagian besar kegiatan-kegiatan mereka. Untuk berhasil, wirausahawan harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta 3

mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis. Peneliti memilih tempat di Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU karena Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU merupakan lembaga Inkubasi Bisnis yang sukses dalam membina UKM Tenant yang dimiliki dan telah memperoleh banyak penghargaan. Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU juga telah memiliki banyak UKM Tenant yang telah bergabung. Hal ini, telah peneliti lihat langsung saat terlibat di beberapa kegiatan yang diadakan oleh Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. Peneliti melihat semangat dari para pelaku UKM yang ingin bergabung ataupun sudah bergabung sebagai UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. Jumlah pelaku UKM yang setiap tahunnya bertambah maka akan dapat meningkatkan tingkat persaiangan antara pelaku usaha. Seiring dengan bertambahnya jumlah pelaku UKM setiap tahunnya, maka jumlah UKM yang terdaftar sebagai tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU juga mengalami peningkatan. Terlihat dari tabel 1.1 yang menunjukkan tingkat pertumbuhan usaha kecil yang bergabung dengan Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. Tabel 1.1 Jumlah Usaha Kecil Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU Pertumbuhan Usaha Tahun Jumlah Usaha (%) 2011 30-2012 45 50 2013 140 211,1 Sumber : Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU (2014) 4

Berdasarkan Tabel 1.1 terlihat peningkatan jumlah usaha kecil yang terdaftar sebagai usaha tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU yang besar setiap tahunnya. Hal ini, dapat terjadi karena semakin tingginya semangat wirausaha (spirit of entrepreneur) yang dimiliki oleh pengusaha pelaku UKM. Akan tetapi, para pelaku UKM masih memiliki kendala dalam menjalankan usaha yang dimiliki, seperti : Keterbatasan Finansial, Kesulitan Pemasaran, Keterbatasan Teknologi, dan Keterbatasan Sumber Daya Manusia. Oleh karena itulah, mereka ingin bergabung sebagai UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. Dalam hal ini. Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU hanya menjadi fasilitator dalam membantu perkembangan UKM yang menjadi anggota. Sedangkan, peningkatan kinerja dari UKM tetap berada pada seberapa besar semangat wirausaha (spirit of entrepreneur) yang dimiliki oleh setiap pemilik usaha. Karena ada beberapa UKM yang telah terdaftar sebagai Tenant Pusat inkubator Bisnis Cikal USU tidak lagi beroperasi yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti : usaha yang bankrut ataupun mendapat larangan dari anggota keluarga untuk terus melanjutkan usaha yang dimiliki. Dan, mereka yang mampu tetap pada usahanya dan mampu membuat usaha yang dimiliki jadi lebih berkembang adalah mereka yang memiliki semangat wirausaha (spirit of entrepeneur) yang tinggi sehingga mereka tidak akan pernah menyerah dalam mengembangkan usahanya meski banyak menemukan masalah dalam perjalanan perkembangan usaha. Tingkat persaingan para pengusaha kecil dan menengah semakin tinggi dikarenakan semakin bertambahnya jumlah pengusaha kecil dan menengah di setiap tahunnya. Para pengusaha dituntut untuk tampil beda agar mampu bersaing 5

dengan pengusaha lainnya. Diversifikasi dapat dilakukan pada produk, sistem palayanan dan promosi usaha. Diversifikasi produk dapat dilakukan dengan menjual produk sesuai dengan target market yang dituju, kebutuhan konsumen akan produk apakah produk merupakan kerperluan harian atau hobi. Diversifikasi dalam pelayanan dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang ramah sehingga dapat memberikan rasa nyaman bagi konsumen dan dapat mendorong kosumen untuk datang kembali. Promosi dapat dilakukan dengan pemberian potongan harga kepada konsumen di saat-saat tertentu, seperti di saat akhir tahun. Diversifikasi yang dilakukan oleh para pengusaha dapat menjadi pendorong bagi kesuksesan usaha yaitu pencapaian kinerja usaha yang maksimal. Kinerja usaha yang maksimal bukanlah hal yang mudah. Semangat kerja, produk unggulan dan keberhasilan merupakan capaian hasil kerja seorang pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktifitas maupun kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya. (Ranto, 2007:19). Menurut Ivancevich (Ranto, 2007:19) kinerja merupakan job performance, adanya semangat kerja yang didalamnya termasuk beberapa nilai keberhasilan baik bagi organisasi maupun individu. Menurut Sastrohardiwirjo (2002:235) kinerja adalah prestasi yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja usaha adalah serangkaian capaian hasil kerja seorang pengusaha dalam melakukan kegiatan usaha, baik dalam pengembangan produktivitas maupun 6

kesuksesan dalam hal pemasaran, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya. Kondisi kenerja usaha ini sangat dipengaruhi oleh Spirit Entrepreneur dari para pengusaha. Spirit adalah semangat atau jiwa seseorang wirausaha yang merupakan kekuatan dalam menjalankan wirausaha agar sukses sesuai visi yang diharapkan (Echols, 2000:546). Semangat merupakan energi untuk mengerjakan suatu pekerjaan karena ada keinginan dan hasrat untuk mencapainya, yaitu adanya unsur manfaat dan tujuan. Spirit Of Entrepreneur membentuk seseorang untuk selalu berusah kreatif dan menciptakan suatu inovasi dalam kegiatan usahanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pengaruh Spirit Of Entrepreneur Terhadap Kinerja Usaha Para Pelaku UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti merumuskan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Spirit Of Entrepreneur Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Kinerja Usaha Para Pelaku UKM Tenant Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Spirit Of Entrepreneur Terhadap Kinerja Usaha Para Pelaku UKM Tenant Pusat Inkubator Cikal USU. 7

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pengelola untuk mengetahui kinerja usaha dari pelaku UKM yang dibina langsung oleh Pusat Inkubator Bisnis Cikal USU. 2. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di samping memberikan kontribusi pemikiran di bidang wirausaha, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh dari spirit of entrepreneur. 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian lebih mendalam yang berhubungan dengan penelitian yang sejenis. 8