BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian (Kerlinger, 2000). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dianalisis menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang menggunakan teknik kolerasional yang menghubungkan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk melihat hubungan kecerdasan emosional sebagai variabel bebas (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang digunakan yaitu skala kecerdasan emosional dan skala perilaku caring perawat. B. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Variabel bebas (X) Variabel terikat (Y) : kecerdasan emosional perawat : perilaku caring perawat C. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, definisi operasional dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : 1. Perilaku Caring Perawat Perilaku caring adalah perilaku perawat dalam bersikap, peduli, menghormati, menghargai orang lain dan cara perawat memelihara hubungan yang baik dengan pasien agar perawat bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri dan terhadap pasien. Diukur dengan skala perilaku caring dari caring assesment tools (Duffy, 2001) dengan komponen sebagai berikut : 22

23 Komponen perilaku caring a. Mengetahui (Knowing) adalah perilaku perawat dalam memahami pasien, merawat pasien, dan berinteraksi dengan pasien. b. Kehadiran (Being with) yaitu perilaku perawat yang bersedia hadir disaat pasien membutuhkan, membantu pasien, dan mengelola perasaan tanpa membebani pasien. c. Melakukan (Doing for) yaitu perilaku perawat dalam melakukan tindakan untuk pasien, meliputi kenyamanan pasien, melindungi pasien dan menghargai pasien. d. Memampukan (Enabling) yaitu perilaku perawat dalam memfasilitasi pasien selama masa perawatan, memberikan informasi, memberi dukungan, memahami perasaan pasien, dan melakuakan tindakan dengan tepat dan benar. e. Mempertahankan kepercayaan (Maintaining belief) yaitu perilaku perawat dalam mempertahankan kepercayaan pasien, menghargai nilai yang dimiliki pasien, dan selalu siap membantu pasien pada situasi apapun. 2. Kecerdasan Emosional Kecerdasan emosional adalah kemampuan perawat untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik terhadap diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Diukur dengan skala kecerdasan emosional dari (Restiana, 2011) dengan komponen sebagai berikut : Komponen kecerdasan emosional a. Mengenali Emosi Diri

24 Mengenali emosi diri merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali perasaannya. Perawat dapat mengetahui perasaannya sendiri dalam menghadapi pasien. b. Mengelola Emosi Mengelola emosi, perawat dapat mengelola emosi dengan baik sehingga berdampak positif dalam pelaksanaan tugas. Seperti perawat sabar mendengar keluhan pasien, dan perawat bisa mengendalikan emosinya disaat merawat pasien. c. Memotivasi Diri Sendiri Memotivasi diri sendiri, perawat dalam mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif untuk bertahan dalam menghadapi pasien. Seperti seorang perawat bertindak dengan cepat dan benar saat merawat pasien. d. Mengenali Emosi Orang Lain (Empati) Mengenali emosi orang lain, kesadaran perawat terhadap perasaan, kebutuhan, keperluan dan kepentingan pasien. Seperti seorang perawat mengerti perasaan pasiennya ketika berinteraksi dengan pasien. e. Membina Hubungan (Sosial) Membina hubungan dengan orang lain merupakan kemampuan perawat dalam menangani emosi dengan baik ketika berinteraksi dengan pasien. Seperti seorang perawat bisa membuat pasiennya merasa nyaman dengannya. D. Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Populasi Dan Sampel Populasi adalah sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini yaitu perawat, populasi

25 perawat yang digunakan pada penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di Rumah Sakit Petala Bumi Pekanbaru yaitu berjumlah 100 orang. Dikarenakan subjek penelitian ini adalah semua perawat pelaksana di Rumah Sakit Petala Bumi Pekanbaru diambil semua sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi atau studi populasi. Tabel 3.1 Data Perawat Pelaksana Rumah Sakit Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2014. NO Instalasi Jumlah 1 Penyakit Dalam dan Anak 33 2 Bedah 25 3 UGD 28 4 ICU 14 Jumlah 100 Sumber : Rumah Sakit Petala Bumi Pekanbaru Tahun 2014. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data (Arikunto, 2010) merupakan cara cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dapat dari instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala yang terdiri dari skala perilaku caring, dan kecerdasan emosional. 1. Skala Perilaku Caring F. Alat Ukur Skala perilaku caring dalam penelitian ini menggunakan konsep Swanson (dalam Watson, 2005). Skala perilaku caring terdiri dari lima komponen yaitu :Mengetahui (Knowing), Kehadiran (Being with), Melakukan (Doing for), Memampukan (Enabling), dan Mempertahankan kepercayaan (Maintaining

26 belief). Skala ini diadopsi dari sklala caring assesment tools (Duffy, 2001) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompokkan sehingga dikhawatirkan peneliti akan kehilangan banyak data. Untuk penelitian ini penilaian berkisar dari 1 (satu) hingga 4 (empat). Pernyataan Favourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Tidak pernah (TP) = 4 2) Kadang-kadang (KD) = 3 3) Sering (SR) = 2 4) Selalu (SL) = 1 Sedangkan untuk penilaian pernyataan Unfavourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Tidak pernah (TP) = 1 2) Kadang-kadang (KD) = 2 3) Sering (SR) = 3 4) Selalu (SL) = 4 Tabel 3.2 Blue Print Skala Perilaku Caring Perawat Sebelum Uji Coba/Try out No Komponen Nomor Aitem Jumlah Favorabel Unfavorabel 1. Mengetahui (Knowing) 1,2,3,4,7,8 5,6,9,10,11 11 2. Kehadiran (Being with) 12,13,14,16, 15,17,18,19 8 3. Melakukan (Doing for) 20,22,23,24, 21,29,30,31, 14 25,26,27,28 32,33, 4. Memampukan (Enabling) 35,36,38,42, 44,45 34,37,39,40 41,43 12 5. Mempertahankan 46,47,50 48,49 5 kepercayaan (Maintaining belief) Jumlah 27 23 50

27 2. Skala Kecerdasan Emosional Skala kecerdasan emosional dalam penelitian ini menggunakan konsep yang dikemukakan Goleman (2002). Kecerdasan emosional diungkap melalui skala kecerdasan emosional yang terdiri dari lima aspek yaitu mengenali emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi orang lain, dan membina hubungan dengan orang lain. Skala ini diadopsi dari skala kecerdasan emosional ( Restiana, 2011) yang telah dimodifikasi dengan peneliti.skala ini disusun dengan model skala likert yang telah dimodifikasi menjadi empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral. Penghilangan jawaban netral ini berguna untuk menghindari jawaban yang mengelompokkan sehingga dikhawatirkan peneliti akan kehilangan banyak data. Untuk penelitian ini penilaian berkisar dari 1 (satu) hingga 4 (empat). Pernyataan Favourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Tidak pernah (TP) = 4 2) Kadang-kadang (KD) = 3 3) Sering (SR) = 2 4) Selalu (SL) = 1. Sedangkan untuk penilaian pernyataan Unfavourable diberikan dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Tidak pernah (TP) = 1 2) Kadang-kadang (KD) = 2 3) Sering (SR) = 3 4) Selalu (SL) = 4

28 Tabel 3.3 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional Perawat Sebelum Uji Coba/Try out NO Dimensi Nomor Aitem Favorabel Unfavorabel Jumlah 1. Mengenali emosi 1,3,4,5,9 2,6,7,8 9 diri 2. Mengelola emosi 10,11,13,16 12,14,15,17, 11 diri 18,19 20 3. Memotivasi diri sendiri 4. Mengenali emosi orang lain 5. Membina hubungan dengan orang lain Jumlah 21,22,23,24 26,28,29,30 11 25,27,31 32,33,34,35 36,37,39 8 38 40,41,42,43 44,47,48,49,51 12 45,46,50 30 21 51 G. Uji Coba Alat Ukur Uji coba alat ukur yang dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas guna mendapatkan aitem-aitem yang layak digunakan sebagai alat ukur. Penelitian ini menggunakan Try out terpakai, menurut Hadi (2000) try out terpakai merupakan suatu teknik untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan cara pengambilan data hanya sekali dan hasil uji coba langsung digunakan untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan try out terpakai dengan pertimbangan keterbatasan dan kesibukan subjek penelitian. Prihantono (2012) menyebutkan try out terpakai digunakan dengan pertimbangan keterbatasan subjek penelitian dan kesibukan subjek penelitian. G. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Menurut Azwar (2009), validitas yang berasal dari kata validity merupakan hal yang berkaitan dengan ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau

29 memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. 2. Diskriminasi Aitem Sebagai kriteria pemilihan aitem total biasanya digunakan r 0,30, namun apabila jumlah aitem yang lolos masih belum mencukupi jumlah yang diinginkan peneliti dapat mempertimbangkan untuk menurunkan besar kriteria menjadi 0,25 (Azwar, 2010). Untuk itu dalam penelitian ini peneliti menggunakan (r 0,25) agar aitem yang diinginkan mencukupi sesuai yang diinginkan. Setelah pengambilan data dengan jumlah subjek 100 orang perawat pelaksana Rumah Sakit Petala Bumi Pekanbaru. Adapun jumlah aitem skala Perilaku Caring yang sahih dari 50 aitem adalah 31 aitem dengan koefisien totalnya 0,258 sampai 0,458 dan aitem yang gugur berjumlah 19 aitem. Berikut ini tabel aitem yang valid dan yang gugur untuk skala Perilaku Caring : Tabel 3.4 Blue Print Skala Perilaku Caring Setelah Uji Coba/Try Out. Nomor Aitem Dalam Skala No Komponen Valid Gugur Jumlah 1. Mengetahui (Knowing) 3,4,5,7,8,9,10,11 1,2,6 11 2. Kehadiran (Being with) 12,14,15,17,19 13,16,18 8 3. Melakukan (Doing for) 20,21,23,27,28, 22,24,25,26, 14 31,33 29,30,32 4. Memampukan (Enabling) 35,36,38,40,42, 34,37,39,41,44, 12 43,45 5. Mempertahankan 46,47,48,50 49 5 kepercayaan (Maintaining belief) Jumlah 31 19 50

30 Jumlah aitem skala Kecerdasan Emosional yang sahih dari 51 aitem adalah 37 aitem dengan koefisien totalnya 0,254 sampai 0,484 dan aitem yang gugur berjumlah 14 aitem. Berikut ini tabel aitem yang valid dan yang gugur untuk skala Kecerdasan Emosional : Tabel 3.5 Blue Print Skala Kecerdasan Emosional Setelah Uji Coba/Try Out. NO Dimensi Nomor Aitem Valid Gugur Jumlah 1. Mengenali emosi diri 9,2,6,7,8 1,3,4,5. 9 2. Mengelola emosi diri 10,11,12,14,15 13,16,17,18. 11 19, 20 3. Memotivasi diri sendiri 4. Mengenali emosi orang lain 5. Membina hubungan dengan orang lain Jumlah 21,23,24,25,26, 22 11 27,28,29,30,31 33,36,37,39 32,34,35,38. 8 40,41,42,43,45,46, 47,48,49,50,51 37 44 14 12 51 3. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti keterpercayaan, keajengan, konsistensi, kestabilan, dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009). Analisis statistik menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 For Windows. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh nilai koefisien reliabilitas yang angkanya berada pada rentang 0-1,00. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin baik pula

31 reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien reliabilitasnya mendekati angka nol, berarti semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2009). Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini menunjukan bahwa skala perilaku caring memiliki reliabilitas sebesar 0,852 dan reliabilitas kecerdasan emosional sebesar 0,868. Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kedua skala masing-masing cukup tinggi karena mendekati angka 1,00. H. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal atau tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan sebanyak variabel yang akan diolah. Data dikatakan berdistribusi normal jika nilai p > 0,05. b. Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan antara dua variabel untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y) (Iqbal, 2010). 2. Uji Hipotesis Data dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik parametrik dengan menggunakan teknik kolerasi yaitu pearson product moment merupakan analisis kolerasional yang melibatkan dua variabel untuk mengetahui hubungan yang terjadi antar variabel yang ada dalam

32 penelitian. Analisis data menggunakan bantuan Program Statistical Product And Service Solution (SPSS) 17 for Windows. I. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian ini dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.6 Jadwal Penelitian NO Jenis Kegiatan Masa Pelaksanaan 1. Pengajuan Sinopsis Juni 2013 2. Penunjukan pembimbing Juli 2013 3. Penyusunan Proposal Penelitian September 2013 4. Revisi Proposal Des-Feb 2014 5. Seminar Proposal 27 Agustus 2014 6. Revisi Proposal Penelitian Sep-Oktober 14 7. Uji coba alat ukur November 2014 8. Pengumpulan data November 2014 9. Pengolahan data Desmber 2014 10. Penyusunan laporan penelitian Des 2014-Jan 15 11. Seminar hasil 05 Feb 2015 12. Revisi Hasil penelitian Feb-Mar 2015 13. Ujian Munaqasah 22 April 2015