Operasional Stasiun Penyiaran

dokumen-dokumen yang mirip
Operasional Stasiun Penyiaran

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

Modul. SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) PRODUKSI BERITA TELEVISI 1 Kamaruddin Hasan 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bedasarkan hasil analisis proses produksi dan analisis strategi positioning yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kick Andy merupakan salah satu progam acara di Metro TV yg sangat. informatif, inspiratif, dan edukatif. Sebuah acara talkshow yang

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Ilmu Multimedia memiliki cakupan yang sangat luas, oleh sebab itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

Penulisan Naskah Berita Televisi

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah Berita Televisi. Berita Televisi tidak hanya dikemas dengan format Hardnews

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

Modul ke: Direktorat Teknik. Fakultas FIKOM. Andi Fachrudin, M.Si. Program Studi Broadcasting.

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN. Demikian juga soal job descriptions-nya. Ada dua bagian besar sebuah penerbitan pers

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Teknologi dan media komunikasi saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini

1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

MODUL 4 PROSES PRODUKSI TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB III PENYAJIAN DATA. tentang analisis kebijakan redaksi dalam penentuan headline (judul berita)

BAB I PENDAHULUAN. lain. Ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari hari, semua kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di Indonesia sejak keran kebijakaan dibuka pada tahun 1989,

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan siaran-siaran televisi maupun program-program acara yang

Program Radio dan Televisi

53 TV PARLEMEN adalah satu unit produksi televisi siaran terbatas di bawa Biro Humas dan Pemberitaan Sekretariat Jendral DPR RI. Diresmikan pada tangg

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

Produksi Berita TELEVISI (MK 41034)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

STRATEGI PROGRAMMING PADA PROGRAM KOMPAS SIANG DI KOMPAS TV

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

DAFTAR WAWANCARA Eksekutif Produser (Wayan Eka Putra)

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KLASTER SKRIPSI BERBASI KARYA PRODI JURNALISTIK UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

TEMA LAPORAN SKRIPSI

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

FAKTOR RATING DAN SHARE DALAM PENENTUAN BERITA PADA PROGRAM METRO SIANG DI METRO TV (PERIODE APRIL 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. adalah tipe penelitian deskriptif, dengan pendekatan kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. bidang videography dan cinematography. Videography dan Cinematography ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

Riset Data Analisis Program TV

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

CREATIVE THINKING. Merancang Produksi Program Acara TV : News. Drs. Moh. Hafizni, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Penyiaran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

Operasional Stasiun Penyiaran

Desain Program Informasi Pendidikan TV Edukasi Tahun 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan Televisi Siaran Analog pada pita Ultra High Frequency dan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

Operasional Stasiun Penyiaran

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Sudirman Kav.32 Jakarta, memulai siaran percobaannya pada tanggal 25 November

Transkripsi:

MODUL PERKULIAHAN Operasional Stasiun Penyiaran Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK10230 ANDI FACHRUDIN, MSI. penerbit Modul Studi 07 Abstract Petunjuk Penggunaan Template Modul Standar untuk digunakan dalam modul perkuliahan Universitas Mercu Buana Kompetensi Penyusun dapat menerapkan dan menggunakan template modul standar untuk modul-modul yang akan dipergunakannya

Divisi Produksi Berita (News) Divisi news atau direktorat pemberitaan memiliki ruang lingkup kerja yang khusus terpisahkan dengan divisi lainnya. News Division Head merupakan anggota dewan direksi yang mendapatkan akses langsung ke komisaris hingga stakeholder perusahaan. Karena divisi news memproduksi program berita/spesial program yang aktualitasnya sangat diperhitungkan, maka struktur dan sifatnya membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat. Divisi news dipimpin oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) atau Penanggungjawab Redaksi. Pemred harus mempertanggungjawabkan jalannya semua instrumen dalam satu kali masa liputan hingga edisi program disiarkan. Bertanggungjawab terhadap keberhasilan dan kegagalan sebuah pemberitaan, baik dari sisi hukum atau lainnya. Ia harus menguasai semua teknis dan non-teknis pemberitaan, gaya, jenis dan metode bagaimana menjadikan sebuah berita/program layak jual atau layak tayang. Berdasarkan standar operasional prosedur dari divisi news pada beberapa stasiun televisi, maka tugas dan fungsi news division yang memiliki keseragaman pada umumnya adalah sebagai berikut; Tugas: Menjabarkan visi, misi, kebijakan umum, kebijakan penyiaran, kebijakan pengembangan kelembagaan dan sumber daya dibidang siaran berita serta pendokumentasian materi berita. Fungsi: 1. Menentukan kebijakan dan membuat keputusan pada semua cakupan divisi pemberitaan dan penyajian siaran berita. 2. Bertanggung jawab atas terselenggaranya siaran berita sesuai dengan waktu, durasi, dan kejadian hari itu berdasarkan editorial TV. 3. Bertanggung jawab atas tercapainya target rating dan audience share program berita. 4. Mengkoordinir munculnya berita-berita yang original. 5. Melaksanakan pendokumentasian dan pemeliharaan dokumen siaran berita. Pemimpin Redaksi bertanggung jawab atas seluruh operasional news department yang dijabarkan pada tugas dan fungsinya tersebut diatas. Wewenangnya meliputi; menentukan kebijakan redaksi, mengawasi seluruh kegiatan di newsroom, mengkoordinasikan seluruh jabatan terkait operasional redaksi, menentukan siapa menjabat apa, membuka jaringan yang luas terhadap institusi strategis untuk kepentingan perusahaan dan menyusun anggaran tahunan kegiatan redaksi/newsroom. Sedangkan Wakil Pemimpin Redaksi merupakan tangan kanan Pemred. Wakil Pemred menjalankan tugas-tugas yang ditentukan serta atas mandat langsung dari Pemimpin Redaksi. Tidak semua newsroom stasiun televisi mempunyai Wakil Pemimpin Redaksi. Keberadaannya dibutuhkan oleh 2

stasiun televisi bersiaran nasional atau stasiun televisi berformat berita yang intensitas produk beritanya tinggi serta memiliki brand image yang kuat. Divisi news merupakan organisasi yang bergerak dinamis melalui perencanaan dan strategi organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam perencanaan harus diputuskan apa yang harus dilakukan, kapan dilakukan dan siapa yang melakukannya. Tujuan organisasi newsroom adalah membuat program berita atau newscast. Untuk mencapai tujuan tersebut, organisasi newsroom harus membuat rencana kegiatan. Penyusunan rencana kegiatan tersebut dilakukan dalam rapat-rapat redaksi. Ada beberapa macam rapat redaksi di newsroom televisi yaitu; rapat harian, rapat mingguan, rapat tahunan dan rapat khusus. 1. Rapat Harian. 2. Rapat Mingguan. 3. Rapat Tahunan. 4. Rapat Khusus Departemen Riset Berita dan Perpustakaan Operasional kegiatan divisi news harus menghasilkan output program-program berita yang kredibel sekaligus berkualitas. Program berita merupakan program yang memiliki unsur baru, penting dan bermanfaat bagi manusia. Keberhasilan redaksi televisi menyajikan berita yang memiliki unsur-unsur berita tak pernah luput dari peran riset yang terukur dan sistematis. Kemasan program berita juga harus dinamis, kaya akan visual dengan estetika yang memadai, hal tersebut dapat terpenuhi bila disupport dengan archive yang memiliki teknologi digital untuk dokumentasi visual yang komprehensif. Seksi Riset Berita Secara umum, riset dapat dirumuskan sebagai pencarian pengetahuan atau setiap penyelidikan sistematis terhadap fakta-fakta yang ada. Riset adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan menerjemahkan informasi atau data secara sistematis, untuk menambah pemahaman kita terhadap suatu fenomena tertentu yang menarik perhatian kita. Dilihat dari jenis data yang diolah, ada dua jenis riset : 1. Riset primer yaitu mengumpulkan data yang sebelumnya tidak ada. Data itu, misalnya, dikumpulkan dari subyek riset dan hasil eksperimen. 2. Riset sekunder yaitu merangkum, membandingkan, dan atau mensintesiskan hasil riset yang sudah ada. Artinya, riset sekunder itu memanfaatkan hasil riset primer. Adapun tugas dari seksi riset berita yakni sebagai berikut : riset rating (research creative development) dan riset informasi dan data dari media massa seperti; suratkabar, 3

majalah, brosur, buku, media on line/situs web, portal, blog, siaran pers, dan lain sebagainya. Seksi Kepustakaan Seksi kepustakaan berita memiliki ruang lingkup kegiatan pada sistem pengelolaan master shooting dan master edit, yang berkaitan untuk mendukung kelancaran operasional redaksi/newsroom serta dapat memberikan informasi data-data audio visual yang akurat sehingga memperkaya inovasi karya jurnalistik televisi. Keberadaan archive berita yang professional akan memudahkan para jurnalis menganalisis setiap yang isu berkembang. Adapun tugas dari seksi kepustakaan berita yakni sebagai berikut : 1. Mengelola dan menyimpan seluruh materi liputan berita redaksi yang berasal dari master shooting dan master edit. 2. Memproses sistem tapeless seluruh materi liputan berita redaksi melalui proses transisi sistem analog ke sistem digital. Manajemen Kepustakaan Audio Visual TV Manajemen kepustakaan audio visual televisi adalah sistem aktivitas kepustakaan audio visual untuk operasional stasiun televisi dengan atau melalui tenaga kepustakaan secara efisien untuk mencapai tujaun kepustakaan. Sistem aktivitas adalah apa yang dilakukan oleh kepustakaan untuk mencapai tujuan kepustakaan. Adapun jenis aktivitas kepustakaan audio visual televisi antara lain : 1. Akuisisi bahan pustaka audio visual televisi berupa; pita magnetis, optic, memory card, SD card, express card, citidisk HD, eksternal hardisk. 2. Prosesing bahan pustaka audio visual termasuk katalogisasi dan klasifikasi. 3. Penyimpanan dan penelusuran (retrieval) bahan pustaka audio visual. 4. Pengaturan koleksi audio visual perpustakaan. 5. Layanan sirkulasi bahan pustaka audio visual. News Library Analog Stasiun televisi yang berdiri sebelum tahun 2010 tentu memiliki kepustakaan audio visual berita yang analog. Salah satu fungsinya melakukan pendokumentasian dan pemeliharaan dokumen program berita. Media pita magnetis memerlukan penanganan dan pemeliharaan khusus seperti; suhu, kelembaban, terhindar jamur dan cara meletakkannya agar pita tidak lengket. News Library Digital Operasional divisi news sejak tahun 2010 di Indonesia, sebagai besar telah menggunakan media perekam digital untuk peliputan berupa memory card. Media perekam dengan memory card sesuai dengan jenis kamera yang digunakan dalam proses pengambilan gambar seperti : Memory Card P2 maka camcorder Panasonic P2, SD Card maka camcorder Sony atau Express Card dengan variasi kapasitas memori 16 Gigabyte dan 32 4

Gigabyte. Sedangkan produksi atau liputan durasi panjang digunakan Citidisk HD, yaitu camcorder yang dilengkapi dengan eksternal hardisk. Departemen Pelayanan Berita Perencanaan atau proses praproduksi dalam redaksional departemen berita meliputi proyeksi liputan. Didalamnya berisi perencanaan peliputan baik di Jakarta, didaerah maupun diluar negeri sesuai dengan cakupan siarannya. Dewan redaksi departmen berita dipusat, setelah penayangan acara berita selalu dilaksanakan rapat perencanaan sebelum melakukan peliputan untuk esok harinya atau yang lebih dikenal dengan proyeksi. Rapat proyeksi wajib diikuti oleh eksekutif produser, produser, pengarah acara/sutradara, reporter, juru kamera, koordinator liputan, dan koordinator daerah. Tahap awal redaksi melakukan evaluasi terhadap tayangan berita yang baru saja berlangsung, menganalisa apakah terjadi kesalahan atau tidak pada siaran berita tersebut. Setelah evaluasi selesai, para anggota rapat memberikan usul/ide/gagasan berdasarkan pengamatan dan fungsi profesi masing-masing tentang bahan liputan untuk keesokan harinya. Biasanya usulan berita tersebut bersifat berita yang sedang hangat-hangatnya dan berita softnews/features. Beragam usulan berita tadi dibahas serta dikaji hingga akhirnya diputuskan akan di follow up atau disetujui untuk dilakukan peliputan dengan pertimbangan memiliki nilai berita yang kuat dan menarik. Koordinator Liputan (Korlip) Koordinator liputan bertanggung jawab memantau isu-isu yang sedang berkembang dan menentukan berita apa yang harus diliput oleh seorang reporter dan juru kamera. Secara lebih jelas lagi tugas dan tanggung jawab jabatan koordinator liputan adalah : 1. Menangani buku harian news room yang berisi catatan peristiwa-peristiwa penting yang sedang terjadi dan akan terjadi serta terus mengupdatenya. 2. Mengusulkan rencana liputan harian. 3. Menentukan pasangan reporter dan kamerawan untuk sebuah liputan berita. Koordinator Daerah (Korda) Koordinator daerah bertanggung jawab memantau perkembangan isu yang terjadi di daerah dan mengarahkan kegiatan liputan di daerah. Tanggung jawab koordinator daerah pada dasarnya sama dengan koordinator liputan. Bedanya; wilayah liputan korlip meliputi kota di mana kantor pusat stasiun televisi berada dan sekitarnya, sedangkan wilayah korda di luar wilayah liputan korlip. Secara lebih jelas lagi tugas dan tanggung jawab jabatan koordinator daerah adalah : 1. Menangani pengelolaan peliputan berita oleh kontributor atau koresponden daerah. 5

2. Memastikan ketersediaan siaran berita dari stasiun/biro daerah dalam kelancaran kegiatan operasional divisi news. 3. Menjadi pengambil keputusan untuk pemilihan topik berita, wawancara, program acara khusus yang berasal dari daerah. Departemen Produksi Berita Seksi Berita Seksi berita atau manajer produksi berita memiliki tugas dan tanggungjawab merencanakan dan mempersiapkan program news buletin yang akan tayang setiap hari dengan frekuensi tiga sampai empat kali sehari serta liputan khusus. Adapun job description dari setiap jabatan struktural, editorial dan produksi yang terdapat dalam struktur organisasi seksi berita antara lain sebagai berikut : 1. Manajer Produksi merupakan tangan kanan Pemimpin Redaksi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi berita televisi, mekanisme dan aktivitas kerja redaksi sehari-harinya. 2. Produser Eksekutif bertanggung jawab atas segala kegiatan produksi news bulletin/ newscast atau program berita televisi selama on duty. 3. Produser bertanggung jawab atas isi news buletin/newscast atau program berita, baik skrip, gambar, grafik, dan durasi tiap-tiap berita. 4. Pembaca Berita/Penyiar/Presenter (News Anchor) memiliki tanggung jawab mengantarkan atau membacakan berita. 5. Program director atau pengarah acara bertanggung jawab dan memimpin program berita, baik siaran langsung/live atau siaran tunda/taping. 6. Reporter bertanggung jawab mengusulkan gagasan berita dan melakukan liputan. Sebagaimana dalam setiap redaksi atau divisi news, reporter merupakan bagian bawah/terujung dalam struktur organisasinya namun memegang peranan yang sangat penting. 7. Produser Lapangan (Field Produser) bertanggungjawab memimpin tim liputan di lapangan, terutama untuk siaran langsung atau live report. 8. News Writer bertanggung jawab menulis skrip yang tidak menjadi tanggung jawab produser, anchor, atau reporter. Seksi Current Affairs Current Affairs Programme merupakan program berita yang sedang terjadi (menggandung kekinian) atau berlangsung. Pengertian Program Current Affairs adalah program tentang peristiwa-peristiwa yang sedang atau masih berlangsung sebagai pelengkap dari berita aktual yang sebelumnya disiarkan, durasi 10 60. Bentuknya bisa 6

berupa penyajian laporan yang secara panjang lebar dan mendalam (in length and in depth report), dialog, dan talkshow berita. Program ini lebih detail mengupas analisa dan latar belakang berita tersebut. Seksi current affairs memiliki tugas juga, dalam memproduksi program Talk show news, magazine news, dan investigasi. Program talk show news adalah program dialog yang khusus ditayangkan untuk memperkuat keberadaan hardnews sebelumnya. Setiap isu hangat yang menjadi headlines news atau editorial dari redaksi berita stasiun televisi akan menarik untuk dibahas secara panjang lebar. Talk show news juga harus mengikuti kaedah dari hardnews; Accuracy + Balance + Clarity = Credible, yaitu mampu menghadirkan setiap narasumber yang kridibel, berwawasan luas, dan memiliki kemampuan berargumentasi sangat baik. Seksi current affairs memiliki ruang lingkup kegiatan merencanakan dan mempersiapkan program dialog singkat, talkshow, magazine dan investigasi yang akan tayang setiap hari dengan frekuensi dua sampai tiga kali sehari serta liputan khusus. Adapun tugas dan tanggung jawab dari seksi current affairs antara lain sebagai berikut : 1. Menyusun rencana anggaran tahunan bagian produksi current affairs, sebagai masukan kepada Pemimpin Redaksi. 2. Memimpin rapat redaksi setiap hari serta bertanggungjawab terhadap isi dan kualitas program current affairs. 3. Menentukan kebijakan siaran program current affairs sehari-hari serta memberikan arahan kepada semua tim redaksi tentang current affairs yang akan dimuat pada setiap program. Termasuk melakukan koordinasi dengan redaksi/executive produser terkait perkembangan isu yang menarik perhatian penonton. 7

Daftar Pustaka Fachruddin, Andi. 2010. Dasar-dasar Penyiaran, Jakarta: Kencana Prenada Media. Fachruddin, Andi.. Dasar-dasar Produksi, Jakarta: Kencana Prenada Media. Fachruddin, Andi. 2016. Manajemen Pertelevisian Modern, Yogyakarta: Andi Offset. 8