PENDAHULUAN. The Need of Quality Assurance in Lesson Study. Hikmat *) Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP DAN PRINSIP-PRINSIP LESSON STUDY

ABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MATA PELAJARAN IPA BERBASIS MGMP SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN LEARNING COMMUNITY.

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI LESSON STUDY

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL GURU PENDIDIKAN IPA MELALUI LESSON STUDY

IMPLEMENTASI LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KINERJA DOSEN PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

An experienced lesson study based on school at SMPN 4 Sumedang. Educated Year 2007/2008. (Created by: Encum Sumiaty, Mathematic Education FPMIPA UPI)

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MELALUI LESSON STUDY. Oleh :

Pengalaman FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta dalam Pendampingan Lesson Study di SMP/MTs Kabupaten Bantul

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

LESSON STUDY IN INDONESIA: INTROSPECT AND PROSPECT. Ari Widodo

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

1. Pedahuluan Lesson study 2. Profesionalisme Guru

REFORMASI SEKOLAH MELALUI LESSON STUDY

SEKILAS TENTANG LESSON STUDY

PROFIL KINERJA GURU IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP WILAYAH TOMO KAB. SUMEDANG. Abstrak

Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd

LESSON STUDY DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

KINERJA GURU FISIKA DALAM MEMPERSIAPKAN DAN MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY DI KABUPATEN SUMEDANG

EVALUASI DAMPAK KEGIATAN LESSON STUDY PADA KEMAMPUAN GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP DI KABUPATEN SUMEDANG

JUDUL MAKALAH ANALISIS KEMAMPUAN MERENCANAKAN, MENGIMPLEMENTASIKAN DAN MEREFLEKSI PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

Bab 2 Sejarah Perkembangan Lesson Study

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU DAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SEKOLAH MELALUI LESSON STUDY

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

PROGRAM KEMITRAAN UPI KAMPUS TASIKMALAYA MELALUI LESSON STUDY UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL

LESSON STUDI SEBAGAI INOVASI UNTUK PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN. Oleh : Dindin Abdul Muiz Lidinillah

PROFIL KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPA-FISIKA SMP DAN MTs DI WILAYAH PASEH KABUPATEN SUMEDANG MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY BERBASIS MGMP

Miftahul Ayu et al., Pembentukan Karakter Konsisten dan Teliti Siswa SMP...

Lesson Study Sebagai Salah Satu Strategi Peningkatan Profesionalisme Guru

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan untuk perbaikan. Dimana guru tidak lagi menjadi pusat informasi

DESKRIPSI PELAKSANAAN PENGGABUNGAN LS DAN PTK OLEH MAHASISWA PROGRAM SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN MELALUI JALUR PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK DAN RINGKASAN MAKALAH KONASPI VI SUBTEMA DAN TOPIK: E. INOVASI PENDIDIKAN: INOVASI PEMBELAJARAN DAN ASESMEN JUDUL:

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI PENDAMPINGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMAN 2 LEMBAR

LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN GURU

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMP NEGERI 1 KALIANGET

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR GURU-GURU SD MELALUI LESSON STUDY. Oleh : Dr. phil. Ari Widodo, M.Ed.

UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA TOPIK GERAK LURUS BERATURAN BERBASIS LESSON STUDY DI SMPN 3 TANJUNGSARI

LESSON STUDY: BELAJAR DARI, TENTANG, DAN UNTUK PEMBELAJARAN

DESIMINASI HASIL HIBAH LESSON STUDY UNTUK PEMBINAAN PROFESIONALITAS GURU

Lesson Study dapat Diiplementasikan dalam Mata Pelajaran Bukan-MIPA. Oleh: Yosaphat Sumardi dan Ariswan FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI PADA PROGRAM LATIHAN PROFESI (PLP) DI SMAN 14 BANDUNG

PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF PADA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

Workshop LS Kepala Sekolah Yapen 1

OPTIMALISASI PEMBINAAN LESSON STUDY BERDASARKAN KESULITAN YANG DIHADAPI GURU KELOMPOK MGMP SMPN 5 SUMEDANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Unnes Physics Education Journal

Jurnal Scientia Indonesia

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU KIMIA MELALUI PELATIHAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DI BANYUWANGI

LESSON STUDY MENUMBUHKAN MASYARAKAT PEMBELAJAR PESERTA MGMP MATEMATIKA DI WILAYAH JATINANGOR DAN CIMANGGUNG. Oleh : Entit Puspita 1

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

PEMBINAAN PROFESIONALISME CALON PENDIDIK MELALUI MICROTEACHING BERBASIS LESSON STUDY

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

MEMBANGUN KOLEGIALITAS CALON GURU IPS MELALUI LESSON STUDY

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam upaya membantu siswa untuk mencapai tujuan, maka guru harus

Membangun Komunitas Belajar Bagi Guru Matematika Melalui Lesson Study

Optimization PLP student competencies through the Lesson Study Program in High School Pilot UPI

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

Irmawati Liliana Kusuma Dewi UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

Strategi Peningkatan Kemampuan Profesional Guru melalui Lesson Study

Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior

UNIT 7 : PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP

Laporan Workshop: 6 7 Mei 2004 di FMIPA UNY ==========================================

plan, do, dan see. Adapun sasaran utamanya adalah proses kerjasama

TINJAUAN KESIAPAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM IPA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL ILMIAH

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY

LESSON STUDY di KABUPATEN SUMEDANG

PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MIPA MELALUI LESSON STUDY DI KABUPATEN SUMEDANG. Dr. Ida Kaniawati, M.Si. FPMIPA UPI

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

D036 MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN INOVATIF MELALUI LESSON STUDY. Ahmadi 1 1,2,3

kompetensi tersebut karena guru merupakan orang terdepan yang secara langsung

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN KOMPETENSI CALON GURU MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY

DAFTAR PUSTAKA AKDON. (2008). APLIKASI STATISTIKA DAN METODE PENELITIAN UNTUK ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN. BANDUNG: DEWA RUCHI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENYUSUN PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK MELALUI PENDAMPINGAN DAN SUPERVISI MANAJERIAL

KURIKULUM SENI BUDAYA DI SMP NEGERI 5 LUBUK ALUNG: STUDI KASUS PENERAPAN KTSP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

Oleh: Asep Sutiadi 1 1 Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

PELATIHAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DI SMA DARUL ISLAM GRESIK

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA

IbM BAGI GURU MATEMATIKA SMPDI KABUPATEN KENDAL.

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)

PELATIHAN MANAJEMEN LABORATORIUM UNTUK PENGELOLA LABORATORIUM IPA TINGKAT SMA DI KABUPATEN BOJONEGORO

LSBS Di SMAN 9 BANDUNG. Oleh: Tati Hermawati

456 Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan SAINS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, 16 Maret 2014

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PERACANGAN SISTEM MANAJEMEN MUTU STMIK MARDIRA INDONESIA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan dan oleh karena guru sendiri wajib memiliki

PERANAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURUIPS SMP DI KOTA PADANG ABSTRACT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

Transkripsi:

The Need of Quality Assurance in Lesson Study Hikmat *) *) Department of Physics Education, Indonesian University of Education. E-mail: hikmat@upi.edu Abstract Lesson study has grown in Indonesia since last 2 years. Now, Lesson study has promoted by Ministry of National Education as one of teacher professional development program in Indonesia. Many teachers known of lesson study, expecially for participants of teacher professional training (PLPG) in Bandung. Lesson study has to be one of the lesson of this training. Lesson study as a system of teacher professional development program must have a standard operation in order to be a good system. By the standard operation we able to assurance the quality, the process and the impact of lesson study. Without it, lesson study can differ from one place to others. Every people can stated lesson study by their own conception. Some elements that has to be standard as follows ; system and type of training, training s material, the organization, Instructure or facilitator, the activities, evaluation and monitoring method, and so on. Key words: Lesson study, Quality Assurance PENDAHULUAN Tekad untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional telah lama diupayakan oleh berbagai pihak melalui berbagai program dan kebijakan. Salah satunya adalah upyaa peningkatan profesionalisme guru. Sejak bulan januari 2006 Depdiknas RI dan JICA menjalin kerjasama untuk melaksanakan program Peningkatan Mutu Pelatihan Guru Matematika dan IPA SMP yang bernama Strengthening In-Service Teacher Training in Education of Mathematics and Science (SISTTEMS). Sebagai program pembinaaan guru MIPA, ini merupakan alternatif dari berbagai program pembinaan lainnya yang pernah dilaksanakan di Indonesia. 1

Perkembangan lesson study di Indonesia terakhir adalah dengan telah ditandatanganinya kesepakatan diantara tiga rektor Universitas yakni UPI, UNESA dan UM untuk meengimplementasikan Lesson study sebagai sarana pembinaan profesionalisme guru di tiga kota kabupaten, yakni Karawang, Surabaya dan Pasuruan yang dibantu oleh Sampurna Foundation sebagai penyandang dana kegiatan tersebut. Disadari dari awal bahwa untuk sampai ke tujuan memperbaiki hasil pendidikan tentunya diperlukan proses dan waktu yang panjang. Hal ini dikarenakan banyak factor yang berperan dan saling mempengaruhi. Namun demikian untuk mengetahui apakah suatu tindakan sudah berada di jalur yang tepat atau sejauhmana jaminan bahwa tindakan yang dilakukan bisa member hasil positif penting diupayakan. Disinilah perlu adanya penjaminan mutu (quality assurance). Penjaminan mutu adalah seluruh rencana dan tindakan sistematis yang penting untuk menyediakan kepercayaan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dari kualitas (Elliot, 1993). Kebutuhan ini merupakan refleksi dari kebutuhan pelanggan atau pemakai jasa. Menurut Gryna (1988), penjaminan mutu merupakan kegiatan untuk memberikan bukti-bukti untuk membangun kepercayaan bahwa kualitas dapat berfungsi secara efektif (Pike dan Barnes, 1996). Sementara itu Cartin (1999:312) memberikan definisi penjaminan mutu sebagai berikut: Quality Assurance is all planned and systematic activities implemented within the quality system that can be demonstrated to provided confidence that a product or service will fulfill requirements for quality. Menurut Yorke (1997), tujuan penjaminan (Assurace) terhadap mutu adalah: 1. Membantu perbaikan dan peningkatan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui praktek yang terbaik dan mau mengadakan inovasi. 2

2. Memudahkan untuk mendapatkan bantuan atau sokongan baik dana maupun fasilitas dari lembaga yang mau mensponsori. 3. Menyediakan informasi pada masyarakat sesuai sasaran dan waktu secara konsisten, dan bila mungkin, membandingkan standar yang yang telah dicapai dengan standar pesaing. 4. Menjamin tidak akan adanya hal-hal yang tidak dikehendaki. Selain itu tujuan adanya penjaminan mutu adalah agar dapat memuaskan berbagai pihak yang terkait didalamnya, sehingga dapat berhasil mencapai sasaran masingmasing. Mekanisme penjaminan mutu yang digunakan juga harus dapat menghentikan perubahan, bila dinilai perubahan yang terjadi menuju kearah penurunan atau kemunduran. Demikian halnya dengan program SISTTEMS, sejauhmana program ini dapat memberi jaminan hasil yang positif, perlu diketahui. Salah satu indikator adalah dengan melihat bagaimana system ini dibangun. Salah satu elemen suatu system yang baik adalah ada tidaknya standar baku yang dijaminkan. Untuk itu perlu dikaji unsurunsur apa sajakah pada program Pembinaan guru berbasis lesson study ini yang penting distandarisasi. Mengapa hal ini penting? Karena untuk memberi jaminan kepada stackholders seberapa yakin dengan dilaksanakannya program ini akan memberi dampak yang sesuai diharapkan. METODE KAJIAN Untuk membahas permasalahan diatas maka dilakukan metode kajian sebagai berikut: 1. Melalui kajian dokumentatif tentang konsep lesson study dan penjaminan mutu melalui berbagai sumber tertulis, baik cetakan maupun bersifat elektronik. 3

2. Melakukan kajian terhadap berbagai dokumen hasil observasi, monitoring, maupun berbagai laporan pelaksanaan lesson study di beberapa tempat yang sudah melaksanakan. 3. Melakukan kajian terhadap berbagai dokumen hasil-hasil pelaksanaan lesson study baik yang tertulis maupun rekaman-rekaman suara dan video. Selanjutnya dianalisis dan dibuat berbagai resume untuk menjawab permasalahan diatas. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Seperti dituliskan di buku pedoman lesson study, tujuan program SISTTEMS ini adalah menerapkan Lesson study sebagai kegiatan inti dalam pembinaan profesi guru baik di MGMP maupun di Sekolah. Harapan lain tentunya dengan meningkatnya kemampuan guru diharapkan mampu membantu para siswa dapat belajar lebih baik, yang pada akhirnya mencapai hasil belajar yang lebih baik. Kegiatan ini tentunya sangat mendukung implementasi UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen agar meningkatnya kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Artinya, dalam lesson study memang memungkinkan dilakukan kajian terhadap berbagai jenis model, metode atau pendekatan pembelajaran. Malahan penelitian pun dimungkinkan. Tapi semua itu harus bermuara kepada arah kajian, atau peningkatan yang berkelanjutan dari mutu pembelajaran, baik bagi guru model juga untuk seluruh komunitas peserta lesson study. Dari beberapa catatan laporan pertemuan atau beberapa artikel sering terungkap bahwa lesson study dipandang sebagai model pembelajaran baru, atau metoda pembelajaran baru atau suatu model penelitian tindakan kelas. Hal ini tentunya akan membuat sikap dan tindakan orang dalam berlesson study berbeda. Karena itu penting dibuat panduan baku lesson study. Pada tahap implementasi lesson study, di beberapa tempat kadang pengawas atau kepala sekolah selalu hadir dan aktif, tapi di beberapa tempat lainnya ada kepala sekolah maupun pengawas jarang bisa menghadiri atau mendelegasikan kepada pimpinan lain atau kepada fasilitator. Padahal peran kepala sekolah sebagai manager maupun pembina para guru 4

sangatlah diperlukan. Untuk itu perlu dirumuskan standar baku kedudukan dan peran kepala sekolah maupun pengawas dalam lesson study. Pada saat tahap Plan, di beberapa tempat dilakukan pengidenfikasian masalah-masalah pembelajaran dari pengalaman sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan rencana pembelajaran, pengembangan bahan dan perangkat pembelajaran, ujicoba (peer teaching) dan penentuan guru model. Namun ada perbedaan yang terjadi antara satu tempat dengan tempat lainnya, yaitu peran dosen mitra. Ada dosen mitra yang memandang bahwa produk RPP harus murni dari hasil musyawarah para guru, sehingga ia hanya berperan sedikit memberi arahan maupun sumbangan pikirannya. Tapi ada dosen mitra lain, yang seolah-olah ia sudah berbekal model yang akan dicobakan, dan para guru hanya berperan sebagai implementator di kelas. Variasi lain adalah di beberapa tempat aktivitas plan dilakukan lengkap sampai ujicoba model dalam peer teaching, tapi di tempat lain hanya sampai merumuskan RPP yang akan disempurnakan sendiri oleh calon guru model. Perbedaan ini tentunya penting dikurangi dengan adanya contoh dan panduan tertulis. Saat observasi, sering menjadi kritikan para ekspert dari Jepang bahwa observer kita masih sulit untuk bisa konsentrasi, fokus terhadap apa yang diamati, tidak keluar masuk ruangan, tidak ngobrol atau tidak menginterfensi KBM. Karena di saat-saat implementasi pembelajaran hal-hal tersebut masih terjadi, walaupun frekuensinya saat ini semakin kecil. Format panduan observasi beberapa kali mengalami perubahan. Semula tiga aspek yang harus menjadi fokus pengamatan yaitu, kapan siswa mulai belajar, kapan siswa berhenti belajar, dan apa manfaat yang diperoleh dari pembelajaran. Sasaran pengamatan diarahkan ke seluruh siswa, sehingga mampu mengamati siswa mana yang berhenti atau terganggu proses belajarnya. Namun dalam pelaksanaan, sering observer belum mampu secara jeli mengamatinya, sehingga di beberapa tempat muncul vasiasi strategi pengamatan melalui pembagian kelompok siswa mana yang menjadi objek pengamatan, biasanya kelompok siswa yang terdekat ke observer. Perkembangan selanjutnya objek pengamatan lebih difokuskan pada empat aspek yaitu, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan bahan ajar, dan apa yang bisa dipelajari dari pembelajaran yang diamati. Perbedaan-perbedaan ini tentunya akan membingungkan bagi peserta yang baru mempelajari 5

lesson study. Karena itu dalam hal teknik dan strategi observasi pun penting untuk dibuatkan panduan dan standarisasinya. Tahap refleksi adalah tahap penting dalam lesson study karena pada tahap inilah proses belajar dari pembelajaran ini dilakukan. Pada tahap ini setiap observer akan mengutarakan berbagai temuan serta analisisnya sehingga diharapkan dalam tindak lanjutnya akan menghasilkan pembelajaran yang akan semakin baik. Pada pelaksaan refleksi ditemukan ada beberapa perbedaan yang terjadi. Di salah satu tempat yang melaksanaan Lesson Study berbasis Sekolah, bahwa observer diperkenankan untuk mengomentari langsung terhadap tindakan guru, karena menurut fasilitator dan pandangan kepala sekolahnya bahwa guruguru disekolah tersebut sudah memiliki budaya dan kekebalan terhadap kritik. Sehingga menurut mereka hal tersebut tidak menjadi masalah, malahan akan lebih jelas dan kongkrit. Namun di rambu-rambu sebelumnya justru hal ini sangat diwanti-wanti dijaga agar tidak merusak atmosfer kebersamaan dan jurang perbedaan senioritas, maupun kepakaran. sehingga objek pengamatan harus berfokus kepada siswa. Isi yang disampaikan dalam refleksi, sering menjadi kritikan ekspert, kita sudah cukup jeli dalam melihat berbagai kekurangan yang terjadi di kelas, tapi solusinya jarang tergali. Ini mungkin yang perlu terus ditingkatkan dan dicarikan bentuk-bentuk upaya yang bisa dilakukan. Perbedaan ini tentunya perlu dihindari agar perjalanan lesson study kedepan lebih baik. Selain hal-hal teknis diatas, sementara ini orang awam masih bertanya-tanya untuk menjadi ahli dalam berlesson study itu harus mengikuti pelatihan seperti apa sih? Berapa lama?. Jika suatu sekolah ingin menyelenggarakannya, siapakah yang dapat diundang sebagai ahli? Kegiatan apa yang perlu dialakukan untuk persiapannya? Sarana apa yang harus disediakan? Berapakah biaya yang harus dikeluarkan sekolah?, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya yang menggambarkan dibutuhkannya panduan dan pedoman yang baku. KESIMPULAN Untuk berlangsungnya lesson study yang akan memberikan jaminan keberhasilan terhadap perbaikan mutu pendidik dan pembelajaran diperlukan adanya panduan baku dan 6

standarisasi. Adapun aspek-aspek penting yang perlu dibakukan meliputi pedoman pelaksanaan, organisasi pelaksana, dan sistem evaluasi. Semua itu perlu diwujudkan dalam Quality Assurance Lesson Study. DAFTAR KEPUSTAKAAN Ermina, K.S (2007). Peran Kepala Sekolah Pada Pelaksanaan Lesson Study. Makalah Forum MGMP ke-2. Hendrawan, Eem (2007). Program Sisttems di Kabupaten Sumedang. Tidak diterbitkan. Indonesia (2005). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Indonesia (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional Kusdijantono, Timbul (2007). Supervisi dalam Penerapan Lesson Study. Tidak diterbitkan Saito, E., Harun, I., Kuboki, I. and Tachibana, H. (2006). Indonesian Lesson Study in Practice: Case Study of Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project. Journal of In-service Education. 32 (2): 171-184. Saito, E., Sumar, H., Harun, I., Ibrohim, Kuboki, I., and Tachibana, H. (2006). Development of School-Based In-Service Training Under an Indonesian Mathematics and Science Teacher Education Project. Improving School. 9 (1): 47-59. Sumar H, dkk (2007). Pedoman Lesson Study, FPMIPA UPI. --------- (2005). Pembinaan Profesionalisme Tenaga Pengajar. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. Tuti Sugiarti (2007). Sekilas Pengalaman Lesson Study Berbasis MGMP di Kabupaten Sumedang. Tidak diterbitkan 7

8