EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN KARAKTERISTIK FISIK DAN PELEPASAN MELOKSIKAM DARI BASIS HIDROKSIPROPILMETIL SELULOSA, CARBOPOL, DAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA

PENGARUH KADAR POLIETILEN GLIKOL (PEG) 400 TERHADAP PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH TYPE MATRIKS

Puspitasari, et al, Optimasi Hidroksipropil Metilselulosa dan Carbopol terhadap...

OPTIMASI CMC NA SEBAGAI MATRIKS DAN MENTHOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI PROPRANOLOL HCL DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN SISTEM MATRIK KOMBINASI MENGGUNAKAN POLIMER ETIL SELULOSE DAN PVP K 30

OPTIMASI KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUM SEBAGAI MATRIKS DAN TWEEN 60 SEBAGAI ENHANCER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH GLISERIN TERHADAP LAJU PELEPASAN MELOKSIKAM DARI BASIS GEL CARBOPOL SECARA IN VITRO

PENGARUH HPMC DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP TRANSPOR TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCl DALAM SEDIAAN MATRIKS PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

RIFDA AMALIA

OPTIMASI HPMC SEBAGAI MATRIKS DAN MENTHOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI PROPRANOLOL HCL DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL

1. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan kurva baku... 35

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH EUDRAGIT RL-100 DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP TRANSPORT TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCL DALAM MATRIKS SEDIAAN PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

tanpa tenaga ahli, lebih mudah dibawa, tanpa takut pecah (Lecithia et al, 2007). Sediaan transdermal lebih baik digunakan untuk terapi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketoprofen [(3-benzophenyl)-propionic acid] adalah turunan asam

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

Penghantaran obat secara transdermal dibuat dalam bentuk patch. Dimana patch terdiri dari berbagai komponen, namun komponen yang paling penting dari

PENGARUH HPMC DAN GLISEROL TERHADAP TRANSPOR TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCl DALAM SEDIAAN MATRIKS PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

sehingga mebutuhkan frekuensi pemberian dosis yang cukup tinggi. Penelitian sebelumnya oleh Chien (1989) mengenai perbandingan antara nilai

PENGARUH PENAMBAHAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP KELARUTAN KETOPROFEN DALAM SEDIAAN GEL REKTAL SILVYA SUWANDANI

MATRIKS DENGAN KOMBINASI POLIMER POLIVINIL ALKOHOL DAN ETIL SELULOSA SERTA PENINGKAT PENETRASI PEG

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Gambar. Daftar Lampiran. Intisari... BAB I. PENDAHULUAN..1. A. Latar Belakang.1. B. Perumusan Masalah.

OPTIMASI POLIVINILPIROLIDON DAN CARBOPOL PADA SEDIAAN PATCH DISPERSI PADAT PIROKSIKAM

diperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.

PENGARUH NATRIUM LAURIL SULFAT SEBAGAI SURFAKTAN PADA DISOLUSI KETOPROFEN DALAM SEDIAAN REKTAL GEL DENGAN GELLING AGENT HPMC

PENGARUH NATRIUM LAURIL SULFAT TERHADAP PENETRASI NATRIUM DIKLOFENAK DALAM GEL CARBOPOL MELALUI KULIT TIKUS SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS AMFIFILIK SECARA INVITRO

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB II. STUDI PUSTAKA

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN A...Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 2 D. Manfaat Penelitian...

FORMULASI DAN UJI PELEPASAN FILM BUCCOADHESIVE ATENOLOL DENGAN POLIMER KARBOMER

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan hayati obat. Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

periode waktu yang terkendali, selain itu sediaan juga harus dapat diangkat dengan mudah setiap saat selama masa pengobatan (Patel et al., 2011).

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

/ ml untuk setiap mg dari dosis oral, yang dicapai dalam waktu 2-3 h. Setelah inhalasi, hanya sekitar 10% -20% dari dosis dihirup mencapai paruparu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

terbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

FORMULASI DAN UJI PELEPASAN FILM BUCCOADHESIVE TERBUTALIN SULFAT DENGAN POLIMER CARBOMER

molekul yang kecil (< 500 Dalton), dan tidak menyebabkan iritasi kulit pada pemakaian topikal (Garala et al, 2009; Ansel, 1990).

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN MAKALAH

OPTIMASI BAHAN POLIMER PEMBENTUK MATRIKS TABLET SUSTAINED RELEASE Na. DIKLOFENAK. Audia Triani Olii, Aztriana

OPTIMASI FORMULA TABLET PARASETAMOL DENGAN KOMBINASI Ac-Di-Sol DAN PVP K-30 MENGGUNAKAN METODE FACTORIAL DESIGN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

PROFIL PELEPASAN IN VITRO IBUPROFEN DALAM BENTUK TABLET LEPAS LAMBAT DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS GUAR GUM PADA BERBAGAI KONSENTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Karakterisasi dan studi disolusi dispersi padat furosemida menggunakan polietilen glikol (PEG), talk dan PEG talk sebagai pembawa dispersi

RONAL SIMANJUNTAK DIFUSI VITAMIN C DARI SEDIAAN GEL DAN KRIM PADA BERBAGAI ph PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

Adikusumo, et al, Optimasi Polimer Hidroksipropil Metilselulosa K-4M dan Carbopol 940..

PENGARUH ASAM OLEAT TERHADAP LAJU DIFUSI GEL PIROKSIKAM BASIS AQUPEC 505 HV IN VITRO

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. vii. DAFTAR ISI.. viii. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL. xiii. DAFTAR LAMPIRAN. xiv. INTISARI.. xv. ABSTRAC.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

BAB I PENDAHULUAN. telah sangat berkembang, salah satunya adalah sediaan transdermal. Dimana sediaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

PENGARUH EUDRAGIT RL-100 DAN GLISEROL TERHADAP TRANSPORT TRANSDERMAL PROPPRANOLOL HCL DALAM MATRIKS SEDIAAN PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT

Gambar 4.1 Hasil Formulasi Nanopartikel Polimer PLGA Sebagai Pembawa Deksametason Natrium Fosfat.

enzim dan ph rendah dalam lambung), mengontrol pelepasan obat dengan mengubah struktur gel dalam respon terhadap lingkungan, seperti ph, suhu,

SKRIPSI SANASHTRIA PRATIWI K Oleh :

FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT TRAMADOL HCl DENGAN MATRIKS METOLOSE 90SH : STUDI EVALUASI SIFAT FISIK DAN PROFIL DISOLUSINYA SKRIPSI

PROFIL PELEPASAN METRONIDAZOL DARI MATRIKS KALSIUM ALGINAT-KITOSAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI NAILUL GHAYAH

Teknik likuisolid merupakan suatu teknik formulasi dengan obat yang tidak terlarut air dilarutkan dalam pelarut non volatile dan menjadi obat dalam

PENGARUH BENTUK SEDIAAN KRIM, GEL, DAN SALEP TERHADAP PENETRASI AMINOFILIN SEBAGAI ANTISELULIT SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN SEL DIFUSI FRANZ

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN KELARUTAN HIDROKLORTIAZIDA DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN TWEEN 60

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

OPTIMASI PERBANDINGAN KONSENTRASI XANTHAN GUM- HPMC K4M SEBAGAI MATRIK TABLET LEPAS LAMBAT IBUPROFEN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

konvensional 150 mg dapat menghambat sekresi asam lambung hingga 5 jam, tetapi kurang dari 10 jam. Dosis alternatif 300 mg dapat meningkatkan

merupakan masalah umum yang menimpa hampir 35% dari populasi umum, khususnya pediatri, geriatri, pasien stroke, penyakit parkinson, gangguan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

FAHMI AZMI FORMULASI DISPERSI PADAT IBUPROFEN MENGGUNAKAN HPMC 6 cps PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

EVALUASI PENGARUH VARIASI KONSENTRASI POLIVINIL ALKOHOL SEBAGAI SURFAKTAN TERHADAP PROFIL PELEPASAN MIKROPARTIKEL DEKSAMETASON MENGGUNAKAN HPLC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

),parakor (P), tetapan sterik Es Taft, tetapan sterik U Charton dan tetapan sterimol Verloop (Siswandono & Susilowati, 2000). Dalam proses perubahan

KATA PENGANTAR. kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-nya penulis dapat

Transkripsi:

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PENGEMBANGAN SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH MELOKSIKAM TIPE MATRIKS DALAM BEBERAPA KOMBINASI POLIMER Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun PENGUSUL Lidya Ameliana, S.Si., Apt.,M.Farm. (0005048005) UNIVERSITAS JEMBER Desember, 2013

PENGEMBANGAN SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH MELOKSIKAM TIPE MATRIKS DALAM BEBERAPA KOMBINASI POLIMER Peneliti : Lidya Ameliana* Sumber Dana : BOPTN 2013 e-mail : lidyaameliana@yahoo.co.id Diseminasi : belum ada *Fakultas Farmasi Universitas Jember ABSTRACT The aims of this research is developing a transdermal formulation of Meloxicam using different polymers PVP-EC and HPMC-EC which would avoid to side effects with oral administration. Propilene glycol is used as cosolvent and Poly ethylene glycol is used as plasticizer. They were evaluated for physicochemical properties such as organoleptic, thickness, weight variation, homogeneity, moisture content and in vitro drug release. The in vitro drug release rate of patch was evaluated using apparatus dissolution with phosphate buffer saline ph 7,4 ± 0,05 as the receptor medium. The studies showed that the meloxicam patch is yellow, dry, and odorless. The weight variation of patch is 535,53 ± 0,666 mg until 574,53 ± 0,404 mg..the patch thickness is 0,224 ± 0,0016 cm until 0,229 ± 0,0010 cm. The patch moisture content is 3,528-7,530. The content uniformity of patch is 97,166 % - 98,2 %. The drug release was increase with moisture content increases. The highest flux of drug release is meloxicam in PVP-EC patch.

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi transdermal meloksikam dengan menggunakan polimer PVP-EC dan HPMC-EC. Propilen glikol digunakan sebagai kosolven dan Polietilen glikol digunakan sebagai plastisizer. Patch melosikam yang dibuat selanjutnya dievaluasi sifat organoleptisnya, thickness, weight variation, homogenitas, moisture content dan uji pelepasan obat secara in vitro dengan menggunakan apparatus disolusi dengan dapar fosfat salin ph 7,4 ± 0,05 sebagai media reseptor. Penelitian menunjukkan bahwa patch meloksikam berwarna kuning, kering, dan tidak berbau. Weight variation patch sebesar 535,53 ± 0,666 mg sampai 574,53 ± 0,404 mg. Thickness-nya adalah 0,224 ± 0,0016 cm sampai 0,229 ± 0,0010 cm. Moisture content patch sebesar 3,528-7,530. Keseragaman kandungan patch adalah 97,166 % - 98,2 %. Pelepasan obat dapat meningkat dengan adanya peningkatan moisture content. Fluks pelepasan tertinggi meloksikam adalah patch meloksikam dengan polimer PVP-EC Kata kunci : meloksikam, patch, PVP,HPMC,EC, fluks

PENGEMBANGAN SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH MELOKSIKAM TIPE MATRIKS DALAM BEBERAPA KOMBINASI POLIMER Peneliti : Lidya Ameliana* Sumber Dana : BOPTN 2013 e-mail : lidyaameliana@yahoo.co.id Diseminasi : belum ada *Fakultas Farmasi Universitas Jember Pendahuluan Penghantaran transdermal merupakan penghantaran obat melalui berbagai lapisan kulit. Dalam perkembangannya, sistem penghantaran ini sering digunakan dalam usaha menyembuhkan suatu penyakit karena memiliki berbagai keuntungan (Ranade and Hollinger, 2004). Keuntungan penghantaran transdermal antara lain mengontrol penghantaran obat, sesuai untuk obat yang memiliki waktu paruh dan indeks terapi kecil, menghindari first pass metabolism serta mencegah iritasi pada saluran pencernaan (Zadeh dan Hasani, 2010). Sistem penghantaran transdermal dapat mencegah obat dari reaksi enzimatis pada dinding saluran cerna (Ranade and Hollinger, 2004). Bahan obat yang dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan transdermal harus memenuhi beberapa syarat diantaranya bahan obat harus memiliki berat molekul yang cukup kecil (<500 Da) (Benson, 2005), dosis pemakaian <20 mg perhari dan memiliki nilai koefisien partisi oktanol/air (log P oct/air ) antara 1 dan 4, t 1 / 2 < 10 jam, bioavaibilitas obat secara oral rendah, indeks terapi sempit (Yadav et al., 2011). Meloksikam merupakan obat antiinflamasi non steroid (AINS) golongan asam enolat turunan oksikam (Sweetman, 2009). Mekanisme kerja meloksikam adalah menghambat sintesis enzim siklooksigenase-2 (COX-2) dan prostaglandin (Jayaprakash et al., 2011). Sifat fisika kimia meloksikam yaitu memiliki koefisien partisi oktanol/air (log P oct/air ) 3,43 dan berat molekul 351,4 (Moffat et al., 2005). Dosis efisien meloksikam peroral paling kecil jika dibandingkan dengan obat AINS lain yaitu sebesar 7,5-15 mg/hari (Sweetman, 2009). Dengan demikian meloksikam dapat diformulasi dalam bentuk sedian transdermal patch.

Pada penelitian ini patch tipe matrix controlled dipilih sebagai sistem pembuatan sediaan patch karena pada umumnya lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan patch dengan sistem membran controlled karena mengalami kemajuan dalam desain (Keleb et al., 2010). Salah satu komponen penting dalam sediaan patch adalah polimer. Polimer yang biasa digunakan dalam pembuatan patch ada dua macam yaitu, polimer yang larut dalam air (hidrofilik) dan polimer yang tidak larut dalam air (hidrofobik). Penggunaan polimer hidrofobik seperti etilselulose (EC) menyebabkan terbentuknya barier sehingga bahan aktif terjebak dalam sediaan yang mengakibatkan bahan aktif tidak mudah dilepaskan dari basisnya sedangkan polimer hidrofilik seperti polivinilpirolidon (PVP) menyebabkan terbentuknya pori-pori sehingga membantu pelepasan bahan aktif dari basisnya sehingga perlu untuk mengkombinasikan antara polimer hidrofobik dengan polimer hidrofilik dalam perbandingan tertentu (Utami, 2006). Pada penelitian ini akan dilakukan pengembangan formula sediaan transdermal patch meloksikam dengan beberapa jenis polimer yaitu etilselulosa (EC)-polivinilpirolidon (PVP), hidroksipropilmetilselulosa (HPMC) - EC, kemudian dibandingkan sifat fisik dan pelepasan meloksikam antar formula tersebut. Untuk melihat stabilitas fisiknya maka sediaan patch disimpan selama 1 bulan dan diuji sifat fisiknya. Pembuatan sediaan patch meloksikam Metode Penelitian Berikut formula patch meloksikam dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Susunan formula Komposisi Fungsi Formula F1 F2 F3 F4 F5 F6 Meloksikam Bahan aktif 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 7,5 PVP K-30 Polimer 57,75 19,25 3,85 - - - Hidrofilik HPMC Polimer Hidrofilik - - - 57,75 19,25 38,5 EC N-22 Polimer 134,75 173,25 154 134,75 173,25 154 Hidrofobik Propilen Glikol Cosolvent 150 150 150 150 150 150 Polietilen Plasticizer 150 150 150 150 150 150 glikol 400 Jumlah 500 500 500 500 500 500 *Total Polimer yang digunakan dalam formula adalah 38,5%

Evaluasi sediaan patch meloksikam Pengujian meliputi bentuk, warna, dan bau patch yang dihasilkan. Uji thickness dilakukan untuk menjamin keseragaman tebal pada setiap sediaan, dengan menggunakan mikrometer sekrup. Selanjutnya dilakukan uji homogenitas menggunakan scanning electron microscopy (SEM), uji keseragaman kandungan meloksikam dalam patch, uji moisture content, dan uji pelepasan meloksikam secara in-vitro dan penentuan nilai fluks pelepasan. Selanjutnya dilakukan uji sifat fisik sediaan patch meloksikam dalam penyimpanan selama 1 Bulan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis One-Way Anova dengan derajat kepercayaan 95%. Analisis dilakukan untuk membandingkan antara data hasil kecepatan pelepasan meloksikam antar formula. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian organoleptis Pengujian meliputi bentuk, warna, dan bau patch yang dihasilkan. Hasil pembuata patch meloksikam dapat dilihat pada gambar 1. Pengujian organoleptis ini dilakukan secara visual. Tabel hasil pengamatan organoleptis dapat dilihat pada tabel 2. (F1) (F2) (F3) (F4) (F5) (F6) Gambar 1 Hasil patch meloksikam yang dibuat pada berbagai formula

Tabel 2 Hasil Pengamatan Organoleptis patch meloksikam Formula Bentuk Warna Bau Konsistensi F1 Patch Kuning Tidak berbau Kering F2 Patch Kuning Tidak berbau Kering F3 Patch Kuning Tidak berbau Kering F4 Patch Kuning Tidak berbau Kering F5 Patch Kuning Tidak berbau Kering F6 Patch Kuning Tidak berbau Kering Thickness dan Weight variation Data thickness sediaan patch meloksikam dapat dilihat pada tabel 3, sedangkan hasil pengamatan weight variation dapat dilihat pada tabel 4 Tabel 3 Thickness Meloksikam Patch Replikasi Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5 Formula 6 1 0,224 0,223 0,226 0,227 0,228 0,224 2 0,226 0,226 0,228 0,229 0,230 0,223 3 0,227 0,224 0,226 0,226 0,229 0,226 Rata Rata ± SD 0,226 ± 0,0016 0,224 ± 0,0016 0,227 ± 0,0012 0,227 ± 0,0016 0,229 ± 0,0010 0,224 ± 0,0016 CV 0,708 % 0,714 % 0,528 % 0,704 % 0,436 % 0,714 % Tabel 4 Hasil pengamatan weight variation patch meloksikam Replikasi Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5 Formula 6 1 548,3 564,4 558,4 575,3 556,2 534,8 2 549,2 563,2 557,8 574,5 555,8 535,7 3 547,8 563,8 559,2 574,8 557,2 536,1 Rata Rata ± SD 548,43 ± 0,709 563,8 ± 0,600 558,46 ± 0,702 574,53 ± 0,404 556,40 ± 0,721 535,53 ± 0,666 CV 0,129 0,106 0,126 0,070 0,130 0,124 Uji Homogenitas Sediaan Patch Meloksikam Pada hasil pengamatan SEM, pada F1,F2, dan F3 terlihat dengan meningkatnya konsentrasi PVP dalam sediaan patch terlihat adanya pori-pori yang semakin lebar (Fridayanti et al., 2011). Sedangkan pada basis dengan HPMC pada F4,F5, dan F6 menunjukkan penambahan polimer HPMC pada meloksikam patch menyebabkan permukaan menjadi tidak merata, hal ini disebabkan karena pembentukan pori-pori pada permukaan matrix yang akan membantu pelepasan meloksikam. Semakin besar jumlah HPMC, pori-pori yang terbentuk lebih besar dan tersebar secara merata di seluruh permukaan patch. (Fridayanti et al., 2011).

Pengaruh Basis terhadap Serapan Meloksikam Berdasarkan hasil pengukuran serapan keenam larutan standar pada panjang gelombang 364 nm, maka diperoleh persamaan garis regresi linier dari kurva baku meloksikam dalam larutan dapar fosfat salin yaitu y = 0,045 X - 0,031 dengan nilai r = 0,998. Didapatkan hasil bahwa basis patch tidak memberi serapan pada panjang gelombang 365 nm, sehingga basis patch tidak mempengaruhi serapan meloksikam. Uji Keseragaman Kandungan Meloksikam dalam Patch Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keseragaman kandungan meloksikam dalam sediaan patch. Sediaan patch yang telah dipreparasi diukur serapannya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 364 nm. Suatu sediaan dikatakan homogen apabila nilai CV tidak melebihi 6%. Hasil pengujian keseragaman kandungan dapat dilihat pada tabel 5 Tabel 5 Hasil Uji Keseragaman Kandungan Patch meloksikam dalam berbagai formula Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 5 Formula 6 Replikasi 1 97,8 96,2 97,4 98,2 % 96,2 % 97,3 % Replikasi 2 98,3 96,8 96,3 97,6 % 97,8 % 97,8 % Replikasi 3 97,4 97,5 97,8 98,8 % 97,5 % 96,7 % Rata Rata ± CV 97,833 ± 0,461 96,833 ± 0,673 97,167 ± 0,079 98,2 ± 0,610 97,166 ± 0,875 97,266 ± 0,566 Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa semua sediaan patch telah memenuhi persyaratan keseragaman kandungan ditetapkan. Pengujian Moisture content Studi fisika kimia moisture content menunjukan stabilitas suatu sediaan patch. Penyerapan air dari polimer yang terdapat dalam patch akan mempengaruhi sifat mekanik dan profil pelepasan obat. Kapasitas penyerapan air dari sediaan patch tergantung dari polimer dan plasticizer yang digunakan. Moisture content, memiliki rentang kurang dari 10 % (Kumar et al., 2012). Perumusan kadar air dalam sediaan patch menunjukkan patch benar-benar stabil dan kering, dengan nilai % moisture content yang rendah akan melindungi bahan aktif dari kontaminasi mikroba (Garala et al., 2009). Pada hasil analisis dengan Anova One Way didapat bahwa F1>F3>F2 yang artinya bahwa F1 yang memiliki kandungan PVP paling besar memiliki % MC yang paling besar, dilanjutkan dengan F3 dan F2 yang kandungan PVP-nya paling kecil.

Semakin banyak penggunaan PVP semakin tinggi nilai % MC dalam sediaan patch (Hendradi dan Primaharinastiti, 2012). Hal ini dikarenakan sifat PVP yang higroskopis (Rowe, 2002). Sedangkan pada penggunaan polimer HPMC didapatkan bahwa F4>F6>F5 yang artinya semakin besar kandungan HPMC juga menghasilkan % MC yang besar. Menurut Garala et al tahun 2009, peningkatan nilai % MC dikarenakan oleh peningkatan jumlah polimer hidrofilik seperti HPMC dalam patch tipe matrix. Patch yang menggunakan PVP memiliki % MC yang lebih besar daripada patch yang menggunakan HPMC dengan kadar yang sama. Hal ini dikarenakan PVP lebih higroskopis dibanding HPMC. Persentase kelembaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu massa molekul primer, waktu kontak antara polimer dan mukosa dan ratarata indeks pengembangan polimer (Patel et al., 2007). Hasil Uji Pelepasan Meloksikam Pelepasan meloksikam dari sediaan patch dipengaruhi oleh kelarutan obat, koefisien partisi obat dalam polimer, sifat fisika kimia polimer dan difusi (Roy et al., 1996). Hasil perhitungan fluks pelepasan meloksikam dalam setiap formula dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6 Hasil perhitungan fluks pelepasan meloksikam dalam setiap formula Replikasi Fluks (µg/cm 2.menit 1/2 ) F1 F2 F3 F4 F5 F6 1 677,760 455,846 538,977 438,644 364,528 370,737 2 678,695 455,200 539,963 439,491 365,671 369,071 3 677,100 454,189 538,300 439,696 364,395 370,596 Rata-rata 677,851 455,078 539,08 439,277 364,865 370,013 CV 0,118 0,183 0,155 0,127 0,192 0,250 Dari hasil uji Anova didapat bahwa fluks pelepasan meloksikam F1>F3>F2>F4>F6>F5. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar kandungan PVP yang digunakan sebagai basis patch maka pelepasan meloksikam semakin besar. Semakin besar kandungan HPMC maka pelepasan meloksikam semakin besar. PVP memberi pengaruh yang lebih besar daripada HPMC terhadap pelepasan meloksikam dari basis patch. Hal ini sesuai dengan hasil uji moisture content sediaan patch yang dibuat. Penyerapan air dari polimer yang terdapat dalam patch akan mempengaruhi sifat mekanik dan profil pelepasan obat. Hasil uji moisture content juga menunjukkan nilai yang paling besar dimiliki oleh patch dengan basis PVP-EC yang mengandung PVP paling besar yaitu

F1. PVP memiliki sifat sangat higroskopis (Rowe, 2002), sehingga mudah menyerap air, dan kemampuan terbasahi lebih besar sehingga pelepasannya menjadi lebih besar. Penyimpanan Patch Meloksikam selama 1 bulan Dari berbagai data organoleptis dapat dilihat bahwa tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap sifat organoleptis patch meloksikam yang disimpan selama 1 bulan, namun terdapat perubahan yang signifikan terhadap moisture content sediaan, yaitu bahwa terjadi peningkatan nilai moisture content. Hal ini disebabkan sifat higroskopis pada PVP dan HPMC. Pada patch dengan polimer PVP, memiliki nilai moisture content lebih tinggi daripada yang menggunakan HPMC, karena PVP lebih higroskopis daripada HPMC. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN 1. Pembuatan patch Meloksikam dengan basis PVP-EC dan HPMC-EC menghasilkan patch yang berwarna kuning, tidak berbau dan kering. 2. Sediaan patch meloksikam dengan basis PVP-EC memiliki moisture content dan fluks pelepasan meloksikam yang lebih tinggi daripada sediaan patch meloksikam dengan basis HPMC-EC 3. Sediaan patch yang mengandung PVP dengan konsentrasi paling tinggi memberikan pelepasan meloksikam yang paling besar 4. Tidak terjadi perubahan sifat orgnoleptis sediaan patch setelah disimpan selama 1 bulan, namun terjadi peningkatan moisture content pada tiap formula Kata kunci : meloksikam, patch, PVP,HPMC,EC, fluks