BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tepat melalui serangkaian pilihan pilihan, dan juga merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Kalimantan Utara Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 BAB 1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 4 NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017 BUPATI KUDUS,

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA. PENYUSUNAN RKA SKPD

PENDAHULUAN BAB I PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Bab I Pendahuluan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Utara Tahun Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POKOK-POKOK PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB I P E N D A H U L U A N

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

BUPATI DHARMASRAYA PROPINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2012

NOTA KESEPAKATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2014

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun I Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kota Cirebon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 37 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2018

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

RENCANA KERJA SKPD JANGAN ASAL JADI

ANGGARAN SEKTOR PUBLIIK (AnSP) Bandi, Dr., M.Si., Ak., CA.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN ANGGARAN 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pemerintah Daerah Provinsi berkewajiban menyusun perencanaan

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

BUPATI LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUANN. Sukabumi Tahun menjadi pedoman penyusunan rencana pembangunan sampai dengan tahun RKPD tahun

KOTA SURAKARTA KEBIJAKAN UMUM PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (KUPA) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta KUPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Kepala Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon. R.SILOOY,SE.MSi PEMBINA TK I Nip

BERITA DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 1 SERI A NOMOR 1 PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI UTARA NOMOR 1 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan Visi Kota Samarinda sebagai Kota Jasa, Industri, Perdagangan dan Pemukiman yang Berwawasan Lingkungan perlu dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA), yang akan menjadi salah satu acuan dalam merumuskan perencanaan dan penganggaran. Berkaitan dengan kebijakan pembangunan daerah, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa, SPPN adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat pada tingkat pusat maupun daerah. Pembangunan di Kota Samarinda haruslah sinergi dengan pembangunan Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya dan kabupaten dan kota yang di ada sekeliling Samarinda pada khususnya, sehingga pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan hasil yang maksimal. Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) merupakan wadah penyampaian aspirasi masyarakat yang akan menghasilkan dokumen kebijakan pembangunan, seperti Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) serta Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda perlu mendapat dukungan penganggaran yang akan dituangkan dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA). Penyusunan KUA ini dilaksanakan dalam rangka menyediakan suatu pedoman dan atau petunjuk untuk kegiatan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Tahun 2011 (RAPBD 2011). Sebagai suatu kebijakan pada tingkat operasional yang bersifat penjabaran dan mediasi tahunan, penyusunan KUA 2011 merujuk pada rencana pembangunan jangka menengah Kota Samarinda. KUA 2011 disusun dengan memperhatikan kinerja pelaksanaan APBD tahun 2010. Kebijakan Umum APBD (KU-APBD) 2011 digunakan juga untuk mensinkronisasikan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang operasionalnya sebagaimana tertuang di dalam pasal 84 Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah dirubah dengan Permendgari Nomor 59 Tahun 2007, rancangan KU-APBD yang memuat target pencapaian kinerja terukur dari program yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk setiap urusan pemerintahan daerah disertai proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pembiayaan yang disertai dengan asumsi yang mendasarinya, dan sesuai dengan Permendagri Nomor 37 Tahun 2010 tentang pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2011. B. Dasar Hukum Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU-APBD) Kota Samarinda mengacu pada peraturan perundangundangan sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 2

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Jo Perpu Nomor 3 Tahun 2005 Jo Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pemerintahan Daerah; 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025; 9. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepala Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; 16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 3

18. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 19. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2011; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan atas peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 37 Tahun 2010 tentang pedoman Penyusunan Angggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2011. C. Maksud dan Tujuan 1. Maksud Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Samarinda Tahun 2011 dimaksudkan sebagai penjabaran skenario rencana pembangunan tahunan daerah yang telah dituangkan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda 2011 dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. 2. Tujuan Tujuan disusunnya Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KU APBD) adalah tersedianya dokumen perencanaan Kebijakan Umum Anggaran untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Samarinda Tahun 2011. 4

D. Kinerja Pembangunan Daerah Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang akan atau telah dicapai sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas atau kualitas yang terukur. Kinerja pembangunan daerah merupakan gambaran tentang pencapaian serangkaian aktivitas oleh pemerintah daerah, sebagai implikasi dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja berfungsi untuk menilai sukses atau tidaknya suatu organisasi, program atau kegiatan. Pengukuran kinerja diperlukan untuk menilai penyimpangan yang terjadi antara kinerja aktual dan kinerja yang diharapkan. Dengan mengetahui penyimpangan tersebut, dapat dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja. Gambaran kinerja ini meliputi perkembangan indikator makro pembangunan yang diimplementasikan dari program pembangunan dan sumber daya keuangan yang direpresentasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Samarinda. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana tahunan pemerintah daerah, yang komponen pokoknya adalah terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui rekening kas umum daerah yang menambah ekuitas dana lancer, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayarkan kembali oleh daerah. Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembanyarannya kembalioleh daerah. Pembiayaan daerah meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran 5

yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Perkembangan APBD selama kurun waktu tahun 2005 2010, menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan APBD Kota Samarinda dengan rata-rata pertahunnya sebesar 14,74. Gambaran lengkap perkembangan APBD Kota Samarinda Tahun 2005 2010 disajikan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kota Samarinda Tahun 2005 2010*) T ahun APBD per T ahun () 2005 855,357,888,609.20 2006 1,354,982,072,089.60 36.87 2007 1,757,216,868,304.05 22.89 2008 1,914,818,392,588.52 8.23 2009 1,593,782,627,336.34-20.14 2010 2,148,935,090,952.00 25.83 Rata-Rata Per tahun 14.74 *)2005-2009: realisasi APBD *)2010: APBD-P Secara total pendapatan Kota Samarinda berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah dalam kurun waktu Tahun 2005 2010 mengalami peningkatan sebesar 22,13 pertahun dan kontribusinya terhadap APBD sebesar 85,94 per tahun sebagaimana table 1.2. 6

Tabel 1.2 Perkembangan Total Pendapatan Kota Samarinda Tahun 2005 2010*) Tahun Pendapatan Proporsi APBD 2005 818,072,163,018.12 855,357,888,609.20 95.64 2006 1,155,295,624,914.10 41.22 1,354,982,072,089.60 85.26 2007 1,270,790,348,949.26 10.00 1,757,216,868,304.05 72.32 2008 1,568,327,394,881.81 23.41 1,914,818,392,588.52 81.90 2009 1,367,260,400,912.86 (12.82) 1,593,782,627,336.34 85.79 2010 2,035,031,417,531.00 48.84 2,148,935,090,952.00 94.70 Rata-rata per tahun 22.13 85.94 *) 2005-2009: realisasi APBD *) 2010: APBD-P Perkembangan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Samarinda selama kurun waktu tahun 2005 2010 rata-rata pertumbuhannya per tahun mengalami kenaikan sebesar 13,77 dan kontribusi terhadap APBD rata-rata per tahun adalah sebesar 6,59, sebagaimana pada table 1.3. Tahun Tabel 1.3 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah dan APBD Kota Samarinda Tahun 2005 2010*) Pendapatan Asli Daerah APBD Proporsi 2005 71,076,773,540.12 855,357,888,609.20 8.31 2006 81,346,118,726.10 12.62 1,354,982,072,089.60 6.00 2007 94,808,854,575.26 14.20 1,757,216,868,304.05 5.40 2008 101,435,637,374.81 6.53 1,914,818,392,588.52 5.30 2009 120,565,040,611.86 15.87 1,593,782,627,336.34 7.56 2010 150,000,000,000.00 19.62 2,148,935,090,952.00 6.98 Rata-rata per tahun *) 2005-2009: realisasi APBD *) 2010: APBD-P 13.77 6.59 7

Jika melihat kemampuan keuangan dari PAD dengan rata-rata per tahun memberikan kontribusi terhadap APBD sebesar 9,22 menunjukkan bahwa Kota Samarinda mempunyai kemampuan fiscal dalam kategori yang kurang mampu. Hal ini berarti pendapatan di luar PAD masih Sebesar 90,78. Perkembangan Total Dana Perimbangan Kota Samarinda selama kurun waktu tahun 2005 2010 rata-rata pertumbuhannya per tahun mengalami kenaikan sebesar 8.66 dan kontribusi terhadap APBD ratarata per tahun adalah sebesar 64,54, sebagaimana pada table 1.4. Tabel 1.4 Perkembangan Total Dana Perimbangan Kota Samarinda Tahun 2005 2010*) Tahun Dana Perimbangan () APBD Proporsi 2005 733,243,559,478.00 855,357,888,609.20 85.72 2006 1,071,349,031,589.00 31.56 1,354,982,072,089.60 79.07 2007 803,068,482,374.00-33.41 1,757,216,868,304.05 45.70 2008 1,019,293,403,707.00 21.21 1,914,818,392,588.52 53.23 2009 934,282,086,901.00-9.10 1,593,782,627,336.34 58.62 2010 1,394,834,247,901.00 33.02 2,148,935,090,952.00 64.91 Rata-rata per tahun 8.66 64.54 *) 2005-2009: Realisasi APBD *) 2010: APBD-P Belanja Daerah dipergunakan untuk keperluan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah daerah dan transfer/bagi hasil ke desa. Belanja daerah terbagi tiga yaitu belanja operasi, belanja modal dan belanja tak terduga. Untuk keperluan operasional pemerintah daerah, maka pengeluaran dibagi ke dalam kelompok : Belanja pegawai, belanja barang, 8

bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja tak terduga, bagi hasil pajak, bagi hasil retribusi, dan bagi hasil pendapatan lainnya. Perkembangan alokasi belanja daerah Kota Samarinda selama kurun waktu Tahun 2005 2010 mengalami kenaikan rata-rata per tahun 22,03 dan rata-rata proporsi sebesar 82,00 per tahun sebagaimana terlihat pada table 1.5. Tabel 1.5 Perkembangan Alokasi Belanja Daerah Tahun 2005 2010*) Tahun Belanja Proporsi APBD 2005 555,302,133,068.69 855,357,888,609.20 64.92 2006 857,009,843,643.11 35.20 1,354,982,072,089.60 63.25 2007 1,390,412,323,878.27 38.36 1,757,216,868,304.05 79.13 2008 1,677,136,262,896.97 17.10 1,914,818,392,588.52 87.59 2009 1,553,645,821,834.00 (7.95) 1,593,782,627,336.34 97.48 2010 2,141,435,090,952.00 27.45 2,148,935,090,952.00 99.65 Rata-rata per tahun 22.03 82.00 *) 2005-2009: Realisasi APBD *) 2010: APBD-P APBD Kota Samarinda dalam kurun waktu 2005-2010 mengalami kenaikan, seiring dengan kenaikan APBD Kota Samarinda juga mengalami surplus pada tahun 2005 dan 2006, serta defisit pada tahun 2007, 2008, 2009 dan 2010 yang ditutup dengan pembiayaan. Namun rata-rata pertumbuhan dari penerimaan pembiayaan mengalami kenaikan sebesar 93,21 pertahun, berbeda dengan pengeluaran pembiayaan rata-rata pertumbuhan pertahun mengalami penurunan sebesar 16,48. Secara lengkap perkembangan pembiayaan dapat dilihat pada tabel 1.6 berikut ini: 9

Tabel 1.6 Perkembangan Pembiayaan Kota Samarinda Tahun 2005 2010*) T ahun Penerimaan Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pengeluaran Surplus/Defisit Surplus/ Defisit 2005 37,285,725,591.08 100,369,308,365.01 (63,083,582,773.93) 2006 199,686,447,175.50 435.56 11,545,709,091.70 (88.50) 188,140,738,083.80 (398.24) 2007 486,426,519,354.79 143.60 20,333,546,719.07 76.11 466,092,972,635.72 147.74 2008 346,490,997,706.71 (28.77) 10,333,549,719.07 (49.18) 336,157,447,987.64 (27.88) 2009 226,522,226,423.48 (34.62) 2,333,574,719.07 (77.42) 224,188,651,704.41 (33.31) 2010 113,903,673,421.00 (49.72) 7,500,000,000.00 221.40 106,403,673,421.00 (52.54) Rata-Rata per T ahun 93.21 16.48 (72.85) *) 2005-2009: Realisasi APBD *) 2010: APBD-P E. Sistematika Penulisan Kebijakan Umum APBD Kota Samarinda tahun 2011 disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Maksud dan Tujuan D. Kinerja Pembangunan E. Sistematika Pembangunan Bab II : Gambaran Umum RKPD Tahun 2011 A. Isu Strategis B. Sasaran Pembangunan Tahun 2011 C. Prioritas Pembangunan Daerah D. Target Pencapaian Kinerja 10

Bab III : Gambaran Ekonomi Makro Kota Samarinda. A. Perkiraan ekonomi. B. Kebijakan Anggaran C. Proyeksi Anggaran Pendapatan Bab IV : Penutup Uraian mengenai simpulan terhadap hal-hal yang disepakati 11