GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG KOLOSTRUM DI PUSKESMAS BAHU MANADO. Nensy Ratnawati Sukari Sefti Rompas Yolanda B.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Colostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. Kolostrum merupakan air susu yang pertama kali keluar seringkali berwarna

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS NORMAL 1-3 HARI TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM DI RUANG NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Pemberian Kolostrum pada Bayi di Desa Leyangan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

KARAKTERISTIK MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RB MULIA KASIH BOYOLALI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI PERTAMA (KOLOSTRUM) Dl RUMAH BERSALIN AN-NISSA SURAKARTA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui pengetahuan yang baik tentang pentingnya dan manfaat kolostrom

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN IBU NIFAS DALAM PEMBERIAN COLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR 0-3 HARI DI RUMAH BERSALIN MULIA KASIH BOYOLALI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

JoH Volume 4 Nomor 1 Januari 2017

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

Gambaran Pengetahuan Wanita pada Usia Produktif tentang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Oleh : Daniel

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENELITIAN. MOTIVASI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PRIMIPARA Di Wilayah Kerja Puskesmas Jetis, Ponorogo. Oleh: NIA TRI HIDAYANA NIM:

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

Gabriella Rombot *, Grace D. Kandou, Gustaaf A. E. Ratag. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik: Volume 2 Nomor 2 Mei 2014

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

KONTRIBUSI PERSEPSI DAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH PEDESAAN. Lilik Hidayanti 1, Nur Lina

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS 0-3 HARI TENTANG COLOSTRUM. Di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

ABSTRAK. Moch Erwin Jaya Sanjaya, Pembimbing: Evi Yuniawati, dr, MKM.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN KEJADIAN PEMBERIAN KOLOSTRUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS CILACAP UTARA

BAB II TINJAUAN TEORI

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN : TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD SIMO

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS BATURADEN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG METODE MEMPERLANCAR PENGELUARAN AIR SUSU IBU (ASI)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI RUANG KEBIDANAN DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN.

FAKTOR DETERMINAN RENDAHNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

Daniel 1, Murniati Manik 2. Pengetahuan Wanita tentang ASI Eksklusif

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan pertumbuhan, juga mengandung sel-sel darah putih, antibodi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BERSALIN DENGAN INISIASI MENYUSU DINI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON CEPER KLATEN. Wahyuningsih ABSTRAK

SIKAP IBU BEKERJA YANG MEMILIKI BAYI 0-6 BULAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KEBAKKRAMAT I KARANGANYAR. Yanti 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado **Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DENGAN WAKTU PENGELUARAN KOLOSTRUM

Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Kolostrum dengan Motivasi Pemberian Kolostrum di Rumah Sakit Panembahan Senopati Bantul, Yogyakarta

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN IBU DALAM MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

PENGARUH PEMBERIAN PAKET EDUKASI TENTANG MANAJEMEN LAKTASI TERHADAP KETERAMPILAN IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA. Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN FAKTOR SOSIAL EKONOMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG KECAMATAN LANGOWAN TIMUR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nama Mahasiswa : Sri Setiyo Ningrum NIM :

PEMBERIAN KOLOSTRUM TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 0 6 BULAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA IBU NIFAS TAHUN 2015

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Romy Wahyuny, Lismawati : Gambaran Pengetahuan Ibu Post Partum Tentang Postpartum Blues di Wilayah Kerja Puskesmas Rambah Hilir I

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN PERTUMBUHAN BAYI 7-12 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan oleh ibu. Salah satu pemenuhan kebutuhan gizi bayi ialah

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizinya sesuai untuk kebutuhan bayi. Zat-zat gizi yang berkualitas

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

HUBUNGAN STATUS EKONOMI ORANGTUA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BAKI SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. obstetrik dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Petunjuk Pengisian Kuesioner : Usia : tahun. 2. Tamat SD. 3. Tamat SMP. 4. Tamat SMA. 5. Tamat PT. : 1. Ibu Rumah Tangga 2. PNS. 3.

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PERBEDAAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN YANG ASI EKSLUSIF DAN NON EKSLUSIF

I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KUNJUNGAN ULANG MASA NIFAS DI PUSKESMAS TEPUS 1 KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di BPS Hj. Umah Kec. Cidadap Kel. Ciumbuleuit Kota Bandung

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 1 Nomor 1 Agustus 2013 Novita Papona Joice Laoh Hendry Palandeng

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

ABSTRAK. Pembimbing II : Meilinah Hidayat, Dr., dr., M.Kes.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG KERUGIAN SUSU FORMULA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI BPS MEI MUHARTATI YOGYAKARTA TAHUN 2009

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN IMD PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI BPM RATNA WILIS PALEMBANG TAHUN 2016

HUBUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN GIZI IBU DENGAN KELANCARAN AIR SUSU IBU (ASI) PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU POSTPARTUM TENTANG KOLOSTRUM DI PUSKESMAS BAHU MANADO Nensy Ratnawati Sukari Sefti Rompas Yolanda B. Bataha Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email : nensy1102@gmail.com Abstract: Colostrum is one of part of the milk that was so very important to be given to the first baby's life because colostrum has antibodies, especially immunoglobulin (IgA) to protect infants from infectious diseases and these substances will not be found in the second breast milk or formula milk. In addition, colostrum also contains protein, also high vitamins A and low fat so that it meets the nutritional needs of infants in the first days of birt and also help clean the meconium sort of baby's first stool greenish-black. Therefore colostrum must be given to infants. Objective: To determine the knowledge of postpartum maternal colostrum in Bahu Local Health Center Manado. Methods: Descriptive study. This research was conducted at the Bahu Local Center Manado. The amount of samples in the study is about 57 respondents and using total sampling. Results: showed that knowledge about postpartum maternal colostrum either category by 32 respondents (56.1%), insufficient knowledge as much as 19 respondents (33.3%) and the lack of knowledge as much as 6 respondents (10.5%). Conclusion: Knowledge about the definition of postpartum maternal colostrum, colostrum reflexes play a role in the composition of colostrum, colostrum benefit, the factors that cause a mother does not give colostrum, colostrum benefit in providing Bahu Manado PHC are in either category. Keywords : Knowledge, maternal postpartum, Colostrum. Abstrak: Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang sangat-sangat penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi karena kolostrum mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan zat ini tidak akan ditemukan dalam ASI selanjutnya ataupun dalam susu formula. Selain itu kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan lemak rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran dan juga membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengetahuan ibu postpartum kolostrum di Puskesmas Bahu Manado. Metode Penelitian : penelitian deskriptif. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Bahu Manado. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 57 responden dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil Penelitian : menunjukkan bahwa pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum kategori baik sebanyak 32 responden (56,1%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (33,3%) dan dalam pengetahuan kurang sebanyak 6 responden (10,5%). Kesimpulan : Pengetahuan ibu postpartum tentang pengertian kolostrum, reflek yang berperan dalam kolostrum, komposisi kolostrum, manfaat kolostrum, faktor-faktor yang menyebabkan seorang ibu tidak memberikan kolostrum, keuntungan dalam memberikan kolostrum di Puskesmas Bahu Manado berada dalam kategori baik. Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Postpatum, Kolostrum.

PENDAHULUAN Air susu ibu (ASI) merupakan makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. Komposisi ASI itu sendiri tidak sama dari waktu ke waktu komposisi tersebut terbagi atas tiga macam yaitu kolostrum, ASI masa transisi dan ASI matur (Khairuniyah, 2011). Kolostrum yaitu ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir, berwarna agak kekuningan lebih kuning dari ASI biasa, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran lemak dan sel-sel epitel (Wulandari dan Handayani, 2011). Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang sangat-sangat penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi karena kolostrum mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan zat ini tidak akan ditemukan dalam ASI selanjutnya ataupun dalam susu formula. Selain itu kolostrum juga mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan lemak rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran dan juga membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi (Mahmudah dan Dewi, 2011). Masalah saat ini yang sering dijumpai kebiasaan-kebiasaan yang salah yang dilakukan ibu Indonesia dalam menyusui bayinya yaitu memberikan cairan ASI yang sudah berwarna putih dan cairan yang kental berwarna kuning atau kolostrum itu sendiri dibuang karena dianggap menyebabkan sakit perut, oleh karena itu sebelum susu matur (ASI) keluar bayi diberi makanan pengganti seperti air gula dan madu, akibat dari kurangnya pemahaman tersebut maka merugikan kesehatan bayi itu sendiri (Aminah, 2012). Data yang diperoleh pada bulan Januari- Maret 2014 di Puskesmas Bahu Manado ibu yang melahirkan berjumlah 114 orang. Dari hasil wawancara dengan ibu postpartum diperoleh data ada sebagian ibu postpartum yang tidak memberikan kolostrum pada bayi karena beranggapan kolostrum ialah ASI basi yang tidak baik untuk di berikan pada bayi, padahal petugas kesehatan Puskesmas Bahu sudah membuat program IMD (inisiasi Menyusui Dini) yang didalamnya juga menjelaskan pentingnya kolostrum itu sendiri, namun banyak ibu tetap tidak mau segera memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir dengan alasan mereka belum diberitahu tentang kolostrum tersebut. Hal ini merupakan masalah yang perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat dampak kurangnya pengetahuan dalam pemberian kolostrum. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menggunakan hasil yang diperoleh tentang variabel-variabel yang diteliti. Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Bahu Manado. Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 10 Juni 5 Juli 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum dari bulan Januari- Maret di Puskesmas Bahu Manado yang berjumlah 114 orang. Besar sampel ditentukan dengan metode total sampling yaitu dengan cara menjadikan seluruh subyek populasi sebagai sampel. Dengan menggunakan rumus maka jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 57 responden. Instrumen dalam penelitian adalah menggunakan kuesioner tentang pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum terdiri dari 15 pertanyaan, Pengukuran pengetahuan menggunakan model skala Guttman dengan menggunakan bentuk pertanyaan tertutup dengan dua alternatif jawaban tersebut yaitu B (Benar) dan S (Salah). Skor yang diberikan 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah. Penelitian ini dimulai

dengan pengajuan judul atau masalah yang akan diteliti kepada pembimbing untuk mendapatkan izin. Setelah mendapatkan izin, peneliti mulai mengumpulkan data awal. Data awal yang dikumpulkan harus mendapat surat rekomendasi dari Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan kemudian peneliti membawa surat rekomendasi tersebut ke Kepala Puskesmas Bahu Manado untuk dilihat dan disetujui oleh Kepala Puskesmas. Setelah disetujui peneliti diberikan data-data tentang jumlah ibu yang melahirkan dan data tentang ada tidaknya program petugas kesehatan tentang IMD di Puskesmas Bahu Manado. Setelah itu peneliti menemui ibuibu postpartum untuk melakukan wawancara singkat mengenai kolostrum. Pengumpulan data dilakukan secara langsung terhadap responden yang sebelumnya telah mendapat izin penelitian dari Kepala Puskesmas Bahu Manado selanjutnya peneliti mengadakan pendekatan dengan responden kemudian memberikan penjelasan sesuai dengan etika penelitian. Selesai responden mendengar dan mengerti maksud dan tujuan dari penelitian ini, peneliti menyerahkan surat persetujuan bersedia menjadi responden untuk ditanda tangani oleh responden sebagai bukti telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Kemudian peneliti memberikan lembar kuesioner dan mempersilahkan responden mengisi lembar kuesioner untuk diisi dan dijawab pada saat itu juga. Analisa dalam penelitian ini peneliti melakukan analisa data dengan analisa univariat dengan tujuan untuk melihat tampilan distribusi, frekuensi dan presentase dari tiap-tiap variabel. Pengolahan data adalah Editing (Pemeriksaan kembali), pengkodean (koding), tabulasi Data. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Univariat Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jumlah Anak Ibu Tabel 5.7 Distribusi Gambaran Pengetahuan Ibu Postpartum Tentang Kolostrum Sumber : Data primer 2014 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Suku Ibu Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Ibu Dalam Memberikan Kolostrum pada bayi Pembahasan Hasil penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum di Puskesmas Bahu Manado dengan jumlah responden sebanyak 57 responden. Berdasarkan hasil penelitian bahwa karakteristik responden menurut kelompok umur ibu tertinggi yaitu 21 25 tahun sebanyak 27 responden (47,4%) dan terendah dengan umur >30 tahun yaitu 2 responden (3,5%). Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Notoatmodjo, 2003). Distribusi responden berdasarkan pendidikan ibu frekuensi ibu dengan tingkat pendidikan terakhir paling tinggi yaitu SMA sebanyak 37 responden (64,9%) dan terendah S1 yaitu 1 responden (1,8%). Menurut Notoatmodjo (2010) pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan dan pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung lebih mudah untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Sedangkan semakin rendah pendidikan akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Distribusi responden berdasarkan frekuensi pekerjaan ibu yang paling tinggi adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 48 responden (84,2%) dan yang terendah yaitu mahasiswa 1 responden (1,8%).

Responden yang mayoritas adalah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT). Pekerjaan merupakan kegiatan utama yang dilakukan untuk mencari nafkah. Lingkungan pekerjaan dapat digunakan sebagai sarana dalam mendapatkan informasi yaitu dengan bertukar pikiran dengan temanteman di lingkungan kerja. Hal serupa dinyatakan Purwanti (2004), bahwa ibu yang tidak bekerja kurang mendapatkan informasi tentang ASI disebabkan karena ibu kurang memiliki kesempatan untuk mendapatkan pertukaran informasi dan pengalaman baik dari lingkungan kerja maupun dari luar. Dalam hal ini pekerjaan seseorang akan dapat mempengaruhi banyaknya informasi dan pengetahuan yang diperoleh. Berdasarkan frekuensi jumlah anak yang dimiliki ibu menunjukkan paling banyak ibu yang mempunyai bayi anak pertama adalah sebanyak 27 responden (47,4%) dan paling sedikit pada anak keempat 2 responden (3,5%). Dengan pernah melahirkan (banyaknya paritas), ibu akan lebih berpengalaman dalam menangani bayinya dan ibu berpotensi memiliki pengetahuan lebih dalam pemberian kolostrum. Namun bukan berarti ibu dengan kelahiran anak pertama memiliki pengetahuan tentang kolostrum dan pemberiannya lebih rendah daripada ibu dengan melahirkan anak lebih dari satu. Ibu dengan kelahiran anak pertama dapat memperoleh pengetahuan tentang kolostrum dari tenaga kesehatan maupun dari media. Sebagaimana hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa meskipun ibu dengan kelahiran anak pertama merupakan jumlah paritas responden terbanyak, namun ibu dengan pengetahuan baik juga menduduki proporsi terbanyak. Data tersebut di atas membantah anggapan bahwa ibu yang memiliki anak lebih dari satu dipercaya akan lebih tahu tentang kolostrum dibandingkan ibu yang melahirkan satu kali. Distribusi Berdasarkan frekuensi suku ibu paling banyak suku Minahasa adalah sebanyak 51 responden (89,5%) dan paling sedikit yaitu pada suku Jawa dan Bali masing-masing 1 responden (1,8%). Suku memiliki pengaruh cukup besar dalam pengetahuan tentang kolostrum dimana pengetahuan masyarakat lebih didominasi dengan kepercayaan (mitos) atau anjuran orang-orang tua terdahulu dibandingkan informasi pengetahuan yang diberikan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat). Dalam penelitian ini responden terbanyak berasal dari suku Minahasa, dalam suku Minahasa sendiri sudah lebih terbuka dengan informasi-informasi terbaru atau masa kini yang menyebabkan pengetahuan suku Minahasa tentang kolostrum sudah dapat dikatakan baik. Berdasarkan frekuensi ibu dalam memberikan kolostrum pada bayi paling banyak ibu memberikan kolostrum pada bayi adalah 45 responden (78,9%) dan paling sedikit ibu tidak memberikan kolostrum pada bayi 12 responden (21,1%). Hal ini didukung dengan pengetahuan ibu yang mayoritas memiliki pengetahuan tentang kolostrum dalam kategori baik. Peneliti berpendapat bahwa faktor tenaga kesehatan juga sangat berpengaruh terhadap pemberian kolostrum. Hal ini berkaitan dengan penyediaan sarana dan prasarana serta nasehat dan motivasi yang tinggi dari tenaga kesehatan untuk memberikan kolostrum bagi bayi. Adapun sarana dan prasarana yang peneliti maksud seperti tersedianya pojok laktasi dan selebaran mengenai arti penting kolostrum bagi ibu dan bayi. Disisi lain nasehat dan motivasi dari petugas kesehatan juga berperan penting bagi pemberian kolostrum sebagaimana diungkapkan Rosita (2008), bahwa pada umumnya para ibu mau patuh dan menurut pada petugas kesehatan. Sehingga nasehat dan motivasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan cenderung akan diikuti oleh ibu. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Bahu Manado, didapatkan hasil yang paling banyak adalah pengetahuan ibu postpartum tentang kolostrum dalam kategori baik

yaitu sebanyak 32 responden (56,1%). Hal tersebut memungkinkan ibu yang berpengetahuan baik berpotensi memberikan kolostrum pada bayinya. Baik dan tidaknya pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan lingkungan dimana ia tinggal atau lingkungan yang dekat dengan aktivitasnya. Menurut Prasetya (2007), pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita juga bisa tahu karena diberitahu oleh orang lain. Tingkat pengetahuan ibu yang baik tidak saja oleh karena ibu berpendidikan tinggi tetapi juga dipengaruhi oleh informasi yang beragam yang diperoleh ibu. Hasil penelitian yang dilakukan Mirani (2012) didapatkan hasil yang paling banyak adalah pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum dalam kategori cukup yang disebabkan karena adanya faktor pendidikan yang kurang karena banyak dari sebagian subjek berpendidikan SD. Faktor pengetahuan memegang peranan penting dalam pemberian kolostrum dan hidup sehat. Dengan adanya pendidikan dan pengetahuan mendorong kemauan dan kemampuan yang ditujukan terutama pada ini nifas pada masa menyusui untuk memberikan ASI pertamanya yaitu kolostrum. Hasil penelitian yang dilakukan Rohimawati (2013) didaapatkan subjek memiliki pengetahuan cukup tentang kolostrum yang disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu, pendidikan, informasi/media masa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia. Disisi lain, tingkat pengetahuan ibu postpartum yang bervariasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain pendidikan dan pengalaman. Faktor internal inilah yang mendukung untuk mereka mampu memperoleh informasi tentang pentingnya kolostrum bagi bayi yang baru dilahirkan, karena tanpa adanya latar belakang pendidikan dan motivasi yang kuat kemungkinan responden tidak memiliki pengetahuan yang baik. KESIMPULAN Pengetahuan ibu postpartum tentang pengertian kolostrum, reflek yang berperan dalam kolostrum, komposisi kolostrum, manfaat kolostrum, faktor-faktor yang menyebabkan seorang ibu tidak memberikan kolostrum, keuntungan dalam memberikan kolostrum di Puskesmas Bahu Manado dengan jumlah responden sebanyak 57 responden dalam kategori baik (56,1%). DAFTAR PUSTAKA Khairuniyah, 2011. Pemberian ASI Eksklusif. http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/2586313/chapter%20II.p df (Diakses tanggal 4 juni 2014, jam 19.20 WITA). Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Mahmudah, Dewi. 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Pentingnya Kolostrum Bagi Bayi Baru Lahir. http://ejurnal.mithus.ac.id/index.php /maternal/article/view/140/125 (Diakses tanggal 4 Juni 2014, jam 20.00 WITA). Mirani, S. A. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kolostrum Di BPS Harapan Bunda. http//:digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/2/01-gdl-senjaasihm- 52-1-senjaas-i.pdf (Diakses tanggal 11 Juli 2014, jam 15.00 WITA). Prasetya, B. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Purwanti, S. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Penerbit Buku Kedokteran: EGC. Rohimawati, P. 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Kolostrum diklinik Mojosongo. http://digilib.stikeskusuma husada.ac.id/files/disk1/10 /01-gdl-pradestaro-457-1- pradesta-0.pdf (Diakses tanggal 4 Juni 2014, jam 14.15 WITA). Rosita, S. 2008. ASI untuk Kecerdasan Bayi. Yogyakarta: Ayyana. Wulandari dan Handayani. 2011. Asuhan Kebidanan Ibu Masa Nifas. Yogyakarta: Gosyen Publishing.