Najis dan Cara Membersihkannya

dokumen-dokumen yang mirip
Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Syarah Istighfar dan Taubat


Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Fatwa Tentang Tata Cara Shalat Witir. Pertanyaan: Bagaimana tatacara mengerjakan shalat witir yang paling utama? Jawaban: Segala puji bagi Allah I.

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

MENJAGA KEBERSIHAN JASMANI Bentuk Pengamalan Sunnah Nabi Shalallahu alaihi wa Sallam, Bag: 2

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

MANDI JANABAH, HUKUM DAN TATA CARANYA

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Jagalah Lisan ك ب ع ا ي س ئ ىل

TATA CARA MANDI WAJIB

Doa dan Dzikir Seputar HUTANG Serta Syarahnya

DOA dan DZIKIR Seputar MASJID

Pengertian dan. Publication 1438 H/ 2016 M. Pengertian dan Macam-Macam Thaharah

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

SEKILAS HIBAH, WARISAN

Hadits yang Sangat Lemah Tentang Larangan Berpuasa Ketika Safar

BILA HARI IED JATUH PAD HARI JUMAT

Hadits-hadits Shohih Tentang

Dzikir Keluar Masuk RUMAH Serta Syarahnya

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

DOA-DOA YANG DINUKIL DARI

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

Oleh: M. Taufik. N.T

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah

اقتناء للكب ملسه وتقبيله

Puasa Mengajarkan Mencintai Orang Miskin

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KHITHBAH. Bahwa Nabi a melamar Aisyah i kepada Abu Bakar y HR. Bukhari Juz 5 : 4793.

PAKET FIQIH RAMADHAN (ZAKAT FITRAH)

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

PAKET FIQIH RAMADHAN (SHALAT TARAWIH & WITIR)

MERENUNGI FIRMAN ALLAH dalam SURAT YAASIIN AYAT 55-58

ISLAM IS THE BEST CHOICE

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Peringatan Terhadap Sebagian Hadits Tentang Tetangga yang Dinisbatkan Kepada Nabi حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

Adab-adab Yang Wajib di Dalam Puasa. Oleh : Abu Ukasyah

Seputar Mandi Jum'at

Petunjuk Rasulullah. Ber-KOKOK

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

Shahih dan Dha'if Hadits PUASA Enam Hari Bulan Syawwal

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

dan kepada kaum perempuan (sesama) mereka (QS an-nur [24]: 31).

AL-JAMIL Yang Maha Indah

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Memaksimalkan Waktu-Waktu Mustajab Dalam Berdoa

TAFSIR SURAT اإلنفطار. (T e r b e l a h) Surat Makkiyah, Surat ke 82: 19 Ayat. Publication : 1437 H_2015 M. Tafsir Surat Al-Infithaar ( Terbelah )

Transkripsi:

BAB AN-NAJAASAAT Najis dan Cara Membersihkannya Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-khalafi Publication 1436 H/ 2014 M AN-NAJAASAAT Disalin dari kitab Al-Wajiiz fii Fiqhis Sunnah wal Kitaabil Aziiz, Penulis Syaikh Abdul Azhim bin Badawai al-khalafi, Edisi Indonesia Panduan Fiqih Lengkap, Penerjemah Team Tashfiyah LIPIA-Jakarta, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir, Cetakan Pertama Ramadhan 1428 - September 2007M melalui www.almanhaj.or.id Free, Non Komersil, Download > 850 ebook Islam kunjungi... http://ibnumajjah.com/

BAB AN-NAJAASAAT An-Najaasaat adalah bentuk plural dari najasah, yaitu semua yang dianggap menjijikkan oleh orang yang bertabiat normal. Mereka menjaga diri darinya dan mencuci pakaian mereka jika terkena olehnya, seperti kotoran dan air seni. 1 Hukum asal segala sesuatu adalah boleh dan suci. Barangsiapa menyatakan najisnya suatu materi, maka ia harus mendatangkan dalil. Jika sesuai, maka ia benar. Namun bila tidak bisa, atau ia membawakan sesuatu yang tidak bisa dijadikan hujjah, maka kita wajib mengikuti hukum asal dan al-bara-ah al-ashliyyah (yaitu seorang hamba tidak dikenai kewajiban hukum hingga datangnya dalil.-ed). 2 Karena hukum najis adalah hukum pembebanan yang terkait dengan (seharusnya diketahui) semua orang. Maka, tidak boleh mengatakan tentang najisnya sesuatu kecuali dengan dalil. 3 1 2 3 Ar-Raudhah an-nadiyyah (I/12). As-Sailul Jarraar (I/31). Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 834)], ar-raudhah an- Nadiyyah (I/15).

A. HAL-HAL YANG TERMASUK NAJIS Hal-hal yang terdapat dalil atas kenajisannya adalah: 1. Air Kencing dan 2. Kotoran Manusia Adapun dalil najisnya kotoran manusia adalah hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ط ه و ر ل و الت ر ا ب ف إ ن ا أل ذ ى ب ن ع ل و أ ح د ك م و ط ئ إ ذ ا "Jika salah seorang di antara kalian menginjak al-adzaa (najis) dengan sandalnya, maka tanah adalah penyucinya." 4 Al-Adzaa adalah segala sesuatu yang engkau merasa tersakiti olehnya, seperti najis, kotoran, batu, duri, dan sebagainya. 5 Dan yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah najis, sebagaimana yang tampak jelas. Sedangkan dalil (najisnya) air kencing adalah hadits Anas Radhiyallahu anhu: "Seorang Arab Badui kencing di 4 5 Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 834)], dan Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (II/47 no. 381). 'Aunul Ma'buud (II/44).

masjid. Lalu segolongan orang menghampirinya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lantas bersabda, Biarkanlah ia, jangan kalian hentikan kencingnya. Anas melanjutkan, "Tatkala ia sudah menyelesaikan kencingnya, beliau memerintahkan agar dibawakan setimba air lalu diguyurkan di atasnya." 6 3. Madzi, dan 4. Wadi Madzi, yaitu cairan putih (bening), encer, dan lengket yang keluar ketika naiknya syahwat. Dia tidak keluar dengan syahwat, tidak menyembur, dan tidak pula diikuti lemas. Terkadang keluar tanpa terasa. Dialami pria maupun wanita. 7 Madzi adalah najis. Oleh karena itulah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menyuruh membasuh kemaluan darinya. Ali Radhiyallahu anhu berkata, "Aku adalah laki-laki yang sering keluar madzi. Aku malu menanyakannya pada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam karena kedudukan 6 7 Muttafaq 'alaihi: [Shahiih Muslim (I/246 no. 284)], ini adalah lafazhnya. Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (X/449 no. 6025), secara ringkas. Syarh Muslim, karya an-nawawi (III/213).

puteri beliau. Lalu kusuruh al-miqdad bin al-aswad untuk menanyakannya; Beliau lantas bersabda: ل و ي ت و ض أ ذ ك ر ه ي غ س Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu. 8 Sedangkan wadi adalah cairan putih (bening) dan kental yang keluar setelah kencing. 9 Wadi adalah najis. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, ia berkata, Mani, wadi, dan madzi. Adapun mani, maka wajib mandi. Sedangkan untuk wadi dan madzi, beliau (Nabi Shallallahu alaihi wa sallam) bersabda: ل لص ال ة و ض و ء ك و ت و ض أ م ذ اك ي ر ك أ و ذ ك ر ك ا غ س ل Basuhlah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat. 10 8 9 10 Muttafaq 'alaihi: [Shahiih Muslim (I/247 no. 303)], ini adalah lafazhnya. Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (I/230 no. 132), Mukhtashar. Fiqhus Sunnah (I/24). Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 190)], dan al-baihaqi (I/115).

5. Kotoran (hewan) yang tidak (halal) dimakan dagingnya Dari Abdullah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Ketika Nabi Shallallahu alaihi wa sallam hendak buang hajat, beliau berkata, Bawakan aku tiga batu. Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran keledai. Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu berkata: ى ي ر ج س "(Kotoran) itu najis. 11 6. Darah Haidh Dari Asma binti Abi Bakar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, Seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Baju seorang di antara kami terkena darah haidh, apa yang harus ia lakukan? Beliau Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ف ي و ت ص ل ي ث ت ن ض ح و ث ب ل م ا ء ت ق ر ص و ث ت ت و 11 Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2530], dan Shahiih Ibni Khuzaimah (I/39 no. 70). Disebutkan dalam riwayat lain tanpa lafazh (keledai). Hal ini diriwayatkan dalam Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (I/256 no. 156), Sunan an-nasa-i (I/39), Sunan at-tirmidzi (I/13/17), Sunan Ibni Majah (I/114 no. 314).

Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah. Kemudian shalatlah dengan (baju) itu. 12 7. Air Liur Anjing Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda: أ و ال ى ن م ر ات س ب ع ي غ س ل و أ ن ال ك ل ب ف ي و و ل غ إ ذ ا أ ح د ك م إ ن ء ط ه و ر ب لت ر اب "(Cara) menyucikan bejana salah seorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh kali. Yang pertama dengan tanah." 13 8. Bangkai Yaitu segala sesuatu yang mati tanpa disembelih secara syar i. Dasarnya adalah sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam : ط ه ر ف ق د ا إل ى ا ب د ب غ إ ذ ا Jika (al-ihaaab) telah disamak, maka sucilah ia. 14 12 13 Muttafaq 'alaihi: [Shahiih Muslim (I/240 no. 291)], ini adalah lafazhnya. Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (I/410 no. 307). Shahih: [Shahiih al-jaami'ush Shaghiir (no. 3933)], dan Shahiih Muslim (I/234 no. 276 (91)).

Al-ihaaab adalah kulit hewan yang telah mati (bangkai). Dikecualikan dari hal ini: Pertama: Bangkai ikan dan jangkrik. Dasarnya adalah hadits Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: الد م ا ن و أ م ا و ا ل ر اد ف ا ل و ت ال م ي ت ت ا ن أ م ا و د م ا ن: م ي ت ت ا ن ل ن ا أ ح ل ت و الط ح ا ل ف ال ك ب د Dihalalkan bagi kita dua bangkai dan dua darah. Kedua bangkai itu adalah ikan dan jangkrik. Sedangkan kedua darah tersebut adalah hati dan limpa. 15 Kedua: Bangkai hewan yang tidak berdarah. Seperti lalat, semut, lebah, dan sebagainya. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 14 15 Shahih: [Shahiih al-jaami'ush Shaghiir (no. 511)], Shahiih Muslim (I/277 no. 366), dan Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (XI/181 no. 4105).. Shahih: [Shahiih al-jaami'ush Shaghiir (no. 210)], Ahmad (al-fathur Rabbaani I/255 no. 96), dan al-baihaqi (I/254).

ف ف إ ن ل ي ط ر ح و ث ك ل و ف ل ي غ م س و أ ح د ك م إ ن ء الذ ب ب و ق ع إ ذ ا ف ش ف اء. ا آلخ ر و ف د اء إ ح د ى ج ن اح ي و Jika seekor lalat jatuh ke dalam bejana salah seorang di antara kalian, maka benamkan semua lalu buanglah ia. Karena pada salah satu sayapnya terdapat penyakit, sedangkan pada sisi lainnya terdapat penawar. 16 Ketiga : Tulang bangkai, tanduk, kuku, rambut dan bulunya. Semuanya suci, merujuk pada keasliannya, yaitu suci. Dasarnya hadits yang diriwayatkan al-bukhari secara mu allaq. 17 Dia mengatakan bahwa az-zuhri Rahimahullah berkata tentang tulang bangkai -seperti gajah dan sebagainya-, Aku mendapati beberapa kalangan ulama terdahulu bersisir dan berminyak dengannya. Mereka tidak mempermasalahkannya. Hammad Rahimahullah berkata, Tidak ada masalah dengan bulu bangkai. 16 17 Shahih: [Shahiih al-jaami'ush Shaghiir (no. 837)], Shahiih al- Bukhari (Fat-hul Baari) (X/250 no. 57, 82), dan Sunan Ibni Majah (II/1159 no. 3505). (I/342).

B. CARA MEMBERSIHKAN NAJIS Ketahuilah, Allah-lah yang telah mengajarkan kita tentang kenajisan materi juga menunjuki cara bersuci darinya. Kita wajib mengikuti firman dan menjalankan perintah-nya. Apa-apa yang disebutkan di dalamnya (kata) membasuh, hingga tidak terdapat warna, bau, dan rasa, maka seperti itulah cara membersihkannya. Dan apa-apa yang di dalamnya terdapat (kata) mengguyur, memercikkan, mengerik, menggosokkan ke tanah, atau sekedar berjalan di atas tanah yang suci, maka begitulah cara bersuci darinya. Ketahuilah bahwa air adalah hukum asal dalam membersihkan najis. Karena pembawa syari at telah menyifatkannya: خ ل ق للا ال م اء ط ه و ر ا Allah telah menciptakan air dalam keadaan suci lagi menyucikan. 18 18 As-Sailul Jarraar (I/42,48) dengan pengubahan. Tentang perkataan beliau, "Allah menciptakan air dalam keadaan suci dan menyucikan." Al-Hafizh berkata dalam at-talkhiish (I/14), "Aku tidak mendapati yang seperti ini." Dan telah disebutkan dalam hadits Abu Sa'id dengan lafazh: إ ن ال م اء ط ه و ر ال ي ن ج س و ش ي ئ

Maka tidak dibenarkan bersuci dengan selain air, kecuali jika syari'at menetapkannya. Jika tidak ada dalilnya, maka tidak boleh (dengan selain air). Karena hal ini berarti berpaling dari sesuatu yang telah diketahui bahwa ia suci dan menyucikan kepada sesuatu yang tidak diketahui, apakah ia suci dan mampu menyucikan. Hal ini keluar dari konsekuensi metode syari'at. Jika engkau mengetahui yang demikian ini, maka didatangkan keterangan syari at mengenai sifat menyucikan benda-benda najis atau benda yang berubah menjadi najis, yaitu: 1. Menyucikan kulit bangkai dengan samak Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan bahwa ia mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: ط ه ر ف ق د د ب غ إ ى اب أ ي ا "Kulit bangkai apa saja jika disamak, maka ia suci. 19 Sesungguhnya air itu suci dan menyucikan, dan tidak menjadi najis oleh apa pun. 19 Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2907)], Ahmad (al-fat-hur Rabbaani) (I/230 no. 49), Sunan at-tirmidzi (III/135 no. 1782), Sunan Ibni Majah (II/ 1193 no. 3609), Sunan an-nasa-i (VII/173).

2. Menyucikan bejana yang dijilat anjing Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: أ و ال ى ن م ر ات س ب ع ي غ س ل و أ ن ال ك ل ب ف ي و و ل غ إ ذ ا أ ح د ك م إ ن ء ط ه و ر ب لت ر اب "(Cara) menyucikan bejana seorang di antara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh kali. Yang pertama dengan tanah. 20 3. Menyucikan baju yang terkena darah haidh Dari Asma binti Abi Bakar Radhiyallahu anha, ia berkata, Seorang wanita datang kepada Nabi Shallallahu alaihi wa sallam lalu berkata, Baju salah seorang di antara kami terkena darah haid. Apakah yang harus dia lakukan? Beliau bersabda: ف ي و ت ص ل ي ث ت ن ض ح و ث ب ل م ا ء ت ق ر ص و ث ت ت و "Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah. Kemudian shalatlah dengan (baju) itu." 21 20 21 Telah disebutkan takhrijnya. Telah disebutkan takhrijnya.

Jika setelah itu masih ada bekasnya, maka tidak masalah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Khaulah binti Yasar berkata, "Wahai Rasulullah, saya hanya mempunyai satu baju. Saya memakainya ketika haidh." Beliau bersabda, "Jika engkau telah suci, cucilah tempat yang terkena darah itu, lalu shalatlah dengannya." Dia berkata, "Wahai Rasulullah, jika bekasnya tidak hilang?" Beliau bersabda: أ ث ر ه ي ض ر ك و ال ال م اء ي ك ف ي ك "Air telah mencukupimu dan bekasnya tidak masalah bagimu." 22 4. Menyucikan bagian bawah pakaian wanita Dari Ummu Walad (budak wanita yang melahirkan anak majikannya) milik Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf. Dia berkata kepada Ummu Salamah, isteri Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, "Saya adalah wanita yang berpakaian panjang dan saya berjalan di tempat kotor." Ummu Salamah Radhiyallahu anha mengatakan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 22 Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 351)], Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (II/26 no. 361), dan al-baihaqi (II/408).

ب ع د ه ي ط ه ر ه م ا "(Ujung pakaian yang terkena kotoran tadi) disucikan oleh (tanah) yang berikutnya. 23 5. Menyucikan pakaian yang terkena kencing bayi laki-laki yang masih menyusu Dari Abu as-samh, pembantu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: غ س ل ال غ ال م ب و ل م ن و ي ر ش ا ل ار ي ة ب و ل م ن ي "Air kencing bayi perempuan dicuci. Sedangkan air kencing bayi laki-laki diperciki." 24 6. Menyucikan pakaian yang terkena madzi Dari Sahl bin Hunaif, dia berkata, "Aku mengalami kesulitan karena madzi. Aku sering mandi karenanya. Kuadukan masalahku ini kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda, "Cukuplah bagimu 23 24 Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 430)], Muwaththa' al-imam Malik (XXVII/44), Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (II/44 no. 379), Sunan at-tirmidzi (I/95 no. 143), dan Sunan Ibni Majah (I/177 no. 531). Shahih: [Shahiih Sunan an-nasa-i (no. 293)], Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (II/36 no. 372), Sunan an-nasa-i (I/158).

wudhu." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, bagaimana dengan yang mengenai pakaian saya?" Beliau bersabda: ق د أ ن و ت ر ى ح ي ث ث و ب ك ب و ف ت ن ض ح م اء م ن ك ف ا ت خ ذ أ ن ي ك ف ي ك م ن و أ ص اب "Cukup ambil segenggam air lalu guyurkan (percikkan) pada pakaianmu yang terkena olehnya." 25 7. Menyucikan bagian bawah sandal Dari Abu Sa'id Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: خ ب ث ا ر أ ى ف إ ن ف ي ه م ا و ل ي ن ظ ر ن ع ل ي و ف ل ي ق ل ب ال م س ج د أ ح د ك م ج اء إ ذ ا ف ي هم ا ل ي ص ل ث ض ب أل ر ف ل ي م س و "Jika salah seorang di antara kalian datang ke masjid, hendaklah ia membalik sandal dan melihatnya. Jika melihat kotoran padanya, hendaklah ia gosokkan ke tanah, lalu shalat dengannya." 26 25 26 Hasan: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 409)], Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma'buud) (I/358 no. 207), Sunan at-tirmidzi (I/76 no. 115), Sunan Ibni Majah (I/169 no. 506). Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 605)], Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma buud) (II/353 no. 636).

8. Menyucikan tanah Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dia berkata, "Seorang Arab Badui berdiri lalu kencing di masjid. Orang-orang lantas menghardiknya. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata pada mereka: ب ع ث ت م ف إ ن ا م اء- م ن ذ ن و ب -أ و م اء م ن س ج ال ب و ل و ع ل ى و ى ر ي ق و ا د ع و ه م ع س ر ي ن ت ب ع ث و ا و ل م ي س ر ي ن "Biarkan dia. Guyurkan setimba atau seember air pada kencingnya. Sesungguhnya kalian diutus untuk memudahkan, bukan menyusahkan." 27 Nabi Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan hal tersebut agar kesucian tanah segera terealisir. Jika dibiarkan hingga kering dan bekas najis hilang, maka tanah itupun suci kembali. Berdasarkan hadits Ibnu 'Umar Radhiyallahu anhuma, ia berkata, "Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, 27 Muttafaq 'alaihi: [Irwaa'ul Ghaliil (no. 171)], Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) (I/323 no. 220), Sunan an-nasa-i (I/49, 48), diriwayatkan dengan panjang. Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma buud) (II/39 no. 376), dan Sunan at-tirmidzi (I/99 no. 147).

ق ب ل ت ب و ل ال ك ال ب و ك ان ت ي ر ش و ن ي ك ون وا ف ل م ال م س ج د ف و ت د ب ر و ت ذ ل ك م ن ش ي ئ ا banyak anjing yang kencing dan berlalu-lalang dalam masjid. Mereka tidak mengguyurkan air sedikit pun di atasnya." 28 [] 28 Shahih: [Shahiih Sunan Abi Dawud (no. 368)], Shahiih al-bukhari (Fat-hul Baari) secara mu allaq (I/278 no. 174), dan Sunan Abi Dawud ('Aunul Ma buud) (II/42 no. 378).