MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

dokumen-dokumen yang mirip
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

BAB IX KETERAMPILAN BERNEGOSIASI. Ahmad Sumiyanto, SE MSI Program Studi D3 TI Fakultas Ilmu Komputer Universitas Amikom Yogyakarta

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

[Studi Keamanan Internasional] MEMAHAMI KONFLIK. Dewi Triwahyuni

Pengantar Negosiasi. Wiwiek Awiati & Fatahillah. Indonesian Institute for Conflict Transformation (IICT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

MAKALAH. Pengadilan HAM dan Hak Korban Pelanggaran Berat HAM. Oleh: Eko Riyadi, S.H., M.H.

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

KEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN ISU KEBEBASAN BERAGAMA

BAB II LANDASAN TEORI

03FIKOM. Teknik Lobby, Negosiasi dan Diplomasi. Prinsip Prinsip dan Dimensi Negosiasi. Radityo Muhammad, SH.MA. Modul ke: Fakultas

Kewajiban Negara Pihak terhadap Pelaksanaan Instrumen-instrumen HAM Internasional. Ifdhal Kasim

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Tahap-tahap Persiapan dalam Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom., MPM.

BAB II KAJIAN TEORITIS. yang berkonflik tidak dapat dicapai secara simultan. 1 Menurut. perwujudannya secara mudah. 2

BAB 1 PENINGKATAN RASA SALING PERCAYA DAN HARMONISASI ANTARKELOMPOK MASYARAKAT

A. Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG TEKNIS PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT. Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA

Bahan Ajar Komunikasi Bisnis Dosen : Gumgum Gumilar, S.Sos., M.Si.

MAKALAH. Kebutuhan Pendampingan Hukum Penyandang Disabilitas

PENYELESAIAN KONFLIK DALAM PERSPEKTIF HAM

MAKALAH. HAM dan Kebebasan Beragama. Oleh: M. syafi ie, S.H., M.H.

BAGIAN I AGENDA MENCIPTAKAN INDONESIA YANG AMAN DAN DAMAI

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

MAKALAH HAK SIPOL & HAK EKOSOB. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

LATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT LANJUT (LKTL) LGM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Tanggal, 10 s/d 12 April 2015 MANAJEMEN KONFLIK

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

KONFLIK DAN NEGOSIASI

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

MAKALAH. Hate Speech: Ancaman terhadap Kebhinnekaan dan Demokrasi

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

I. PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa setelah perang dunia ke-2 tanggal 10 Desember

In House Training Pengenalan Konflik, ADR, Negosiasi dan Mediasi. Manado Rabu, 03 Juni 2015

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

Pembangunan dan Perdamaian Berkelanjutan (PPB)

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

MAKALAH. Pengembangan Praktek dan Pola Pengasuhan AKPOL Menuju Democratic Learning

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEKNIK LOBBY, NEGOSIASI DAN DIPLOMASI. Prinsip-Prinsip dan Dimensi Dalam Proses Negosiasi. Public Relations. Drs. Dwi Prijono Soesanto M.Ikom.

PEDOMAN TENTANG PERANAN PARA JAKSA. Disahkan oleh Kongres Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kedelapan. Tentang Pencegahan Kejahatan dan Perlakukan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. kekerasan. Tindak kekerasan merupakan suatu tindakan kejahatan yang. yang berlaku terutama norma hukum pidana.

HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL KONFLIK BERSENJATA NON-INTERNASIONAL

Negosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,

Perbedaan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TERHADAP PENANGANAN PELANGGARAN BERAT HAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

SURAT EDARAN Nomor: SE/ 06 / X /2015. tentang PENANGANAN UJARAN KEBENCIAN (HATE SPEECH)

INSTRUMEN NASIONAL HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

BAB IV ANALISIS YURIDIS PERATURAN KAPOLRI NOMOR 1 TAHUN 2009 TERKAIT PENGGUNAAN SENJATA API PADA TUGAS KEPOLISIAN PERSPEKTIF MAS}LAH}AH MURSALAH

LAMPIRAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1994 TENTANG PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN AUSTRALIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. jalan Tol dalam mengelola konflik. Konflik yang dimaksud yaitu menyangkut upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak bukanlah untuk dihukum tetapi harus diberikan bimbingan dan

ATURAN PERILAKU BAGI APARAT PENEGAK HUKUM

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1998 TENTANG KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM

MAKALAH INDONESIAN HUMAN RIGHTS LEGISLATION. Oleh: Ifdhal Kasim Ketua Komnas HAM RI, Jakarta

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

Disampaikan dalam acara Workshop Memperkuat Justisiabilitas Hakhak Ekonomi, Sosial dan Budaya: Prospek dan Tantangan, diselenggarakan oleh Pusat

BAB I PENDAHULUAN. Prostitusi bukan merupakan suatu masalah yang baru muncul di dalam masyarakat, akan

Daftar Pustaka. Glosarium

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

MENCARI KEBENARAN HUKUM DENGAN TIDAK MELAWAN HUKUM

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

Konflik dan Negosiasi

TEKNIK NEGOSIASI dan PENYELESAIAN KONFLIK

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial beserta Status dan Peran individunya. Annisa Nurhalisa

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Hak atas Informasi dalam Bingkai HAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Diadopsi oleh resolusi Majelis Umum 53/144 pada 9 Desember 1998 MUKADIMAH

ETIKA BISNIS, TEKNIK LOBBY DAN NEGOSIASI

Kepengacaraan Untuk Kepentingan Publik dan Pemajuan dan Perlindungan HAM

Harkristuti Harkrisnowo KepalaBPSDM Kementerian Hukum & HAM PUSANEV_BPHN

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bersenjata atau dalam bahasa asing disebut sebagai armed conflict

UNOFFICIAL TRANSLATION

- Secara psikologis sang istri mempunyai ikatan bathin yang sudah diputuskan dengan terjadinya suatu perkawinan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KONFLIK

MAKALAH. Kelompok Rentan, HAM & Tanggungjawab Polisi. Oleh: M. Syafi ie, S.H. PUSHAM UII Yogyakarta

MAKALAH PERAN POLISI DALAM PEMBINAAN KEAMANAN SWAKARSA DI WIL DIY. Oleh: Dewi Emiliana Sakti, SH.

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Negosiasi dengan Hati

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI MANUSIA 1 MUKADIMAH

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENGGUNAAN KEKUATAN DALAM TINDAKAN KEPOLISIAN

Kebebasan Berpendapat dan Berekspresi di Internet

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI KEBENARAN DAN REKONSILIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

JAWA TIMUR MEMUTUSKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

Transkripsi:

SEMINAR DAN WORKSHOP Proses Penanganan Kasus Perkara dengan Perspektif dan Prinsip Nilai HAM untuk Tenaga Pelatih Akademi Kepolisian Semarang Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 7-9 Desember 2016 MAKALAH MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM Oleh: Irfan Abubakar (Direktur CSRC UIN Jakarta)

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM OLEH: IRFAN ABUBAKAR (Direktur CSRC UIN Jakarta) Hotel Santika, Yogyakarta, 8 Desember 2016

APA ITU KONFLIK?

KAPAN KONFLIK TERJADI? Konflik terjadi manakala: Kepentingan bertentangan (ide, tujuan, prioritas, cara mencapai tujuan) Perilaku untuk mencapai tujuan tidak selaras Harmoni terjadi manakala prilaku untuk mencapai tujuan selaras

KONFIK: POSITIF ATAU NEGATIF? Jika Anda tidak pernah bertikai dengan orang lain Anda tidak akan mengenal satu sama lain (pepatah Cina)

KONFLIK: POSITIF ATAU NEGATIF? Konflik dibutuhkan untuk menciptakan persaingan, perubahan sosial untuk mencapai Keadilan. Tapi konflik menjadi sesuatu yang buruk apabila disertai kekerasan. Yang harus dihindari adalah Konflik Kekerasan (Violent Conflict)

KENAPA KONFIK KEKERASAN TERJADI?

CARA ORANG MENGHADAPI KONFLIK 1. MERESPON DENGAN KEKERASAN 2. LARI DARI KONFLIK 3. MENGHADAPI DENGAN TENANG DAN MENCARI SOLUSI DAMAI

TIPE-TIPE PERWUJUDAN KONFLIK

DINAMIKA KONFLIK Eskalasi Deeskalasi Perang Kekerasan Gencatan senjata Polarisasi Kesepakatan damai Kontradiksi Normalisasi Perbedaan Rekonsiliasi

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK (PSIKOLOGIS) 1. Egoisme 2. Ekslusivisme 3. Prasangka Negatif 4. Kurangnya wawasan pengetahuan

FAKTOR-FAKTOR SOSIOLOGIS PENYEBAB KONFLIK 1. Polarisasi Sosial 2. Kesenjangan Posisi 3. Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi 4. Terancamnya Identitas 5. Kesalahpahaman Budaya 6. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KONFLIK 1. Polarisasi Sosial: Masyarakat terbelah ke dalam dua kubu yang berbeda (ideologi politik, keyakinan/agama, suku atau ras). Hubungan diwarnai ketidakpercayaan dan permusuhan. 2. Kesenjangan Posisi: Kelompok yang berkonflik memiliki pemahaman yang bertentangan mengenai situasi atau masalah yang dihadapi.

FAKTOR-FAKTOR (Cont) 3. Kebutuhan Dasar Tidak terpenuh: seperti kebutuhan fisik, mental, sosial, keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi. 4. Terancamnya Identitas: 5. Kesalahpahaman Budaya: ketidakcocokan dalam komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda. 6. Ketidakadilan Sosial-Ekonomi:

ANALISIS KONFLIK UNSUR-UNSUR YANG DIANALISIS (SIAPHA) S = Sejarah Konflik I = Isu konflik A = Aktor konflik P = Pandangan aktor tentang isu konflik H = Hubungan antara aktor A = Akar Konflik

NEGOSIASI diskusi yang dilakukan oleh dua atau lebih orang yang bersengketa yang mencoba mencari solusi terhadap masalah

Kapan Orang Bernegosiasi? Ketika menyadari bahwa di antara mereka ada konflik kepentingan, orang-orang berusaha mempengaruhi yang lain agar mendapatkan hasil yang diinginkannya. Mereka tidak menunggu apa yang diberikan pihak lain cuma-cuma. Tidak mau bertarung secara terbuka untuk mendapatkan keinginannya, atau Tidak mau memutus hubungan sama sekali.

Dua Sikap Negosiator 1. Berusaha agar pihak lain mengikuti maunya dan berkompromi dengannya 2. Menemukan solusi agar memenuhi kepentingan semua pihak.

Negosiator Ulung Negosiator ulung akan berusaha memahami bagaimana orang lain menyesuaikan posisinya selama negosiasi, dengan memperhatikan apa yang dilakukan atau apa yang akan dilakukannya

Kapan Negosiasi Berhasil? Berhasil: kalau terjadi take and give. Gagal: kalau hanya take saja, no give. @Biasanya orang yang nego tidak akan mau kehilangan banyak kalau menyadari bahwa lawan negonya tidak mau berkompromi.

DUA (2) JENIS NEGOSIASI 1. Tawar-menawar posisi (positional bargaining), jenis ini bersifat kompetitif 2. Tawar-menawar kepentingan (interest-based bargaining), bersifat kooperatif.

Kepentingan, Posisi, Kebutuhan 21

Dilema Negosiator Ketegangan antara Kooperatif dan Kompetitif: 1. Kalau kedua pihak kerjasama, keduanya mendapat hasil yang bagus (Kolaboratif) 2. Kalau dua-duanya kompetitif, mereka akan dapat hasil yang sama bagus (Win-Win) 3. Kalau yang satu kerjasama, yang lain kompetitif, yang pertama akan dapat hasil yang buruk, yang kedua hasil yang bagus (Win-Lose) 4. Namun dalam situasi yang tidak jelas dan tidak pasti, keduanya akan gigit jari (Lose-Lose)

Merencanakan Negosiasi 1. Mengkerangkakan masalah. 2. Menyiapkan tujuan dan target capaian dan identifikasi isu-isu. 3. Menyepakati tempat, waktu dan prosedur negosiasi. 4. Membuat prioritas tujuan dan mengecek kemungkinan adanya barter (tradeoff). Juga mengidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan, kekhawatiran, harapan pihak lawan. 5. Menentukan urutan masalah yang akan dibahas.

Merencanakan Negosiasi 6. Menentukan target khusus terkait dengan isu kunci, menemukan solusi terbaik, hasil yang baik dan masuk akal, serta hasil yang paling minimal. 7. Mengantisipasi berbagai cara bagaimana mengemas masalah. 8. Menyiapkan argument pendukung dan mengantisiasi bagaimana pihak lain menanggapi dan menyiapkan counterargument..

Sumber Kekuatan dalam Negosiasi 1. Ancaman fisik: mahal dan berbahaya..dan tidak boleh dilakukan diawal 2. Mengambil posisi ekstrim, biar lawan melemah 3. BATNA (Best Alternative To a Negotiated Agreement) 4. Negosiator yang trampil 5. Persuasi dengan fakta, tawaran yang menarik 6. Pegang prinsip keadilan, kesepakatan pada prinsip-prinsip umum 7. Solusi masalah: menjawab kebutuhan bersama

Kewajiban Polisi berdasarkan DUHAM (pasal 28) Setiap orang berhak atas ketertiban social dan internasional dimana hak dan kebebasan warga yang diletakkkan dalam DUHAM dapat diwujudkan sepenuhnya Tugas polisi dalam menjaga ketertiban masyarakat, penegakan hukum, pencegahan dan deteksi kejahatan, pelayanan masyarakat, sesungguhnya prasyarat bagi perwujudan HAM itu sendiri

Dua Jenis Kewajiban Menghormati HAM warga (Respect) Tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu yang merugikan hak warga (contoh, non diskriminasi dalam penanganan perkara) Melindungi HAM Warga (Protect) Melindungi warga dari tindakan orang lain yang membahayakan hak warga tersebut (mis. Menangani kekerasan rumah tangga)

Penegakan Hukum dan HAM Ketika polisi mencegah atau mendeteksi adanya kejahatan, maka polisi melindungi HAM, seperti Hak atas harta, hidup, kemanan fisik dan psikis, kebebasan dan kemanan pribadi.

Fungsi Pelayanan dan HAM Community policing dimana polisi bekerjasama dengan masyarakat dalam mencegah kejahatan dan pelanggaran HAM, adalah bentuk nyata dari penghormatan dan perlindungan HAM

Contoh Kewajiban Menghormati Hak-hak Polisi tidak boleh. 1. Hak hidup Berlebihan menggunakan senjata mematikan 2. Bebas dari siksaan fisik Menggunakan pemaksaan selama pemeriksaan perkara Berlebihan menggunakan pemaksaan ketika menghadapi penolakan fisik 3. Kebebasan dan keamanan Menahan atau memenjarakan seseorang tanpa dasar hukum 4. Kehidupan pribadi Memasuki rumah pribadi tanpa alasan dasar yang dibenarkan, tanpa surat penyelidikan (mis.) 5. Perkumpulan damai Melarang perkumpulan tanpa dasar hukum Menggunakan pemaksaan yang berlebihan dalam menangani demonstrasi

Contoh Kewajiban Melindungi Hak-hak Polisi harus 1. Hak hidup Melakukan tindakan semestinya ketika ada ancaman terhadap nyawa dan fisik 2. Bebas dari siksaan fisik Melakukan tindakan semestinya ketika menghadapi kekerasan rumah tangga 3. Kebebasan personal dan perlakuan yang adil Menginformasikan kepada yang ditahan alasan mengapa ditangkap dan tuduhan terhadapnya 4. Perkumpulan Damai Mengarahkan pengaturan perkumpulan dan melakukan tindakan operasi keamanan untuk melindungi demonstran damai dari serangan yang lain 5. Pemulihan efektif Segera melakukan penyelidikan yang netral terhadap dugaaan pelanggaran HAM

Tidak ada konflik antara Pemolisian dan HAM Penghormatan dan perlindungan HAM adalah fondasi dan tujuan pemolisian Polisi factor kunci dalam menjaga kedamaian yang langgeng HAM dapat membantu meningkatkan tugas polisi melalui pelaksanaan 3 prinsip: Legalitas Kemaslahatan umum Proporsionalitas

Terimakasih