BAB I PENDAHULUAN. pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan motivasi kerja karyawan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, sudah seharusnya memberikan pelayanan maksimal kepada

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Analisis Peranan Controller Dalam Sistem Pengendalian Internal Gaji Guna Menunjang Efektifitas Pembayaran Gaji

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB I PEDAHULUAN. Seperti diketahui, setiap perusahaan atau intansi-intansi ingin

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas suatu perusahaan dalam menapai tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam khasanah totalitas mekanisme kerja keorganisasian, dari sekian

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia yang mengarah pada era globalisasi yang disertai

BAB I PENDAHULUAN. memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi

Lampiran 19 Tabel dan Pehitungan Uji Keberartian Regresi dan. Uji Kelinieran Regresi Lampiran 20 Perhitungan Uji Koefisien Korelasi...

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Karyawan atau tenaga kerja merupakan asset utama dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya, sumber daya manusia sering juga disebut sebagai

-BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang untuk bekerjasama dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan tenaga - tenaga terampil dan cerdas di dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan yang unggul, salah satu bagian terpenting yaitu adanya

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud membantu tujuan organisasi, individu danmasyarakat(suharyanto dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, dan demikian pula sebaliknya semakin baik mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. harus memiliki suatu sistem pengendalian manajemen yang baik. Hal ini dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan dalam menghadapi perkembangan. menjadi kekuatan bagi perusahaan untuk bertahan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan maupun kebudayaan menuntut setiap individu untuk mempunyai daya. pendidikan, pekerjaan maupun kebudayaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting di dalam suatu organisasi atau instansi, selain itu sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dan hasil kerja karyawan, maka karyawan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mendukung demi tercapainya tujuan perusahaan secara efektif dan efisien. Tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2015 PENGARUH MOTIVASI INTRINSIK DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar tetap bertahan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Meningkatnya kebutuhan hidup manusia menjadi salah satu alasan

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. optimalkan sesuai dengan fungsi masing. Hal ini akan dapat di lakukan apabila

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. karena elemen manusia dalam perusahaan sebagai perencana, pelaksana dan pengendali

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian ini, antara

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif didalam persaingan tersebut. prestasi kerja karyawannya yang telah tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, perkembangan dan peranan sektor jasa makin

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya. Dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen. Diajukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang penting dan mempunyai peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun didukung dengan sarana dan prasarana serta sumber dana yang berlebihan, tetapi tanpa dukungan sumber daya manusia kegiatan perusahaan tidak akan terselesaikan dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus diperhatikan dengan segala kebutuhannya. Kesuksesan sebuah perusahaan tidak bisa lepas dari kerja pegawainya. Hal ini harus kita akui karena pegawai adalah penggerak utama perusahaan itu dapat berjalan. Upaya yang harus dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia agar dapat berkembang yaitu dengan meningkatkan motivasi kerja pegawainya. Jika pegawai cinta dengan pekerjaannya maka motivasi kerja akan tumbuh semakin tinggi. Pegawai merupakan salah satu bagian penting dalam berdirinya sebuah perusahaan. Faktor motivasi jelas memiliki hubungan langsung dengan kinerja individual para karyawan selain daripada kemampuan dan faktor lingkungan kerjanya. Maka sangatlah strategis, apabila pengembangan kinerja individual pegawai dimulai dari peningkatan motivasi kerjanya.

2 Dengan adanya motivasi berarti mendorong seseorang untuk melakukan yang terbaik. begitu besar manfaat motivasi sehingga menjadi perhatian para manajer maupun pimpinan perusahaan untuk terus berusaha memberikan motivasi bagi para pegawainya. keberhasilan dalam memberikan motivasi tidaklah mudah dicapai, cara terbaik untuk memotivasi pegawai ialah dengan memahami motivasi yang berorientasi pada tujuan. Motivasi akan timbul jika perusahaan memperhatikan kebutuhan pegawai karyawan selain upah/gaji yang dapat memotivasi karyawan pada umumnya. Seperti halnya penempatan pegawai yang tepat. Siagian P. Sondang (2009:40) mengemukakan bahwa: Penempatan yang tepat bisa menjadi salah satu faktor timbulnya motivasi dalam mencapai kinerja yang baik. Yang dimaksud dengan motivasi ialah daya dorong yang dimiliki, baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, yang membuatnya mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Manajemen juga mempunyai tugas memotivasi agar pegawai memiliki motivasi dalam pekerjaannya. Biasanya, pegawai yang puas dengan apa yang diperolehnya, maka ia pun akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan oleh perusahaannya tersebut. Baik dari segi kedisiplinan, tanggung jawab, maupun profesionalisme dalam pekerjaannya. Langkah awal menghasilkan Sumber Daya Manusia yang terampil perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan pegawai yang akan mengisi pekerjaan yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan. Keberhasilan dalam

3 pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam penempatan pegawai, baik penempatan pegawai baru maupun pegawai lama pada posisi jabatan baru. Siagian P. Sondang (2003:108) mengemukakan bahwa: Teori manajemen sumber daya manusia yang mutakhir menekankan bahwa penempatan tidak hanya berlaku bagi para pegawai baru akan tetapi berlaku pula bagi para pegawai lama yang mengalami alih tugas dan mutasi. Berarti konsep penempatan mencakup promosi, transfer dan bahkan demosi maupun pemutusan hubungan kerja. Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan dalam mendapatkan pegawai yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan, karena penempatan yang tepat dalam jabatan yang tepat akan dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan. B. Siswanto Sastrohadiwiryo dalam Suwatno (2003 : 133) mengemukakan bahwa maksud diadakan penempatan pegawai adalah untuk menempatakan pegawai sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kemampuan 2. Kecakapan 3. Keahlian PT. Kereta Api (Persero) Bandung merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa angkutan kereta api yang berada di Indonesia. Dalam menjalankan fungsi organisasinya, dibantu oleh beberapa bagian salah satunya adalah bagian Sumber Daya Manusia dan Umum yang meliputi sub bagian administrasi SDM, pengembangan SDM, dan manajemen SDM, yang mempunyai tugas menyelenggarakan tata laksana SDM, Perencanaan SDM, Kesejahteraan SDM, dan Perencanaan Diklat dan Perancanaan Karir.

4 Sumber Daya Manusia merupakan unsur paling utama, penting, dan paling menentukan dalam proses pencapaian tujuan dan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dimana karyawan merupakan pelaksana kerja yang dibutuhkan suatu perusahaan baik pekerjaan yang membutuhkan tenaga maupun pikirannya. PT. Kereta Api (Persero) Bandung memerlukan pegawai dalam melaksanakan tugasnya yang telah diatur dalam susunan organisasi dan sarana pembantu kelancaran kerja. Berdasarkan data yang peneliti peroleh pada tahun 2013 PT. Kereta Api (Persero) Bandung memiliki pegawai sebanyak 45 orang pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum. Presentase pegawai menurut tingkat pendidikan dan masa kerja dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini: Tabel 1.1 Data Tingkat Pendidikan Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung (Tahun 2013) No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Presentase % 1. SD 1 orang 2 2. SMA 29 orang 65 3. D-3 2 orang 4 4. S-1 13 orang 29 Jumlah 45 orang 100 Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Bandung Tabel di atas memberikan informasi mengenai tingkat pendidikan dan masa kerja pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Kereta Api (Persero) Bandung. Dapat diuraikan bahwa pegawai dengan tingkat pendidikan SD 2 %, SMA 65%, D3 4% dan S1 29%. Bpk. Agusrial (Ass. Manajer SDM) PT. KAI (Persero) Bandung mengemukakan bahwa pegawai yang berada pada tingkat pendidikan SMA perlu adanya pemberian motivasi yang lebih kepada pegawai

5 untuk melanjutkan tingkat pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, karena tingkat pendidikan memberikan pengaruh terhadap pekerjaan yang dilakukan tentunya ini akan berdampak pada kinerja pegawai dan akan berdampak pula pada produktivitas di PT. Kereta Api (Persero) Bandung. Tabel 1.2 Data Masa Kerja Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung (Tahun 2013) No Masa Jumlah Presentase Kerja Pegawai % 1. 1-5 tahun 13 orang 29 2. 6-10 tahun 3 orang 7 3. 11-15 tahun 4 orang 9 4. 16-20 tahun 6 orang 13 5. 21-25 tahun 3 orang 7 6. 26-30 tahun 9 orang 20 7. 31 tahun 7 orang 15 Jumlah 45 orang 100 Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Bandung Tabel di atas juga memberikan informasi mengenai masa kerja pegawai PT. Kereta Api (Persero) Bandung, pegawai dengan masa kerja 1-5 tahun 29%, pegawai dengan masa kerja 6 10 tahun 7%, pegawai dengan masa kerja 11 15 tahun 9%, pegawai dengan masa kerja 16 20 tahun 13%, pegawai dengan masa kerja 21 25 tahun 7%, pegawai dengan masa kerja 26 30 tahun 20% dan pegawai dengan masa kerja > 31 tahun 15%. Indikasi turunnya motivasi kerja penting diketahui oleh setiap perusahaan. Dengan demikian perusahaan akan dapat mengetahui sebab turunnya motivasi

6 kerja pegawai dan perusahaan dapat mengambil tindakan-tindakan pencegahan atau pemecah masalah secepat mungkin. Meskipun demikian sebelumnya kita harus meneliti kebenarannya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan. Misalnya tingkat absensi yang naik/turun adalah merupakan salah satu indikasi dari motivasi kerja pegawai. Melalui wawancara dengan Bpk. Agusrial (Ass. Manajer SDM) PT. KAI (Persero) Bandung, kondisi yang mencerminkan rendahnya motivasi kerja karyawan dapat dilihat dari data absensi karyawan dan penilaian kinerja pegawai. Walaupun tidak mudah untuk mengukur motivasi kerja pegawai dalam bekerja dapat dilihat dari salah satu indikator yaitu absensi pegawai. Berikut adalah sajian data presentase absensi pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Kereta Api (Persero) Bandung: Tahun Tabel 1.3 Absensi Pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung Jumlah Hari Kerja Selama 1 Tahun Jumlah Karyawan Jumlah Hari Kerja Seluruh Karyawan Selama 1 Tahun Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Bandung Jumlah Ketidakhadiran Seluruh Karyawan Selama 1 Tahun Jumlah Kehadiran Seluruh Karyawan Selama 1 Tahun Presentase Ketidakhadiran 2010 312 hari 49 orang 15288 hari 1006 hari 14208 hari 7.08% 2011 312 hari 49 orang 15288 hari 1152 hari 14136 hari 8.15% 2012 312 hari 45 orang 14040 hari 1272 hari 12768 hari 10.0%

7 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa tingkat ketidakhadiran tanpa keterangan (alfa) tahun 2010 mencapai 7,08%, selanjutnya pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 1,07% yaitu menjadi sebesar 8,15% dan sama seperti halnya pada 2 tahun sebelumnya tingkat ketidakhadiran mengalami kenaikan sebesar 1,85% yaitu menjadi sebesar 10,0%. Tabel tingkat absensi yang disajikan menunjukkan bahwa terjadi penurunan motivasi pada pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Kereta Api (Persero) Bandung dalam tahun 2012. Informasi di atas mengindikasikan bahwa pegawai tidak memanfaatkan waktu kerjanya untuk mengerjakan tugas dan kewajibannya di kantor. Keterangan mengenai tingginya jumlah ketidakhadiran para pegawai tersebut berarti mengurangi waktu kerja mereka untuk dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Keterangan tersebut menunjukkan bahwa belum optimalnya tingkat kedisiplinan pegawai. Banyak hal yang menyebabkan para pegawai memilih tidak hadir pada jam kerjanya, diantaranya seperti kondisi fisik (sakit), keperluan yang lain yang tidak dapat ditinggalkan, cuti dinas, bahkan tidak hadir tanpa keterangan/mangkir. Hal tersebut dapat menyebabkan pekerjaan sedikit terganggu. Rendahnya tingkat kehadiran pegawai menggambarkan rendahnya motivasi kerja pegawai, sehingga dapat mempengaruhi kinerja pegawai. Rendahnya motivasi kerja pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. Kereta Api (Persero) Bandung terjadi karena beberapa alasan seperti: Pegawai yang bekerja masih kurang memiliki dorongan/semangat dalam

8 bekerja, kurang mempunyai keinginan untuk maju dan berkembang, serta kurang bekerja keras dalam melaksanakan tugas-tugasnya, karyawan seringkali merasa keberatan untuk menyisihkan waktu mengerjakan pekerjaan setelah jam pulang kantor atau lembur, karyawan sering bersikap santai dan mengobrol pada saat jam kerja yang seringkali mengakibatkan target pekerjaan selesai tidak tepat waktu dari waktu yang ditentukan, dan rasa jenuh terhadap pekerjaan. Penurunan motivasi kerja pegawai juga dapat terlihat dari hasil penilaian kinerja pegawai yang kurang memuaskan. Penilaian kinerja yang dilakukan oleh PT. Kereta Api (Persero) Bandung ini seharusnya dapat meningkatkan motivasi kerja pegawainya dalam bekerja, namun pada kenyataannya penilaian kinerja tidak memberikan dampak besar bagi peningkatan motivasi kerja pegawai. Berikut adalah sajian data data hasil penilaian kinerja pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung: Tabel 1.3 Hasil Penilaian Kinerja Pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung KRITERIA TAHUN BIDANG JUMLAH KARYAWAN KURANG NKP < 0,80 CUKUP 0,80 <= NKP <= 1,60 BAIK 1,61 <= NKP <= 2,50 BAIK SEKALI 2,51 <= NKP <= 3,00 2010 2011 SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM 49 orang 7 orang 9 orang 22 orang 11 orang 49 orang 4 orang 7 orang 26 orang 12 orang

9 2012 SUMBER DAYA MANUSIA DAN UMUM 45 orang 3 orang 12 orang 21 orang 9 orang Sumber : PT. Kereta Api (Persero) Bandung Dari data hasil penilaian kinerja pegawai selama 3 tahun terakhir pada pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT. Kereta Api (Persero) Bandung di atas, dapat kita lihat dan ketahui bahwa masih banyak pegawai yang mendapatkan penilaian kinerja pada kategori cukup dan kurang. Kategori kurang diberikan kepada pegawai apabila pegawai tersebut mendapatkan nilai kinerja pegawai (NKP) dibawah 0,80 sedangkan kategori cukup diberikan kepada pegawai yang mendapatkan nilai kinerja pegawai (NKP) 0,80 hingga 1,60 kemudian pegawai yang mendapatkan kategori baik ialah pegawai yang mendapatkan nilai kinerja pegawai (NKP) 1,61 hingga 2,50. Sementara pegawai yang mendapatkan kategori baik sekali ialah pegawai yang mendapatkan nilai kinerja pegawai (NKP) 2,51 hingga 3,00. Jumlah pegawai yang mendapatkan kategori baik sekali pada tahun 2010 sebesar 22,44%, sedangkan pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 24,48%, kemudian pada tahun 2012 mengalami penurunan kembali menjadi 20%. Dari data di atas menunjukkan bahwa kinerja serta motivasi kerja pegawai belum optimal. Berdasarkan data tingkat ketidakhadiran yang cukup tinggi dan penilaian kinerja maka ada kecenderungan bahwa motivasi kerja pegawai bagian Sumber

10 Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung mengalami penurunan. Usaha untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai bukanlah hal yang sederhana, karena motivasi kerja pegawai sebagai sikap individu atau pegawai yang bergantung kepada sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Berdasarkan uraian di atas dapat kita lihat bahwa motivasi kerja pegawai sangat penting dalam proses pencapaian tujuan perusahaan secara maksimal. Menempatkan pegawai pada posisi yang tepat tampaknya dapat dijadikan faktor penentu motivasi kerja pegawai. Untuk mengetahui pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih lanjut melalui judul skripsi: Pengaruh Penempatan Pegawai terhadap Motivasi Kerja Pegawai Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. KAI (PERSERO) BANDUNG. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Masalah mendasar yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah motivasi kerja pegawai. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi keinginannya. Dari latar belakang masalah yang telah di kemukakan, tampak bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja pegawai adalah menempatkan

11 pegawai pada posisi yang tepat. Penempatan pegawai merupakan suatu usaha untuk menyalurkan kemampuan sumber daya manusia sebaik-baiknya dengan jalan menempatkan pegawai yang tepat atau jabatan yang paling sesuai. Berdasarkan penjelasan dan identifikasi permasalan di atas, penulis mencoba membatasi ruang lingkup penelitian ini. Adapun perumusan masalah mengenai pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai adalah: 1. Bagaimana gambaran efektivitas penempatan pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung? 2. Bagaimana tingkat motivasi kerja pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung? 3. Adakah pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai. Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. KAI (Persero) Bandung. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT. KAI (Persero) Bandung.

12 Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan gambaran efektivitas penempatan pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung? 2. Mendeskripsikan gambaran tingkat motivasi kerja pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum di PT.KAI (Persero) Bandung? 3. Mengukur pengaruh mengenai penempatan pegawai pada bagian Sumber Daya Manusia dan Umum terhadap motivasi kerja pegawai di PT.KAI (Persero) Bandung? 1.4 Kegunaan Penelitian Secara teroritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keilmuan dibidang organisasi dan manajemen perkantoran khususnya mengenai penempatan pegawai yang dapat berpengaruh bagi motivasi kerja pegawai. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang positif dalam membenahi pelaksanaan penempatan pegawai untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. 2. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai. Selain itu,

13 penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk meneliti permasalahan yang sama.