Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPATAN KETERSEDIAAN BENIH KENTANG BERMUTU DI INDONESIA MELALUI KEPMENTAN NOMOR : 20/Kpts/SR.130/IV/2014

SERTIFIKASI BENIH KENTANG DI INDONESIA

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang

HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

PEMBAHASAN Hikmah Farm Produksi Kentang Bibit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat No. 52 Tahun 2011, ISSN:

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan akan dilaksanakan di Laboratorium Nematologi dan Rumah Kaca Jurusan Hama

BAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

No. 03 Hasil Penelitian Tahun Anggaran 2010

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BABHI BAHAN DAN METODE

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

Teknologi Perbenihan untuk Menghasilkan Benih Krisan Bermutu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

Cara Menanam Cabe di Polybag

DISEMINASI VARIETAS KENTANG UNGGUL RESISTEN Phytophthora infestans (Mont.) de Bary

PERBANYAKAN BENIH SISTEM KLONAL

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

3. METODE DAN PELAKSANAAN

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Aspek teknis

Perkembangbiakan Tanaman

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi pembiakan in vitro tanaman pisang yang terdiri

PRODUKSI BENIH PISANG DARI RUMPUN IN SITU SECARA KONVENSIONAL

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober Januari 2014 di

TEKNIK PERBANYAKAN CEPAT TANAMAN KENTANG (Solanum tubeosum L)

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Persyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

PENDAHULUAN. Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan komoditas yang mendapat

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PRODUKSI UMBI MINI (G0) KENTANG DARI STEK MINI DALAM RUMAH KETAT SERANGGA

III. MATERI DAN METODE

TEKNIK PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS BENIH KENTANG (Solanum tuberosum L. )

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH DALAM POT/POLYBAG

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyiapan tanaman uji

VARIETAS BARU BAWANG MERAH DALAM BENTUK BIJI DAN SERTIFIKASI BENIH BAWANG MERAH

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

1 SET A. INDIVIDU PETANI

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Lengkap (RAL) yang terdiri atas kontrol positif dan lima perlakuan variasi

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

Benih panili (Vanilla planifolia Andrews)

Tata Cara penelitian

TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH PELUANG USAHA PERKEBUNAN KARET MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS

Pengujian Kultivar Kentang dan Klon-Klon Harapan IPB

PENGELOLAAN KEBUN PANGKAS HIBRID ACACIA (A. mangium x A. auriculiformis) Sri Sunarti Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN

TEKNIK PRAKTIS PENANAMAN BENIH BAWANG MERAH VARIETAS TUKTUK

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

AKLIMATISASI PLANLET TEBU PS 864 PASCA ENKAPSULASI ABSTRAK

PETUNJUK LAPANGAN PENYIAPAN BENIH KEDELAI Oleh : MOH. YUSUF YUNAIDI

Agency (JICA), telah menghasilkan produk benih. kebutuhan benih berkualitas di Jawa Barat terus meningkat. Pada tahun 2007 stok benih kentang G 4

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

Teknologi Produksi Ubi Jalar

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Lahan (TSDAL) Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

III. METODE PENELITIAN

1 LAYANAN KONSULTASI PADI - IRIGASI Individu petani

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Suplemen Majalah SAINS Indonesia

Transkripsi:

Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4 1. Benih Kentang terdiri dari : (a) Benih dari biji (TPS) (b) Stek mikro (dalam botol kultur) (c) Umbi mikro (umbi kecil dalam botol kultur) (d) Stek mini (dihasilkan di skrin, ± 100-200 mg/ umbi) (e) Umbi mini (umbi ukuran kecil dihasilkan diskrin, 5-10 gram/ umbi) 1

(f) Umbi bibit (dihasilkan di lapang, ukuran 50-100 gram/ umbi). 2. Hasilkan stek mini dan umbi mini dari stek mikro.! Stek mikro umur 4 minggu, 8 buku.! Dipindahkan kedalam toples, berisi media arang sekam steril, dibasahi dan ditanam dengan stek mikro.! Tiga hari diaklimatisasi di dalam lab.! Diangkut ke rumah skrin, tempat teduh.! Selama 3 hari, toples di buka pada sore hari, pada pagi hari ditutup.! Sesudah 3 hari penutup toples sudah dapat dibuka seluruhnya.! Disemprot setiap 3 hari sekali dengan pupuk daun hyponek 1-2 g/l atau pupuk daun lainnya.! Sesudah berumur ± 10 hari stek mini sudah dapat dipanen. Panen ini dapat dilakukan setiap minggu sekali kurang lebih 6 kali panen. 3. Bibit stek mini :! Wadah : - tunggal dari daun kawung/ pisang atau plastik es mambo - Baki yang ada tempat tanaman (tray semai).! Media : Arang sekam : subsoil : kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, media harus steril. Dapat juga arang sekam : sub soil (1:1).! Pupuk : NPK atau pupuk daun dapat dihitung jumlah pupuk berdasarkan berat media.! Panjang stek : stek mini dipotong dengan panjang 3-4 buku.! Ditanam : 2 buku masuk ke dalam media.! Naungan : Bibit yang baru dipindah harus diberi naungan selama ± 1 minggu.! Penyemprotan pupuk daun : seperti pada stek mini, tiap 3 hari sekali.! Pindahan/ stek ulang : sesudah berumur dua minggu bibit ini dapat dipindahkan ke lapang. Bibit ini juga dapat diambil steknya tiap satu minggu sekali paling kurang selama tiga kali. 4. Umbi mini :! Stek mini jika dibiarkan selama 2 bulan di baki atau ditempat es mambo dapat menghasilkan umbi mini.! Stek mini juga dapat ditanam rapat 7cm x 7cm atau 10cm x 10cm didalam skrin atau di lapang untuk menghasilkan umbi mini. 2

5. Umbi bibit : Umbi bibit G1, G2, G3, G4 yang dihasilkan di lapang dapat berasal dari bibit G0 stek mini atau umbi mini. 6. Persyaratan umbi G0 sampai G4 (1) Persyaratan G0 sampai G4 bukan saja berdasarkan generasi umbi atau turunan umbi, tetapi berdasarkan kepada persyaratan kemurnian varietas dan evaluasi penyakit dan hama baik dilahan maupun pada umbi kentang. (2) Umbi G0 di skrin dapat saja menghasilkan G0 sebaliknya stek mini G0 atau umbi mini G0 yang ditanam langsung ke lapang dapat saja :! G0 menjadi G1! G0 menjadi G2! G0 menjadi G3 atau! G0 menjadi G4. 7. Prosedur dan standar perbanyakan benih kentang (1) Produksi Mother Plant / Pre Basic Seed/ Benih Super Perbanyakan benih kentang untuk pengembangan diawali dari penyediaan mother plant atau pohon induk/ benih sumber. Mother plant dikenal sebagai pre basic seed atau benih super, berupa stek batang dengan atau tanpa akar dan atau umbi mini. Mother plant dihasilkan dari penanaman mother stock yang berupa planlet dan atau micro tuber di screen house pada wadah khusus dalam kondisi terisolir dan dengan media tanah/ bukan tanah yang diberi perlakuan khusus sebelumnya sehingga steril. Tingkat toleransi mother plant terhadap serangan penyakit virus adalah 0% dan terhadap serangan penyakit bakteri 0 (zero). (2) Benih Super/ Basic Seed (A)/ G0 Basic Seed/ Benih Super/ G0 dihasilkan dari perbanyakan mother plant/ pre basic seed atau kelas diatasnya, yang ditanam di rumah kasa, dengan media tanah yang telah diberi perlakuan panas pada lingkungan yang terkontrol/ terisolasi dari hama penyakit, dan dengan pengawasan dari tenaga ahli. Benih ini harus memenuhi persyaratan mutu yang ditentukan untuk kelas benih super/ basic seed (A)/ S/ G0. Tingkat toleransi kelas benih ini terhadap serangan penyakit virus 0.01-0.03% dan tingkat toleransi terhadap serangan bakteri 0 (zero). (3) Benih super elit/ basic seed (B)/ G1 Benih ini berasal dari perbanyakan G0 (atau kelas yang lebih tinggi) di rumah kasa, dengan media tanah yang sudah diberi perlakuan panas dengan lingkungan yang terkontrol/ terisolasi dari hama penyakit dan dengan pengawasan dari tenaga ahli. Tingkat toleransi benih super terhadap penyakit virus 0.03% dan terhadap serangan penyakit bakteri 0 (zero). (4) Benih Dasar/ foundation seed/ G2 adalah benih yang memenuhi standar mutu kelas benih dasar yang dihasilkan dari penanaman G1 (atau kelas yang lebih tinggi) di 3

lapangan yang terisolasi, dengan pengawasan dan pemeriksaan dari tenaga ahli dan atau petugas BPSB. Tingkat toleransi benih ini terhadap penyakit virus adalah 0.1% dan terhadap penyakit bakteri 0.5%. (5) Benih Pokok/ Stock Seed/ G3 Benih pokok berasal dari turunan G2 (benih dasar) atau kelas yang lebih tinggi lagi, yang memenuhi standar mutu kelas benih pokok. Tingkat toleransi benih ini terhadap penyakit virus 0.5% dan terhadap penyakit bakteri pada kondisi tertentu boleh 0.5%. (6) Benih sebar/ Extension Seed/ G4 Benih ini berasal dari turunan G3 (benih pokok) atau kelas yang lebih tinggi yang memenuhi standar mutu kelas benih sebar. Diproduksi di bawah pengawasan BPSBTPH. Tingkat toleransi benih sebar terhadap penyakit virus sebesar 2% dan terhadap penyakit bakteri 1%. (7) Pemeriksaan lapangan sertifikasi benih Merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui mutu benih dari suatu areal penangkaran di lapangan. Subjek Pemeriksaan dimulai/ diawali dari produksi benih pokok (G3) yang berasal dari perbanyakan benih dasar (G2) atau dari kelas diatasnya. 4

Prosedur perbanyakan benih kentang dapat dilihat pada skema berikut : Skema Perbanyakan Benih Kentang Secara Vegetatif Varietas Baru/ Introduksi Lembaga Penelitian/ Universitas/ Perusaahn Benih Planlet bebas patogen (berasal dari kultur meristem) Perbanyakan stek buku tunggal (In vitro) Pemulia Umbi mikro/ planlet bebas patogen (in vitro) (True to type) Produksi Pre-basic seed/ mother stock/benih Awal --------------------------------------------------------------------------------------------------- Transplanting stek/ penanaman Benih Awal di rumah kasa A Produksi G0 (Basic seed A) Perusahaan benih/ BBI/ Tenaga ahli Produksi G1 (Basic Seed B) Di rumah Kasa B Produksi G2/ Foundation Seed Di Lapangan terisolasi I ------------------------------------------------------------------------------------------------------ Perusahaan Benih/ BBU/ Penangkar Binaan Produksi G3/ Stock Seed Di lapangan II Produksi G4/ Extension Seed Distribusi untuk Petani Inspeksi Lapang Inspeksi Lapang Inspeksi Lapang BPSBTPH 5

8. Persyaratan di Lapangan Tabel 1. Spesifikasi persyaratan di lapangan No. Jenis Uji Kelas Benih Persyaratan lapang 1. Isolasi jarak G0, G1 Ditanam di screen house G2 Min. 10 meter G3 Min. 10 meter G4 Min. 10 meter 2. Campuran varietas lain G2 0% G3 Maks. 0.1% G4 Maks. 0.5% 3. Virus : PLRV, PVY, PVX, PVS, PVA, dan PVM 4. Ralstonia Solanacearum (Layu bakteri) 5. Phytophthora infestans (busuk daun) dan penyakit lainnya G2 0% G3 Maks. 0.5% G4 Maks. 2% G2 Maks. 0.5% G3 Maks. 1% G4 Maks. 1% G2 Maks. 10% G3 Maks. 10% G4 Maks. 10% 6. Pengelolaan lapangan lain G0, G1 *) G2 *) G3 *) G4 *) *) Pengelolaan lapangan Pemeriksaan lapangan akan dihentikan apabila pengelolaan lapangan tidak baik seperti : a. Terdapat banyak tanaman lain/ gulma yang dapat menjadi sumber penyakit dan aphid. b. Terdapat kerusakan mekanis, dan kerusakan berat akibat serangan hama pada daun serta pertumbuhan tanaman merana yang disebabkan kurang pemeliharaan. 6

9. Persyaratan mutu umbi kentang di gudang Tabel 2. Spesifikasi persyaratan mutu umbi kentang di gudang No. Jenis Uji Kelas Benih Persyaratan mutu 1. Busuk coklat dan Busuk lunak G2 Maks. 0.3% G3 Maks. 0.5% 2. Common scab, black scruf, powdery csab, late blight (infeksi ringan) 3. Busuk kering (kecuali infeksi ringan) 4. Kerusakan oleh penggerek umbi 5. Nematoda bintik akar (infeksi ringan) G4 Maks. 0.5% G2 Maks. 1.0% G3 Maks. 3.0% G4 Maks. 3.0% 6. Campuran varietas lain G2 0% G3 Maks. 0.1% G4 Maks. 0.5% 7. Kerusakan mekanis dan serangan Binatang/ hewan kecil (kecuali infeksi ringan) 7