MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD

ARTIKEL E-JOURNAL SKRIPSI

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM TEACHING SISWA KELAS II SD GEMBONGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING SISWA KELAS IV

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG KELAS IV SD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN

PENERAPAN TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI POGUNG KIDUL

PENINGKATAN DALAM MENULIS SURAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM KELAS V SDN WINONGO BANTUL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Mardhatillah 1 *, Nora Akmalia 2.

Kata Kunci: karangan deskripsi, strategi menulis terbimbing, kelas IV SD.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

IMPROVING COMPREHENSION READING SKILL THROUGH PICTURE STORIES FOR ELEMENTARY STUDENTS

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

Joyful Learning Journal

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS VI SDN PURO PAKUALAMAN ARTIKEL SKRIPSI

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERKALIAN BILANGAN ASLI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN KALIPUCANG BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 2 SANGGRAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjaya (2009: 26) mengemukakan penelitian tindakan kelas merupakan proses

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN WONOSARI 4

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PLC MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING PADA SISWA SMKN2 WONOSARI

Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Volume 1, Nomor 1, Desember 2013

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA ANAK TUNARUNGU KELAS V DI SEKOLAH LUAR BIASA WIYATA DHARMA 4 GODEAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA OBJEK LANGSUNG

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

ARTIKEL E-JURNAL. oleh Rio Anggoro Pangestu NIM

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENGGUNAAN MEDIA BROSUR PERJALANAN WISATA SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGARANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SLB B KARNNAMANOHARA YOGYAKARTA

IMPROVING SKILLS ESSAY WRITING BARE INDONESIAN THROUGH COOPERATIVE LEARNING TYPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA FILM KARTUN PADA SISWA KELAS IV

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI DISKUSI TIPE SYNDICATE GROUP SISWA KELAS V SD NEGERI KREMBANGAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA POP UP UNTUK SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH SIDOKARTO GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN BUKU HARIAN SISWA KELAS I A SD N PLEBENGAN SIDOMULYO BANTUL TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBERIAN ICE BREAKER PADA SISWA KELAS V SDN MONGGANG

1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN TEKNIK QUANTUM WRITING SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SEWON ARTIKEL E-JOURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PEGANDEKAN ARTIKEL SKRIPSI

Sri Lestari Dr. Sunarti, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA BLOK PECAHAN SISWA KELAS V

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRIT BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE SINEKTIK UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI JLABAN

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTATIF DENGAN PEMANFAATAN PRAKTIK ANALISIS WACANA KRITIS SISWA KELAS X SMAN 5 YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN AUDIO VISUAL DI SDN 29KELAS III PONTIANAK UTARA

Joyful Learning Journal

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV MELALUI MODEL DIRECT WRITING ACTIVITIES DI SDN 08 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS III MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Marta Wisni NIM 11108247010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2015 i

Peningkatan Keterampilan Menulis. (Marta Wisni 1 MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN IMPROVING STUDENTS WRITING SKILL IN NARRATIVE THROUGH CIRCUIT LEARNING MODEL FOR THE FIFTH GRADERS IN SD KANISIUS JOMEGATAN Oleh: Marta Wisni, ppsd/pgsd, martawisni@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran menulis karangan narasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui model circuit learning dan meningkatkan hasil pembelajaran keterampilan menulis karangan narasi melalui model circuit learning pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul yang berjumlah 21 siswa. Penelitian tindakan dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi. Data hasil penelitian diperoleh dari observasi dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Proses pembelajaran pada siklus I guru menerapkan model circuit learning. Pada siklus I keterampilan menulis karangan narasi siswa mengalami peningkatan dari hasil pra siklus nilai rata-rata siswa sebesar 65,04 meningkat menjadi 68,10.. Siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,53. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar hanya 57% meningkat menjadi 100% pada siklus II. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa model circuit learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Kata kunci: keterampilan menulis narasi, bahasa Indonesia, model circuit learning. Abstract The research aims to improve the learning process of writing narrative in bahasa Indonesia through circuit learning model and to improve the result of students skill in writing narrative for the fifth graders in SD Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul.

2 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015 This is a Classroom Action Research. The researcher employ action research which was developed by Kemmis and Mc. Taggart which consists of 5 steps namely planning, implementing, observing and reflecting. The subjects of the research are the fifth graders of SD Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul which consist of 21 students. The action research was done in two cycles. The researcher used test and observation as a means of gathering the data. The instruments used in the data gathering were test result and observation sheets. The data were gathered from test and observation. The researcher analyzed the data using qualitative and quatitative description. In the learning process of the first cycle, the teacher implement circuit learning model. In the first cycle, students skill in writing narrative were improving. In the pre-cycle, the average score of the ctlstudents were 65,04 and it improved into 68,10. From this cycle, students average score improving to 79,53. In the first cycle, there are only 57% students who passed the test and it became 100% in the second cycle. The research shows that circuit learning model could improve students skill in writing narrative. Key words: skill in writing narrative, bahasa Indonesia, circuit learning model.

PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi bagi setiap manusia untuk berinteraksi dengan orang lain. Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran pokok yang harus diikuti oleh setiap siswa SD dari kelas I sampai kelas VI. Pengajaran Bahasa Indonesia pada setiap jenjang pendidikan secara umum ditunjukkan keterampilan siswa dalam berbahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menulis sebagai salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang mempunyai peran penting di dalam kehidupan manusia. Salah satu bidang aktivitas dan materi pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran menulis. Menulis merupakan salah satu kompetensi bahasa yang ada dalam setiap jenjang pendidikan, mulai tingkat prasekolah hingga perguruan tinggi. Menulis adalah salah satu dari 4 keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh siswa. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, menulis merupakan kegiatan yang kompleks untuk menyampaikan informasi, ide atau gagasan, salah satunya ialah menulis sebuah karangan. Menulis karangan terbagi kedalam beberapa ragam bentuk yakni deskripsi (melukiskan), narasi (urutan waktu), eksposisi (menyampaikan), argumentasi (pembuktian), dan persuasi (mempengaruhi). Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik agar mudah dipahami siswa dengan menggunakan model yang sesuai dengan materi pembelajaran.. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti di kelas V SD Kanisius Peningkatan Keterampilan Menulis. (Marta Wisni 2 Jomegatan bahwa sebagian besar siswa tidak dapat menuangkan ide, pikiran, perasaan, kedalam bentuk kerangka karangan, siswa tidak dapat menentukan tema dan mengembangkan kerangka karangan narasi. Siswa kurang menyukai pelajaran mengarang bahasa Indonesia, mengakibatkan rendahnya pemahaman siswa dalam mengembangkan karangan narasi. Bahkan ada beberapa siswa yang sama sekali tidak menyelesaikan dengan baik, dikarenakan model pembelajaran yang diberikan guru kurang variatif sehingga tidak meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi siswa. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai rata-rata karangan sebesar 65,04 yang masih di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi yaitu 70. Ketika awal proses pembelajaran para siswa banyak yang menyimak dengan baik, namun setelah beberapa menit berlalu perhatian siswa menjadi berkurang sehingga perhatian siswa sudah terbagi dengan kegiatan yang dianggap lebih mengasyikkan dan tidak membosankan. Beberapa siswa ada yang mengalihkan perhatian mereka dengan mencoret-coret bukunya sendiri, berbicara dengan teman sebangku atau meletakkan kepalanya di atas meja. Kondisi seperti itu membuat guru sering mengingatkan siswa agar tetap memperhatikan materi yang sedang diajarkan oleh guru. Dengan demikian, konsentrasi siswa menjadi tidak utuh kembali karena adanya hambatan dari dalam siswa itu sendiri. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti, beberapa hal dapat diketahui bahwa nilai mengarang yang masih rendah, model pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang variatif ( monoton ), siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran materi mengarang dan

4 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015 banyak siswa yang menganggap menulis karangan sulit. Hal tersebut terjadi karena guru masih banyak menggunakan model yang monoton seperti ceramah dan langsung menyuruh siswa untuk mengarang tanpa memperhatikan kemampuan bahasa dan imajinasi siswa untuk dimaksimalkan terlebih dahulu, sehingga kemampuan imajinasi dan keterampilan menulis siswa menjadi kurang. Selain itu, siswa juga merasa cepat bosan dan kurang aktif dalam mengikuti pelajaran sehingga menyebabkan rendahnya nilai mengarang siswa karena keterbatasan pengetahuan siswa tentang mengarang. Hal tersebut, dapat terlihat dari sebagian besar siswa yang baru menulis dua atau tiga paragraf sudah merasa cukup. Sehingga karangan tidak berkembang dengan baik dan maksimal. Berdasarkan data yang didapatkan dari siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan hanya 7 siswa dari 21 siswa yang dapat menyelesaikan menulis karangan narasi dengan nilai yang cukup baik, sedangkan 14 siswa lainnya masih dirasakan sangat kurang. Selain hal di atas, nilai karangan narasi masih di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa kurang terampil dalam menulis karangan narasi. Dengan demikian penelitian ini akan dibatasi pada kurangnya keterampilan menulis karangan narasi siswa. Berdasarkan batasan permasalahan di atas didapatkan signifikansi masalah pada kurangnya keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V. Hal ini dilakukan supaya siswa dapat menulis karangan narasi dengan baik, apabila masalah ini dibiarkan secara terus menerus siswa akan merasa sulit menuliskan karangan dan akan menganggap menulis karangan narasi adalah hal yang membosankan karena harus mengingat peristiwa secara runtut dan berimajinasi sesuai dengan alur cerita agar cerita dapat dimengerti secara jelas oleh pembaca. Keterampilan menulis karangan narasi dapat melatih daya ingat siswa dengan baik sehingga cerita yang ditampilkan dari awal sampai akhir dapat tertata rapi dan sesuai dengan alur cerita yang terjadi. Sebagai upaya meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi maka peneliti berencana menggunakan model circuit learning. Model circuit learning ini merupakan salah satu model yang digunakan peneliti untuk memudahkan setiap siswa dalam menulis dan menyusunnya kedalam karangan narasi menuangkan ide perasaan, pikiran, serta memudahkan siswa dalam mengembangkan peta konsep karangan narasi. Rendahnya keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah rendahnya minat menulis siswa, rendahnya imajinasi menulis karangan sehingga siswa hanya dapat menuliskan dua sampai tiga paragraf yang isi didalamnya masih sangat terbatas. Selain kedua hal di atas, strategi guru yang monoton atau kurang variasi juga mempengaruhi kurangnya keterampilan siswa dalam menulis karangan hal di dapat berdampak tidak baik karena siswa akan merasa cepat bosan dan merasa tidak tertarik untuk tetap fokus pada materi sehingga keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran masih sangat kurang. Berbagai permasalahan di atas memerlukan solusi dan penanganan yang tepat agar proses pembelajaran dapat bermanfaat secara tepat. Salah satu langkah yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan model circuit learning. Dengan menggunakan model circuit

learning, siswa akan lebih mudah merangkai kalimat dan membuat karangan karena mereka akan membuat peta konsep terlebih dahulu dan menuangkan imajinasi dan bahasa mereka lebih baik dalam menulis karangan narasi. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penenelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR).. Suharsimi Arikunto (2006 : 91), penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Zainal Aqib (2008: 13) menyatakan PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Penekanannya pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktik pembelajaran. Prosedur Penelitian ini dilaksanakan dengan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model penelitian tindakan kolaboratif (collaborative action research). Penelitian ini dilakukan oleh guru yang juga bertindak sebagai kolaborator bersama dengan peneliti yang bertujuan untuk meningkatkan praktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, dan meningkatkan karier serta profesionalisme guru. Penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc Taggart meliputi empat komponen kegiatan, yakni: 1) perencanaan (plan), 2) pelaksanaan (act), 3) pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Peningkatan Keterampilan Menulis. (Marta Wisni 3 a. perencanaan a. Perencanaan Perencanaan penelitian tindakan kelas ini disusun oleh peneliti dan guru kelas V, RMG. Widiyanti, S.Pd. Rancangan pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 1 adalah sebagai berikut ini. 1) Peneliti dan kolaborator mengadakan diskusi untuk mengidentifikasi masalah dalam pemebelajaran menulis karangan narasi dan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. 2) Peneliti dan kolaborator menentukan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan. Kemudian peneliti dan kolaborator menetapkan kegiatan pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran menulis karangan narasi. 3) Peneliti dan kolaborator menyusun rencana pelaksaan pembelajaran (RPP) yang memuat serangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran 4) Peneliti dan kolaborator mempersiapkan lembar tes yang digunakan oleh siswa untuk menulis karangan narasi. b. guru mempersiapkan kelas dan mengkodisikan kelas agar dapat melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model circuit learning c. pelaksanaan tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang sebelumnya, yaitu melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model circuit learning.

6 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015 d. pengamatan (observasi) Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Peneliti melakukan Observasi dilakukan Jomegatan, di dusun Jomegatan desa Ngestiharjo pada saat proses pembelajaran berlangsung. Kecamatan Kasihan, Kabupatan Bantul. Penelitian Observasi ini digunakan untuk memperoleh data ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan yang diperlukan dan untuk mengetahui sejauh Februari tahun 2015 berlangsung dan aktivitas mana hasil dari penerapan model circuit learning siswa serta guru yang terjadi di dalam kelas selama dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan proses pembelajaran berlangsung. berpedoman pada lembar observasi yang telah Instrumen Penelitian dipersiapkan oleh peneliti. Yang diamati adalah segala kegiatan dan aktivitas yang dilakukan oleh Dalam penelitian ini instrumen yang guru dan siswa selama proses pembelajaran digunakan adalah rencana pelaksanaan Bahasa Indonesia dengan menerapkan model circuit learning saat berlangsung di dalam kelas tersebut, misalnya suasana pembelajaran di dalam kelas, fasilitas belajar yang digunakan, penataan pembelajaran (RPP), pedoman observasi dan tes (menulis karangan narasi). Teknik Analisis Data ruang kelas serta hambatan-hambatan yang Untuk analisis data yang digunakan dalam dihadapi guru dan siswa selama proses penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan pembelajaran berlangsung dan aktivitas siswa serta deskriptif kuantitatif. Data hasil tes menulis guru yang terjadi di dalam kelas selama proses karangan narasi dianalisis secara deskriptif pembelajaran berlangsung. kuantitatif, sedangkan data hasil pengamatan e. refleksi terhadap aktivitas guru dan siswa dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian bersama kolaborator yaitu guru kelas V melakukan analisis dan memaknai hasil perlakuan tindakan siklus I. Kemudian, dari hasil refleksi tersebut, jika siklus I terdapat aspek yang Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian ini menyebutkan bahwa pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan belum berhasil maka akan diperbaiki pada siklus II. Bantul dapat ditingkatkan melalui model Siklus II ini dilaksanakan setelah siklus I berakhir dan perencanaanya setelah refleksi siklus I. pembelajaran circuit learning. Peningkatan yang dicapai dapat terlihat dari keberhasilan anak pada awal tindakan (pra siklus), tindakan siklus 1, dan Subjek dan Objek Penelitian tindakan siklus 2. Hasil peningkatan dideskripsikan Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V sebagai berikut. Kanisius Jomegatan, Bantul dengan jumlah siswa 1. Berdasarkan pra siklus yang telah dilakukan, 21 siswa. Objek penelitian ini adalah keterampilan jumlah nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran menulis karangan narasi siswa kelas V SD keterampilan menulis keterampilan narasi Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul. adalah 65,04. Siswa yang memenuhi nilai rata- Tempat dan Waktu Penelitian

rata menulis karangan narasi ada 7 siswa atau sebesar 32% dari jumlah siswa. Sementara 14 siswa masih berada di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi atau 68% dari jumlah siswa, jumlah siswa seluruhnya ada 21 siswa. 2. Berdasarkan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus 1, jumlah nilai rata-rata kelas adalah 68,10. Siswa yang memenuhi nilai ratarata menulis karangan narasi sebanyak 12 siswa atau 57%, sedangkan siswa yang masih berada di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi sebanyak 9 siswa atau 43% dari jumlah siswa. 3. Berdasarkan tindakan siklus 2, hasil No keterampilan menulis karangan narasi melalui model circuit learning nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 79,53. Semua siswa memenuhi nilai rata-rata menulis karangan narasi atau 100%. Dengan demikian hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa hasil keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran circuit learning Bukti hasil penelitian tersebut disajikan melalui Tabel di bawah ini. Tindakan 1 Pra siklus 2 Siklus 1 3 Siklus 2 Siswa yang Memenuhi Nilai Rata- Rata 9 Siswa (32%) 12 Siswa (57%) 21 Siswa ( 100%) Siswa yang Belum Memenuhi Nilai Rata- Rata 21 Siswa (68%) 9 Siswa (43%) 0 Siswa (0 %) Peningkatan Keterampilan Menulis. (Marta Wisni 7 Berdasarkan peningkatan hasil keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan Kasihan Bantul dari tabel diatas, maka peneliti juga menggambarkan dalam bentuk grafik yang terdapat pada Gambar di bawah ini. 25 20 15 10 5 0 Pra siklus Siklus 1 Berdasarkan gambar diagram batang di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata keterampilan menulis karangan narasi siswa pada pra siklus ke siklus I, kemudian dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan karena siwa yang mendapat nilai di bawah nilai rata-rata menulis karangan narasi semakin sedikit. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata pra siklus yang semula 65,04 meningkat menjadi 68,10 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 79,53 pada siklus II. Selain peningkatan yang terjadi pada nilai hasil karangan narasi siswa, peningkatan juga terjadi pada proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, keberhasilan proses juga menjadi salah satu tujuan yang dicapai. Keberhasilan proses dalam penelitian ini dapat di lihat dari hasil lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dalam proses pembelajaran dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sudah Siklus 2 Memenuhi Nilai Rata- Rata Tidak Memenuhi Nilai Rata- Rata semakin baik. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya peningkatan pada tiap aspek yang diamati pada setiap dari siklus pra siklus, siklus I dan siklus II. Aktivitas siswa selama

8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015 proses pembelajaran pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase rata-rata pada siklus I sebesar 78% meningkat menjadi 84% pada siklus II. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas V SD Kanisius Jomegatan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Proses meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas V di SD Kanisius Jomegatan melalui model circuit learning mengalami peningkatan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah a) penentuan tema karangan, b) penyusunan peta konsep I secara bersama-sama. Penentuan peta konsep tersebut berdasarkan tema, c) pembentukan kelompok, d) penyusunan peta konsep II, e) pengembangan karangan berdasarkan peta konsep, f) presentasi hasil karangan, g) koreksi hasil karangan baik tekhnis maupun substansi karangan, h) pengeditan karangan berdasarkan revisi yang telah dituliskan, i) menampilkan hasil karangan pada papan pajangan dan j) komentar dan hadiah atas hasil karya yang telah dipajang. 2. Penggunaan model circuit learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dibuktikan pada saat observasi pembelajaran tentang karangan narasi, diperoleh nilai rata-rata kelas 64,84. Pada siklus I dikenai tindakan yaitu guru menggunakan model circuit learning sebagai pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi. Hal ini terbukti rata-rata kelas menjadi 65,04. Pada sikulus II rata-rata kelas menulis karangan narasi mengalami peningkatan menjadi 79,53. Dengan demikian penggunaan model circuit learning dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V SD Kanisius Jomegatan, Kasihan, Bantul. DAFTAR PUSTAKA Darmiyati Zuchdi, Budiasih. (1997). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Dirjen Dikti Dekdikbud. Depdikbud. (2012). Pembelajaran Membaca dan Menulis di Kelas Rendah. Jakarta: Kemendikbud. Farida Rahim. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Henry Guntur Tarigan. (1986). Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.