BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : Tiap warga negara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat persaingan hidup semakin hari semakin ketat dan sulit. Banyak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Faktor penggerak organisasi yang paling utama adalah sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dihadapkan pada tantangan-tantangan yang berat khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang memasuki abad ke-21, era

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 27 ayat (2) bahwa, tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan berkompeten. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Rekrutmen adalah proses menemukan dan mendapatkan calon karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kerja merupakan tujuan akhir yang hendak diraih oleh setiap peserta

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah bidang yang sangat penting terutama di Negara. berkembang seperti Indonesia, karena pendidikan yang berintegritas

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari pembangunan manusia yang mendiami negara itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. output yang dihasilkan dan tanpa memperhatikan proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di. meningkatkan produktivitas kreativitas, kualitas, dan efisiensi kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia yang berkualitas perlu disiapkan untuk berpartisipasi. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia dipandang sebagai faktor kunci dalam era

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia,

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. yang penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Suryatini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hashifah Inaroh Luthfiah Achmadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2013 GAMBARAN SIKAP MAHASISWA D-III KEPERAWATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DALAM MENGIKUTI PROSES BELAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada hakikatnya akan hidup sebagai kelompok, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK Negeri 1

2016 PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYRAKAT

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. Maka sangat dibutuhkan peranan yang sangat penting dalam mengatasi persoalan yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan pendidikan kejuruan adalah untuk menyiapkan tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam. pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Shinta Aryanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan adalah sektor pendidikan. Menyadari betapa pentingnya. tentang pendidikan harus selalu ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus memanfaatkan kesempatan yang ada. Berdasarkan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. demi kelangsungan hidup dan kemajuan bangsa tersebut khususnya bagi negara

Review Artikel : JVTE Volume 15, Number 1, Fall Judul :

BAB I PENDAHULUAN. sedang bangsa Indonesia hadapi saat ini. Dimana pengangguran merupakan akibat

PENERAPAN MULTIDIMENSIONAL UNFOLDING PADA PERSEPSI DUNIA KERJA DI KABUPATEN BATANG TERHADAP LULUSAN PERGURUAN TINGGI S1 KATEGORI FRESH GRADUATE

BAB I PENDAHULUAN. potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adi Setiawan Nurpratama, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. wilayah tanah air Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. penelitian dan manfaaat penelitian dari penelitian yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mega Wulandari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. atau kekuatan yang besar sebagai modal dasar pembangunan. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah satu proses pemanfaatan. untuk mencapai tujuan menurut I Komang Ardana (2012:5).

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia pada umumnya tumbuh dan besar melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada zaman era globasasi sekarang ini usaha pemenuhan kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari dunia pekerjaan. Kebutuhan ekonomi menjadi prioritas setiap individu untuk dapat hidup berkecukupan serta sejahtera dalam menjalani kehidupannya. Dalam usaha pemenuhanya, tentu saja tiap individu dituntut untuk mencari suatu mata pencaharian sebagai usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal ini didukung penuh oleh Negara sebagaimana tercatat pada di UUD pasal 27 ayat 2 yaitu mengenai hak dan kewajiban setiap warga negara yaitu : Tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Di Indonesia yang notabene mempunyai jumlah penduduk yang cukup padat ini, salah satu masalah yang dihadapi yaitu sulitnya mencari lahan pekerjaan. Menurut Kementrian PPN / Bappenas, sampai dengan Agustus tahun 2012 tercatat sejumlah 7.240.000 jiwa angka pengangguran yang terdapat di Indonesia. Sempitnya lahan pekerjaan di negeri sendiri menjadi faktor utama tingginya angka pengangguran di Indonesia. Hal ini pun memicu para pencari kerja untuk dapat mencari dan memperoleh pekerjaan tidak hanya di negeri sendiri, melainkan menjadi tenaga kerja di luar negeri. Kondisi ini didukung oleh lembaga-lembaga penyalur tenaga kerja baik itu dari pihak pemerintah maupun lembaga swasta yang berusaha membantu 1

2 para pencari kerja untuk dapat memperoleh pekerjaan di luar negeri sebagai tenaga kerja luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Selain itu, para calon tenaga kerja luar negeri inipun harus mempunyai kompetensi dan kualitas SDM yang bersaing, diantaranya ilmu pengetahuan, keterampilan kerja, etos kerja serta wawasan dan pengalaman yang mumpuni. Australian National Training Authority (ANTA, 2003) menyatakan bahwa keterampilan employbilitas serta kompetensi kerja seorang tenaga kerja khususnya tenaga kerja luar negeri, yaitu diantaranya : 1) keterampilan dasar yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung; 2) keterampilan interpersonal yang meliputi kemampuan komunikasi dan kerjasama tim; 3) atribut diri yang meliputi kemampuan belajar dan bagaimana menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat. Dalam pemenuhan kompetensi dan kualitas SDM para calon tenaga kerja luar negeri ini, dibutuhkan suatu proses pendidikan dan pelatihan baik yang diselenggarakan oleh lembaga penyalur tenaga kerja pemerintah maupun swasta. Usaha memberikan kompetensi pelatihan kepada calon tenaga kerja dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dapat dilakukan melalui pendidikan non formal, seperti definisi yang dikemukakan oleh Philip H. Combs dalam Joesoef (1986: 50) menyatakan bahwa : Pendidikan luar sekolah adalah setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan diluar system formal, baik tersendiri maupun merupakan

3 bagian dari suatu kegiatan yang luas yang dimaksudkan untuk memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar. Sebagaimana yang dikemukakan diatas, proses pendidikan dan pelatihan bagi calon tenaga kerja ini bermaksud untuk mencetak tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan mereka dalam menghadapi tantangan kerja yang akan mereka hadapi di luar negeri. Sebagian besar, masalah yang muncul terhadap TKI diluar negeri adalah pada pelatihan yang tidak sempurna. Akibat pelatihan terhadap TKI yang tidak sempurna ini, banyak menimbulkan masalah diluar negeri. Sehingga diperlukan pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan tenaga kerja Indonesia luar negeri. Pentingnya pelatihan dan pengembangan SDM bagi calon tenaga kerja luar negeri ini, tentunya sangat berpengaruh pada kompetensi kerja mereka dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidupnya kelak, seperti yang dikemukakan oleh Payaman Simanjuntak (2005), mendefinisikan pelatihan merupakan bagian dari investasi SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja, dan dengan demikian meningkatkan kinerja pegawai. Keberhasilan pelatihan pun bergantung pada pengelolaan pelatihan yang baik. Pengelolaan program pelatihan atau manajemen pelatihan identik dengan manajemen proyek atau pada istilah lain sama dengan mengelola proyek. Definisi dari pengelolaan itu sendiri adalah ilmu dan seni untuk mengatur pemanfaatan sumber

4 daya manusia dan sumber daya lainya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu (Hasibuan, 2003). LPK Putra Maju adalah salah satu lembaga pelatihan serta kursus yang bergerak dibidang pengembangan keterampilani kerja bagi calon tenaga kerja luar negeri khususnya ke Jepang. Melalui pelatihan yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju, pelaksanaan pelatihan yang ditujukan bagi para calon tenaga kerja ke Jepang ini bermaksud untuk membekali peserta pelatihannya dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja yang diselenggarakan oleh Kemenakertrans Republik Indonesia untuk dapat disalurkan menjadi tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Jepang. Selain itu, LPK Putra Maju ini bekerjasama dengan IMM Japan / IM Japan dalam menyalurkan peserta pelatihan yang sudah siap dipekerjakan di perusahaanperusahaan Jepang di Indonesia. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ini tentu saja harus sesuai dengan apa saja kebutuhan para peserta pelatihan dalam menempuh masa perekrutan tenaga kerja nantinya. Selain itu, fasilitas pelatihan yang lengkap dan tenaga pelatih yang berkompeten menjadi salah satu keunggulan LPK Putra Maju untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan pelatihan pra rekrutmen ini. Adapun beberapa materi pokok pelatihan yang diajarkan diantaranya seperti bahasa, budaya, fisik, matematika, serta bimbingan sikap, mental, kedisplinan dan motivasi kerja. Pelaksanaan pada pelatihan yang terorganisir dan kurikulum pelatihan

5 yang telah disesuaikan menjadi jaminan LPK Putra Maju untuk dapat memenuhi tujuan pelatihan yang diikuti peserta, apabila ada peserta yang masih belum berkompeten di akhir pelaksanaan pelatihan, LPK Putra Maju siap menjamin untuk memberikan proses pelatihan tambahan bagi peserta yang belum berkompeten ini sampai mereka dapat lulus dan mempunyai kompetensi sesuai dengan tujuan proses pelatihan. Pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang ini, tentu saja menjadi salah satu bidang kajian dalam Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya bidang pendidikan dan pelatihan diluar sistem dan proses pendidikan formal yang berperan penting dalam usaha pemenuhan kualitas SDM dan pendidikan bagi masyarakat. Pelatihan pra rekrutmen ini diharapkan menjadi suatu referensi dalam dunia Pendidikan Luar Sekolah (PLS) khususnya di bidang pendidikan dan pelatihan yang selanjutnya dapat dikembangkan menjadi suatu model pelatihan yang efektif dalam prosesnya mengembangkan keterampilan kerja para peserta pelatihanya yang akan menjadi tenaga kerja di luar negeri atau tenaga kerja Indonesia (TKI). Dari apa yang dipaparkan diatas, maka perlu dikaji lebih lanjut mengenai bagaimana pengelolaan dan pelaksanaan pembelajaran pada pelatihan pra rekrutmen bagi tenaga kerja magang ke Jepang yang diselenggarakan oleh LPK Putra Maju dalam meningkatkan keterampilan kerja para peserta pelatihannya sebagai suatu penelitian yang lebih lanjut mengenai studi deskriptif pelatihan yang dilakukan oleh LPK Putra Maju.

6 Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan studi deskriptif dengan mengangkat judul penelitian Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan Kompetensi. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Melihat latar belakang diatas, maka penulis akan memaparkan beberapa hasil identifikasi sebagai berikut: 1. Ketatnya persaingan dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja yang dilakukan oleh IM Japan untuk dapat ditempatkan sebagai tenaga kerja di perusahaan di Jepang. Sehingga diperlukan pengelolaan dan pelaksanaan pada pelatihan yang dapat memenuhi kriteria sebagai tempat pelatihan calon tenaga kerja ke Jepang yang mencetak lulusan peserta pelatihan yang berkompeten dalam mengikuti masa perekrutan tenaga kerja. 2. Standar persyaratan yang ditetapkan oleh IM Japan, mewajibkan para calon tenaga kerja yang mengikuti masa perekrutan tenaga kerja ke Jepang untuk dapat memenuhi persyaratan mulai dari kompetensi dalam bidang pengetahuan bahasa Jepang, budaya Jepang, matematika dan kriteria fisik yang memenuhi standar persyaratan.

7 3. Pengelolaan dan pelaksanaan pelatihan yang tidak sempurna bagi peserta pelatihan banyak menimbulkan gugurnya calon tenaga kerja pada masa perekrutan yang dilakukan oleh IM Japan. 4. Kurikulum pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dibuat oleh pengelola dan instruktur pelatihan dengan mengacu pada tujuan pelatihan, karena kegiatan pelatihan disesuaikan pada kebutuhan peserta pelatihan untuk dapat memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengikuti masa perekrutan oleh IM Japan. 5. LPK Putra Maju sebagai salah satu lembaga pelatihan pra rekrutmen bagi calon tenaga kerja ke Jepang, menjadi salah satu tempat pelatihan untuk mengembangkan kompetensi para calon tenaga kerja ke Jepang. Berdasarkan pemaparan identifikasi masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pengelolaan pada Pelatihan Pra Rekrutmen Magang ke Jepang dalam meningkatkan Kompetensi di LPK Putra Maju Lembang? Dari perumusan masalah tersebut, untuk memperjelas lingkup penelitian, peneliti merumuskan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 2. Bagaimana pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju?

8 3. Bagaimana evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju? 4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pada pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi mengenai: 1. Perencanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. 2. Pelaksanaan pelatihan pra rekrutmen ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. 3. Evaluasi pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. 4. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pengelolaan pelatihan pra rekrutmen magang ke Jepang dalam meningkatkan kompetensi peserta pelatihan di LPK Putra Maju Lembang. D. Manfaat Penelitian

9 1. Manfaat secara konseptual teoritis Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai pendidikan, khususnya dalam pengembangan model pendidikan dan pelatihan. 2. Manfaat Praktis (Operasional) a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan serta pengembangan pola pikir peneliti khususnya dalam bidang pendidikan dan pelatihan sebagai salah satu kajian Pendidikan Luar Sekolah (PLS). b. Sebagai bahan masukan bagi para praktisi, khususnya pemerintah dan pengelola dalam menyelenggarakan atau mengelola program-program pelatihan bagi calon tenaga kerja luar negeri. E. Struktur Organisasi Skripsi Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka peneliti membagi pokok-pokok pembahasan mengenai isi serta materi yang terdiri dari : 1. BAB I Pendahuluan terdiri dari (1) Latar belakang penelitian masalah, (2) Identifikasi masalah dan perumusan, (3) Tujuan Penulisan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Struktur organisasi skripsi 2. BAB II Kajian Teoritis terdiri dari (1) Konsep Pelatihan dalam PLS, (2) Pengelolaan Pelatihan dalam PLS (3) Konsep Kompetensi

10 3. BAB III Metode Penelitian terdiri dari (1) Lokasi dan Subjek Penelitian, (2) Desain Penelitian, (3) Metode Penelitian, (4) Definisi Operasional, (5) Instrumen Penelitian, (6) Proses Pengembangan Instrumen, (7) Teknik Pengumpulan Data, (8) Analisis Data. 4. BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian terdiri dari (1) Gambaran umum lokasi penelitian, (2) Identitas Responden, (3) Pengolahan dan Analisis data (4) Pembahasan hasil penelitian. 5. BAB V Kesimpulan dan Saran terdiri dari kesimpulan dan saran dari peneliti yang dirumuskan dari hasil penelitian di lapangan.