ANALISIS OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH

dokumen-dokumen yang mirip
PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2

STRATEGI MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PEMERINTAH DAERAH

Pengantar Obligasi Daerah

Obligasi Daerah Dinilai Dapat Mempercepat Pembangunan Daerah

BAB VI PENDANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Kenapa Obligasi Daerah Menarik Untuk Diterbitkan?

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN. Kebijakan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENCATATAN DAN PERDAGANGAN OBLIGASI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2005 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS PELUANG PENERBITAN OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN DAERAH

-2- No.1927, 2015 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan N

QANUN PROPINSI NAGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG BANTUAN LUAR NEGERI DAN PINJAMAN PROVINSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 147/PMK.07/2006 TENTANG TATACARA PENERBITAN, PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PUBLIKASI INFORMASI OBLIGASI DAERAH

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5767); MEMUTUSKAN: Menetap

CONTOH PENGHITUNGAN MENGENAI TATA CARA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

ANALISIS INVERSTASI DAN PORTOFOLIO

KAJIAN KAPASITAS KABUPATEN SEMARANG DALAM MELAKUKAN PINJAMAN (STUDI KASUS : PEMDA DAN PDAM KABUPATEN SEMARANG) TUGAS AKHIR

*37998 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 107 TAHUN 2000 (107/2000) TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

F A Q OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-012

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanju

PINJAMAN LUAR NEGERI DAN KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH. Oleh : Ikak G. Patriastomo 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini berkembang dengan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5 / 4 / PBI / 2003 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 107 TAHUN 2000 TENTANG PINJAMAN DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI DAERAH TAHAP MIDDLE/2

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

PERATURAN DAERAH KOTA SAW AHLUNTO

PINJAMAN OLEH PEMERINTAH DAERAH. Ilustrasi:

BAB I PENDAHULUAN. modal sebagai salah satu alternatif investasi untuk memperoleh keuangan.

Tujuan pembelajaran LABA ATAS TRANSAKSI ANTARPERUSAHAAN OBLIGASI

1 of 6 21/12/ :39

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

FAQ OBLIGASI NEGARA RITEL SERI ORI-013

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111/PMK.07/2012 TENTANG TATA CARA PENERBITAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN OBLIGASI DAERAH

INOVASI BIROKRASI DALAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Kepala Badan Pengelola Keuangan Kota Ambon. R.SILOOY,SE.MSi PEMBINA TK I Nip

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 85/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA OBLIGASI

PASAR MODAL. Tujuan Pembelajaran. Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang. Perihal Pasar Modal Pasar Uang Tingkat bunga Relatif rendah Relatif tinggi

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Obligasi Pemerintah Daerah : Alternatif Pendapatan Daerah

Pendek (< 1 Tahun) Obligasi Mata Uang Asing Saham Properti Emas Koleksi

OBLIGASI DAERAH MEMBERI PELUANG MEMBANGUN PRASARANA TRANSPORTASI DALAM MEMAJUKAN PEREKONOMIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISTILAH DAN PENUTUP. Istilah yang digunakan dalam Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bungo termuat dalam daftar sebagai berikut :

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KOTA NOMOR SERI : A TENTANG APBD, a. bahwa. pelaksanaan. Menimbang. antar. perubahan APBD (APBD) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti terdahulu yang digunakan adalah adalah penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pasar modal yang pesat memiliki peran penting dalam

MODUL KULIAH PENGANTAR AKUNTANSI 2 TATAP MUKA 13 UTANG OBLIGASI DAN INVESTASI DALAM OBLIGASI

BAB I PENDAHULUAN. contohnya adalah saham dan obligasi (Manurung, 2009).

TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Keputusan Menteri Keuangan No. 121/KMK.03/2002, Tgl

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :6/3/PBI/2004 TENTANG PENERBITAN, PENJUALAN DAN PEMBELIAN SERTA PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. pelayanan masyarakat, menciptakan keadilan dan pemerataan, serta mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan, menjadikan investasi di bidang properti komersial merupakan salah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2004 TENTANG PERIMBANGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN PEMERINTAHAN DAERAH

Manajemen Modal Kerja

OVERVIEW investasi obligasi. 1/51

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Direktorat Surat Utang Negara.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No.33 Tahun 2004

ANALISIS PENERBITAN OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PADA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dilaksanakan dalam kerangka hubungan keuangan antara pemerintah daerah.

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Ir. Windhu Hidranto, MPA Founder/President Director PPP Indonesia

NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG SURAT UTANG NEGARA


Alternatif Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Daerah

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550 /KMK.01/2003 TENTANG

*13423 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 24 TAHUN 2002 (24/2002) TENTANG SURAT UTANG NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

Manajemen Keuangan. Penilaian Saham dan Obligasi. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar dari berbagai instrumen keuangan (sekuritas)

BAB I PENDAHULUAN. mengalami krisis yang berkepanjangan. Krisis ekonomi tersebut membuat pemerintah

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR : 11 TAHUN 2011

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PINJAMAN DAERAH

Transkripsi:

ANALISIS OBLIGASI DAERAH SEBAGAI ALTERNATIF PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DAERAH Dr. Perdana Wahyu Santosa Email: perdana.ws@gmail.com PELATIHAN MANAJEMEN OBLIGASI-TAHAP 3/LANJUTAN BAGI KARYAWAN BPKD PEMPROV DKI JAKARTA KERJASAMA LP3A FE UNPAD DAN PEMPROV DKI JAKARTA JULI 2011 Selama pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah (200X-200Y) pada umumnya kapasitas fiskal pemerintah daerah telah mengalami kenaikan relatif tinggi dibandingkan dengan kondisi sebelum pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Belanja rutin Pemda XYZ tahun anggaran mengalami kenaikan hampir 300% dan belanja pembangunan juga mengalami kenaikan sebanding. Tuntutan publik terhadap fasilitas pelayanan umum yang lebih baik terus meningkat. Namun dana pembangunan yang dialokasikan oleh Pemda XYZ dalam APBD-nya hanya sekitar 26,8% dari kebutuhan total untuk pembangunan infrasruktur setiap tahunnya. Bagaiman anda memecahkan masalah ini? 1

OBLIGASI DAERAH Obligasi Daerah adalah surat utang (efek) yang diterbitkan oleh pemerintah daerah, salah satu unit organisasi di lingkungan pemerintah daerah, Badan Otoritas Daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau pihak lain (swasta) yang didukung atau disponsori dan atau dijamin oleh pemerintah daerah. JENIS OBLIGASI DAERAH General Obligation Bond Special Revenue Bond Limited Tax Bond Double Barrel Bond Incremental Tax Bond Special Assessment Bond Private Activity Bond 2

General Obligation Bond General Obligation Bond adalah sejenis OD yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk memperoleh dana yang digunakan sebagai pembiayaan umum daerah, baik untuk pengeluaran rutin dan pembiayaan proyek-proyek sarana umum yang dibangun oleh pemerintah daerah, misalnya pembangunan jalan, jembatan, tanggul pengendali banjir, dan fasilitas lain yang tidak mendatangkan penghasilan. Kupon dan pengembalian general obligation bond sepenuhnya menjadi beban APBD. Special Revenue Bond Special Revenue Bond adalah Obligasi Daerah yang diterbitkan secara khusus untuk financing proyekproyek yang ditujukan menghasilkan pendapatan, sehingga pembayaran kupon dan pelunasan obligasi ini akan dibayar dari penghasilan proyek yang didanai Contoh special revenue bond adalah pembangunan jalan tol, atau pembangunan kawasan pariwisata. Kedua proyek ini dapat menghasilkan pendapatan yang bisa digunakan untuk membayar kupon dan melunasi obligasi. 3

Limited Tax Bond Limited Tax Bond adalah obligasi daerah yang digunakan untuk membangun proyek tertentu, misalnya pusat perbelanjaan, pariwisata dll. Pengembalian pokok pinjaman dan kupon OD tersebut dibayar melalui pajak yang dikenakan di kawasan proyek-proyek tersebut nantinya. Double Barrel Bond Double Barrel Bond adalah jenis OD yang digunakan untuk mendanai proyek-proyek, khususnya dalam jumlah besar. Terkait dengan besarnya nilai proyek yang didanai oleh OD ini maka pembayaran pokok dan kupon OD harus dilapis dua. Misalnya OD dalam rangka proyek pembangunan jalan tol: pungutan tol dan pajak kendaraan dll. 4

Incremental Tax Bond Incremental Tax Bond adalah sejenis OD untuk membiayai proyek-proyek yang secara langsung tidak menghasilkan pendapatan daerah, namun secara tidak langsung dapat memberikan tambahan penerimaan pemerintah daerah. Tambahan pendapatan ini yang digunakan untuk membayar kupon dan melunasi pokok pinjaman OD. Sebagai contoh, pembangunan jalan untuk membuka isolasi suatu wilayah tertentu yang dibiayai dengan incremental tax bond akan menyebabkan nilai jual tanah di wilayah tersebut naik. Kenaikan harga tanah akan mengakibatkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) meningkat (Purwoko, 2005) Special Assessment Bond Special assessment bond merupakan OD yang dimanfaatkan untuk membiayai infrastruktur untuk kepentingan masyarakat tertentu saja. Misalnya pebiyaan proyek untuk kawasan pemukiman tertentu sehingga para penerima manfaat proyek tsb dikenakan kewajiban tertentu untuk membayar pokok dan kupon OD tsb. 5

Private Activity Bond Private Activity Bond adalah OD yang digunakan untuk tujuan sosial kemasyarakatan (kemanusiaan) yang diterbitkan oleh organisasi masyarakat/swasta dengan penjaminan penuh dari pemerintah daerah. Misalnya dana OD tersebut digunakan untuk pembangunan RS atau sekolah swasta tertentu. Note: Proyek sosial yang dibangun harus feasible secara ekonomis dan hukum. Proses Penerbitan OD Mekanisme Obligasi Daerah INITIATOR PENGAJUAN PERSETUJUAN BAPPEDA DINAS BUMD GUBERNUR BUPATI WALIKOTA DPRD PASAR MODAL BAPPEPAM MENKEU 6

Sumber Pembiayaan Daerah (Infrastruktur) Kredit Investasi (Perbankan) Development Sharing Build Operate & Transfer (BOT) Potensi dan Tantangan Kredit Investasi Perbankan Nasional secara umum mempunyai dana yang cukup besar untuk memberikan kredit investasi pembangunan infrastruktur daerah. Namun minatnya sangat rendah karena waktu pengembalian (pay back period) yang panjang, perubahan regulasi dan ancaman sosial politik. 7

DS dan BOT Development sharing dan Built Operate & Tranfer harus melibatkan investor swasta berpotensi agar tertarik untuk berinvestasi pada infrastruktur daerah. Sebuah tantangan bagi Manajemen Pemda? Variabel Kredit Investasi Development Sharing BOT Obligasi Daerah Kemampuan menyediakan dana Biaya untuk memperoleh dana Sedang Sedang Sedang Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Tingkat Bunga Tinggi Rendah Rendah Tinggi Risiko terhadap perubahan kurs Tinggi Rendah Rendah Rendah 8

Variabel Risiko perubahan kebijakan Pemerintah Kredit Investasi Development Sharing BOT Obligasi Daerah Tinggi Sedang Sedang Rendah Hak penguasaan investor terhadap infrastruktur Rendah Tinggi Tinggi Rendah Minat investor terhadap pembiayaan infrastruktur Rendah Sedang Sedang Tinggi P F N DR = current price = harga sekarang = face value = future value = nilai saat jatuh tempo = jumlah hari antara setelmen hingga jatuh tempo. = discount rate = tingkat diskonto 9

Strategi Penerbitan OD Strategi untuk Menangkap Peluang Memanfaatkan semangat membangun dan potensi masyarakat daerah melalui penerbitan obligasi daerah. Strategi untuk Mengeliminasi Ancaman Memanfaatkan semangat membangun yang dimiliki masyarakat daerah untuk meringankan beban APBD. Mengikutsertakan masyarakat dalam mekanisme pengawasan proyek pembangunan (Moral Hazard) 10

Strategi Penerbitan OD Strategi Memperbaiki Kelemahan Perlu segera dibuat aturan/aspek legal dari penerbitan obligasi daerah Perlu disiapkan infrastruktur dan outlet untuk melayani penjualan dan pembelian obligasi daerah Agar dapat dijangkau oleh masyarakat daerah, penerbitan obligasi daerah dibuat dalam bentuk retail/nilai nominal kecil Strategi Penerbitan OD Strategi Memperbaiki Kelemahan Untuk Mengeliminasi Ancaman Upaya memperkecil kemungkinan terjadinya moral hazard, obligasi daerah seyogyanya tidak diterbitkan oleh Pemerintah Daerah, tetapi oleh Badan otorita Daerah atau BUMD. Pemerintah Daerah lebih tepat berfungsi sebagai badan pengawas. Pembayaran kupon dan pelunasan Obligasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penerbit Obligasi, sehingga tidak membebani APBD 11

Obligasi Daerah yang baik Mampu menarik minat pemilik dana (investor) untuk berinvestasi, Mampu menyediakan dana dalam jumlah besar, Memiliki risiko yang rendah atas perubahan kurs. Memiliki risiko yang rendah atas perubahan kebijakan pemerintah. Struktur Obligasi Daerah Struktur OD harus dapat menjamin investor akan terbayar melalui desain struktur produk. Struktur OD memerlukan analisis term structure OD yang cermat dan komprehensif Sebagian Dana OD agar dapat diinvestasikan pada obligasi (fixed income) yang aman utk membayar pokok pinjaman 12

Struktur Produk OD Pasar Obligasi Pemda XYZ Investor Bank Kustodian Mekanisme Transaksi Pemda XYZ membutuhkan pinjaman Rp1T selama 30 tahun untu pembiyaan beberapa proyek infrastruktur Pemda menerbitkan OD dengan bantuan investment bankers kepada investor dan mendapatkan dana Rp1T tsb Sebagian dana OD yang diperoleh, yaitu sebesar Rp100M dibelikan Obligasi PP dengan kupon 8% pa Dalam 30 tahun nilai kupon obligasi PP sebesar Rp1T artinya pembayaran pokok OD terjamin Pemda XYZ tinggal membayar kupon OD melalui benefit investasi infrastruktur sebesar Rp900M tersebut Pembayaran kupon tepat waktu akan meningkatkan reputasi pemda dan rating OD-nya 13

Referensi Purwoko. 2005. Analisis Peluang Penerbitan Obligasi Daerah Sebagai Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah, Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan, Edisi Khusus. Manurung, Adler. 2005. Pengelolaan Obligasi Daerah, Lembaga Manajemen Universitas Indonesia. Santosa, Perdana Wahyu. 2009. Peluang dan Tantangan Pembiayaan Proyek Komersial melalui Obligasi Daerah, Artikel Kajian, Dokumentasi Pribadi. Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Peraturan Pemerintah No. 107 tahun 2000 tentang Pinjaman Daerah. Sidahuruk, Hotman, 2005, Construction Bond Sebagai Alternatif Pembiayaan Sektor Infrastruktur, Makalah diseminarkan di Jakarta, bulan Juli. 14