PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PETANI BERBASIS SIMLUHTAN

dokumen-dokumen yang mirip
Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan RDKK Pupuk Bersubsidi

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN PENDAMPINGAN VERIFIKASI DAN VALIDASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI TA 2018

RANCANGAN KEBIJAKAN SUBSIDI PUPUK LANGSUNG KEPADA PETANI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI

TATACARA ENTRI/UPLOAD RDKK MELALUI E-RDKK VERSI 2018

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2015 SERI E.4 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Sistim informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN)

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI LAMANDAU NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

Kartu Tani Bawang. 05 Oktober PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Wilayah Padang

3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 072 TAHUN 2013 TENTANG

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3

WALIKOTA MAKASSAR, PROVINSI SULAWESI SELATAN. PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR Nomor 1 Tahun 2016 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 17/Permentan/OT.140/3/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/Permentan/SR.130/11/2013 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SERUYAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI KUDUS,

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/Permentan/SR.130/2/2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN SISTEM KERJA LATIHAN DAN KUNJUNGAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 130/Permentan/SR.130/11/2014 TENTANG

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 84 Tahun 2009 TENTANG PENGUATAN LEMBAGA DISTRIBUSI PANGAN MASYARAKAT TAHUN 2009

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

SOSIALISASI E-PROPOSAL UNTUK PERENCANAAN TAHUN 2016

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR : 11 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI HULU SUNGAI TENGAH

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 42/Permentan/OT.140/09/2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2011

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Nomor : 638/SM.510/J.3.7/08/ Agustus 2014 Lampiran : Satu Berkas Perihal : Permintaan Calon Peserta Diklat

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 115 TAHUN 2009 TENTANG PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DAN PERIKANAN GUBERNUR JAWA BARAT;

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material maupun spiritual. Untuk

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 505/Kpts/SR.130/12/2005 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 12 Tahun 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENGGUNAAN DAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BENGKULU,

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

GAMBARAN UMUM DISTRIBUSI PUPUK DAN PENGADAAN BERAS

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 80 TAHUN 2015 TENTANG

Jakarta, Januari 2010 Direktur Jenderal Tanaman Pangan IR. SUTARTO ALIMOESO, MM NIP

PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR : 8 TAHUN 2012 T E N T A N G

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 26 TAHUN 2015

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

MANUAL SIM RKPD SUMEDANG ONLINE

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2012

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 66/Permentan/OT.140/12/2006 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK TANI (RDKK) PUPUK BERSUBSIDI

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - (Tabel A) Tabel Verifikasi dan Validasi Perubahan Data PBI Jaminan Kesehatan NAMA ANGGOTA KELUARGA/ TAMBAHAN NIK ALAMAT NO KK

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURANBUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2016

DATA PERKEMBANGAN REALISASI INVESTASI PMA DAN PMDN SE JAWA BARAT PERIODE LAPORAN JANUARI - MARET TAHUN 2017

EVALUASI PELAKSANAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

Bab IV Alih Fungsi Lahan Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Ketahanan Pangan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT)

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 84, Tambahan

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINANAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG


BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 12 TAHUN 2012 T E N T A N G KEBUTUHAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA,

PEDOMAN EVALUASI KINERJA PENYULUH PERTANIAN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

Verivikasi Validasi DATA KESETARAAN

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Transkripsi:

PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA PETANI BERBASIS SIMLUHTAN PUSAT PENYULUHAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2017 0

I. PENDAHULUAN Dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi para petani, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk modernisasi dan digitalisasi pelayanan, salah satunya melalui penerbitan Kartu Tani yaitu kartu sarana akses layanan perbankan terintegrasi yang dimiliki oleh petani yang berfungsi sebagai simpanan, transaksi, penyaluran pinjaman hingga kartu subsidi (e-wallet). Keunggulan dari Kartu Tani ini antara lain single entry data, proses validasi berjenjang secara online, transparan dan multifungsi sehingga data yang lengkap dan akurat dalam Kartu Tani dapat digunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan bagi Kementerian Pertaniann termasuk sebagai alat pengendalian tranparansi penyaluran subsidi melalui sistem perbankan.. Salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian dilakukan melalui kebijakan penyediaan pupuk bagi petani melalui subsidi harga pupuk. Dalam pelaksanaanya masih terdapat permasalahan yang terkait pengawasan, pengadaan dan penyaluran pupuk, antara lain : belum tepat sasaran, perembesan, kelangkaan, dan kenaikan harga di tingkat petani. Agar distribusi pupuk bersubsidi memenuhi Asas 6 Tepat (Tepat Jumlah, Jenis, Waktu, Tempat, Mutu, dan Harga) dan meminimalisir permasalahan dalam pengawasan, pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, maka diperlukan adanya instrumen yang secara transparan dapat memberikan data yang akurat mengenai penyaluran pupuk bersubsidi, untuk itu penggunaan Kartu tani merupakan salah satu solusi yang tepat yang dapat digunakan sebagai instrumen pengawasan yang sekaligus banyak memberikan manfaat lain bagi petani. Pemerintah bekerja sama dengan Himpunan Bank Negara (Himbara) yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Negara Indonesia (BNI) mengeluarkan Kartu Tani yang nantinya akan dibagikan kepada para petani diseluruh indonesia. Untuk tahap awal penerapan Kartu Tani dilakukan di 5 provinsi di Pulau Jawa yaitu Provinsi Banten dengan mitra Bank penerbit Kartu Tani yaitu Bank BTN, Jawa Barat dengan Bank Mandiri, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dengan Bank BRI dan Jawa Timur dengan Bank BNI. Sementara ini, data petani yang tergabung dalam kelembagaan petani telah ada di Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) namun demikian masih ditemui adanya data petani yang tidak sesuai antara petani yang telah menerima pupuk bersubsidi dengan data petani di Simluhtan, sehingga langkah awal untuk menjamin sasaran yang tepat bagi penerima Kartu Tani diperlukan adanya kegiatan verifikasi dan validasi petani, sehingga akan diperoleh basis data yang dijadikan sebagai acuan dalam penerbitan Kartu Tani. 1

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian memandang perlu untuk menerbitkan Petunjuk Lapangan Verifikasi dan Validasi petani berbasis Simluhtan dalam rangka penerbitan Kartu Tani sebagai acuan bagi para penyuluh dan petugas teknis lainnya dalam melaksanakan kegiatan ini di lapangan. A. Tujuan 1. Terwujudnya pendistribusian, pengendalian dan pengawasan pupuk bersubsidi kepada para petani yang berhak menerima sesuai dengan Asas 6 (enam) Tepat (tepat jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu dan harga) 2. Meningkatkan pemberian layanan perbankan bagi petani untuk memperoleh akses pembiayaan dari perbankan. 3. Meningkatkan literasi digital pelayanan perbankan bagi petani B. Manfaat 1. Bagi Pemerintah a. Memiliki database petani yang akurat dan terintegrasi; b. Dapat menyusun kebijakan berdasarkan data dan informasi yang akurat ; c. Menyalurkan subsidi dan bantuan sosial lainnya lebih tepat sasaran. 2. Bagi Petani a. Kepastian ketersediaan saprotan bersubsidi/nonsubsidi; b. Kemudahan memperoleh akses pembiayaan (KUR); c. Menumbuhkan kebiasaan menabung (tidak konsumtif); d. Kemudahan mendapatkan subsidi dan bantuan dari Pemerintah baik Pusat maupun Provinsi dan kabupaten/kota e. Kemudahan penjualan hasil panen oleh off taker (tanpa melalui perantara); f. Biaya simpanan lebih ringan; 3. Bagi Pihak Ketiga a. Informasi kebutuhan pupuk beserta sebaran wilayahnya b. Distribusi pupuk lebih akurat dan sesuai 6 Tepat (Jumlah, Waktu, Tempat, Mutu, Jenis, Sasaran); c. Mempermudah manajemen stok dan perkiraan produksi pupuk; a. Kemudahan transaksi pembayaran hasil panen kepada petani melalui sistem pembayaran yang terintegrasi. b. Adanya data petaniyang akurat untuk pengembangan jejaring dan kemitraan usaha 2

C. Sasaran Sasaran penerima Kartu Tani adalah para petani dengan kriteria sebagai berikut: 1. Tergabung dalam Kelompok Tani dan telah diusulkan untuk memperoleh pupuk bersubsidi melalui Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang telah disahkan oleh Kepala Desa/Lurah dan Penyuluh Pertanian sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 2. Telah memiliki KTP/NIK (NIK merupakan unik dari masing-masing petani). 3. Mengusahakan lahan untuk kegiatan bertani setiap musim tanam sebagai petani pemilik, penggarap, maupun pemilik penggarap (bukan buruh tani) yaitu: a. Petani yang melakukan usaha tani sub sektor tanaman pangan, sub sektor perkebunan, sub sektor hortikultura dan sub sektor peternakan dengan luasan maksimal 2 (dua) hektar; b. Petambak dengan total luasan maksimal 1 (satu) hektar. c. Petani yang menggarap di lahan Perhutani untuk komoditas pangan dan hortikultura maksimal 2 hektar yang ditetapkan melalui surat penetapan menggarap lahan secara resmi dari pihak yang berwenang II. TAHAPAN OPERASIONAL PERCEPATAN KONSOLIDASI DATABASE PETANI BERBASIS SIMLUHTAN A. Tahapan Kegiatan Kegiatan percepatan konsolidasi database petani berbasis Simluhtan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Kepala BPP/Koordinator penyuluh, admin Simluhtan dan petugas entry data memastikan keberadaan data petani di dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tingkat kecamatan dengan menyandingkan data yang bersumber dari Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) dan data SIMLUHTAN 2. Kepala BPP/Koordinator penyuluh mendistribusikan data petani di dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) tingkat kecamatan ke masing-masing penyuluh di wilayah kerja penyuluh pertanian (WKPP). 3. Masing-masing penyuluh (WKPP) memverifikasi data petani di RDKK (anggota poktan) dan melengkapi data: sebagaimana terlampir (kode desa, nama pengecer, kelompok tani, nama petani, nama petani sesuai KTP, NIK, alamat KTP, sektor, komoditas, luas 3

lahan(ha), kebutuhan pupuk: urea, SP36, ZA, NPK, Organik). Data dibuat dalam bentuk excel. 4. Data NIK petani harus sesuai dengan nomor di KTP-Elektronik (KTP- El). Apabila petani belum memiliki NIK bisa meminta nomornya ke dukcapil setempat 5. Apabila ditemukan petani yang belum terdaftar sebagai anggota poktan di Simluhtan, tetapi ada namanya di data RDKK, maka diberi catatan oleh penyuluh untuk dilakukan pembinaan agar pada musim berikutnya dipertimbangkan menjadi calon anggota poktan atau penumbuhan poktan baru 6. Penyuluh WKPP melakukan update data dan menyerahkan data (dalam bentuk soft copy dan hard copy) yang sudah diverifikasi dan dilengkapi kepada koordinator penyuluh di tingkat BPP untuk divalidasi 7. Koordinator penyuluh di tingkat BPP menyerahkan kepada admin dan petugas entry data untuk memutakhirkan (update) data petani kecamatan pada simluhtan. 8. Petugas entry data dan admin meng-upload data petani kecamatan yang sudah diupdate di simluhtan ke sistem RDKK (e-rdkk) 9. Koordinator penyuluh kecamatan melaporkan perkembangan hasil verifikasi, validasi dan update data setiap minggu ke Dinas Kabupaten yang menangani penyuluhan pertanian.menjadi dasar pengusulan petani calon penerima Kartu Tani. 10. Pengusulan petani calon penerima Kartu Tani dilakukan oleh Kepala Dinas yang menangani pertanian kepada pimpinan cabang Bank yang menjadi mitra penerbitan Kartu Tani. B. Succes Key Implementasi Data Tunggal Pertanian 1. Pengembangan Sistem dan Database Tunggal Pertanian melalui SIMLUHTAN (termasuk E-RDKK). 2. Standarisasi Data E-RDKK dalam bentuk: a. Data Statis : Tetap b. Data Dinamis : Berubah secara berkala 3. Persamaan persepsi semua stakeholder beserta jajarannya mengenai data tunggal dengan menggunakan SIMLUHTAN. 4. Sosialisasi dan edukasi kepada Pemerintah Daerah, Penyuluh, Kios Pupuk, Petani, dan masyarakat tentang fungsi Kartu Tani, pendataan petani dengan SIMLUHTAN dan RDKK. 4

C. Struktur Data 1. Struktur Data Simluhtan Data Statis 2. Struktur Data e-rdkk Data Dinamis 5

D. Tugas Masing-masing Pihak E. Alur Kegiatan Pendataan 6

IV. TATACARA VERIFIKASI DAN VALIDASI PETANI BERBASIS SIMLUHTAN 1. Memeriksa Daftar Kelompoktani : a. Buka aplikasi SIMLUHTAN di: app2.pertanian.go.id/simluh2014 b. Login dengan menggunakan password dan username : guest c. Lihat/cetak laporan kelembagaan pelaku utama Rekap kelompok tani (berdasarkan jumlah anggota dan gender per provinsi) d. Logout 2. Update data poktan di SIMLUHTAN a. Buka aplikasi SIMLUHTAN di app2.pertanian.go.id/simluh2014 b. Login menggunakan akun BPP c. Klik menu Kelompok Tani d. Lakukan update (tambah/edit/hapus) data Kelompok Tani sesuai data di lapangan e. Jika nama petani anggota kelompok tani masih kosong, input minimal 1 orang petani. Pastikan semua poktan sudah terinput. f. Klik menu upload data petani g. Download file excel : h. Logout Daftar anggota poktan per desa Daftar kode poktan yang belum terisi anggota per desa Daftar kode status anggota dan kode komoditas 3. Lakukan verifikasi (edit, tambah dan hapus) di file Excel Daftar Anggota Poktan : a. Kode dan Nama Prov, Kab, Kec & Desa jangan dirubah b. Nama Poktan (sesuai data di desa) c. Kode Poktan (dari sistem jangan dirubah) d. Nama Petani Anggota poktan (harus sesuai KTP) e. Jenis kelamin (isi dengan laki atau perempuan ) f. Status keanggotaan: Apabila nama petani ada pada data RDKK/PIHC dan juga ada di Simluhtan sebagai anggota poktan maka pada kolom status anggota beri angka 1( satu), tetapi bila petani tersebut hanya tercantum di RDKK/PIHC tetapi belum ada di Simluhtan maka diberi angka 2 (dua) (1 = anggota; 2=calon anggota) g. NIK petani anggota (lihat di KTP atau KK) h. Tanggal lahir (isi dengan angka 1-31) i. Bulan lahir (isi dengan angka 1-12) j. Tahun lahir (isi dengan 4 digit tahun lahir 7

k. Isi nama Ibu kandung l. Alamat lengkap petani (Jalan, RT, RW, Dusun, Desa) m. Komoditas yang diusahakan (lihat daftar kode komoditas) n. Luas lahan (gunakan tanda titik untuk bilangan pecahan/desimal, contoh: 0.05). o. Isi data Kebutuhan Pupuk menggunakan tanda titik untuk bilangan pecahan/desimal, contoh: 0.05 dan untuk ribuan ditulis biasa tanpa titik dan koma, contoh: 1000.05). p. Untuk keperluan upload jangan menyisipkan/ menambah kolom, baris pertama hanya untuk judul kolom, dan file hanya berisi satu Sheet saja. q. Jika sudah selesai pastikan file excel disimpan (Save as..) dalam format file.xls (excel 97-2003 workbook) 4. Lakukan Upload data (file excel) a. Data poktan dan petani anggota poktan tersebut melalui SIMLUHTAN (menu upload data petani ) b. Data kebutuhan pupuk per tahun yang ada di RDKK/PIHC dimasukkan melalui app2.pertanian.go.id/rdkk3 5. Cetak melalui SIMLUHTAN dan divalidasi (ditandatangani) oleh Penyuluh Pertanian dan Koordinator Penyuluh Pertanian, serta Admin. V. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 1. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi Verifikasi dan Validasi data petani berbasis Simluhtan dilakukan oleh Pusat (BPPSDMP dan Ditjen PSP), Dinas yang menangani pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota bersinergi dan berkoordinasi dengan Bank mitra penerbit Kartu Tani dan PIHC Ruang lingkup monitoring dan evaluasi Verifikaasi dan Validasi Data Petani Berbasis Simluhtan diantaranya: a. Kelengkapan data petani di Simluhtan dan ketersediaan data petani dan kebutuhan pupuk pada data RDKK dari PIHC b. Proses pengisian data petani pada format Excell c. Up loading data ke Simluhtan d. Pengusulan calon penerima Kartu tani e. Penerbitan Kartu tani 2. Pelaporan Hasil pelaporan dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga ke Pusat, yaitu: 8

VI. PEMBIAYAAN a. Penyuluh pertanian melaporkan hasil verifikasi dan validasi data petani kepada koordinator penyuluh pertanian di kecamatan. b. Koordinator penyuluh pertanian melaporkan hasil verifikasi dan validasi data petani yang telah di up load ke Simluhtan oleh admin BPP/kecamatan kepada Kepala Dinas yang menangani pertanian di kabupaten/kota c. Kepala dinas yang menangani pertanian melaporkan hasil verifikasi dan validasi data petani di kabupaten/kota kepada kepala dinas yang menangani pertanian di provinsi dengan tembusan kepada pimpinan Bank Mitra Penerbit Kartu Tani sebagai bahan pengusulan petani yang dapat difasilitasi Kartu Tani. d. Kepala dinas yang menangani pertanian di provinsi melaporkan hasil pelaksanaan verifikasi dan validasi data petani dan penerbitan Kartu tani di provinsi kepada Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian e. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melaporkan hasil pelaksanaan verifikasi dan validasi data petani dan penerbitan Kartu tani kepada Menteri Pertanian dengan tembusan kepada Direktur Jenderal PSP. Dukungan pembiayaan dalam pelaksanaan verifikasi dan validasi petani berbasis Simluhtan dapat bersumber dari APBN, APBD serta sumber lain yang tidak mengikat dan pengelolaannya dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 9

Lampiran 2 JADWAL PELAKSANAAN KONSOLIDASI DATABASE PETANI BERBASIS SIMLUHTAN No Kegiatan Waktu Pelaksanaan Keterangan Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pembekalan di tingkat provinsi/regional 2. Sosialisasi di tingkat kabupaten 3. Verifikasi dan Validasi Data RDKK, serta pengumpulan fotocopy KTP 4. Upload data hasil verfikasi dan validasi ke simluhtan, e- RDKK dan Kartu Tani bidang PSP dan bidang Penyuluhan, PIHC/SS, Himbara Materi pembekalan : kartu tani, RDKK, simluhtan, verifikasi dan validasi data Penyuluh tingkat kecamatan: Admin, Entri Data, Korluh; PIHC, Himbara admin, entri data dan korluh Admin dan petugas entry data 10

Lampiran 2 PETUGAS PENDAMPING MASING-MASING KABUPATEN/KOTA Kabupaten Petugas/LO Nama No. Telp Nama No. Telp 1 Sukabumi Dwi Hayanti 08128295186 Puji Prabowo 0811172403 2 Cianjur Nurlaily 81289335790 Siti Rahayu 081284917052 3 Bogor Hevy Maylana 08158898396 Nunung Nuryanti 081287772678 4 Kota Sukabumi Dwi Hayanti 08128295186 Puji Prabowo 0811172403 5 Kota Depok Nurlaily 081289335790 Siti Rahayu 081284917052 6 Kota Bogor Hevy Maylana 08158898396 Nunung Nuryanti 081287772678 7 Purwakarta Dwi Hayanti 08128295186 Dodo Handoko 081294153512 8 Karawang Bima Pradhana 081380807754 Cut Darwati 081310160030 9 Subang Bima Pradhana 081380807754 Cut Darwati 081310160030 10 Bekasi Ety Yuliati 081314996667 Haris Tri Wibowo 081328789987 11 Kota Bekasi Ety Yuliati 081314996667 Haris Tri Wibowo 081328789987 12 Indramayu Amaludin 082123746188 Aemuddin 081284734180 13 Majalengka Iwan Mularso 085884272132 Dodo Handoko 081294153512 14 Kuningan Iwan Mularso 085884272132 Puji Prabowo 0811172403 15 Cirebon Amaludim 082123746188 Haris Tri Wibowo 081328789987 16 Kota Cirebon Amaludim 0 82123746188 Haris Tri Wibowo 081328789987 17 Sumedang Hari Sumaryanto 08129904477 Dodo Handoko 081294153512 18 Ciamis Hari Sumaryanto 08129904477 Dodo Handoko 081294153512 19 Garut Purwanto 08179988773 Puji Prabowo 0811172403 20 Pangandaran Purwanto 08179988773 Puji Prabowo 0811172403 21 Tasikmalaya Sudi Martono 087881710386 Aemuddin 081284734180 22 Kota Tasikmalaya Sudi Martono 087881710386 Aemuddin 081284734180 23 Kota Banjar Sudi Martono 087881710386 Aemuddin 081284734180 24 Bandung Rina Yulianti 081282181130 Sutartik 081218977107 25 Bandung Barat Rina Yulianti 081282181130 Sutartik 081218977107 26 Kota Cimahi Rina Yulianti 081282181130 Dodo Handoko 081294153512 27 Kota Bandung Rina Yulianti 081282181130 Dodo Handoko 081294153512 11