HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

KEHARMONISAN KELUARGA DAN KECENDERUNGAN BERPERILAKU AGRESIF PADA SISWA SMK

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

Fatihatun Nuroniyah Karimah, Siswati

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA KARANG TARUNA DI DESA JETIS, KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI BERMEDIA SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 11 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA

BAB V PENUTUP 5.1. Bahasan

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGELOLAAN KELAS DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA SMA KELAS XI

Perilaku Menolong Ditinjau Dari Latar Belakang Jenis Kelamin dan Bias Kelompok Agama Pada Siswa SMA A. Wahid Hasyim Tebuireng

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA N 11 KOTA JAMBI. Benar Sembiring 1 Diliza Afrila 2

HARGA DIRI DAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA MAHASISWI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

PENGARUH KONFORMITAS DAN HARGA DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN MENJADI KORBAN KEKERASAN (BULLYING VICTIM) PADA REMAJA

DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI

HARGA DIRI DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA PANTI ASUHAN DAN REMAJA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DI KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN PERILAKU ALTRUISME PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH FRIENDLY SMART MONOPOLY TERHADAP KOMPETENSI INTERPERSONAL PADA ANAK SEKOLAH DASAR

PERILAKU PROSOSIAL PADA MAHASISWA. (Prosocial Behavior Among Student) Eva Nuari Lensus. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

KONSEP DIRI DAN KECENDERUNGAN BULLYING PADA SISWA SMK SEMARANG

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN INTERPERSONAL DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT INSTALASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA PERAWAT ICU DI RUMAH SAKIT TIPE C WILAYAH SEMARANG DAN PATI

HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

Roro Putri Dwiandini, Yeniar Indriana

PENGARUH PERILAKU PROSOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TERHADAP TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI MEROKOK PADA REMAJA PEREMPUAN DI SMA KESATRIAN 1 SEMARANG

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

DAFTAR PUSTAKA. Baron, R.A dan Byrne, D Psikologi Sosial Jilid 1. Edisi 10. Alih Bahasa: Ratna Juwita, dkk. Jakarta: Erlangga.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

HUBUNGAN ANTARA LOKUS PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA GURU SMA NEGERI DI KOTA BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. a. Variabel terikat (Y), yaitu Perilaku Prososial. b. Variabel bebas (X), yaitu Gender

KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMATANGAN KARIR REMAJA PENERIMA MANFAAT DI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA UNGARAN

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA MAHASISWA STIE DHARMAPUTERA PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN SEMARANG

BAB V HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG

PENYESUAIAN SOSIAL DAN SCHOOL WELL-BEING: Studi pada Siswa Pondok Pesantren yang Bersekolah di MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia dikatakan makhluk sosial yang mempunyai akal pikiran di

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Untuk Memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat Magister Sains Psikologi

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT WITH ASSERTIVENESS IN CLASS X STUDENTS KESATRIAN 2 SENIOR HIGH SCHOOL SEMARANG

PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FASHION DITINJAU DARI KONFORMITAS PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 3 SEMARANG

Rizki Ramadhani. Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Intisari

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA SANTRI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL BURHAN HIDAYATULLAH

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

SELF-COMPASSION DAN ALTRUISME PADA PERAWAT RAWAT INAP RSUD KOTA SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH ORANG TUA OTORITER DENGAN AGRESIVITAS PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA PEER ATTACHMENT DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA SISWA-SISWI AKSELERASI. Abstrak

PERBEDAAN PERILAKU PROSOSIAL MAHASISWA DITINJAU DARI TEMPAT TINGGAL (STUDI PADA MAHASISWA YANG TINGGAL DI ASRAMA DAN TINGGAL DENGAN ORANG TUA)

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KETERTARIKAN INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG Inggit Kartika Sari, Siswati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275 Ingkasa01@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial pada remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Islam Hidayatullah Semarang berjumlah 233 siswa. Sampel penelitian berjumlah 142 siswa berasal dari kelas X-1, X-3, XI IPA 2, XI IPS 1, dan XI IPS 2 yang didapatkan dengan teknik cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Perilaku Prososial berjumlah 30 aitem (α = 0,898) yang disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku prososial yaitu sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity, serta mempertimbangkan kesejahteraan individu lain dan Skala Ketertarikan Interpersonal berjumlah 27 aitem (α = 0,865) yang disusun berdasarkan aspek-aspek ketertarikan interpersonal yaitu kesukaan atau hubungan sosial, tugas dan rasa hormat, serta fisik atau penampilan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan r xy =0,623 dengan p=0,000 (p<0,001) maka ada hubungan positif dan signifikan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi ketertarikan interpersonal, maka semakin tinggi perilaku prososial remaja. Sebaliknya, semakin rendah ketertarikan interpersonal, maka semakin rendah perilaku prososial remaja. Ketertarikan interpersonal memberikan sumbangan efektif sebesar 38,8% pada perilaku prososial. Kata kunci : perilaku prososial; ketertarikan interpersonal; remaja Abstract This study has an aim to determine the relationship between interpersonal attraction and prosocial behavior at adolescent. In this study, the population is 233 students of SMA Islam Hidayatullah Semarang at the grade of X and XI. Sample taken in this study was 142 students from the grade X-1, X-3, XI IPA (Science) 2, XI IPS (Social Science) 1, and XI IPS (Social Science) 2 by using cluster random sampling technique. There were measurement instruments used in this study, Prosocial Behavior Scale with 30 items (α = 0,898) that arranged based on several aspects of prosocial behavior which are sharing, cooperative, donating, helping, honesty, generosity, also consider the individual prosperity and Interpersonal Attraction Scale with 27 items (α = 0,865) that arranged based on several aspects of interpersonal attraction which are liking or social dimension, task and respect dimension, then the last is physically or appearance. Simple regression analysis was used as data analysis technique. The result of the study show r xy =0,623 with p=0,000 (p<0,001) so that there is a positive relationship and significant relationship between interpersonal attraction and prosocial behavior. It indicates that the higher interpersonal attraction, then prosocial behavior of adolescent will also higher. In opposite, if the interpersonal attraction is low, so the prosocial behavior of adolescent will be also low. Interpersonal attraction give an effective contribution to prosocial behavior with 38,8%. Keyword: prosocial behavior; interpersonal attraction; adolescent PENDAHULUAN Masa remaja merupakan suatu bagian dari perubahan yang individu alami di dalam hidupnya. Menurut Sarwono (2012, h. 11), remaja secara psikologis sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan kehidupan disekitarnya. Perkembangan yang terjadi pada remaja, meliputi perkembangan fisik, kognitif dan sosioemosi. Perubahan yang penting selama masa remaja 711

berkaitan dengan peningkatan usaha individu untuk memahami diri sendiri dan peningkatan dalam menjalin relasi serta interaksi dengan lingkungan dan individu lain disekitarnya. Perubahan ini berkaitan dengan tahap perkembangan sosioemosi remaja (Santrock, 2012, h. 436). Perkembangan sosioemosi membahas tentang diri, identitas, penghargaan diri, spiritualitas, hubungan remaja dengan orangtua dan individu lain disekitarnya, persahabatan, kelompok teman sebaya, pacaran, relasi romantik, serta kenakalan remaja (Santrock, 2012, h. 434-435). Selain itu, perkembangan sosioemosi juga membahas tentang hal-hal yang dilakukan individu untuk memperoleh kematangan. Proses dalam memperoleh kematangan akan berhasil apabila individu mampu melewati tugas perkembangannya dengan baik, jika tugas-tugas tersebut tidak berkembang dengan baik maka akan memunculkan perilaku antisosial (Ali & Asrori, 2008, h. 12). Remaja yang merupakan bagian dari masyarakat dituntut untuk melakukan penyesuaian diri dengan kepercayaan, gagasan, nilai dan norma yang ada di lingkungannya, sehingga mampu berperilaku normal sesuai yang diharapkan lingkungan sosial (Sarwono, 2012, h. 44-45). Fenomena yang terjadi zaman sekarang sangat berbeda dengan sebelumnya. Perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat individu, khususnya remaja cenderung kurang bersosialisasi dan sikap sosial yang dimilikinya luntur. Remaja cenderung melakukan sesuatu berdasarkan kepentingannya sendiri (Sarwono, 2012, h. 131). Menurut Baron dan Bryne (2005a, h. 92), perilaku prososial adalah segala bentuk tindakan yang memberikan keuntungan terhadap individu lain tanpa adanya keuntungan langsung, bahkan memungkinkan penolong terlibat dalam suatu resiko atau bahaya. Ada beberapa kejadian yang menunjukkan rendahnya perilaku prososial pada remaja, salah satunya diungkapkan oleh Liauw (2014) tentang ketidakpedulian seorang remaja perempuan yang menolak memberikan tempat duduknya kepada ibu hamil di kereta rel listrik. Perilaku prososial yang dilakukan individu salah satunya dipengaruhi oleh peranan gender. Penelitian Zakiroh dan Farid (2013), menjelaskan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara perilaku prososial mahasiswa laki-laki dan perempuan. Perilaku prososial yang ditunjukkan mahasiswa perempuan lebih tinggi daripada perilaku prososial mahasiswa laki-laki. Kecenderungan individu untuk memberikan bantuan juga tergantung pada situasi, kondisi dan bentuk bantuan yang dibutuhkan. Penelitian Iqbal (2013), menjelaskan bahwa individu cenderung menolong secara tidak langsung daripada secara langsung dan menunjukkan bahwa perilaku menolong akan berbeda pada setiap kejadian. Individu dalam kehidupan sehari-hari berhubungan dan berinterkasi dengan individu lain disekitarnya. Interaksi dapat terjalin karena adanya kontak, kedekatan, kesamaan, simpati, dan empati. Adapun penelitian yang menunjukkan bahwa kesamaan membentuk sebuah interaksi dan memengaruhi perilaku prososial yaitu penelitian Miller dkk mengatakan bahwa kesamaan erat kaitannya dengan menyukai. Individu akan lebih empati dan lebih cenderung membantu individu lain yang disukainya dan memiliki kesamaan atau mirip dengan dirinya (dalam Myers, 2012, h. 220). Proses membangun hubungan sosial dan interaksi sosial antar individu didorong oleh ketertarikan antar satu sama lain. Menurut Baron dan Byrne (2005, h. 262), ketertarikan interpersonal adalah sikap individu mengenai individu lain disekitarnya. Ketertarikan meliputi 712

penilaian sepanjang suatu perspektif antara sangat suka hingga sangat tidak suka. Hal ini disebabkan oleh kesan yang muncul selama proses interaksi yang terjadi di lingkungan sosial. Aspek-aspek ketertarikan interpersonal menurut Lahey (2012, h. 551-556), meliputi kesukaan atau hubungan sosial (social or liking dimension), tugas dan rasa hormat (task and respect dimension), serta fisik atau penampilan (physically or appearance). Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial serta menguji secara kuantitatif hubungan ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial remaja. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Islam Hidayatullah Semarang dengan karakteristik subjek penelitian yaitu remaja berusia 15 sampai 18 tahun dan duduk di kelas X atau XI berjumlah 233 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik cluster random sampling. Menurut Azwar (2009, h. 87), menjelaskan bahwa teknik cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel yang digunakan jika populasi yang akan diteliti berjumlah besar dan randomisasi dilakukan terhadap kelompok bukan terhadap subjek secara individual. Sampel penelitian yang diperoleh berdasarkan teknik cluster random sampling sebanyak 142 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu Skala Perilaku Prososial berjumlah 30 aitem (α = 0,898) yang disusun berdasarkan aspek-aspek perilaku prososial yaitu sharing (membagi), cooperative (kerja sama), donating (menyumbang), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (kedermawanan), serta mempertimbangkan kesejahteraan individu lain, sedangkan Skala Ketertarikan Interpersonal berjumlah 27 aitem (α = 0,865) yang disusun berdasarkan aspek-aspek ketertarikan interpersonal yaitu kesukaan atau hubungan sosial (liking or social dimension), tugas dan rasa hormat (task and respect dimension), serta fisik atau penampilan (physically or appearance). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana. Proses analisa data dalam penelitian ini dibantu dengan program komputer Statistical Package for Sciene (SPSS) 21 for windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Uji Normalitas Variabel Kolmogorov-Smirnov p > 0,05 Bentuk Perilaku Prososial 0,694 0,721 Normal Ketertarikan Interpersonal 0,858 0,453 Normal Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov 0,694 dengan signifikansi p = 0,721 (p>0,05) untuk variabel perilaku prososial dan nilai Kolmogorov-Smirnov 0,858 dengan signifikansi p = 0,453 (p>0,05) untuk variabel ketertarikan interpersonal. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel perilaku prososial dan ketertarikan interpersonal memiliki distribusi yang normal. Tabel 2. Uji Linearitas Hubungan Variabel Nilai F Signifikansi p<0,05 Keterangan Ketertarikan 88,602 0,000 Linear 713

Interpersonal dengan Perilaku Prososial Berdasarkan hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan antara variabel ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial menghasilkan nilai koefisien F = 88,602 dengan nilai signifikansi sebesar p = 0,000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel penelitian memiliki hubungan yang linear. Tabel 3. Uji Hipotesis 1 Model (Constant) 1 Ketertarikan Interpersonal Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta T Sig. Error 39.255 5.972 6.574.000.656.070.623 9.413.000 Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan besarnya koefisien korelasi antara ketertarikan interpersonal dan perilaku prososial sebesar 0,623 dengan signifikansi 0,000 (p<0,01). Koefisien korelasi dengan nilai positif menunjukkan bahwa arah hubungan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial adalah positif. Hal ini dapat diartikan bahwa individu yang terkategori memiliki ketertarikan interpersonal maka individu tersebut memiliki perilaku prososial. Tingkat signifikansi korelasi p = 0,000 (p<0,001), menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian, yaitu ada hubungan positif antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial pada remaja SMA Islam Hidayatullah Semarang, dapat diterima. Persamaan garis linear berdasarkan tabel yaitu Y = 39,255 + 0,656X. Hal ini berarti variabel perilaku prososial (Y) akan berubah sebesar 0,656 untuk setiap unit perubahan yang terjadi pada variabel ketertarikan interpersonal. Tabel 4. Uji Hipotesis 2 Model R R Square Adjusted R Square 1.623 a.388.383 5.956 714 Std. Error of the Estimate Hasil koefisien determinan (R Square) menunjukkan 0,388. Hal ini berarti sumbangan efektif ketertarikan interpersonal terhadap perilaku prososial remaja sebesar 38,8%. Jadi, perilaku prososial 38,8% dipengaruhi oleh ketertarikan interpersonal, sedangkan 61,2% dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkap di dalam penelitian ini, seperti empati, jenis kelamin, pola asuh, pengucilan sosial, kematangan emosi, dan kecerdasaan emosional. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Batool dan Malik (2010), terhadap 160 orang yang terdiri dari 80 laki-laki dan 80 perempuan (40 pasang setiap gendernya) bahwa individu yang memiliki kesamaan dan kedekatan yang tinggi akan memengaruhi ketertarikan interpersonalnya dalam membentuk pertemanan. Hal tersebut akan memengaruhi perilaku yang ditunjukkan individu terhadap individu lain. Selain itu, penelitian ini juga mendukung penelitian Benson, Karabenick, dan Lerner bahwa individu yang menarik secara

fisik mendapat lebih banyak pertolongan dibandingkan yang tidak menarik (dalam Baron dan Bryne, 2005b, h. 102). Berscheid dan Regan (dalam Taylor, Peplau, & Sears, h. 287), mengemukakan bahwa kebutuhan untuk menjalin hubungan sosial merupakan bagian dari perkembangan manusia. Individu di dalam kehidupan terus mencari pertemanan, sahabat, dan menjalin ikatan yang erat dengan individu lain disekitarnya. Individu dengan ketertarikan interpersonal tinggi menunjukkan kebutuhan untuk menjalin kontak yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan hubungan sosial dan interaksi sosial yang akan terbentuk dan mendorong perilaku sosial yang akan ditunjukkan di lingkungan (Dayakisni dan Hudaniah, 2012, h. 108-109). KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara ketertarikan interpersonal dengan perilaku prososial pada remaja SMA Islam Hidayatullah Semarang. Semakin tinggi ketertarikan interpersonal maka semakin tinggi perilaku prososial, sebaliknya semakin rendah ketertarikan interpersonal maka semakin rendah perilaku prososial pada remaja. Ketertarikan interpersonal memberikan sumbangan efektif sebesar 38,8% terhadap perilaku prososial dan sisanya sebesar 61,2% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini, seperti empati, jenis kelamin, pola asuh, pengucilan sosial, kematangan emosi, dan kecerdasaan emosional. DAFTAR PUSTAKA Ali, M., & Asrori, M. (2008). Psikologi remaja: Perkembangan peserta didik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Azwar, S. (2009). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R.A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial edisi kesepuluh jilid 1. Jakarta: Erlangga. Baron, R.A., & Byrne, D. (2005a). Psikologi sosial edisi kesepuluh jilid 2. Jakarta: Erlangga. Batool, S., & Malik, N.I. (2010). Role of attitude similarity and proximity in interpersonal attraction among friends (C 310). Internasional Journal of Innovation, Management and Technology. 1(2), 2010-0248. Diunduh dari http://www.ijimt.org/papers/26-c310.pdf. Dayakisni, T., & Hudaniah. (2012). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Iqbal, F. (2013). Prosocial behavior in different situations among men and women. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS). 8(6), 31-40 Diunduh dari http://www.iosrjournals.org/iosr-jhss/papers/vol8-issue6/e0863140.pdf?id=6097. Lahey, B. (2012). Psychology: An introduction, eleventh edition. New York: The McGraw Hill Companies, Inc. Liauw, H. (2014). Tidak simpatik dengan ibu hamil di KRL, perempuan di path dikecam. Kompas. Diakses dari 715

http://megapolitan.kompas.com/read/2014/04/16/1623529/tak.simpatik.dengan.ibu.ham il.di.krl.perempuan.di.path.dikecam. Myers, D.G. (2012). Psikologi sosial edisi 10 buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, J.W. (2012). Life-span development: Perkembangan masa-hidup edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sarwono, S.W. (2012). Psikologi remaja. Jakarta: Rajawali Pers. Taylor, S.E., Peplau, L.A., & Sears, D.O. (2009). Psikologi sosial (Edisi 12). Jakarta: Kencana. Zakiroh, S.D., & Farid, M. (2013). Perilaku prososial dan unit-unit kegiatan mahasiswa. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. 2(3), 248 256. Diunduh dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=253781&val=6847&title=perilaku% 20Prososial%20Dan%20Unit-Unit%20Kegiatan%20Mahasiswa. 716