BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dalam peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan ketrampilan dalam mengatasi masalah-masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia, sehingga memegang. pada keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ibrahim, dkk (2013:2) istilah kurikulum (curriculum) berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MUATAN MATERI SASTRA DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA KELAS VII DAN RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tulisan. Pada semua jenjang pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia,

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam. budaya dan intelektual manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa. Sastra terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Annisa Octavia Koswara, 2015

BAB VI PENUTUP. 1) Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK. kurikulum sebelumnya (KTSP 2006 dan KBK 2004).

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pendidikan memang memegang peranan yang sangat penting dalam

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mulai dari kurikulum lama Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 diimplementasikan di sekolah secara bertahap mulai tahun

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berbagai pihak dan pendekatan. Upaya-upaya tersebut dilandasi suatu kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahan ajar menurut Pannen (1997:7) adalah bahan-bahan atau materi pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. wajib yang harus ada di lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari belum mengerti sampai mengerti agar lebih maju dan handal dalam

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Membaca tidak hanya sekadar memandangi lambang-lambang tertulis,

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang melalui penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (BNSP, 2006: 5).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan suatu alat yang penting bagi pendidikan karena pendidikan dan kurikulum saling berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Hal ini berarti bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor).

BAB I. dengan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pendidikan harus melalui proses. pembelajaran. Syam, dkk (1988:2) mengemukakan:

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Oleh karena itu, kemampuan menguasai bahasa Indonesia sangat

STANDAR ISI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN. Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa) Untuk SMA/ SMK/ MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 BAKI, SUKOHARJO) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang unggul. Banyak hal yang harus disempurnakan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra di dunia pendidikan kita bukanlah sesuatu yang populer. Sastra dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pusat kegiatan pembelajaran dan guru sebagai fasilitator. Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib dipelajari di setiap

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada pembelajaran sastra saat ini. Kondisi itu menyebabkan hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut suatu rencana dan

BAB I PENDAHULUAN. baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang Dasar RI Tahun 1945, sedangkan perbedaannya terletak pada penekanan

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah sangat erat dengan teknik mengajar guru agar mampu memotivasi siswa

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran, Hamalik (2008: 3) Pembelajaran adalah proses interaksi antara

BAB V PEMBAHASAN DAN TEORI HASIL PENELITIAN. 1. Indikator dan tujuan rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia kaya dengan keberagaman, yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai

BAB I PENDAHULUAN. yaitu tujuan kurikulum (Rahmat, 2011:51). Tujuan Kurikulum 2013 adalah untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi kalangan masyarakat sekitar. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban masyarakat. Berdasarkan Kurikulum sebelumnya yang merupakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diganti dengan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis teks maka pembelajarannya menggunakan teks, dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat dua teks yaitu teks sastra dan non sastra, namun teks non sastra lebih mendominasi sehingga bahasa sebagai alat komunikasi. Meskipun didominasi oleh teks non sastra tujuannya untuk memperkaya dalam mengekpresikan dan menuangkan kreatifitas karya sastra. Siswanto (2013) menyatakan bahwa tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementrian untuk kurikulum 2013 yaitu buku pegangan, pelatihan guru, dan tata kelola. Pertama, berkaitan dengan buku pegangan dan buku murid. Jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai basa-basi belaka. Pemerintah telah menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya. Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, 1

2 empat dijenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK. Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula memikirkan terhadap tata kelola ditingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku rapor. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku rapor pun harus berubah. Dibuatnya kurikulum baru karena kurikulum yang berlaku selama ini dinilai terlalu padat dan tidak efisien. Banyak materi yang hanya membebani siswa, dan tidak banyak digunakan dalam dikehidupan nyata siswa. Kurikulum 2013 dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluasluasnya bagi peserta didik, dalam upaya mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan untuk membangun kemampuan peserta didik menjadi manusia berkualitas, sehingga mampu menjawab tantangan jaman yang selalu berubah. Pada Kurikulum 2013 pemerintah telah membuat buku guru dan buku siswa untuk semua mata pelajaran yang bertujuan agar buku tersebut dapat dijadikan pedoman dalam proses belajar mengajar di sekolah. Penelitian ini menganalisis buku teks Bahasa Indonesia wahana pengetahuan kelas VIII SMP Kurikulum 2013 yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun 2014. Penelitian Sufanti (2015) Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara penyisipan teks sastra dalam pembelajaran teks nonsastra pada buku siswa Bahasa Indonesia kelas X SMA. Hasil penelitian

3 ini adalah: (1) Jenis teks sastra yang disisipkan dalam pelajaran teks nonsastra dalam buku ini adalah puisi, pantun, drama, dan cerpen, dan (2) cara penyisipan teks sastra dalam pembelajaran teks nonsastra adalah diintegrasikan dalam tahap-tahap pembelajaran berbasis teks, yaitu: tahap pembangunan konteks, tahap pemodelan, tahap kerjasama membangun teks, dan tahap kerja mandiri membangun teks. Buku teks berfungsi sebagi buku pendamping dalam proses belajar mengajar, maka buku teks tidak boleh terlepas dari kurikulum yang berlaku. Buku teks pelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari kurikulum dan perlu disusun dan ditulis secara sistematis dan lengkap untuk mencapai kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran. Oleh karena itu, buku teks yang baik haruslah relevan dengan kurikulum, Sehingga Buku teks yang digunakan untuk belajar siswa materinya harus sesuai dengan KI (kompetensi inti) dan KD (kompetensi dasar). Termasuk juga buku teks Bahasa Indonesia wahana pengetahuan. Karya sastra yang ada dalam buku teks harus dapat berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Dengan melihat arti penting dan pengertian sastra terdapat bukti bahwa karya sastra dapat memberikan solusi untuk dunia pendidikan. Baik untuk penanaman akhlak (dasar religiusnya) maupun pengetahuan intelektualnya. Hal ini akan memberikan warna yang berbeda dengan mata pelajaran yang lain.

4 Menurut kategori umur dalam perkembangan anak usia tersebut mampu menghubungkan dunia pengalamannya dengan dunia rekaan yang tergambarkan dalam cerita. Hubungan interaktif antara pengalaman dengan pengetahuan kebahasaan merupakan kunci awal dalam memahami dan menikmati karya sastra. Karya sastra tersebut ditinjau dari cara penulisan, bahasa, dan isinya juga harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Banyak unsur dan nilai-nilai pendidikan karakter yang bisa dieksplorasi untuk kemudian dijadikan teladan dari karya sastra baik untuk anak-anak sampai orang dewasa. Hal ini dapat menjadi asset penting dalam membangun karakter anak bangsa, melalui pendidikan di sekolah, yang tercakup dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bentuk nilai-nilai pendidikan karakter yang tersaji dalam bacaan anak seperti nilai moral, budaya serta aspek bahasa, harus menjadi pertimbangan penting, disamping aspek hiburan tentunya. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mendidik anak-anak agar dapat melakukan keputusan bijak dan dapat mempraktikkan dalam kehidupan sehari hari. nilai-nilai itulah yang perlu digali dan dikembangkan menjadi nilai pembentuk karakter. Pendidikan karakter ini merupakan tujuan pokok pelaksanaan kurikulum 2013 yang membawa amanah harus mampu menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa peserta didik (Kurinasih, 2014: 33). Melalui kurikulum 2013 diharapkan siswa dapat mengembangkan nilai-nilai budaya setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi nilai yang

5 dikembangkan lebih lanjut untuk kehidupan di masa depan (Kurinasih, 2014: 33). Pendidikan karakter perlu diperhatikan agar karya sastra yang dipelajari oleh anak sesuai dengan perkembangan kejiwaan anak, yang akhirnya anak-anak mampu memiliki karakter sesuai dengan harapan diberlakukannya kurikulum 2013. Penelitian ini menganalisis buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII Kurikulum 2013. Peneliti tertarik meneliti kelas VIII SMP karena dalam buku teks bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII terdapat penyisipan teks sastra pada materi teks non sastra. Peneliti ingin memperdalam relevansi jenis teks sastra dan muatan nilai pendidikan karakter buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII SMP Kurikulum 2013, apakah layak atau tidak digunakan untuk pegangan belajar siswa. Berdasarkan diuraikan di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan judul Relevansi Jenis Teks Sastra di Buku Siswa dengan Kurikulum 2013 dan Muatan Pendidikan Karakter. Topik ini penting untuk diteliti karena buku teks ini merupakan buku resmi yang dikeluarkan oleh Kemendikbut sebagai buku pelajaran siswa dalam kurikulum 2013 peneliti ingin memastikan secara detail teks sastra dalam buku Wahana Pengetahuan sudah sesuai atau belum sesuai dengan kompetensi kurikulum 2013 dan kandungan nilai pendidikan karakter dalam teks sastra, sehingga teks sastra tersebut layak atau tidak untuk dijadikan bahan ajar.

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa rumusan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut. 1. Apa saja jenis teks sastra dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII Kurikulum 2013? 2. Bagaimana relevansi jenis teks sastra dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII dengan KI dan KD Kurikulum 2013? 3. Apa sajakah muatan pendidikan karakter dalam teks sastra pada buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini, sebagai berikut. 1. Untuk mendeskripsikan jenis teks sastra dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII Kurikulum 2013 2. Untuk mendeskripsikan relevansi jenis teks sastra dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII dengan KI dan KD Kurikulum 2013 3. Untuk mendeskripsikan muatan pendidikan karakter dalam teks sastra pada dalam buku teks Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan kelas VIII.

7 D. Manfaat Penelitian Manfaat teoritis penelitian ini sebagai berikut. 1. Sebagai sumbangan penting dalam memperluas wawasan bagi kajian mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran sastra sehingga dapat dijadikan rujukan untuk pengembangan penelitian yang akan datang. 2. Menambah masukan bagi para guru untuk mencari bahan-bahan pembelajaran apresiasi sastra dalam buku teks yang lebih menarik dan menantang; 3. Sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu pembelajaran. Manfaat praktis penelitian ini sebagai berikut. 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan model untuk mencari bahan pembelajaran apresiasi sastra. 2. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan efektivitas pembelajaran apresiasi sastra khususnya ada dalam buku teks 3. Bagi pengajar sastra, dapat memberikan kontribusi bagi pelajaran sastra khususnya mengenai relevansi antara nilai dan jenis sastra dengan KI maupun KD yang telah ditentukan dalam silabus.