DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

dokumen-dokumen yang mirip
2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014Nomor 6, Tambahan Lembaran N

2015, No Mengingat : Pemerintah Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Teknis masih terdapat kekurangan dan belum dapat menampung perkembangan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLATPIM DAN DIKLAT PRAJABATAN

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN AKREDITASI PROGRAM DIKLAT TEKNIS DAN DIKLAT FUNGSIONAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan

Pokok Pembahasan INOVATIF PROFESIONAL INTEGRITAS PEDULI

PEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI SERTIFIKASI ELEKTRONIK

2017, No Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Pe

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Pelatihan. Swasta. Penyelenggaraan. Pedoman. Pencabutan.

LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2010

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2

2017, No Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi tentang Penetapan Rencana Strategis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No d. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2010 tentang Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidika

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG OTORITAS SERTIFIKAT DIGITAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SERTIFIKASI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 5601); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektr

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN HONORARIUM MENGAJAR BAGI PENGAJAR NON WIDYAISWARA DI LEMBAGA SANDI NEGARA

, No Mengingat : 1. Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana diubah

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana dan Usaha Keolahragaan; Mengingat : 1.

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKAT ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI USAHA PARIWISATA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AUDIT PENYELENGGARAAN SISTEM ELEKTRONIK

2017, No Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2010 tentang Badan Nasional Pengelola Perbatasan; 3. Peraturan Presiden Nomor 119 Tahun 2015 tent

2017, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3852); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999

2016, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b

2017, No Meningat : 1. Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG LAYANAN INFORMASI PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SEKRETARIAT KABINET DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Penilaian dan Penetapan Nilai Tingkat Pengamanan Persandian dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan hukum dan kebutuhan

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri;

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 2014 TENTANG AKREDITASI PROGRAM STUDI DAN PERGURUAN TINGGI

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

2017, No Negara Bukan Pajak yang Berasal dari Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Fungsional pada Lembaga Administrasi Negara tidak sesuai lagi

2 Menetapkan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Pre

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 032 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemeri

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.03/2017 TENTANG RINCIAN JENIS DATA DAN INFORMASI SERTA TATA CARA PENYAMPAIAN

2017, No Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tingg

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

2017, No c. bahwa untuk melaksanakan simplifikasi ketentuan yang mengatur mengenai rincian jenis data dan informasi serta tata cara penyampaia

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

2016, No Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republ

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA NEGARA. No.745, 2016 BKPM. Tunjangan Kinerja. Jabatan. Kelas Jabatan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

2018, No.4-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia

2012, No Mengingat Menetapkan d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Perat

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk lebih meningkatkan mutu, efisiensi, efektifitas, dan akuntabilitas pendidikan dan pelatihan sandi yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah, perlu dilakukan akreditasi terhadap lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah penyelenggara diklat sandi; b. bahwa Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 8 tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Akreditasi dan Sertifikasi Diklat Sandi di Lingkungan Instansi Pemerintah sudah tidak sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan perubahan peraturan perundangundangan saat ini; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Sandi;

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1785); 5. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 8 tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Akreditasi dan Sertifikasi Diklat Sandi di Lingkungan Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 184); 6. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pendidikan dan Pelatihan Sandi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2016); 7. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2015 tentang Pedoman Akreditasi Lembaga

- 3 - Pendidikan Dan Pelatihan Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1114); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala ini yang dimaksud dengan: 1. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah yang selanjutnya disebut Lembaga Diklat adalah satuan unit organisasi penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri pada instansi pemerintah. 2. Akreditasi Lembaga Diklat adalah penilaian kelayakan Lembaga Diklat pemerintah dalam menyelenggarakan diklat sandi yang ditetapkan dalam surat keputusan dan sertifikat akreditasi oleh Instansi Pembina. 3. Pendidikan dan Pelatihan Sandi yang selanjutnya disebut Diklat Sandi adalah pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan/atau penguasaan keterampilan di bidang persandian yang terkait dengan pekerjaan sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional. 4. Instansi Pembina Diklat Sandi yang selanjutnya disebut Instansi Pembina adalah Lembaga Sandi Negara yang secara fungsional bertanggung jawab atas pengaturan, koordinasi, dan penyelenggaraan Diklat Sandi. 5. Unsur Organisasi Lembaga Diklat adalah kapasitas sumber daya pada Lembaga Diklat yang dipergunakan dalam menyelenggarakan Diklat Sandi.

- 4-6. Unsur Program Diklat adalah proses pengelolaan sumber daya Lembaga Diklat dalam menyelenggarakan Diklat Sandi. 7. Lembaga Diklat Terakreditasi adalah satuan unit organisasi penyelenggara diklat yang mendapatkan pengakuan tertulis untuk menyelenggarakan Diklat Sandi. Pasal 2 Peraturan Kepala ini disusun dengan tujuan: a. untuk memberikan jaminan kualitas penyelenggaraan Diklat Sandi yang dilakukan melalui serangkaian penilaian terhadap unsur Lembaga Diklat; b. sebagai acuan bagi Lembaga Diklat dalam pengajuan Akreditasi Lembaga Diklat; dan c. sebagai acuan bagi tim akreditasi dalam melaksanakan proses Akreditasi Lembaga Diklat. BAB II INSTANSI PEMBINA Pasal 3 Instansi Pembina mempunyai kewajiban sebagai berikut: a. menyelenggaraan Akreditasi Lembaga Diklat; dan b. melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penyelenggaraan Diklat Sandi. BAB III UNSUR AKREDITASI Pasal 4 Akreditasi Lembaga Diklat dilakukan melalui pemberian penilaian terhadap Unsur Organisasi Lembaga Diklat dan Unsur Program Diklat.

- 5 - Bagian Kesatu Unsur Organisasi Lembaga Diklat Pasal 5 Unsur Organisasi Lembaga Diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas sub unsur sebagai berikut: a. tenaga kediklatan; b. rencana strategis; c. penjaminan pembiayaan; d. fasilitas diklat; dan e. penjaminan mutu. Pasal 6 (1) Sub unsur tenaga kediklatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a merupakan pegawai negeri yang bertugas pada Lembaga Diklat, terdiri atas komponen sebagai berikut: a. pengelola diklat; b. penyelenggara diklat; dan c. tenaga pengajar. (2) Pengelola diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan pegawai negeri yang bertugas pada Lembaga Diklat yang secara fungsional merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi program Diklat Sandi dengan mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Instansi Pembina. (3) Penyelenggara diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan pegawai negeri yang bertugas pada Lembaga Diklat yang secara fungsional melaksanakan tugas-tugas administratif untuk mendukung penyelenggaraan Diklat Sandi sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Instansi Pembina. (4) Tenaga pengajar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan pegawai negeri yang mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mendidik, mengajar, dan melatih pegawai negeri, evaluasi pengembangan diklat pada Lembaga Diklat.

- 6 - Pasal 7 Sub unsur rencana strategis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b merupakan perencanaan secara komprehensif dan berkesinambungan yang disusun oleh organisasi yang terkait dengan penyelenggaraan Diklat Sandi untuk kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Pasal 8 Sub unsur penjaminan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf c merupakan ketersediaan anggaran dan pengelolaan anggaran dalam menyelenggarakan Diklat Sandi. Pasal 9 (1) Sub unsur fasilitas diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf d terdiri atas komponen sebagai berikut: a. sarana diklat; dan b. prasarana diklat. (2) Sarana diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan barang bergerak yang dipergunakan dalam menunjang penyelenggaraan Diklat Sandi. (3) Prasarana diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan barang tidak bergerak yang dipergunakan dalam menunjang penyelenggaraan Diklat Sandi. Pasal 10 (1) Sub unsur penjaminan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf e merupakan proses penjaminan penerapan standar penyelenggaraan diklat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. (2) Sub unsur penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh komite penjaminan mutu atau unit Lembaga Diklat yang bertanggung jawab dalam menjamin kualitas penyelenggaraan diklat.

- 7 - (3) Anggota komite penjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas pegawai negeri dan praktisi/akademisi yang memiliki kemampuan melaksanakan penjaminan terhadap mutu Lembaga Diklat. (4) Jumlah anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak 5 (lima) orang. Bagian Kedua Unsur Program Diklat Pasal 11 Unsur Program Diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 terdiri atas sub unsur sebagai berikut: a. kurikulum program; dan b. pengelolaan program. Pasal 12 Sub unsur kurikulum program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf a merupakan kurikulum Diklat Sandi. Pasal 13 Sub unsur pengelolaan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf b merupakan proses perencanaan penyelenggaraan diklat, penyelenggaraan diklat, monitoring dan evaluasi diklat, dan hasil penyelenggaraan diklat. BAB IV PEMBOBOTAN, PENILAIAN DAN KRITERIA ATAS UNSUR, SUB UNSUR DAN KOMPONEN AKREDITASI Pasal 14 (1) Pembobotan atas unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi besarannya dinyatakan dalam persentase. (2) Pembobotan atas unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum

- 8 - dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. (3) Penilaian, dan kriteria atas unsur, sub unsur dan komponen akreditasi tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala ini. BAB V TIM DAN PROSEDUR AKREDITASI Bagian Kesatu Tim Akreditasi Pasal 15 (1) Akreditasi Lembaga Diklat dilakukan oleh tim akreditasi yang terdiri atas tim assesor, tim penilai dan sekretariat akreditasi. (2) Tim assesor dan tim penilai ditetapkan oleh pimpinan Instansi Pembina. Paragraf 1 Tim Assesor Pasal 16 (1) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan dan memberikan pengarahan serta petunjuk pelaksanaan tugas bawahan. (2) Tim assesor bertugas: a. mengumpulkan data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; b. meneliti dan memverifikasi data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; c. menilai data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; d. menyusun laporan hasil penilaian akreditasi; dan

- 9 - e. menyampaikan laporan hasil penilaian pada tim penilai. (3) Tim assesor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berjumlah paling banyak 5 (lima) orang. Paragraf 2 Tim Penilai Pasal 17 (1) Tim penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 bertugas memutuskan hasil akhir penilaian Akreditasi Lembaga Diklat dan menyampaikan laporan Akreditasi Lembaga Diklat kepada pimpinan Instansi Pembina. (2) Anggota tim penilai terdiri atas pegawai negeri yang memiliki kompetensi dalam menilai unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi dalam penyelenggaraan diklat. (3) Susunan tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. ketua merangkap anggota; b. sekretaris merangkap anggota; c. tim assessor merangkap anggota; dan d. anggota. (4) Anggota tim penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d merupakan pejabat yang membidangi Diklat Sandi dan pejabat yang membidangi monitoring dan evaluasi akreditasi. (5) Tim penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 berjumlah ganjil dan paling banyak 9 (sembilan) orang. Paragraf 3 Sekretariat Akreditasi Pasal 18 (1) Sekretariat akreditasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dijabat oleh bagian yang membidangi Akreditasi Lembaga Diklat.

- 10 - (2) Sekretariat akreditasi bertugas memberikan bantuan administratif dalam menunjang kelancaran proses pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat dan menyediakan berbagai data, informasi, dan laporan Akreditasi Lembaga Diklat untuk kebutuhan tindak lanjut Akreditasi Lembaga Diklat. Bagian Kedua Prosedur Akreditasi Paragraf 1 Persyaratan Akreditasi Lembaga Diklat Pasal 19 Akreditasi Lembaga Diklat dilaksanakan terhadap Lembaga Diklat yang telah menyelenggarakan Diklat Sandi minimal 2 (dua) kali. Paragraf 2 Prosedur Akreditasi Pasal 20 Prosedur Akreditasi Lembaga Diklat dilakukan sebagai berikut: a. Lembaga Diklat mengajukan permohonan Akreditasi Lembaga Diklat secara tertulis kepada pimpinan Instansi Pembina; b. pimpinan Instansi Pembina mengirimkan surat pemberitahuan kepada Lembaga Diklat tentang rencana pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat dan permohonan data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; c. Lembaga Diklat yang mengajukan permohonan Akreditasi Lembaga Diklat menyampaikan kesiapan pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat dan mengunggah data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi menggunakan surat elektronik ke alamat akredlemdiklat@lemsaneg.go.id;

- 11 - d. sekretariat akreditasi memeriksa dan meneliti kelengkapan data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; e. jika data tidak lengkap terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi, maka sekretariat akreditasi memberitahukan kepada Lembaga Diklat untuk melengkapi; f. data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi yang telah lengkap dan memenuhi syarat diteruskan kepada tim assesor; g. tim assesor melakukan penelitian dan penilaian terhadap data terkait unsur, sub unsur, dan komponen akreditasi; h. tim assesor melaksanakan visitasi terhadap Lembaga Diklat untuk verifikasi data dan menyusun laporan hasil penilaian Akreditasi Lembaga Diklat serta menyampaikan laporan hasil penilaian kepada tim penilai; i. tim penilai meneliti laporan tim assesor dan memutuskan penilaian Akreditasi Lembaga Diklat serta menyampaikan laporan Akreditasi kepada pimpinan Instansi Pembina melalui sekretariat akreditasi; dan j. Pimpinan Instansi Pembina menetapkan tingkat kelayakan Lembaga Diklat dalam surat keputusan dan sertifikat akreditasi BAB V PENETAPAN DAN MASA BERLAKU SERTIFIKAT AKREDITASI Bagian Kesatu Penetapan Sertifikat Akreditasi Pasal 21 (1) Akreditasi Lembaga Diklat dilakukan berdasarkan hasil penilaian secara kumulatif atas Unsur Organisasi Lembaga Diklat dan Unsur Program Diklat sesuai dengan bobot masing-masing.

- 12 - (2) Lembaga Diklat yang nilai total rata-rata akreditasinya 71,00 atau lebih dinyatakan layak, dan akan ditetapkan secara tertulis dalam surat keputusan dan diberikan sertifikat akreditasi oleh Instansi Pembina. (3) Lembaga Diklat yang nilai rata-rata akreditasinya di bawah 71,00 dinyatakan tidak layak, selanjutnya akan diberitahukan secara tertulis kepada Lembaga Diklat yang bersangkutan. (4) Nilai kelayakan Lembaga Diklat terdiri atas 3 kategori yaitu: a. A untuk rentang nilai antara 91,00 s.d 100; b. B untuk rentang nilai antara 81,00 s.d 90,99; dan c. C untuk rentang nilai antara 71,00 s.d 80,99. Bagian Kedua Masa Berlaku Sertifikat Akreditasi Pasal 22 Masa berlaku sertifikat akreditasi, terdiri atas: a. Kategori A berlaku 4 (empat) tahun; b. Kategori B berlaku 3 (tiga) tahun; dan c. Kategori C berlaku 2 (dua) tahun. BAB VII MONITORING DAN EVALUASI Pasal 23 (1) Instansi Pembina melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Lembaga Diklat Terakreditasi secara periodik maupun sesuai kebutuhan. (2) Monitoring dan evaluasi terhadap Lembaga Diklat Terakreditasi dilakukan oleh Deputi Bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian. (3) Dalam melakukan monitoring dan evaluasi, Instansi Pembina dapat mengacu pada laporan dari Lembaga Diklat Terakreditasi tentang pelaksanaan Diklat Sandi

- 13 - dan/atau hasil pemantauan langsung terhadap Lembaga Diklat Terakreditasi. (4) Hasil evaluasi dapat mempengaruhi nilai kelayakan akreditasi sebagai Lembaga Diklat Terakreditasi atau dicabut sebagai Lembaga Diklat Terakreditasi. (5) Jika dalam monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditemukan pelanggaran atau penyimpangan terhadap pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat maka akan dilakukan peringatan pertama secara tertulis untuk melakukan perbaikan. (6) Apabila dalam kurun waktu tiga bulan tidak ada tanggapan atas peringatan pertama maka akan dilakukan peringatan kedua secara tertulis. (7) Apabila dalam kurun waktu tiga bulan tidak ada tanggapan atas peringatan kedua maka pemberian kewenangan pelaksanaan Diklat Sandi akan dicabut dan selanjutnya pelaksanaan Diklat Sandi akan dilakukan oleh Instansi Pembina. BAB VIII PENGADUAN PELAKSANAAN AKREDITASI Pasal 24 (1) Lembaga Diklat yang tidak puas dengan pelaksanaan dan/atau hasil Akreditasi Lembaga Diklat dapat mengadukan kepada Instansi Pembina. (2) Pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat disampaikan 15 (lima belas) hari setelah mendapatkan keputusan dari Instansi Pembina tentang penetapan Lembaga Diklat Terakreditasi. (3) Apabila dalam kurun waktu 15 (lima belas) hari sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak ada pengaduan kepada Instansi Pembina maka Lembaga Diklat dianggap telah menerima keputusan tentang penetapan Lembaga Diklat Terakreditasi. (4) Prosedur penanganan pengaduan Akreditasi meliputi:

- 14 - a. Lembaga Diklat menyampaikan pengaduan secara tertulis kepada pimpinan Instansi Pembina; b. Instansi Pembina membentuk tim audit Akreditasi Lembaga Diklat untuk mengumpulkan bukti-bukti yang relevan terhadap pelaksanaan proses Akreditasi; c. hasil audit pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat disampaikan kepada pimpinan Instansi Pembina; d. pimpinan Instansi Pembina mengambil keputusan terhadap pengaduan proses atau hasil Akreditasi Lembaga Diklat; e. pimpinan Instansi Pembina menyampaikan keputusan kepada Lembaga Diklat yang mengajukan pengaduan. (5) Keputusan pimpinan Instansi Pembina sebagaimana dimaksud pada ayat 4 huruf d dapat mempengaruhi perubahan penilaian Akreditasi Lembaga Diklat. BAB IX AUDIT AKREDITASI Pasal 25 (1) Pimpinan Instansi Pembina membentuk tim audit akreditasi untuk melaksanakan audit terhadap pelaksanaan Akreditasi Lembaga Diklat. (2) Tim audit akreditasi terdiri atas 3 (tiga) orang yang ditunjuk oleh pimpinan Instansi Pembina. (3) Dalam melaksanakan audit, tim audit akreditasi bekerja secara berkala atau sesuai kebutuhan. (4) Laporan hasil audit disampaikan kepada pimpinan Instansi Pembina sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka penyempurnaan penyelenggaraan Akreditasi Lembaga Diklat.

- 15 - BAB X HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA DIKLAT TERAKREDITASI Pasal 26 (1) Lembaga Diklat Terakreditasi berhak menyelenggarakan program Diklat Sandi sebagaimana ditetapkan dalam surat keputusan dan sertifikat akreditasi. (2) Lembaga Diklat Terakreditasi berkewajiban menyelenggarakan Diklat Sandi sesuai dengan ketentuan penyelenggaraan Diklat Sandi yang berlaku. BAB XI KAJI ULANG Pasal 27 (1) Kaji ulang dilaksanakan untuk memelihara validitas, reliabilitas dan keperluan perubahan pembobotan, penilaian dan kriteria unsur, sub unsur dan komponen akreditasi. (2) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling sedikit sekali dalam 2 (dua) tahun. (3) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan/atau evaluasi Akreditasi Lembaga Diklat. (4) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek kesesuaian dengan: a. perubahan kebijakan penyelenggaraan Akreditasi Lembaga Diklat; dan b. perubahan lingkungan kerja. BAB XII PENUTUP Pasal 28 Dengan ditetapkannya Peraturan Kepala ini maka Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Akreditasi dan Sertifikasi Diklat

- 16 - Sandi di Lingkungan Instansi Pemerintah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 29 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 17 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 6 Maret 2017 KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Maret 2017 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 418

- 18 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI PEMBOBOTAN UNSUR, SUB UNSUR DAN KOMPONEN AKREDITASI UNSUR SUB UNSUR KOMPONEN 1. Organisasi Lembaga Diklat 50% a. Tenaga Kediklatan 45% 1) Pengelola Diklat 30% 2) Penyelenggara Diklat 30% 3) Tenaga Pengajar 40% b. Rencana Strategis 10% c. Penjaminan pembiayaan 10% d. Fasilitas Diklat 25% e. Penjaminan Mutu Diklat 10% 2. Program Diklat dan Pengelolaan Program 50% a. Kurikulum 25% b. Pengelolaan 75% 1) Perencanaan Penyelenggaraan Diklat 20% 2) Penyelenggaraan Diklat 40% 3) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Diklat 20% 4) Hasil Penyelenggaraan Diklat 20% KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI

LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI PENILAIAN DAN KRITERIA ATAS UNSUR, SUB UNSUR DAN KOMPONEN AKREDITASI A. UNSUR PROGRAM DAN PENGELOLAAN PROGRAM DIKLAT INDIKATOR PENILAIAN PERINGKAT NO DESKRIPSI SANGAT BAIK CUKUP KURANG BAIK (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sub Unsur Tenaga Kediklatan a Komponen Pengelola Kualitas Kepemilikan unsur Pengelola Pengelola dengan aspek Diklat (pejabat sbb: struktural) 1. pengetahuan/ pengalaman kerja dibidang pendidikan min 1 tahun; Pengelola memiliki seluruh aspek Pengelola memiliki tiga dari empat aspek kompetensi Pengelola memiliki dua dari empat aspek kompetensi Pengelola memiliki satu dari empat aspek kompetensi SANGAT KURANG Tidak memiliki aspek kompetensi

- 20 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2. kompetensi pengelolaan Diklat; (MOT, TOC,Sus Gumil kompetensi) 3. kepemimpinan; (dikpim, SK) 4. pengalaman menyelenggarakan Diklat min 1 tahun. b Komponen Penyelenggara Kualitas Penyelenggara Diklat (staf organisasi lemdiklat) Kepemilikan unsur Penyelenggara dengan aspek sbb: 1. pengetahuan/ pengalaman kerja dibidang pendidikan min 1 tahun; 2. kompetensi penyelenggaraan Diklat; MOT, TOC,Sus Gumil 3. pengalaman menyelenggarakan Diklat min 1 tahun. Penyelenggar a memiliki seluruh aspek Penyelenggara memiliki dua dari tiga aspek Penyelenggara memiliki satu dari tiga aspek Tidak ada aspek yang terpenuhi

- 21 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) c Komponen Tenaga Pengajar Kualitas unsur Tenaga Pengajar Penguasaan substansi pengetahuan yang berasal dari: 1. Pendidikan Formal minimal S1; 2. Pelatihan TOT/ Susgumil /Diklat Sejenis; 3. Memiliki sertifikasi keahlian sandi. (AS2/3) 4. Pengembangan profesi yang relevan. (Diklat Teknis Substansi) Tenaga Pengajar memiliki seluruh aspek penguasaan substansi Tenaga Pengajar memiliki tiga dari empat aspek penguasaan substansi Tenaga Pengajar memiliki dua dari empat aspek penguasaan substansi Tenaga Pengajar memiliki satu dari empat aspek penguasaan substansi Tidak ada aspek yang terpenuhi Pengalaman kerja tenaga pengajar yang mendukung penguasaan substansi (dalam tahun) 4 tahun keatas unsur tenaga pengajar memiliki pengalaman kerja yang mendukung penguasaan substansi 3 tahun unsur tenaga pengajar memiliki pengalaman kerja yang mendukung penguasaan substansi 2 tahun unsur tenaga pengajar memiliki pengalaman kerja yang mendukung penguasaan substansi 1 tahun unsur tenaga pengajar memiliki pengalaman kerja yang mendukung penguasaan substansi Belum memiliki pengalaman kerja

- 22 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2 Sub Unsur Rencana Strategis Muatan Renstra terkait Program Diklat Kejelasan visi, misi, sasaran, dan tujuan dalam Renstra terkait Program Diklat 3 Sub Unsur Jaminan Pembiayaan Ketersediaan anggaran dan pengelolaan dalam menyelenggara kan Diklat Lembaga Diklat menyediakan anggaran dalam menyelenggarakan Diklat yang bersumber dari APBN /D instansi Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang terkait sangat jelas dengan Program Diklat selama 5 tahun berkesinamb ungan Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang terkait dengan jelas dengan Program Diklat selama 3 tahun berkesinambun gan Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang terkait jelas dengan Program Diklat dalam 2 tahun berkesinambun gan Memiliki visi, misi, tujuan, dan sasaran yang keterkaitanny a yang kurang jelas dengan Program Diklat ya sebagian Tidak Tidak ada Program Diklat yang termuat dalam Visi, misi, dan tujuan dalam Renstra

- 23 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 4 Sub Unsur Fasilitas Diklat Ketersediaan sarana dan prasarana Dikla t yang cliperlukan untuk menunjang penyelenggara an Diklat Lembaga Diklat memiliki sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang berlaku 5 Sub Unsur Penjaminan Mutu Lembaga Diklat memiliki seluruh sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar yang berlaku Lembaga Diklat hanya memiliki sebagian besar sarana dan prasarana namun semua sesuai dengan standar yang berlaku dan sebagiannya lagi menyewa Lembaga Diklat hanya memiliki sebagian sarana dan prasarana yang namun hanya sebagian kecil sesuai dengan standar yang berlaku dan tidak diusahakan untuk menyewa Lembaga Diklat seluruhnya menyewa sarana dan prasarana namun sesuai dengan standar yang berlaku Lembaga Diklat seluruhnya menyewa sarana dan prasarana dan tidak sesuai dengan standar yang berlaku Penerapan penjaminan mutu Kejelasan penerapan Penjaminan mutu di Lembaga Diklat dengan aspek: 1. Keberadaan standar mutu (SOP & instruksi kerja); 2. Implementasi standar mutu berbagai pedoman dalam penyelenggaraan Diklat; Ada standar mutu yang menjadi acuan Lembaga Diklat yang diimplementa sikan dalam bentuk berbagai Ada standar mutu yang menjadi acuan Lembaga Diklat diimplementasi kan dalam bentuk berbagai pedoman namun Ada standar mutu yang yang menjadi acuan Lembaga Diklat tapi kurang diimplementasi kan dalam bentuk berbagai Ada standar mutu yang menjadi acuan Lembaga Diklat tapi kurang diimplementas ikan dalam bentuk berbagai Tidak ada standar mutu atau tidak dilakukan penjaminan/ pengendalian mutu.

- 24 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 3. Komite Penjamin Mutu independen atau Unit Lembaga Diklat pedoman dan dijamin oleh Tim Penjamin Mutu yang independen penjaminan dilakukan oleh Unit Lembaga Diklat pedoman, meskipun dijamin oleh Tim Penjamin Mutu yang independen pedoman meskipun dijamin oleh Unit Lembaga Diklat B. UNSUR PROGRAM DAN PENGELOLAAN PROGRAM DIKLAT INDIKATOR PENILAIAN PERINGKAT NO DESKRIPSI SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Sub Unsur Kurikulum 25 Kejelasan kurikulum program yang dijadikan acuan dalam penyelenggara an Diklat dan target kompetensi Kesesuaian kurikulum Diklat yang dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Diklat beserta perangkat pelaksanaannya yang meliputi aspek: 1. Dasar hukum kurikulum, 2. Mata diklat, metode pembelajaran, durasi waktu, dan bahan ajar Dasar hukum penggunaan Kurikulum sangat jelas (sesuai ketentuan) dan menerapkan semua ketentuan terkait mata Dasar hukum penggunaan Kurikulum sangat jelas (sesuai ketentuan) dan menerapkan sebagian besar mata Diklat, metode, durasi waktu, dan Dasar hukum penggunaan Kurikulum sangat jelas (sesuai ketentuan) dan menerapkan sebagian kecil mata diklat, metode, durasi waktu, dan Dasar hukum penggunaan Kurikulum tidak sesuai ketentuan (salah mengacu) namun menerapkan semua ketentuan SANGAT KURANG Dasar hukum penggunaan Kurikulum tidak sesuai ketentuan (salah mengacu) dan hanya menerapkan sebagian ketentuan terkait mata diklat, metode,

- 25 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Diklat, metode, durasi waktu dan bahan ajar bahan ajar bahan ajar terkait mata diklat, metode, durasi waktu dari kurikulum yang digunakan durasi waktu dari kurikulum yang digunakan 2 Sub Unsur Program dan Pengelolaan 75 a Komponen Perencanaan Penyelenggaraan Diklat Perencanaan Penyelenggara an Diklat Kematangan perencanaan penyelenggaraan diklat yang meliputi aspek: 1) Muatan rencana penyelenggaraan yang meliputi jadwal penyelenggaraan, pengajar, sarpras dll 2) Pihak yang terlibat dan mekanisme dalam perencanaan 3) Diseminasi informasi tentang rencana penyelenggaraan kepada stakeholder (Kalender diklat) Seluruh aspek perencanaan penyelenggar aan Diklat terencana dengan baik Hanya dua dari tiga aspek penyelenggaran Diklat yang terencana dengan baik (isi rencana dan pelibatan pihak yang relevan dalam perencanaan) Hanya satu dari tiga aspek penyelenggaran Diklat yang terencana dengan baik (isi rencana pelibatan pihak yang relevan dalam perencanaan) Ketiga aspek tidak terencana dengan baik Tidak memperhatikan ketiga aspek perencanaan penyelenggaraan

- 26 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) b Komponen Penyelenggaraan Diklat Pelaksanaan Proses pembelajaran dan Mutu Pembelajaran Kesesuaian pelaksanaan kurikulum antara rencana kegiatan dengan pelaksanaan Kegiatan proses pembelajaran menunjukkan kesesuaian kurikulum antara rencana kegiatan dengan pelaksanaan dengan sangat baik Kegiatan proses pembelajaran menunjukkan kesesuaian kurikulum antara rencana kegiatan dengan pelaksanaan dengan baik Kegiatan proses pembelajaran menunjukkan kesesuaian kurikulum antara rencana kegiatan dengan pelaksanaan dengan cukup baik Kegiatan proses pembelajaran menunjukkan kesesuaian kurikulum antara rencana kegiatan dengan pelaksanaan dengan kurang baik Kegiatan proses pembelajaran tidak menerapkan kurikulum sebagaimana dengan rencana kegiatan Mutu pembelajaran dilihat dari aspek kepuasan (sangat puas dan puas) peserta 81-100 Puas dengan mutu pembelajaran 61-80 Puas dengan mutu pembelajaran 41-60 Puas dengan mutu pembelajaran 21-40 Puas dengan mutu pembelajaran 0-20 Puas dengan mutu pembelajaran

- 27 - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) c Komponen Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Diklat Penerapan Monev dalam penyelenggara an Diklat Kegiatan monev yang terlaksana secara rutin dilakukan oleh Komite Penjamin Mutu ataupun oleh Lembaga Diklatnya menggunakan instrumen monev yang memadai dan menghasilkan laporan monev Monev dilakukan setiap kali penyelenggar aan menggunaka n instrumen monev yang memadai dan menghasilkan laporan monev Monev dilakukan secara rutin tetapi tidak di setiap penyelenggaraa n menggunakan instrumen yang memadai dan menghasilkan laporan monev (semester) Monev dilakukan hanya setahun sekali menggunakan instrumen yang memadai dan menghasilkan laporan monev Monev tidak dilakukan secara rutin, menggunakan instrumen yang kurang memadai, dan menghasilkan laporan monev Tidak pernah melakukan monev d Komponen Hasil Penyelenggaraan Diklat Hasil (output) Penyelenggara an Diklat Produk yang dihasilkan oleh Penyelenggara Diklat dinilai dari kelulusan peserta diklat. Kesesuaian hasil belajar dan indikator hasil belajar. (Nilai > 78) 81%-100% lulus 81%-100% dengan nilai > 78 61%-80% lulus 61%-80% dengan nilai > 78 41%-60% lulus 41%-60% dengan nilai > 78 21% - 40% lulus 21% - 40% dengan nilai > 78 < 20% lulus < 20% dengan nilai > 78

- 28 - Keterangan Skala Penilaian: Sangat Baik : skor 4 Baik : skor 3 Cukup : skor 2 Kurang : skor 1 Sangat Kurang : skor 0 KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI