BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. Sejak krisis moneter pertengahan tahun 1997 perbankan nasional

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengertian bank menurut UU Nomor 10 Tahun 1998 yaitu Bank adalah badan

sampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan rakyat Indonesia yang lebih sejahtera. Pembangunan dalam sektor

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan


BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Riyadi : 2006) (Kasmir : 2011)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran Perbankan sebagai lembaga intermediasi cukup penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB I PENDAHULUAN. menurut pasal 29 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, banyak bank konvensional yang bermasalah akibat negative spread,

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN FINANSIAL BANK DENGAN MENGGUNAKAN RASIO CAMEL PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan kerja serta kemampuan lainnya pada suatu perusahaan. Sama seperti

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuangan yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap laporan keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank akan menerima dana dari. masyarakat (DPK) dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Sebagai lembaga yang mengumpulkan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. demikian, rasio tersebut relatif lebih rendah di banding negara kawasan Asia lainnya

ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. baik ini umumnya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang dinamis yang mendorong pertumbuhan perekonomian nasional. Usaha bank bukan saja sebagai penyimpan dan pemberi kredit, tetapi juga pencipta alat-alat pembayaran, stabilisasi moneter, dan dinamisator pertumbuhan perekonomian suatu negara. Bahkan bank mendorong terjalinnya hubungan perekonomian perdagangan internasional antarnegara di dunia. Kinerja perbankan yang baik akan menarik minat investor untuk melakukan investasi pada sektor perbankan. Karena investor melihat semakin sehat kinerja bank, maka manajemen bank tersebut bagus, serta diharapkan dapat memberikan return yang memadai (Sari, 2010). Dengan demikian bank dapat dikatakan sebagai salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan ekonomi suatu negara, mempunyai tugas dalam menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat dengan maksud dan tujuan untuk memperoleh laba atau profit. Laporan keuangan bank yang biasanya dipublikasikan secara umum biasanya terdiri dari neraca, perhitungan laba/rugi dan laba ditahan, laporan komitmen dan kontijensi, kualitas aktiva dan informasi lainnya, perhitungan kewajiban penyediaan modal dan transaksi valuta asing dan derivative. Berdasarkan laporan keuangan itu, kita dapat menghitung aspek-aspek keuangan bank tersebut apakah itu aspek pemodalan, kualitas aktiva, tingkat rentabilitas, tingkat likuiditas serta kepatuhan bank. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna antara lain dalam: Pengambilan keputusan investasi, Keputusan pemberian kredit, Penilaian aliran kas, Penilaian sumber-sumber ekonomi, Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana, Menganalisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana, dan Menganalisis penggunaan dana. Bagian laporan keuangan yang paling banyak dan paling sering digunakan untuk menilai aspek-aspek tersebut adalah neraca, karena neraca menunjukan

posisi keuangan suatu perusahaan pada tanggal tertentu, biasanya yang dipublikasikan hanya laporan setiap triwulan, semester dan tahunan saja. Neraca terdiri dari 3 bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. Pada bagian aktiva bank, terdapat hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan bank dalam menghasilkan keuntungan, salah satunya kredit yang diberikan oleh pihak bank kepada pihak lain, dan dalam posisi hutang menunjukan kegiatan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat baik itu berupa tabungan, giro maupun deposit, sedangkan pada bagian modal menunjukan tingkat permodalan bank. Selain neraca ada juga laporan Laba/rugi dan laba ditahan yang mana menunjukan seberapa besar laba atau rugi yang diperoleh bank dalam kegiatannya selama periode tertentu. Kesehatan atau kondisi keuangan dan non-keuangan bank merupakan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen bank), masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank, dan pihak lainnya. Kondisi tersebut dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehatihatian (prudential/banking), kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko (risk manajement). Produk simpanan masyarakat pada bank sering juga disebut sebagai Dana Pikah Ketiga diaman semakin tinggi jumlah dana pihak ketiga yang dapat dihimpun oleh suatu bank pada suatu sisi merupakan suatu prestasi bagi bank karena telah mendapatkan kepercayaan nasabahnya, namun disisi lainnya bila dana yang dikumpul dari masyarakat tersebut tidak diputar kembali agar menghasilkan nilai bagi bank maka akan menjadi beban bagi bank yaitu beruba bunga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Bank sebagai penyalur dana kepada masyarakat melakukan fungsinya dengan memberikan pinjaman dana kepada masyarakat berupa kredit. Penyaluran dana harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan seksama karena apabila jumlah penyaluran dana berupa kredit melebihi batas yang telah ditentukan oleh bank sentral maka akan menimbulkan indikasi terjadinya likuiditas. Likuiditas mengandung pengertian sebagai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang harus segera dibayar. Untuk mengetahui apakah suatu

lembaga perbankan telah mengalami krisis likuiditas maka terdapat tolak ukurnya yaitu salah satunya dengan mengetahui posisi load to deposit (LDR) bank tersebut. LDR yang merupakan perbandingan dari total jumlah kredit yang disalurkan dan jumlah modal sendiri ditambah jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun. LDR ini juga merupakan salah satu rasio likuiditas kesehatan bank. Semakin tinggi tingkat LDR menunjukan semakin buruk kondisi likuiditas bank, karena penempatan pada kredit yang disalurkan juga dibiayai dari dana pihak ketiga yang sewaktu-waktu akan ditarik. Namun lain pihak LDR yang cukup tinggi namun tidak melebihi batas maksimum menunjukan semakin besar pulan rentabilitas bank tersebut. Kualitas Aktiva Produktif (KAP) juga merupakan salah satu faktor penentu tingkat kesehatan bank. KAP sangat berperan dalam memperoleh tingkat pendapatan bagi bank. Penghimpun dana masyarakat dimaksudkan untuk dijadikan ladang perolehan pendapatan, yaitu dengan cara menambah dana tersebut kedalam sektor produktif yang dikenal dengan nama Aktiva Produktif. Yang termasuk kedalam aktiva produktif pada bank konvensional adalah penyaluran kredit, surat-surat berharga, penyertaan kredit, penempatan pada bank lain, dan transaksi rekening administratif. Penilaian kesehatan bank amat penting disebabkan karena bank mengelola dana masyarakat yang dipercayakan kapada bank. Berdasarkan Undang-undang No.10 tahun 1998 penilaian tingkat kesehatan bank meliputi permodalan, kualitas aktiva produktif, kualitas manajemen, rentabilita, dan likuiditas atau lebih dikenal dengan metode CAMEL, yaitu Capital adequacy, Asset quality, Management, Earnimgs, dan Liquidity. Probabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam kegiatan operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Sehingga dalam penelitian ini ROA digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan. Tujuan utama operasional bank adalah mencapai tingkat probabilitas yang maksimal. ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

Probabilitas merupakan kemampuan bank untuk menghasilkan/memperoleh laba secara efektif dan efisien. Probabilitas yang digunakan adalah ROA karena dapat memperhitungkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan income. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar juga tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset (Dendawidjaya, 2005). Berikut ini adalah tabel perubahan rata-rata rasio ROA pada Sektor Perbankan dari tahun 2006-2010 berdasarkan laporan keuangan : Tabel 1.1 Perubahan rasio ROA pada Sektor Perbankan 206-2010 Tahun Rasio ROA (%) Perubahan ROA (%) Keterangan 2006 2,34 0,00 2007 2,21-0,13 Turun 2008 2,00-0,21 Turun 2009 2,12 0,12 Naik 2010 2,37 0,25 Naik Berdasarkan data tabel 1.2 diatas, menunjukan ROA pada Sektor Perbankan 2006-2010 menglami fluktuatif dari tahun ke tahun. Mulai dari tahun 2006 sebesar 2,34% lalu menglami penurunan menjadi 2,21% pada tahun 2007. Pada tahun 2008 pun besaran ROA mengalami penurunan 0,21% dengan nilai ROA sebesar 2,00%. Akan tetapi pada tahun 2009 besaran ROA menglami kenaikan 0,12% sehingga besar ROA menjadi 2,12%. Pada tahun 2010, ROA pada Sektor Perbankan kembali mengalami kenaikan sebesar 0,25% dan ROA menjadi 2,37%. Berdasarkan rasio ROA pada Sektor Perbankan 2006-2010 bila dibandingkan dengan standar yang ditentukan oleh Bank Indonesia sebesar 1,215, jauh diatas angka standar Bank Indonesia. Standar ROA yang ditentukan BI harus dipenuhi oleh setiap bank yang ada di Indonesia ditunjukan untuk menilai tingkat kesehatan setiap bank. Tingkat ROA yang cendrung fluktuatuf dan mengalami penurunan dikhawatirkan akan menurun pula kepercayaan investor yang akan

menanamkan modal dan masyarakat dalam menyimpan dananya. Bila kondisi profitabilitas pada Sektor Perbankan yang masih jauh dibawah standar Bank Indonesia, maka dapat dikatakan Bank tersebut belum bisa memaksimalkan usahanya dalam meningkatkan profitabilitas. Keberhasilan usaha bank tergantung pada pengelolaan earning dan investment. Pengelolaan tersebut berupa strategi untuk mengoperasikan secara terpadu pada sisi asset dan liability sehingga dapat meghasilkan keuntungan yang tampak pada laporan laba-rugi. Terdapat berbagai pendekatan yang dilakukan oleh bank untuk mengukur kemampuan mengelola earning dan invesment, dengan cara mengelola kualitas aktiva, manajemen dan administrasi, posisi likuiditas, rasio kecukupan modal, dan berbagai rasio keuangan lainnya. Berdasarkan uraian fenomena tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian yang mengambil judul : Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) Terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan 2006-2010. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah Dalam menjaga tingkat kesehatan suatu bank akan selalu menghadapi masalah permodalan, dimana suatu bank mencapai tingkat probabilitas yang maksimal dan kemampuan bank untuk memperoleh laba secara efektif dan efisien. Agar cakupan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, perlu dilakukan pembatasan terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, makan yang akan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Sektor Perbankan 2006-2010? 2. Bagaimana tingkat Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) pada Sektor Perbankan 2006-2010? 3. Bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan 2006-2010?

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh kelulusan jenjang Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen pada Universitas Widyatama Bandung. Disamping itu tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendapatkan jawaban atas permasalahan yang telah diidentifikasi diatas, yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Sektor Perbankan 2006-2010. 2. Untuk mengetahui tingkat Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) pada Sektor Perbankan 2006-2010. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan 2006-2010. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini mengungkapkan pengaruh Loan to Deposit Rasio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan 2006-2010. Hasil penelitian ini diharapkan untuk: 1.4.1 Kontribusi Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kapasitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan. Apabila pembuktian empiris nanti menunjukan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kapasitas Aktiva Produktif berpengaruh secara signifikan, maka hasil ini sesuai dengan pendapat Andi (2009) yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan negative terhadap Return On Asset (ROA) dan Kualitas Aktiva Produktif berpengaruh secara signifikan positif terhadap Return On Asset (ROA). Apabila penelitian ini terbukti berbeda secara signifikan, makan faktor penyebabnya diharapkan dapat teridentifikasi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap teori.

1.4.2 Kontribusi Praktis 1. Untuk memberikan gambaran kepada calon investor sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi, khususnya pada sektor perbankan pada Sektor Perbankan sehingga menghasilkan tingkat hasil yang diharapkan, dan tujuan memperoleh laba atau profit. 2. Untuk memberikan informasi kepada manajemen perusahaan khususnya perusahaan perbankan Sektor Perbankan, bahwa sangat penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan. 1.5 Definisi Variabel Penelitian Agar penlitian mempunyai batas pengertian yang jelas maka perlu dijabarkan arti variabel-variabel tersebut dalam definisi. 1.5.1 Loan to Deposit Ratio (LDR) Menurut Susilo, dkk. (2000) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengendalikan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya. Dimana semakin tinggi rasio ini, menunjukan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. 1.5.2 Kualitas Aktifa Tetap (KAP) Budisantoso dan Triandaru (2006), aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah dan valuta asing yang dimiliki bank dengan maksud untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya, sehingga kredit merupakan salah satu bentuk dari aktiva produktif.

1.5.3 Return On Asset (ROA) Menurut Hanafi (2000) Return on Asset adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai asset tersebut 1.6 Outline Skripsi Outline ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan logis penelitian. Pembahasan skripsi ini disusun dalam 5 bab yang secara keseluruhan membahas pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (Kolektibilitas Kredit) terhadap Return On Asset (ROA) pada Sektor Perbankan. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan judul skripsi yang mengambarkan secara singkat tentang masalah yang diteliti. Kemudian skripsi ini diawali Bab I yang berisi pendahuluan. Dimana didalam pendahuluan uraian dan penjelasan mengenai rumusan singkat tentang hal-hal pokok yang akan dibahas seperti, identifikasi masalah yang merupakan pertanyaan pokok dari keseluruhan penelitian. Tujuan penelitian merupakan arah dari penelitian, merinci apa yang ingin diketahui dan ditulis dalam bentuk pertanyaan. Kegunaan penelitian yang manfaat dari hasil penelitan dan sumbangan penelitian terhadap perkembangan ilmu manajemen serta definisi yang digunakan agar penelitian mempunyai batas pengertian yang jelas dan membahas tentang outline penelitian. Dilanjutkan pada Bab II tinjauan pustaka yang memuat informasi tentang teori yang menjadi latar belakang penelitian atau uraian tentang teori, membahas variabel-variabel yang digunakan, tinjauan pustaka juga membantu dalam menyusun kerangka pemikiran dan hipotesis. Kerangka pemikiran adalah pola nalar peneliti dalam menjawab masalah yang diturunkan dari teori. Selanjutnya diikuti oleh Bab III berisi uraian mengenai metodelogi. Dimana dari objek penelitian, disain penelitian operasional variabel penelitian, jenis dan sumber data, kemudian teknik pengumpulan data, serta metode analisis. Pada Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, di dalamnya memuat

pendeskripsian yang dilakukan yang dilakukan menyangkut data hasil penelitian, baik data mengenai perkembangan variabel setiap tahunnya, maupun mengenai hasil pengukuran variabel-variabel yang diteliti, pemgujian hipotesis dan analisis hasil penelitian, serta interpretasi data. Kemudian pada akhir penulisan skripsi ini adalah Bab V yaitu kesimpulan dan saran yang merupakan bab terakhir, dimana pada bagian ini diambil kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang telah dilakukan dan saran yang dapat bermanfaat bagi objek penelitian.