HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF)

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU BUDI LESTARI DESA TLOGOREJO GUNTUR DEMAK.

Oleh : R Noucie Septriliyana dan Wiwi Endah Sari Stikes A. Yani Cimahi

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DI DESA BUTUH KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA KENCANA

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT SOEDARSO PONTIANAK ABSTRAK

SIKAP LANSIA DAN PELAYANAN PETUGAS KESEHATAN TERHADAP KUNJUNGAN DI POSYANDU WILAYAH PKM PATIHAN

Oleh : Suharno, S.Kep.,Ners ABSTRAK

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

Yulisetyaningrum ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PASIEN, DAN CITRA RUMAH SAKIT TERHADAP LOYALITAS PASIEN DI POLIKLINIK OBSTETRI & GYNEKOLOGI

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BAB III METODE PENELITIAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEPUTIHAN DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI SMK NEGERI 3 KABUPATEN PURWOREJO. Asih Setyorini, Deni Pratma Sari

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu mencari hubungan antara dua variabel dimana dalam

Oleh : Aat Agustini ABSTRAK

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN INTENSITAS KUNJUNGAN LANJUT USIA KE POSYANDU LANSIA BAROKAH DI DUSUN DARATAN KEPOH TOHUDAN COLOMADU KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMAS CUT NYAK DHIEN ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM TOILET TRAINING PADA ANAK TODDLER DI DESA GLODOGAN KECAMATAN KLATEN SELATAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PEMBIMBING AKADEMIK (PA) DENGAN SIKAP UNTUK BERKONSULTASI DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa variabel. Dengan teknik korelasi dapat diketahui hubungan variasi

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGOSOK GIGI PADA ANAK TK B

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Di Puskesmas Benteng Kota Sukabumi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

Umi Sa adah, Asih Setyorini

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

PENGARUH PELAYANAN BIDAN DELIMA TERHADAP KEPUASAN KLIEN DI WILAYAH KECAMATAN BANYUMANIK KOTA SEMARANG

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN TAHUN 2014

DESKRIPTIF TENTANG KARAKTERISTIK LINGKUNGAN YANG BERISIKO TERJADINYA JATUH PADA LANSIA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

Sartika Tolingguhu NIM :

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH MOTIVASI BIDAN TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGISTRASI BIDAN DI IBI RANTING KOTA PAMEKASAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DENGAN PERILAKU TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PONTIANAK ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK LANJUT USIA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG HIPERTENSI DI KELURAHAN SRIWIDARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIPELANG KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BANGSAL RAWAT INAP WARDAH RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA HARJOBINANGUN PURWOREJO GITA APRILIA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN :

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA KEBEN KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN. M. Masykur*, Dian Nurafifah**...ABSTRAK...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DI POSYANDU BUNGA KRISAN TULAKAN SINE NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

Transkripsi:

HUBUNGAN SIKAP PENGELOLA WISATA TERHADAP UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI JUWANA WATER FANTASY (JWF) Maya Lusiana Maulini*, Achmad Syaifudin**, Boediarsih*** Program Studi S1 Keperawatan STIKES Karya Husada Semarang ABSTRAK Banyak tempat-tempat pariwisata di Indonesia yang menawarkan berbagai macam hiburan baik berupa wisata air, wisata alam, sampai wisata yang menantang. Untuk menarik pengunjung maka dari pihak pengelola diwajibkan untuk mengelola tingkat kebersihan di lingkungan objek pariwisata tersebut. Karena para pengunjung akan merasa nyaman bila lingkungan atau tempat yang mereka kunjungi itu bersih dan sehat. Salah satu tujuan dari manajemen pariwisata adalah tingkat kenyamanan dan kebersihan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sikap pengelola wisata terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan di Juwana Water Fantasy (JWF). Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan sampel 67 reponden. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, sesuai dengan kriteria inklusi. Analisa dalam penelitian ini menggunakan chi square. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan sikap pengelola wisata terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan dengan p value = 0,005. Diharapkan ada pengembangan penelitian tentang sikap pengelola wisata dan upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan dengan sampel dan desain yang lebih proporsional. Kata kunci : Sikap Pengelola Wisata, Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan 75

Pendahuluan Saat ini kegiatan pariwisata di Indonesia telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. Sehingga teori yang menyatakan bahwa setiap pendapatan digunakan untuk keperluan konsumsi : sandang, pangan, dan papan saat ini harus ditambah dengan sandang, pangan, papan, dan jalan-jalan. Karena setiap individu membutuhkan banyak waktu untuk refresh supaya tidak mengalami tingkat kejenuhan saat bekerja (Happy Marpung, 2002). Banyak tempat-tempat pariwisata di Indonesia yang menawarkan berbagai macam hiburan baik berupa wisata air, wisata alam, sampai wisata yang menantang. Untuk menarik pengunjung maka dari pihak pengelola diwajibkan untuk mengelola tingkat kebersihan di lingkungan objek pariwisata tersebut. Karena para pengunjung akan merasa nyaman bila lingkungan atau tempat yang mereka kunjungi itu bersih dan sehat. Jadi prioritas utama dalam manajemen pariwisata adalah tingkat kenyamanan dan kebersihan.makin lama wisatawan berada disuatu tempat akan menambah dorongan makin banyak orang akan ikut serta pada kunjungan berikutnya jika kesan yang dibawa adalah pengalaman wisata yang menarik, yang akan membangkitkan perusahaan jasa seperti jasa transportasi, hiburan, akomodasi dan jasa lainnya yang mendukung penyelenggaraan perjalanan wisata. Pengembangan wisata tidak akan optimal apabila pada suatu sektor hanya dipengaruhi oleh pengusaha pribadi untuk kepentingan mereka sendiri. di sektor lain, bila sektor pariwisata didominasi oleh masyarakat hal ini tidak mungkin untuk mengembangkan secara optimal pada sektor ekonomi (Happy Marpung, 2002). Juwana Water Fantasy (JWF) menjadi wahana hiburan terbaru dan terkomplit di kabupaten Pati dan sekitarnya. Terletak di kecamatan Batangan, tepat di jalan Juwana- Rembang, JWF menawarkan berbagai wahana permainan dan rekreasi yang menarik sekaligus mudah terjangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun modal transportasi umum. Juwana Water Fantasy (JWF) memiliki lahan seluas 5 ha, menawarkan 37 wahana permainan air dan darat yang dapat dinikmati sebagai sarana rekreasi keluarga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan sikap pengelola wisata terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan. Metode Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional, yaitu setiap subyek di observasi hanya satu kali saja dan pengukuran variabel di lakukan pada saat itu juga sehingga pada penelitian ini, pengumpulan data sikap pengelola wisata dengan upaya pemeliharaan lingkungan di lakukan secara bersama-sama pada satu saat pengukuran. (Nursalam, 2008) Hasil Penelitian ini dilakukan di JWF kota Pati dengan responden berjumlah 67 orang dengan rentan usia 17-25 tahun. Terdiri dari 67 lembar kuesioner dan 67 lembar observasi. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 April sampai 23 April 2013 dengan metode Cross Sectional. 1. Analisa Univariat a. Sikap Pengelola Wisata Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Sikap Pengelola Wisata di Juwana Water Fantasy (JWF) Kategori Jumlah Prosentase Sikap Cukup 29 43,3 Sikap Baik 38 56,7 Total 67 100 Sumber : Data primer 2013 Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden mengenai penilaian atas sikap pengelola wisata paling banyak adalah responden yang memiliki sikap baik sebanyak 38 orang (56,7%), sedangkan yang memiliki sikap cukup sebanyak 29 orang (43,3%). 76 Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1, No. 2, November 2013; 75-79

b. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan di JWF Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan di Juwana Water Fantasy (JWF) Kategori Jumlah Prosentase Tanggung 32 47,8 Jawab Cukup Tanggung 35 52,2 Jawab Baik Total 67 100 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah responden mengenai penilaian atas upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan paling banyak adalah responden yang memiliki tanggung jawab baik sebanyak 35 orang (52,2%), sedangkan yang memiliki tanggung jawab cukup sebanyak 32 orang (47,8%). 2. Analisis Bivariat Untuk melihat hubungan antara sikap pengelola wisata dengan upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan diuji dengan uji Chi Square dengan pendekatan tabulasi silang. Hasil pengujian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 4.3. Hubungan Sikap Pengelola Wisata Terhadap Pemeliharaan Kesehatan Sikap Pengelola Wisata Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Sumber : Data primer tahun 2013 Total Cukup Baik n % N % n % Cukup 20 69,0 9 31,0 29 100 Baik 12 31,6 26 68,4 38 100 Total 32 47,8 35 52,2 67 100 X 2 = 9,214 p = 0,005 Berdasarkan hasil pengujian chi square dengan tabulasi silang tersebut menunjukkan bahwa dari 29 responden dengan sikap yang cukup, menunjukkan tanggung jawab cukup sebanyak 20 orang (69%) dan tanggung jawab baik sebanyak 9 orang (31%). Dari 38 responden dengan sikap yang baik, menunjukkan tanggung jawab baik sebanyak 26 orang (68,4%) dan tanggung jawab cukup sebanyak 12 orang (31,6%). Diskusi 1. Analisa Univariat a. Sikap Pengelola Wisata Menurut Notoatmodjo (2003), sikap adalah kesiapan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari individu terhadap suatu obyek yang relatif konsisten. Sikap menempatkan orang dalam kerangka pemikiran mengenai menyukai atau tidak menyukai sesuatu, mengenai mendekati atau menjauhinya Sikap pengelola wisata terbentuk melalui proses belajar sosial yang diperoleh dari orang lain. Proses belajar ini dapat terjadi karena pengalamanpengalaman pribadi seseorang dengan obyek tertentu, seperti orang, benda atau peristiwa, dengan cara menghubungkan obyek tersebut dengan pengalamanpengalaman lain dimana seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain. Proses belajar sosial ini dapat berasal dari pimpinan maupun para pengunjung tempat wisata. (Azwar, 2007). b. Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula (Notoatmodjo, 2003). Berdasarkan hasil wawancara dengan responden objek wisata JWF dilakukan kebersihan ditempat- tempat objek wisata dilakukan setiap saat. Karena untuk menarik pengunjung lingkungan harus selalu bersih agar wisatawan nyaman dan sering berkunjung di objek wisata JWF. Dan 77

ditambah lagi dengan penempatan tempat sampah pada setiap wahana permainan dengan 2 tempat sampah. c. Analisa Bivariat Hubungan Sikap Pengelola Wisata Terhadap Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa Ada Hubungan Sikap Pengelola Wisata Terhadap Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan di JWF. Hal ini dapat dilihar dari hasil pengujian chi square diketahui nilai chi square (X 2 ) sebesar (p = 0,005< 0,05). Hasil ini menjelaskan bahwa sikap para pengelola wisata berpengaruh terhadap upaya area wisata. Sikap yang baik dari sebagian besar pengelola wisata memiliki pengaruh positif terhadap upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Responden sebagian besar memiliki sikap baik dalam sikap pengelola wisata. 2. Responden memiliki tanggung jawab baik dalam upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan. 3. Ada hubungan sikap pengelola wisata dengan upaya pemeliharaan kesehatan lingkungan di Juwana Water Fantasy (JWF). SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Tenaga Kesehatan Disarankan untuk memberikan informasi atau pendidikan kesehatan khususnya mengenai pemeliharaan kesehatan lingkungan di area wisata pada pengelola wisata. Misalnya dapat dilakukan melalui seminar, informasi melalui leaflet (brosur), media massa atau secara langsung bekerja sama dengan para pengelola obyek wisata. 2. Bagi Pengelola Wisata Disarankan untuk meningkatkan upaya area wisata. Peningkatan pemeliharaan kesehatan lingkungan di area wisata cukup penting karena dapat meningkatkan status kesehatan para pengunjung, hal ini dapat dilakukan misalnya dengan menjaga kebersihan area tempat wisata secara keseluruhan baik di wahana wisata maupun sarana pendukungnya seperti toilet, serta melakukan pengelolaan kesehatan lingkungan secara rutin meskipun kondisinya masih daam keadaan baik, misalnya mengganti air kolam secara berkala, membersihkan sampah setiap saat dan sebagainya. 3. Bagi Institusi Menyediakan buku-buku referensi tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan, sehingga mahasiswa dapat mempelajarinya lebih banyak. Dapat melakukan upaya kerjasama dengan pihak pengelola wisata untuk melakukan program promosi kesehatan atau penyuluhan tentang pemeliharaan kesehatan lingkungan. 4. Bagi Penelitian Lebih Lanjut Bagi peneliti lebih lanjut jika ingin melanjutkan penelitian serupa diharapkan meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi upaya area wisata. DAFTAR PUSTAKA A.A. Gde Muninjaya. (2004). Manajemen Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Sebagai Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Azwar, S. (2000) Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya. Jogjakarta : Pustaka Pelajar 78 Jurnal Keperawatan Komunitas. Volume 1, No. 2, November 2013; 75-79

Cholil, Ahmad. (2012). Hubungan Sikap Pengelola Wisata Terhadap Upaya Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan. Dowling, Ross K. dan David A. Fennell. (2003). The Context Of Ecotourism Policy And Planning In Dowling, Ross K. Dan David A. Flannell (Eds) Ecotourism Policy And Planning Cambridge. USA : CABI Publishing Hakim, Sopianti. (2012). Cara Mengolah Data Menggunakan Program SPSS. http://www.cara-mengolah-datamenggunakan-program. Diakses 27 April 2013 Hartono, P.2001.Analisa Data.Jakarta : Fakultas Kesehatan Masyarakat Hidayat, A.A. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta :Salemba Medika. Marpaung, Happy SH MH. (2002) Pengetahuan Kepariwisataan, Edisi Revisi Cetakan Kedua. Bandung : Alfabeta Mintarso. (2007). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan Dalam Upaya Pencegahan Penyakit ISPA Pada Balita di Desa Tlogorejo Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak. Mendrofa, Fery. 2008. Statistik Suatu Pengantar Dan Aplikasinya Pada Riset Penelitian. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro Mulia, M, Ricki. (2005). Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Graha Ilmu Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Promosi Kesehatan :Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :Salemba Medika. Pitana, I Gede & Diarta,I Ketut Surya. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Richardson, John I dan Martin Fluker. (2004). Understanding And Managing Tourism Australia, Pearson Education Australia. Australia : NSW Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogjakarta : Nuha Medika. 79