Oleh : Amin Budiamin

dokumen-dokumen yang mirip
Pekerja Rumah Tangga Anak (PRTA)

BAB III INKONSISTENSI KETENTUAN HUKUM PEKERJA ANAK Kontradiksi Pengaturan Tentang Pekerja Anak

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

KONVENSI KETENAKERJAAN INTERNASIONAL KONVENSI 182 MENGENAI PELARANGAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

BAB I PENDAHULUAN

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut KHA definisi anak secara umum adalah manusia yang umurnya belum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

HAK ANAK DALAM KETENAGAKERJAAN

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2000 TENTANG

KONDISI PEKERJA ANAK YANG BEKERJA DI SEKTOR BERBAHAYA

Tujuan UUK adalah kesejahteraan tenaga kerja: Memperoleh, meningkatkan, mengembangkan kompetensi kerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2001 TENTANG KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang sedang giat melakukan pemba

PEKERJA ANAK. Dibahas dalam UU NO 13 Tahun 2003 Bab X Perlindungan, Pengupahan, dan Kesejaterahan Bagian 1 Paragraf 2.

KOMITE AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN BENTUK.BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG EKPLOISTASI PEKERJA ANAK. A. Pengaturan Eksploitasi Pekerja Anak dalam Peraturan Perundangundangan

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Tidak jarang terlihat dalam keluarga kelas bawah untuk menambah pendapatan seluruh

KONVENSI HAK ANAK : SUATU FATAMORGANA BAGI ANAK INDONESIA?

KONVENSI MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2004 T E N T A N G ZONA BEBAS PEKERJA ANAK DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

BAB II. Organisasi Buruh Internasional. publik. Dimana masih sering terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 45 TAHUN 2009 TENTANG KOMITE AKSI ACEH PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017

PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA SEHUBUNGAN DENGAN PERDAGANGAN MANUSIA (ANAK)

Jurnal GEA Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 6, No.2, Oktoner 2006

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK PEKERJA ANAK DALAM SEKTOR INFORMAL DI INDONESIA 1 Oleh : Heski Kalangie 2

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

KONVENSI NO. 138 MENGENAI USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi kepentingan anak, tanpa ada diskriminasi. Salah satu isu

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

Diadaptasi oleh Dewan Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 18 Januari 2002

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK DI KOTA DENPASAR

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

PENGARUSUTAMAAN HAK HAK ANAK: TINJAUAN HUKUM HAM

PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK BAGI ANAK

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Ini merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Di masa lalu,

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan aset masa depan dalam kehidupan berbangsa. Anak

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

Pengertian Anak dan Pentingnya Mendefinisikan Anak Secara Konsisten dalam Sistem Hukum 1 Oleh: Adzkar Ahsinin

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

RESUME. Situasi anak secara umum di India menunjukkan banyak. ketidakadilan yang serius yang dialami oleh anak-anak

LATAR BELAKANG. Click to edit Master subtitle style

Peta Jalan untuk Mencapai Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (BPTA) pada tahun 2016

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk akan selalu diiringi oleh bertambahnya kebutuhan. Pertumbuhan

BAB II KETENTUAN HUKUM TENTANG ANAK DAN PEKERJA ANAK

DEKLARASI HAK ANAK-ANAK. Mukadimah

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN PEREMPUAN DAN ANAK

UNDANG - UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PENGESAHAN KONVENSI ILO NO. 138 MENGENAI

International Labour Organization. Jakarta. Menghapus. Pekerja Anak di Indonesia: 25 Tahun. Dukungan. Bersama Bisa. Together it s possible

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Latar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan

Pekerjaan rumah tangga adalah pekerjaan. Pekerja rumah tangga, seperti juga pekerja-pekerja lainya, berhak atas kerja layak.

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

Kesetaraan gender di tempat kerja: Persoalan dan strategi penting

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Perdagangan perempuan dan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan orang merupakan bentuk modern dari perbudakan manusia.

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini dalam pembaharuan hukum, indonesia telah melahirkan

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

IDENTIFIKASI BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK BAGI ANAK DI KOTA TANJUNGBALAI

BAB IV UPAYA DAN HAMBATAN ILO DALAM MENANGGULANGI KASUS PEKERJA ANAK DI THAILAND


4. Metoda penerapan Konvensi No.111

PERLINDUNGAN ANAK-ANAK MENURUT KONVENSI HAK-HAK ANAK I. PENDAHULUAN

Ratifikasi Konvensi ILO Nomor 182 dengan UU No. 1 Tahun 2000 sebagai Politik Hukum Nasional untuk Mewujudkan Perlindungan Anak

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 74 TAHUN 2014 TENTANG

Model Hipotetik Bimbingan dan konseling Kemandirian Remaja Tunarungu di SLB-B Oleh: Imas Diana Aprilia 1. Dasar Pemikiran

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Memahami Pekerja Anak. Foto: Peguyuban Uud Danum

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA ANAK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN (STUDI KASUS DI KOTA PALU)

B A B 1 P E N D A H U L U A N. Perdagangan anak (trafficking) telah lama terjadi di muka bumi ini dan terjadi

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

Mengatasi diskriminasi etnis, agama dan asal muasal: Persoalan dan strategi penting

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

BAB I PENDAHULUAN. fungsi di keluarga serta lingkungan masyarakat. Mereka bagian dari sekumpulan individu

Transkripsi:

Oleh : Amin Budiamin

BAGIAN I ISU GLOBAL PEKERJA ANAK Laporan SIMPOC (27-29 Juni 2007) : 218 juta tenaga kerja anak di seluruh dunia 126 juta anak bekerja sangat membahayakan kesehatan 8 juta anak dalam kondisi terburuk, sebagai pekerja paksa, pelacuran anak, dan konflik bersenjata.

Implementasi Convensi Buruh Anak-anak N0. 138 dan 182, buruh anak-anak menuruh 11 % dari tahun 2000 sampai 2004. Trendglobal buruh anak-anak : Usia 5 14 thn dari 170 juta menjadi 126 juta Usia 15-17 thn dari 246 juta menjadi 216 juta

Proporsi Pekerja Anak Usia 5-14 tahun Wilayah 2000 2004 Asia-Fasific 19,4 18,8 Amerika Latin 16,1 5,1 dan Caribia Sub Sahara-Afrika 28,8 26,4 Wilayah lain 6,8 5,2

Aktivitas secara Ekonomi Anak usia 5-14 tahun Wilayah Jumlah Asia-Fasific 122,3 juta Amerika Latin 5,7 juta dan Caribia Sub Sahara-Afrika 49,0 juta Wilayah lain 13,4 juta

Sektor Pekerjaan Anak Pertanian 69 % Industri 9 % Jasa/Pelayanan 22 %

Laporan ILO : SAFE START SUMMIT, Bilbao, 22 Marzo 2007 Perkiraan Pekerja Anak Dunia tahun 2000 : Usia Jml. Total Jml.Pekerja % 5 9 thn. 600.200 73.100 12,2 10 14 thn. 599.200 137.700 23,0 Total 1.199.400 210.800 17.6 15 17 thn. 332.100 140.900 42.400 Total 1.531.500 351.700 23.0 Sumber ILO: 2002

Pekerja Anak di Dunia Wilayah Pekerja anak % Usia 5-14 th. Negara Maju 2,5 juta 2 Transisi Ekonomi 2,4 juta 4 Asia-Fasific 127,3 juta 19 Amerika Latin 17,4 juta 16 dan Caribia Sub Sahara-Afrika 48,0 juta 29 Timur Tengan dan 13,4 juta 15 Afrika Selatan TOTAL 211,0 juta 18 Sumber ILO: 2002

Dampak bagi Pekerja Anak Penuh resiko, berbahaya, di bawah kondisi-kondisi secara sosial yang tak adil Berbahaya kepada kesehatan anak itu Kerusakan secara fisik, mental dan pengembangan secara emosional Melanggar hak azasi manusia anak itu Memisahkan anak-anak dari keluarga-keluarga mereka

Alasan Pembahasan Semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh anakanak adalah sebagai buruh anak-anak. Semua anak berhak untuk berkembang Orangtua dan orang dewasa lainnya bertugas mempersiapankan anak-anak untuk mencapai kedewasaannya. Anak perlu dibekali keterampilan hidup, sehingga dapat hidup mandiri. Atas dasar itu perlu intervensi Bimbingan dan Konseling untuk Memandirikan Anak

BAGIAN II FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK BEKERJA Keluarga Pengaruh lingkungan Potensi lokal Pola rekrutmen Kebutuhan pendidikan dan orientasi masa depan Dorongan dari diri anak sendiri (Yuli Hastadewi, 2003: 17).

1. Faktor Keluarga : Kemiskinan Hubungan antar anggota keluarga 2. Pengaruh Lingkungan : Kegiatan sosial-budaya yang diikuti anak Hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa Penghargaan masyarakat terhadap anak yang bekerja Dinamika perkembangan ekonomi masyarakat 3. Potensi lokal dan pola-pola rekruitmen : Sumber daya lokal Pola rekrutmen pada pekerja anak -> Penggunaan tenaga kerja anak oleh pengusaha -> Proses dan persyaratan

5. Kebutuhan pendidikan dan orientasi masa depan Kebutuhan anak untuk mengejar biaya sekolah Pendidikan yang tidak menarik bagi anak 6. Dorongan dari anak sendiri

BAB III PEMBAHASAN TENTANG PEKERJA ANAK Tahun 1990 Pemerintah RI meratifikasi Konvensi Hak Anak atas dasar KHA PBB 1989 Tahun 1993 Indonesia menyelenggarakan Konferensi Pekerja Anak I; dideklarasikan perlunya upaya hukum, pendidikan dan penelitian dalam mendukung penghapusan pekerja anak. Tahun 1996 Konferensi pekerja Anak II oleh YKAI, ILO-IPEC dan Depnaker, mendorong : Peningkatan komitmen pemerintah terhadap pekerja anak Tahun 1997 lahir UU Wajib Belajar Dikdas UU No.20/1999 batasan usia minimun pekerja anak dengan merujuk pada Konvensi ILO No. 138. UU No.1/2000 peengasan atas Konvensi ILO No. 128 tentang pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak KAN (Kepres 12/2001) yang bertugas membuat Rencana Aksi Nasional (RAN) Penghapusan Pekerjaan terburuk bagi anak.

Kepres No.12/2001 Komite Aksi Nasional (KAN) Penghapusan Bentuk-bentuk pekerjaan Terburuk untuk Anak Segala bentuk perbudakan atau praktik sejenis perbudakan seperti penjualan dan perdagangan anak, kerja ijon, dan kerja keras atau wajib kerja, termasuk pengerahan anak secara paksa atau wajib untuk dimanfaatkan dalam konflik bersenjata. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk pelacuran, produksi pornografi atau untuk pertunjukkan-pertunjukkan porno. Pemanfaatan, penyediaan atau penawaran anak untuk kegiatan terlarang, khususnya untuk produksi dan perdagangan obat-obatan sebagaimana diatur dalam perjanjian internasional yang relevan. Pekerjaan yang keadaan sifat atau keadaan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan atau moral anak.

Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk Anak di Indonesia, JARAK, 14 Juni 2001 Anak-anak yang dilacurkan Anak yang diperdagangkan Anak yang bekerja di jermal Anak yang bekerja di pertambangan (intan, batubara, marmer, pasir) Anak yang menjadi pembantu rumah tangga Anak yang menjadi tukang pikul dan kuli pelabuhan Anak yang bekerja di sarana perhubungan (tukang becak, sais /andong, kernet, dll). Anak yang bekerja pada pukat

Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk bagi Anak di Indonesia (lanjutan) Anak yang bekerja menjadi pedagang asongan Anak yang bekerja penyelam mutiara Anak yang bekerja sebagai pemecah batu Anak yang berada di daerah konflik Anak yang bekerja di perkebunan Anak yang bekerja sebagai pemulung Anak yang bekerja sebagai nelayan Anak yang bekerja sebagai pembuat alas kaki Anak yang terlibat perdagangan narkoba Anak yang bekerja di sektor formal

Tantangan Penghapusan Pekerja Anak di Indonesia Tantangan kultur di masyarakat yang menganggap anak bekerja sebagai hal yang lumrah, bahkan dijadikan alasan bagi pendidikan anak agar mampu mandiri di masa dewasanya kelak. Anggapan ini yang kemudian mengaburkan kenyataan antara anak yang hanya diharapkan membantu orangtua dengan anak yang seolah-olah hanya membantu orangtua namun pada kenyataannya menjadi korban eksploitasi. Upaya menghapuskan pekerja anak menghadapi kendala minimumnya sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan, waktu, data, juga faktor keterdesakan penanganan masalah tersebut. (Yuli Hastadewi, 2003: 17).

Dalam Kepres RI No. 59/2002 disebutkan sejumlah masalah terkait penghapusan pekerja anak : -> Belum tersedianya data serta informasi yang akurat dan terkini tentang pekerja anak baik tentang besaran (jumlah pekerja anak), lokasi, jenis pekerjaan, kondisi pekerjaan, dan dampaknya bagi anak. -> Belum tersedianya informasi mengenai bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. -> Rendahnya pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian masyarakat dan berbagai pihak lainnya dalam upaya penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak. -> Belum adanya kebijakan yang terpadu dan menyeluruh dalam rangka penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk bagi anak. (Yuli Hastadewi, 2003: 17).

BAGIAN IV IMPLIKASI BAGI BIMBINGAN DAN KONSELING Analisis Psikologis Perlunya Bimbingan dan Konseling 1. Faktor keluarga : Nilai anak dalam keluarga -> sebagai investasi yang diharapkan dapat bekerja membantu ekonomi keluarga, apalagi dalam kondisi kemiskinan. Aspirasi orangtua yang rendah terhadap pendidikan anak Pola hubungan antar anggota keluarga yang tidak harmonis 2. Pengaruh Lingkungan : Kegiatan sosial budaya yang diikuti oleh anak yang mendorong anak untuk bekerja. Hubungan dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya yang sudah bekerja dijadikan figur bagi anak dan secara psikologis mendorong anak untuk secepatnya bekerja.

Penghargaan masyarakat terhadap anak yang sudah bekerja Dinamika perkembangan ekonomi masyarakat yang cenderung bergaya hidup konsumtif 3. Potensi lokal dan pola rekrutmen Sumberdaya lokal (sentrta industri) yang memberi daya tarik adan peluang untuk anak bekerja. Pola rekrutmen para pekerja anak yang memberi kemudahan bagi anak untuk terjun ke dunaia kerja 4. Kebutuhan pendidikan dan orientasi masa depan Kebutuhan anak untuk mengejar biaya sekolah yang tidak dapat dipenuhi oleh orangtuanya. Pendidikan yang tidak menarik bagi anak, sehingga sekolah hanya sekedar rutinitas.

5. Dorongan dari anak itu sendiri : Ingin mandiri (punya uang sendiri) Membantu orangtua (miskin) Biaya sekolah Mencari pengalaman bekerja Utang dan rokok Diajak teman Ingin membeli barang (jajan) Disuruh orangtua.

Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan Bimbingan Dasar untuk semua pekerja anak; dengan materi informasi tentang : potensi diri (kelebihan dan kelemahan), dunia kerja -> peluang dan tantangan, hak dan kewajiban pekerja. Pendekatan klasikal atau kelompok yang bersifat informatif, yang diselenggarakan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan diri pekerja secara optimal. Tujuan : memperoleh perkembangan yang normal, mental yang sehat dan keterampilan dasar hidup. Strategi peluncuran dengan bimbingan klasikal, bimbingan kelompok dan kolaborasi dengan pihak terkait.

Layanan Responsif pemberian bantuan kpd pekerja anak yang memiliki kebutuhan/masalah yang memerlukan pertolongan segera. Stragetinya: konsultasi, konseling individual atau kelompok, referal, serta bimbingan teman sebaya. Layanan Perencanaan Individual proses bantuan kepada pekerja anak agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depannya berdasarkan pemahaman atas kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman akan peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Strateginya: penilaian individual atau kelompok (individual or small-group appraisal), individual or small-group advicement.

Dukungan Sistem Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara dan memantapkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional; hubungan masyarakat; konsultasi dengan staf ahli dan penelitian dan pengembangan. Strateginya: konsultasi dan kolaborasi dengan pihak terkait.