ANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi

Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC

PREDIKSI PERFORMA LINEAR ENGINE BERSILINDER TUNGGAL SISTEM PEGAS HASIL MODIFIKASI DARI MESIN KONVENSIONAL YAMAHA RS 100CC

ANALISA THERMAL STRESS PADA DINDING SILINDER LINIER ENGINE BERSILINDER TUNGGAL

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL

OLEH: Nama : DAYANG NRP :

ABSTRAK. Kata kunci : Mesin diesel, minyak solar, Palm Methyl Ester, simulasi. 1. Pendahuluan

Perancangan Wet Type Exhaust Gas System Pada Offshore Pattrol Vessel (OPV) 80 M

EFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS

ASSALAMU ALAIKUM, WR, WB.

Komparasi Bentuk Daun Kemudi terhadap Gaya Belok dengan Pendekatan CFD

Analisa Teknis Perancangan Turbin Pada Turbocahrger Menggunakan CFD

Pengaruh Temperatur Pendingin Mesin terhadap Kinerja Mesin Induk di KM TRIAKSA

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

ANALISA PENGARUH FLYWHEEL DAN FIRING ORDER TERHADAP PROSES KERJA MESIN DIESEL

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

performa perubahan mesin diesel menjadi CNG Engine berbasis pada simulasi pemodelan menggunakan software GTPOWER. Diharapkan, dapat diketahui dari

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Studi Desain Model Konfigurasi Lambung pada Kapal Trimaran dengan bantuan CFD

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

PENGARUH PENAMBAHAN TURBULATOR PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP UNJUK KERJA MESIN BENSIN 4 TAK

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

Kajian Teknis Sistem Konversi Pneumatis Energi Gelombang Laut Menggunakan Tanki Bertekanan Dan OWC (Oscillating Water Column)

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015

Alfian Fuadi I

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

BAB I PENDAHULUAN. Turbo charger adalah salah satu komponen tambahan pada motor

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS PIPA TEMBAGA BERLUBANG UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

Penelitian Numerik Turbin Angin Darrieus dengan Variasi Jumlah Sudu dan Kecepatan Angin

PERANCANGAN ENGINE CONTROL UNIT BERBASIS KNOWLEDGE BASED UNTUK PENGATURAN SISTEM INJEKSI DAN SISTEM PENGAPIAN MOTOR BAKAR

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL

Prototipe Pembangkit Listrik Tenaga Air Memanfaatkan Teknologi Sistem Pipa Kapiler

MODEL ANALITIK MUFFLER ABSORPTIVE PADA VENTILASI UDARA

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Mesin Penggerak Kapal PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

CATALITYC CONVERTER JENIS KATALIS PLAT TEMBAGA BERBENTUK SARANG LEBAH UNTUK MENGURANGI EMISI KENDARAAN BERMOTOR

ANALISA PENERAPAN BULBOUS BOW PADA KAPAL KATAMARAN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PEMAKAIAN BAHAN BAKAR

PEMODELAN DAN ANALISA GETARAN MOTOR BENSIN 4 LANGKAH 2 SILINDER 650CC SEGARIS DENGAN SUDUT ENGKOL 90 UNTUK RUBBER MOUNT

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

PEMANFAATAN GAS BUANG HASIL PEMBAKARAN UNTUK INDUKSI PAKSA LANGKAH HISAP MOTOR DIESEL : SISTEM TURBOCHARGER

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

Mesin Kompresi Udara Untuk Aplikasi Alat Transportasi Ramah Lingkungan Bebas Polusi

Analisis Sloshing 2D pada Dinding Tangki Tipe Membran Kapal LNG Akibat Gerakan Rolling di Gelombang Regular

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

ANALISA PERFORMA MESIN DIESEL BERBAHAN BAKAR BATUBARA CAIR BERBASIS PADA SIMULASI

PENGARUH PEMASANGAN SUPERCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR BENSIN SATU SILINDER

ANALISA KERUSAKAN SHAFT PADA TURBOCHARGER ENGINE 3406 S/N:7N7723

STUDI NUMERIK RADIUS VOLUTE TONGUE RUMAH KEONG PADA BLOWER SENTRIFUGAL

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah

BAB XVII PENGISIAN TEKAN

Pengaruh Perbandingan Rasio Inlet Dan Oulet Pada Tabung Reservoir Oscillating Water Column (Owc) Menggunakan Fluida Cair

PENGARUH PENGGUNAAN RESIRKULATOR GAS BUANG PADA KNALPOT STANDAR, TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO J

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

I. PENDAHULUAN Saat ini Negara berkembang di dunia, khususnya Indonesia telah membuat turbin air jenis mini dan mikro hydro yang merupakan salah satu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

II. TEORI DASAR. kelompokaan menjadi dua jenis pembakaran yaitu pembakaran dalam (Internal

Analisis Pengaruh Penambahan Durasi Camshaft terhadap Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang pada Engine Sinjai 650 cc

KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW

Pengaruh Variasi Durasi Noken As Terhadap Unjuk Kerja Mesin Honda Kharisma Dengan Menggunakan 2 Busi

ANALISIS TEMPERATUR DAN ALIRAN UDARA PADA SISTEM TATA UDARA DI GERBONG KERETA API PENUMPANG KELAS EKONOMI DENGAN VARIASI BUKAAN JENDELA

PENGARUH VARIASI LARUTAN WATER INJECTION PADA INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA DAN EMISI GAS BUANG SEPEDA MOTOR

PERENCANAAN MOTOR BAKAR DIESEL PENGGERAK POMPA

ANALISA OPTIMASI ALAT PENGHISAP GAS / BAU ASAM DI HOME INDUSTRY ELECTROPLATING PASURUAN

Pengaruh Kerenggangan Celah Busi terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Motor Bensin

PLTMG/PLTD Dual Fuel. By: Eko Sarwono 14 April 2016

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38

TUGAS AKHIR ANALISA MINIMALISASI WATER HAMMER DENGAN VARIASI PEMILIHAN GAS ACCUMULATOR PADA SISTEM PERPIPAAN DI PT.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR

SIMULASI ALIRAN UDARA DALAM RAM-AIR INTAKE PADA SEPEDA MOTOR SPORT DENGAN MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC

PERUBAHAN BENTUK THROTTLE VALVE KARBURATOR TERHADAP KINERJA ENGINE UNTUK 4 LANGKAH

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR SATU SILINDER EMPAT LANGKAH

Studi Eksperimen Pengaruh Silinder Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Savonius Terhadap Performa Turbin

ANALISA OPTIMASI ALAT PENGHISAP GAS / BAU ASAM DI HOME INDUSTRY ELECTROPLATING PASURUAN

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

BAB I PENDAHULUAN. Motor bakar merupakan salah satu jenis penggerak mula. Prinsip kerja

PENGARUH PENGURANGAN DIAMETER VALVESTEM DAN PENAMBAHAN RADIUS VALVENECK TERHADAP PERFORMA MOTOR BAKAR HONDA SUPRA FIT 100 CC

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Dalam observasi yang dilakukan terhadap sistim Turbocharger dan

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya

Analisa Peletakan Multi Horisontal Turbin Secara Bertingkat

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

Studi Eksperimen Pengaruh Sudut Plat Pengganggu Di Depan Returning Blade Turbin Angin Tipe Savonius Terhadap Performa Turbin

APLIKASI BAHAN BAKAR GAS PADA MOTOR DIESEL DAN EFFEKNYA TERHADAP TEGANGAN PISTON

STUDI PERBANDINGAN KINERJA MOTOR STASIONER 4 LANGKAH SATU SILINDER MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN BIOGAS

LAPORAN SURVEY PRE DESIGN MODIFIKASI ID FAN, PINTU MILL DAN FLY ASH SILO PLTU ASAM ASAM

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL TIPE L 300

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN TURBOCHARGER PADA ENGINE PERKINS DALAM UNIT GENSET

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 ANALISA ALIRAN FLUIDA UDARA MASUK TERHADAP KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DIESEL ENGINE Agung Widya Utama Chandra, Aguk Zuhdi Muhammad Fathallah, dan I Made Ariana Jurusan Teknik Sistem Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: fathalaz@its.ac.id Abstrak Dalam metode reverse engineering sebuah engine baru dilakukan sebuah analisa. Salah satu diantaranya adalah mengenai analisa aliran udara dan gas pada intake cone dan exhaust manifold. dengan menggunakan CFD tekanan dan kecepatan fluida pada sistem udara pembakaran dari desain diesel engine 93,2 Kw telah dianalisis dengan menggunakan CFD. Data-data dari diesel engine diperoleh dari simulasi prediksi performa engine. Hasil dari simulasi aliran didapatkan tekanan fluida udara pada intake cone sebesar 1,12 bar, 1,14 bar, 1,16 bar, dan 1,15 bar. Sedangkan tekanan pada exhaust manifold adalah sebesar 1,6 bar, 1,3 bar, 1,2 bar, dan 1,24. Pada hasil simulasi kecepatan di intake cone didapatkan data sebesar 33,5 m/s, 32,9m/s, 34,5m/s, dan 34,29m/s. sedangkan untukkecepatan pada exhaust manifold adalah sebesar 93,8 m/s, 117,42 m/s, 122,77 m/s, dan 202 m/s. maka dari hasil analisa aliran fluida udara dan gas sesuai dengan kebutuhan engine untuk udara pembakaran dan gas untuk memutar turbocharger diesel engine. Kata Kunci CFD, Intake cone, exhaust manifold, analisa aliran. I. PENDAHULUAN AMBATAN aliran udara bersih masuk ke dalam Hruang bakar engine adalah intake dan exhaust valve. Asupan udara masuk sesuai dengan kapasitas yang dibuthkan engine sehingga harus dirancang sebuah sistem udara pada engine dengan menambahkan turbocharger pada intake air system. Namun dalam sistem kerjanya turbocharger harus mendapatkan asupan gas buang yang cukup agar dapat bekerja secara optimal. Pada suatu sistem udara engine terdapat intake dan exhaust manifold yang befungsi sebagai jalur udara bersih dan gas buang sebuah engine. Akan tetapi, jika desain dari intake dan exhaust manifold tidak dirancang secara maksimal agar dapat menjalankan sistem udara engine maka engine tidak dapat berjalan optimal. Intake cone dalam hal ini berfungsi mengalirkan udara bersih yang sudah didingikan oleh intercooler agar dapat masuk ke dalam ruang bakar sesuai dengan nilai yang diinginkan. Desain intake cone harus meminimalisir terbentuknya loses sehingga udara yang telah dimampatkan oleh turbocharger dapat masuk kedalam ruang bakar secara efisien. Exhaust manifold dalam hal ini berfungsi sebagai jalur gas buang hasil pembakaran yang mengalirkan gas buang menuju Turbocharger agar dapat memutar turbin. Desain exhaust manifold harus dapat meminimalisir terjadinya loses sehingga gas buang dapat secara efisien memutar turbin pada turbocharger. Oleh karena itu maka perlu dilakukannya analisa mengenai aliran udara dan gas buang pada intake dan exhaust manifold agar kerja engine dapat sesuai dengan yang diharapkan. II. URAIAN PENELITIAN A. Membongkar dan mengidentifikasi Mesin Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan membongkar dan mengidentifikasi mesin. Dalam penelitian ini identifikasi secara khusus terjadi pada rancangan intake dan exhaust manifold. Pengukuran dimensi iintake dan exhaust manifold untuuk selanjutnya dimasukan didalam data pengukuran. Data data yang berkaitan dengan ini juga dapat didapatkan dari manual book engine. B. Merancang Draft Sistem Udara Mesin Langkah selanjutnya adalah merancang sistem udara untuk mesin yang berawal dari udara masuk dari Filter udara hingga keluar ke exhaust pipe mulai dari filter, turbocharger, intercooler, intake manifold, cylinder, exhaust manifold, hingga exhaust pipe. C. Mendesain intake cone dan exhaust manifold Mendesain intake cone dilakukan dengan menggambar cylinder head engine karena jalur udara bersih yang keluar dari intercooler langsung masuk kedalam cylinder head yang selanjutnya diarahkan kedalam masing masing cylinder oleh jalur udara intake coneseperti yang terlihat dari gambar 2. Gambar 2. Model 3D Cylinder Head

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 2 Mendesain Exhaust Manifold dilakukan berdasarkan ukuran sebenarnya dalam bentuk tiga dimensi seperti yang dtunjukkan pada gambar 3. Dalam menggambar exhaust manifold terdapat hal hal yang harus diperhatikan yaitu susunan alur pipa gas buang berdasarkan firing order dari mesin. Selain itu penggambaran juga disesuaikan dengan silinder head dimana airan udara exhaust akan dialirkan manifold menuju turbocharge Gambar 4.Input Data Untuk Simulasi Setelah dinput data mengenai kecepatan, debit aliran, sertaa tekanan. Maka akan diapatkan keterangan mengenai data data yang sudah kita input untuk selanjutnya dapat dilakukan simulasi alran udara dan gas buang pada intake dan exhaust manifold seperti yang dilhat pada gambar 5 Gambar 3. Model 3D Exhaust Manifold D. Analisa Alran Udara Analisa aliran fluida pada exhaust manifold ini dilakukan untuk mengetahui output Pressure, Temperature, serta Flow rate sesuai dengan kebutuhan dari sistem udara. Data yang didapat dari dimensi engine diinput pada software untuk selanjutnya disimulasikan prediksi performa engine. Dari simulasi tersebut didapatkan output berupa data yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan simulasi aliran pada intake dan exhaust manifold Dari hasil prediksi performa engine didapatkan data seperti yang ditunjukkan pada table 3.1 dan table 3.2 Gambar 5. Input data Airflow pada Intake cone III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Tekanan intake cone dan exhaust manifold Pada simulasi ini disimulasikan dengan menggunakan data tekanan yang keluar dari intercooler yang akan masuk kedalam intake cone dan tekanan yang keluar dari cylinder head yang akan masuk kedalam exhaust manifold. simulasi dilakukan pada saat kondisi engine 2200 RPM Pada simulasi penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Solidworks 2013 64Bit. Dengan menggunakan software ini hasil simulasi akan lebih cepat akan tetapi tetap menghasilkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan software lainnya. Gambar 6. Hasil Simulasi intake cone terhadap tekanan pada silinder 1 Gambar 6 adalah hasil dari simulasi Persebaran tekanan yang terjadi pada intake cone yang terjadi saat silinder 1 pada saat melakukan langkah buang. Dari hasil simulasi didapatkan output dari jalur udara bersih yang masuk kedalam ruang bakar engine sebesar 1 sampai 1,12 Bar ketika silinder 1 menghisap udara bersih pada 2200 RPM.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 3 Gambar 7. Hasil Simulasi intake cone terhadap tekanan pada silinder 2 Gambar 7 menunjukkan bahwa dari hasil simulai pesebaran tekanan pada jalur udara bersih pada cylinder head untuk mensuplai udara bersih silinder 2 adalah dihasilkan output tekanan yang masuk kedalam silinder 2 adalah sebesar 1,03 sampai 1,14 bar pada 2200 RPM engine. Gambar 10. Hasil Simulasi tekanan gas buang pada silinder 1 Gambar 10 menunjukkan hasil persebaran tekanan yang terjadi didalam exhaust manifold pada saat silinder 1 melakukan langkah buang dengan menghasilkan gas buang dengan dari exhaust valve sebesar 2,07 bar. Gambar 8. Hasil Simulasi intake cone terhadap tekanan pada silinder 3 Hasil simulasi persebaran tekanan yang ditunjukkan oleh gambar 8 adalah persebaran tekanan udara bersih pada jalur udara bersih untuk pembakaran yang akan mensuplai udara bersih menuju silinder 3. Dari hasil simulasi tersebut didapatkan output tekanan udara bersih yang masuk kedalam silinder adalah 1,06 sampai 1,16 bar pada 2200 RPM. Gambar 11. Hasil Simulasi tekanan gas buang pada silinder 2 Dari hasil simulasi tekanan gas buang pada exhaust manifold saat silinder 2 melakukan langkah buang gas hasil pembakaran yang ditunjukkan pada gambar 11 dapat dilihat hasil simulasi persebaran tekanan gas buang pada exhaust yang menghasilkan output sebesar 1,1 sampai 1,3 bar. Gambar 9. Hasil Simulasi intake cone terhadap tekanan pada silinder 4 Pada simulasi yang ditunjukkan oleh gambar 9 ditunjukkan bahwa dihasilkan output udara bersih dari intake cone yang akan masuk ke dalam silinder 4 adalah sebesar 1,04 sampai 1,15 bar pada 2200 RPM. Gambar 12. Hasil Simulasi tekanan gas buang pada silinder 3 Pada gambar 12 dapat dilihat hasil simulasi persebaran tekanan gas buang pada exhaust manifold pada saat silinder 3 melakukan langkah buang. Dari hasil simulasi terlihat aliran gas buang sebesar 1,2 bar keluar dari exhaust manifold saat silinder 3 melakukan langkah buang.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 4 Gambar 13. Hasil Simulasi tekanan gas buang pada silinder 4 Gambar 13 menerangkan bahwa dari hasil simulasi persebaran tekanan gas buang pada exhaust manifold pada silinder 4 melakukan langkah buang dengan tekanan 1,24 bar saat keluar dari output exhaust manifold. B. Analisa Kecepatan intake cone dan exhaust manifold Pada simulasi ini disimulasikan dengan menggunakan data kecepatan udara bersih yang keluar dari intercooler yang akan masuk kedalam intake cone dan kecepatan gas buang yang keluar dari cylinder head yang akan masuk kedalam exhaust manifold. simulasi dilakukan pada saat kondisi engine 2200 RPM Gambar 16. Hasil Simulasi intake cone terhadap kecepatan udara bersih pada silinder 3 yang ditunjukkan dari hasil simulasi pada gambar 16 adalah pesebaran kecepatan fluida udara bersih yang berada didalam intake cone yang akan dimasukkan kedalam ruang bakar. Didapatkan hasil kecepatan yang akan masuk ke silinder 3 sebesar28,76 sampai 34,5 m/s. Gambar 17. Hasil Simulasi intake cone terhadap kecepatan udara bersih pada silinder 3 Pada simulasi keceatan udara bersih intake cone untuk silinder 4 pada gambar 17 dapat digambarkan persebaran kecepatan udara bersih untuk mesuplai silinder 4. Didapatkan hasil kecepatan yang akan masuk ke silinder 4 sebesar 34,29 sampai 40,01 m/s. Gambar 14. Hasil Simulasi intake cone terhadap kecepatan udara bersih pada silinder 1 Gambar 14 menunjukkan hasil simulasi fluida udara bersih yang masuk menuju silinder 1 didapatkan hasil simulasi yang menunjukkan bahwa kecepatan fluida udara bersih yang keluar dari intake cone yang akan masuk kedalam ruang bakar untuk selanjutnya digunakan dalam proses pembakaran adalah sebesar 27,9 sampai 33,5 m/s pada 2200 RPM engine. Gambar 18. Hasil Simulasi kecepatan gas buang exhaust manifold silinder 1 Pada simulasi kecepatan gas buang pada saat silinder 1 melakukan langkah buang seperti yang terlihat pada gambar 18. kecepatan gas yang akan keluar exhaust manifold adalah sebesar 93,8 ms. Gambar 15. Hasil Simulasi intake cone terhadap kecepatan udara bersih pada silinder 2 Pada gambar yang ditunjukkan gambar 15, didapatkan hasil simulasi kecepatan udara bersih pada intake cone yang akan masuk kedalam silinder 2 adalah sebesar 27,4 sampai 32,9 m/s pada 2200 RPM engine. Gambar 19. Hasil Simulasi kecepatan gas buang exhaust manifold silinder 2

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 5 Dari hasil simulasi pada gambar 19 didapatkan kecepatan fluida sebesar 117,429 m/s yang keluar dari exhaust manifold saat silinder 2 melakukan langkah buang. silinder 4. Sedangkan untuk kecepatan gas buang pada saat keluar exhaust manifold sudah sesuai dengan kebutuhan turbocharger yaitu sebesar 93,8 m/s pada silinder 1, 117,42 m/s pada silinder 2, 1227,7 m/s pada silinder 3, dan 202 m/s pada silinder 4. Gambar 20. Hasil Simulasi kecepatan gas buang exhaust manifold silinder 3 Dari hasil simulasi gambar 20 didapat aliran input dari exhaust manifold adalah sebesar 52,4 m/s dan menghasilkan kecepatan fluida gas buang saat keluar exhaust manifold dengan kecepatan 122,7 m/s saat silinder 3 melakukan langkah buang. Gambar 21. Hasil Simulasi kecepatan gas buang exhaust manifold silinder 4 Dari hasil simulasi pada gambar 21 terlihat kecepatan gas buang yang akan keluar dari exhaust saat silinder 4 melakukan langkah buang didapatkan kecepatan gas sebesar 202 m/s. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil analisa pada aliran udara bersih pada intake cone dan gas buang pada exhaust manifold ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil analisa tekanan udara bersih yang akan masuk kedalam ruang bakar sudah sesuai dengan yang dibutuhkan engine. Dari hasil simulasi didapatkan data tekanan pada intake cone adalah 1,12 bar pada silinder 1, 1,14 bar pada silinder 2, 1,16 bar pada silinder 3, dan 1,15 bar pada silinder 4. Sedangkan untuk tekanan gas buang dari exhaust manifold sudah sesuai dengan yang dibutuhkan turbocharger yaitu sebesar 1,6 bar pada silinder 1, 1,3 bar pada silinder 2, 1,2 bar pada silinder 3, dan 1,24 bar pada silinder 4. 2. Hasil analisa kecepatan pada intake cone saat akan masuk kedalam ruang bakar adalah 33,5 m/s pada silinder 1, 32,9 m/s pada silinder 2, 34,5 m/s pada silinder 3, dan 34,29 m/s pada DAFTAR PUSTAKA [1] Ali, N. S. 2005. Reverse Engineering of Automation parts Applying laser Scanning and Structural Light Techniques. Disertasi. Master of Science Degree The University of Tennesse, Knoxville [2] Anonim. 2011. Motor Bakar. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34223/ 4/Chapter%20II.pdf. 14 juni 2014 [3] Ferguson, Colin R. 1986. Internal Combustion Engine Applied Thermosciences. Purdue university [4] Aksel, M. haluk. Eralp, O.Cahit. 1994. Gas Dinamics. Turkey: Middle East Technical University [5] Anderson, John D. 1995. Computational Fluid Dinamics. Department of Aerospace Engineering University of Maryland [6] McDonough, J. M.2007. Computation fluid dynamics of compressible flow.departments of Mechanical Engineering and Mathematcs University of Kentucky [7] Gudimetal P, Gopinath C. V. 2009. Finite Element Analysis of Reverse Engineered Internal Combustion Engine. King Mongkut s University of Technology [8] Ahlm, Per. Froode, Erik. 2011. Manifold Design for a Marine Diesel Air Intake System. Chalmers Unversity of Technology [9] Sinaga, Danel Fr. 2014. Pengaruh Perubahan Bentuk Intake Manifold terhadap Unjuk Kerja Motor Diesel dengan Metode Simulasi. Insttut Teknologi Sepuluh Nopember [10] Surono, Untoro Budi. Winarno, Joko. Alaudin, Fuad. 2012. Pengaruh Penambahan Turbulator Pada Intake Manfold Terhadap Unjuk Kerja Mesin Bensin 4 Tak