SURYA AGRITAMA Volume 2 Nomor 2 September 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN DALAM SUHU BEKU TERHADAP KADAR PROTEIN,KADAR LEMAK DAN KADAR ASAM LAKTAT SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA (PE)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

METODE Lokasi dan Waktu Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai dengan

Susu merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi karena. vitamin, mineral, dan enzim. Menurut Badan Standart Nasional (2000).

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Uji Didih, Alkohol dan Derajat Asam Susu Sapi Kemasan yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar

TINJAUAN PUSTAKA Sifat Umum Susu

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SUSU KEDELAI DALAM LEMARI ES TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI PSIKROFILIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mineral. Susu adalah suatu cairan yang merupakan hasil pemerahan dari sapi atau

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh penambahan bentonit pada proses Pelleting

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Pengaruh PenambahanProbiotik Rhizopus oryzae

BAB I PENDAHULUAN. 2012). Sapi berasal dari famili Bovida, seperti halnya bison, banteng, kerbau

BAB III MATERI DAN METODE. Penilitian dilaksanakan selama bulan Mei sampai Juli 2017 di Laboratorium

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang pengaruh dipping puting sapi perah yang terindikasi

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III MATERI DAN METODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Susu Susu adalah salah satu bahan makanan alami yang berasal dari ternak perah

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Rancangan analisis data pada penelitian ini menggunakan faktorial dalam

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing pada Penyimpanan Suhu Kamar

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Pembinaan dan

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret April Penelitian ini

Dr. Ir. Rarah R. A. Maheswari, DEA Dr. Ir. Sutrisno, MAgr Ir. Abu Bakar, MS

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tahun 2011 sebanyak ekor yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

MATERI DAN METODE. Materi

TINJAUAN PUSTAKA. Susu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2017 di

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Ternak perah adalah ternak yang dapat memproduksi susu lebih dari yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

Kualitas Susu Kambing Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang Berdasarkan Berat Jenis, Uji Didih, dan Kekentalan

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Alat dan Bahan Metode Penelitian Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang total koloni bakteri, nilai ph dan kadar air daging sapi di

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Materi

TOTAL BAKTERI DAN ph SUSU AKIBAT LAMA WAKTU DIPING PUTING KAMBING PERANAKAN ETTAWA LAKTASI

BAB III MATERI DAN METODE. pada suhu 70 C terhadap total bakteri, ph dan Intensitas Pencoklatan susu telah

Peneliti Ir. Endang Soesetyaningsih

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang populasi bakteri dan keberadaan bakteri gram pada

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

Y ij = µ + B i + ε ij

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan 6

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

ABSTRAK. Kata kunci: dipping; total bakteri; derajat keasaman; sapi perah ABSTRACT

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Pemberian Kapang R. Oryzae atau C.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

1. BAB I PENDAHULUAN. karena kandungan gizi yang ada didalamnya. Susu merupakan sumber protein,

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

TOTAL BAKTERI DAN KANDUNGAN NUTRISI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA YANG MENDAPAT PERLAKUAN OZON DENGAN LAMA WAKTU YANG BERBEDA SKRIPSI.

AGROVETERINER Vol.5, No.2 Juni 2017

Uji Organoleptik dan Tingkat Keasaman Susu Sapi Kemasan yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian berlangsung mulai tanggal 23 Juli 2011 sampai dengan 23 Agustus

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB I PENDAHULUAN. lengkap dan telah dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Susu dapat

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

PENENTUAN WAKTU TINGGAL OPTIMUM PASTEURISASI SUSU DENGAN PLATE HEAT EXCHANGER

MATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian

Transkripsi:

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PADA SUHU (- 20 0 C) TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI (TPC) SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAH Sulasih, Priyono, dan Roisu Eni Mudawaroch Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan susu kambing dalam freezer terhadap Jumlah Total Bakteri (Total Plate Count). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Agustus 2013 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Laboratorium Kesmavet) Boyolali Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah. menggunakan 4 liter susu kambing segar dari UPTD Perbibitan Ternak Unggul Mulyorejo, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Susu disimpan pada suhu -20 0 C dengan perlakuan penyimpanan 0 hari, 5 hari, 10 hari, 15 hari. Rataan jumlah bakteri susu kambing setelah diberi perlakuan dengan lama penyimpanan yakni 0 hari, 5 hari, 10 hari, 15 hari pada penyimpanan freezer berturut-turut adalah 34250 cfu/ml ; 69750 cfu/ml ; 40250 cfu/ml dan 143250 cfu/ml. Hasil Analisis Ragam menunjukkan bahwa Lama penyimpanan susu 0 hari, 5 hari, 10 hari, 15 hari tidak memberikan Pengaruh Nyata (P>0,05) terhadap jumlah bakteri susu kambing. Hasil uji F sebesar 0,899 dengan signifikansi 0,470 > 0,05 menunjukkan bahwa perlakuan tidak berbeda nyata. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa susu kambing yang disimpan dalam freezer dengan lama penyimpanan 0 hari, 5 hari, 10 hari dan 15 hari pada suhu -20 0 C pertumbuhan bakterinya tidak berbeda secara nyata berdasarkan Standar Mikroba Susu layak komsumsi Menurut SNI nomor : 7388 : 2009 batas maksimum cemaran mikroba pada susu 1x 10 6 CFU/ml. Jumlah bakteri pada penyimpanan 0 15 hari masih dalam batas Maksimum Cemaran Mikroba, sehingga susu masih dapat dikomsumsi. Kata Kunci : Susu Kambing, Lama Simpan, Jumlah Bakteri PENDAHULUAN Susu kambing adalah produk minuman fungsional dimana orang tidak sekedar mengkonsumsinya sebagai minuman susu biasa tetapi lebih karena khasiatnya yang terkandung dalam susu kambing tersebut. Komposisi susu Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 59

kambing dan bentuk morfologinya sangat unik. Hal ini disebabkan butiran lemak susunya yang homogen dan diameternya kecil, sehingga mudah diserap oleh organ pencernaan. Susu kambing jika dikonsumsi tidak mengalami diare sebagaimana mengkonsumsi susu sapi, walaupun peka dalam penyerapan laktosa (lactose intolerance). Susu kambing juga diketahui memiliki banyak khasiat yang dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit antara lain dapat mengatasi gangguan pencernaan, gangguan ginjal, asma, tuberculosis (TBC), bronkitis, anemia, sakit kuning, kerapuan tulang, insomnia (tidak dapat tidur) dan untuk pemulihan stamina setelah operasi. Prospek pengembangan produksi susu kambing di Indonesia cukup potensial, dimana kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa permintaan pasar yang tinggi belum dapat dipenuhi akibat produksi yang masih terbatas. Peternak belum mengerti tentang harga jual susu kambing yang tinggi, selama ini susu hanya untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Harga jual produk susu kambing juga cukup tinggi, hal ini disebabkan karena susu kambing dinilai sebagai produk yang istimewa dengan berbagai manfaat dan khasiat. Susu kambing juga sangat digemari konsumen sehingga berpeluang untuk dijadikan sebagai komoditas ekspor (Setiawan dan Tarsius, 2005). Kandungan nilai gizi cukup tinggi yaitu protein; (3,6%), lemak (4,2%); karbohidrat (4,5%); vitamin A (185 IU); vitamin B6 (0,05%); dan mineral (0,07%). Hal ini menyebabkan susu merupakan media yang sangat disukai oleh bakteri untuk pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu menjadi tidak layak dikonsumsi (Saleh, 2004). Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada susu agar lebih tahan lama sekaligus tetap mempertahankan kualitasnya. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dengan menyimpannya dalam bentuk beku menggunakan freezer. Menurut Sumoprastowo (2000), susu akan bertahan lebih lama jika disimpan didalam freezer, namun demikian menurut Hudaya (2002), proses pembekuan susu dapat menyebabkan pecahannya emulsi lemak, serta perubahan fisik dan kimia dari susu tersebut. Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 60

Susu merupakan media cair yang mempunyai komposisi sangat lengkap,sehingga tidak dapat bertahan lama bila disimpan pada suhu kamar. Susu yang disimpan pada suhu kamar akan mudah rusak jika tidak mendapat perlakuan seperti pasteurisasi, pendinginan/pembekuan, dan pemanasan (Hamidah 2012). Kerusakan susu yang tidak layak dikonsumsi ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah mikroorganisme. penghitungan jumlah mikroorganisme dilakukan dengan metode Total plate count (TPC). Mikroorganime meliputi bakteri, fungi, protozoa dan virus. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Agustus 2013 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner (Laboratorium Kesmavet) Boyolali, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah 2. Bahan dan Alat Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian susu kambing segar diperoleh dari UPTD Perbibitan Ternak Unggul Mulyorejo, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. PCA (plate count agar) dan BPW 0,1% (Buffered Pepton Water 0,1%). Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi : cawan petri,tabung reaksi, pipet volumetric, botol media, penghitung koloni (colony counter), jarum inokulasi (ose), stomacher, pembakar bunsen, timbangan, pengocok tabung (vortex), inkubator, penangas air, autoclave, lemari steril (clean bench), lemari pendingin (refrigerator) dan freezer. 3. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuannya meliputi : T0 = Penyimpanan susu kambing selama 0 (nol) hari TI = Penyimpanan susu kambing selama 5 (lima) hari. Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 61

T2 T3 = Penyimpanan susu kambing selama 10 (sepuluh) hari. = Penyimpanan susu kambing selama 15 (lima belas) hari. Bagan rancangan percobaan terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rancangan Percobaan Lama 0 hari 5 hari 10 hari 15 hari Ulangan A A A A B B B B C C C C D D D D Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah total bakteri (TPC) dengan perlakuan lama penyimpanan pada suhu freezer(-20 o C). 4. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan susu kambing segar yang diperoleh UPTD Perbibitan Ternak Unggul Mulyorejo, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Semarang. Sampel susu kambing sebanyak 4 liter diambil pada jam 15.00 WIB, kemudian dimasukkan dalam botol plastik dibawa ke laboratorium dalam coolbox dengan suhu sekitar0 4 C.Sampel sampai di laboratorium pukul 16.30 WIB. Pada perlakuan 0 hari susu langsung dianalisa TPC. Analisa selanjutnya dilakukan sesuai perlakuan yaitu 5 hari, 10 hari dan 15 hari. 5. Analisis Data Data yang diperoleh dianalis dengan menggunakan analisis ragam (Analysis of variance) dari rancangan acak lengkap (Anwar, 2006). Model matematisnya adalah : Y ij = + i + ij.. (3) Keterangan : Y ij : Hasil perlakukan ke-i (i = 1, 2, 3, 4) pada ulangan ke-j (1, 2, 3, 4). : Nilai tengah dari seluruh perlakuan i : Pengaruh perlakuan ke-i : Galat percobaan akibat perlakuan ke-i, dan ulangan ke-j. ij Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 62

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Jumlah Total Bakteri Rataan dan hasil analisis variasi perlakuan pengaruh lama penyimpanan pada suhu (-20 0 C) terhadap jumlah total bakteri (TPC) pada susu kambing peranakan etawah terdapat pada Tabel 4, sedangkan rataan jumlah bakteri (cfu/ml), simpang baku, variansi dan median terdapat pada Tabel 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan jumlah bakteri susu kambing setelah diberi perlakuan dengan lama penyimpanan yakni 0 hari, 5 hari, 10 hari dan 15 hari pada penyimpanan freezer berturut-turut adalah 34.250 cfu/ml; 69.750 cfu/ml; 40.250 cfu/ml; dan 143.250 cfu/ml. Rerata dan hasil analisis variasi pada penelitian ini adalah terdapat pada Tabel 4, sedangkan Rataan Jumlah Bakteri (cfu/ml), simpangan baku, variansi dan median terdapat pada Tabel 5. Tabel 4. Rataan dan Hasil Analisis Variasi Pengaruh Lama Penyimpanan pada Suhu (-20 0 C) Terhadap Jumlah Total Bakteri pada Susu Kambing Peranakan Etawah. Ulangan Jumlah Rata-rata Perlakuan 1 2 3 4 T0 35000 21000 36000 45000 137000 34250 ns T1 35000 48000 140000 56000 279000 69750 ns T2 35000 61000 27000 38000 161000 40250 ns T3 35000 450000 28000 60000 573000 143250 ns TOTAL 1150000 287500 Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 63

Tabel 5. Rataan, Simpang Baku, Variasi dan Median Pengaruh Lama Penyimpanan pada Suhu -20 0 C Terhadap Jumlah Total Bakteri pada Susu Kambing Peranakan Etawah Perlakuan Rataan Simpang Baku Variance Median K0 34.250 9.912.144 9.8E + 07 35.500,00 K1 69.750 47.626.148 2.3E + 09 52.000,00 K2 40.250 14.591.664 2.1E + 08 36.500,00 K3 143.250 204.960.800 4.2E + 10 47.500,00 Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah bakteri terbanyak pada perlakuan lama penyimpanan 15 hari dengan rataan jumlah bakteri 143.250 cfu/ml. Jumlah bakteri paling sedikit didapat pada perlakuan lama penyimpanan 0 hari dengan rataan jumlah bakteri 34.250 cfu/ml. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa jumlah bakteri susu kambing meningkat bersamaan dengan bertambahnya waktu lama penyimpanan. Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa lama penyimpanan tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap jumlah bakteri susu kambing. Hubungan antara lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bakteri baik pada lama penyimpanan 0 hari, 5 hari, 10 hari dan 15 hari. Persamaan Regresi dengan Analisis Persamaan regresi linier pada lama penyimpanan yang berbeda yaitu Yi= 34250 + 26766,76X dengan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 18,3%. Artinya setiap penambahan lama penyimpanan satu unit akan meningkatkan jumlah bakteri dengan pengaruh yang tidak nyata. Koefisien determinasi sebesar 18,3 % berarti pengaruh lama penyimpanan terhadap jumlah bakteri susu sebesar 18,3 %, sedangkan sisanya berasal dari faktor lain yang belum diketahui. Lama penyimpanan sampai dengan hari ke 15 pada freezer dengan suhu -20 o C susu kambing Peranakan etawah tidak berpengaruh nyata. Hal ini disebabkan karena pada suhu freezer bakteri tidak mengalami pertumbuhan, karena cairan akan membeku, sehingga bakteri tidak tumbuh, bakteri penyebab kerusakan susu berasal dari bakteri mesofilik yang suhu pertumbuhannya 15 o C sampai 55 o C, sedang suhu optimal pertumbuhannya Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 64

25 o C sampai 40 o C, suhu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian lama penyimpanan susu kambing tidak berpengaruh dengan jumlah bakteri karena rata-rata TPC (Total Plate Count) dari hasil penelitian masih dalam kisaran normal berdasarkan SNI Nomor 7388 : 2009 batas maksimum cemaran bakteri pada susu 1x10 6 Cfu/ml. Semakin lama waktu penyimpanan maka jumlah bakteri semakin meningkat. Jumlah bakteri tertinggi ditunjukkan pada susu kambing dengan lama penyimpanan 15 hari. Pelczar dan Chan (1986) menjelaskan pada dasarnya penyimpanan pada suhu rendah bertujuan untuk mengurangi atau menarik kadar air bebas. Suhu rendah mengubah air bebas menjadi kristal es sehingga tidak dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk aktivitasnya. Adapun menurut Fraizer (1988) bakteri memiliki suhu optimum atau terbaik untuk tumbuhdan memiliki suhu yang minimum, dimana suhu tersebut dapat menurunkan atau menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga aktivitas yang terhambat tersebut dapat diharapkan memperpanjang daya tahan susu. Suhu yang rendah dapat digunakan untuk menghambat atau menurunkan pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme dalam makanan (Jay, 2000). Pada suhu lebih dari -18 0 C kegiatan bakteri ditekan sampai minimum dan bakteri yang tersisa tidak aktiv (Yunizal dan Widodo, 1998). Beberapa faktor yang menyebabkan susu kambing menjadi berubah antara lain : susu sudah melebihi batas waktu penyimpanannya, suhu tempat penyimpanan yang tidak standart/stabil, mengalami beberapa kali cair kemudian membeku kembali, kebersihan kandang yang tidak terjaga serta pakan yang kurang berkualitas, tercampur dengan kolostrum susu kambing pada masa kelahiran (Anonimus, 2009). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa susu kambing yang disimpan dengan lama penyimpanan 0 hari, 5 hari, 10 hari dan 15 hari pada suhu -20 0 C pertumbuhan bakterinya tidak berbeda secara nyata. Berdasarkan standar bakteri susu layak konsumsi menurut SNI jumlah bakteri pada penyimpanan 0 hari sampai 15 hari pada suhu -20 0 C masih dalam batas Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 65

maksimum cemaran bakteri 1x 10 6 Cfu/ml, sehingga susu masih dapat dikonsumsi. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan variasi lama penyimpanan susu kambing dalam freezer tidak berpengaruh terhadap jumlah total bakteri (TPC). DAFTAR PUSTAKA Anwar, S. 2006. Analisa Statistik Menggunakan Aplikasi SAS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Anonimus, 2013. Menyimpan Susu Supaya Tahan Lama. (Blog kesehatan.net). Akses tanggal 10 September 2012. Asysyifa, 2012. Susu Kambing Murni. (http://www.susukambing.asysyifa.com). Akses tanggal 16 Februari 2013. Dewi, A, 2009. Teknologi Pengolahan Susu. (http://www. Blogspot.com). Akses tanggal 16 Februari 2013. DjajaZ., dan I. Margaretha. Kandungan & Manfaat Susu Kambing. (http://www.diamondiindonesia.co.id). Akses tanggal 24 Januari 2012. Fitriansyah, B. 2009. Uji dan Kualitas Susu. (http://www.technolivestock.com). Akses tanggal 9 Januari 2012. Hadiwiyoto S. 1983. Tehnik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta. Hamidah, E. 2012. Tampilan Total Bakteri dan ph pada Susu Kambing. (Ojs.unud.ac.id/index.php/imv/article/download ) Akses tanggal 13 Juli 2013. Hudaya.2002. Penyimpanan Makanan pada Suhu Rendah dan Pengaruhnya pada Bahan Makanan. (http//www.gogreen.web.id). Akses tanggal 24 Januari 2012. Sumarlin, R. dan Widaningrum.2013. Cara Pemanasan Suhu dan Lama Penyimpanan. Digib.litbang.deptan.go.id/repository/index.php/rePository//6072. Akses 15 Agustus 2013. Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 66

Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. USU Digital, Library Program Studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. SNI, 1988, 2009. Standar Mutu Susu Segar. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner. Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanian. Jakarta. Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistik, Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan Bambang S. Judul Asli : Principle and Procedures of Statistics, a Biometrical Approach. Gramedia. Jakarta Sumudhita, M.W.1989. Air Susu dan Penanganannya. Program Study Ilmu Produksi Ternak Perah Fakultas Peternakan Universitas Udayana. Denpasar. Suwito, W. 2010. Bakteri yang Sering Mencemari Susu (htpp//pustaka litbang. Deptan go.id/publikasi). Akses tanggal 28 Juli 2013. Wibisono, Y. 2005. Metode Statistik. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta. Pengaruh Lama Penyimpanan... Siti Amanah dkk Page 67