BAB III STUDI KASUS PENGGUNAN PROFIL KUSEN KAYU DAN KUSEN PVC

dokumen-dokumen yang mirip
PVC-U Pada Aplikasi Kusen Pintu dan Jendela

Struktur dan Konstruksi II

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC?

BAB I PENDAHULUAN. di alam dan pertama kali digunakan dalam sejarah umat manusia. Kayu sampai saat

ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA. direkatkan oleh bahan ikat. Beton dibentuk dari agregat campuran (halus dan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SANITASI DAN KEAMANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cross Laminated Timber (CLT) 1) Definisi 2) Manfaat dan Keunggulan

DINDING DINDING BATU BUATAN

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STUDI PUSTAKA KINERJA KAYU SEBAGAI ELEMEN STRUKTUR

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. struktur yang paling utama dalam sebuah bangunan. Suatu struktur kolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MODEL SAMBUNGAN DINDING PANEL DENGAN AGREGAT PECAHAN GENTENG

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) TATAP MUKA PERKULIAHAN

PERBANDINGAN PEKERJAAN KUSEN DAN PINTU BAHAN KAYU DENGAN BAHAN ALUMUNIUM

Belajar Konstruksi Kayu Langsung dari Tukang Bangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpakai dan mengandung bahan yang dapat menimbulkan gangguan

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hampir setiap produk menggunakan plastik sebagai kemasan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KESIMPULAN DAN SARAN

UJI COBA PENGGUNAAN SABUT KELAPA SEBAGAI PAPAN SERAT. Ninik Paryati 1)

TATA CARA PEMBUATAN DAN PERAWATAN BENDA UJI KUAT TEKAN DAN LENTUR TANAH SEMEN DI LABORATORIUM

BAB 6 EVALUASI RANCANGAN. 6.1 Kesimpulan Review dari Pembimbing dan Penguji

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.

PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM DALAM PEMBUATAN MATERIAL DINDING BANGUNAN Abdulhalim 1) Riman 2) Dafid Irawan 3) M. Cakrawala 4)

LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN MORTAR TERHADAP KUAT TEKAN DINDING PASANGAN BATA MERAH DENGAN PLESTERAN. Akhmad Barron, S.T.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

PENGUJIAN KUAT LENTUR KAYU PROFIL TERSUSUN BENTUK

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH MPANEL DENGAN RUMAH PRACETAK PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA DI SAWOJAJAR MALANG

BAB II LANDASAN TEORI

SABUT KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF MATERIAL BANGUNAN

BAB II SEMEN WHITE MORTAR TR30

EBOOK PROPERTI POPULER

TINJAUAN PUSTAKA. kingdom plantae, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN

APLIKASI TEKNOLOGI BAMBU SEMEN SEBAGAI DINDING DI DESA PENGLIPURAN KABUPATEN BANGLI

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGOLAHAN KAYU (WOOD PROCESSING) Abdurachman. Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Suatu bangunan gedung harus mampu secara struktural stabil selama kebakaran

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. kayu jati sebagai bahan bangunan seperti kuda-kuda dan kusen, perabot rumah

PERILAKU RUNTUH BALOK DENGAN TULANGAN TUNGGAL BAMBU TALI

BAB 2 BAMBU LAMINASI

Pemantauan Limbah Cair, Gas dan Padat

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

TEKNOLOGI BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu konstruksi bangunan, tidak terlepas dari elemen-elemen seperti

Rumah bambu plaster Belanda di Jatiroto Prototipe Rumah Bambu Plaster

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

TEKNOLOGI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI LIMBAH BAGLOG

III. DASAR PERENCANAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan beton non pasir, yaitu beton yang dibuat dari agregat kasar, semen dan

II. DESKRIPSI PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

PEMBUATAN BATU BATA DENGAN MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM SAMPAH. Oleh: Taufik Dwi Laksono

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sidang Tugas Akhir. Penyaji: Afif Rizqi Fattah ( ) Dosen Pembimbing: Dr. Eng. Hosta Ardyananta ST, M.Sc.

BAB I PENDAHULUAN. pengkajian dan penelitian masalah bahan bangunan masih terus dilakukan. Oleh karena

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

KAJIAN RUMAH PLASTIK PENGERING KOPRA KASUS DESA SIAW TANJUNG JABUNG TIMUR. Kiki Suheiti, Nur Asni, Endrizal

BAB IV ANALISIS HASIL EKSPERIMEN

I. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai banyak kelebihan-kelebihan yang mulai diperhitungkan. oleh masyarakat. Keunggulan plastik pada umumnya adalah lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang material komposit,

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

BAB XIII PENGECATAN A.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non Karbonisasi

BAB I PENDAHULUAN. beton, minimal dalam pekerjaan pondasi. Semakin meluasnya penggunaan beton

Transkripsi:

46 BAB III STUDI KASUS PENGGUNAN PROFIL KUSEN DAN KUSEN Dalam pembahasan penulisan ilmiah ini, materi yang diangkat adalah tentang material kusen jendela. Material yang dibahas adalah kayu dan, yang tujuan penggunaannya adalah sebagai pengganti kayu. Tentunya hal-hal mengenai kedua material tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dalam bab ini, pembahasan yang telah dilakukan di bab-bab sebelumnya diringkas sehingga dapat dengan lebih mudah diperbandingkan kelebihan dan kekurangan dari kedua material; kayu dan. III.1 Perbandingan Bahan Penyusun Kusen Profil kusen kayu adalah padat berisi. Profil kusen adalah berongga dengan bentuk menyesuaikan kebutuhan Gbr. 21 : Contoh Profil kayu Sumber : www.profilagung.com Gbr. 22 : Contoh Profil Sumber : www.ifreeleecvv.com Perbandingan yang pertamakali dilakukan adalah mengenai bahan penyusun dari kedua profil. Profil kayu bersifat padat atau penuh sedangkan profil -U berongga. Hal ini berdampak dari proses produksi dari kedua jenis material dan material penyusunnya. Kayu yang dibuat dengan cara memotong dan menyayat akan berakibat pada -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

47 terjadinya bahan sisa yang terbuang dan tidak dapat terpakai atau terjual. Sedangkan -U dibuat dengan cara dicetak dan dapat dilebur ulang sehingga dapat meminimalisir bahan sisa yang terbuang dan juga dapat di daur ulang. III.2 Perbandingan Kekuatan Bahan Kayu yang berkualitas baik cukup kuat menerima beban hentakan Material pada profil yang berongga masih beresiko jebol Ambil contoh kayu meranti yang termasuk kelas kuat III dan kelas awet III. Kayu tersebut bisa juga berperan sebagai bahan kayu untuk kusen. Kayu memiliki berat jenis rata-rata 0,55 gr/cm 3 (data pada lampiran halaman 64). Sehingga kekuatan tekan tertinggi kayu tersebut kira-kira 388,3 Kg/cm 2 Kekuatan lentur tertingginya kira-kira mencapai 678,7 Kg/cm 2. Sedangkan dari data karakteristik -U (pada halaman 30 dan 31), kekuatan tekan material ini mencapai 6000 psi atau 500 Kg/cm 2 dan kekuatan lenturnya mencapai 7000 psi atau 583,3 Kg/cm 2 (12psi= 1Kg/cm 2 ). Angka ini merupakan contoh perbandingan yang diambil dari salah satu karakteristik spesifik masing-masing material. Dari contoh data karakteristik material kayu dan tersebut, dapat dibandingkan bahwa kekuatan lentur untuk kayu melebihi kekuatan material -U dan sebaliknya untuk kekuatan tekan. Karena dalam aplikasi kusen -U yang sifatnya berongga, akhirnya kekuatan kusen -U tidak lebih baik daripada kayu. Hal ini terjadi karena volume total material kusen -U kalah dari kusen kayu. Yang perlu diperhatikan adalah pada penggunaanya terutama dari segi keamanan. Kusen berbahan -U akan dengan mudah didobrak atau dijebol, dan akan sangat beresiko jika digunakan untuk dijadikan pintu utama bangunan. Sehingga, akan lebih baik jika menggunakan kusen berbahan kayu untuk aplikasi pintu utama. -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

48 III.3 Perbandingan Keawetan Terhadap Suhu dan Cuaca Perlu perawatan lebih baik dari sebelum digunakan agar dapat awet. Tidak perlu repot merawat karena ketahanannya terhadap berbagai kondisi Gbr. 23 : Kusen Kayu yang Lapuk Karena Kondisi Lembab Sumber : Dokumentasi Pribadi Gbr. 24 : Profil Tahan Terhadap Cuaca dan Perubahan Suhu Alami Sumber : www.brackleyglass.com Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, proses penanganan dan pengolahan kayu hingga dapat digunakan dengan baik dan awet, membutuhkan waktu dan beberapa langkah-langkah tertentu. Hal ini dapat dihindari untuk menghemat biaya, jika menggunakan kusen berbahan -U. Kayu yang sudah diawetkan pun, dalam usia penggunaanya tetap dapat menurun kualitasnya, apalagi jika menghadapi lingkungan dengan kondisi cuaca yang lembab atau berhubungan dengan air. Kusen -U yang dibuat dari berbagai produsen dijamin tahan terhadap suhu dan cuaca dan tahan dari ancaman kerusakan biologis. Dalam perbandingan ini, profil kosen bermaterial -U lebih unggul karena daya tahannya terhadap kondisi alam. Sifat awet yang dimiliki dan ditawarkan menjadikannya jawaban atas masalah kondisi lingkungan yang kurang bersahabat. -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

49 III.4 Perbandingan Ketahanan Terhadap Ancaman Serangga Dapat terancam keropos karena serangan rayap Cukup awet digunakan karena tidak ada faktor ancaman biologis Gbr. 25 : Kayu yang Rusak Akibat Serangan Rayap Pemakan Kayu Sumber : www.tempointeraktif.com Gbr. 26 : Profil Kusen yang Tahan Terhadap Ancaman Biologis Sumber : www.brackleyglass.com Kayu adalah material yang berasal dari alam, tersusun dari berbagai makhluk hidup yang berkoloni di dalamnya dan kayu juga mengandung kadar air. Hal ini membuat kayu dapat rusak karena ancaman biologis seperti halnya rayap dan jamur. Akibat yang ditimbulkan adalah pada kerusakan fisik kayu yang menjadi rusak, keropos, dan lapuk. Bukan hal yang mustahil jika bangunan yang menggunakan komponen struktural dari kayu yang kurang baik akan rusak dan bahkan hancur atau rubuh. Dan jika elemen kayu digunakan dalam aplikasi finishing, bangunan akan terlihat jelek, kumuh, dan menurunkan kualitas dan estetika bangunan ketika kayu rusak. Material kusen -U yang tersusun dari material alam yang diolah menjadi plastik, tidak mengandung makhluk hidup lain dalam penyusunnya. Dan material ini dianggap awet serta dapat menghindari ancaman kerusakan dari faktor biologis. -U tahan terhadap ancaman lapuk, korosi, jamur dan hancur. Keunggulan ini akan dapat menjamin kualitas dan estetika bangunan jauh lebih lama, yang juga mempertahankan nilai keindahan bangunan yang menggunakannya. -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

50 III.5 Perbandingan Ketahanan Terhadap Ancaman Binatang Pengerat Mudah rusak oleh keratan tikus yang berakibat pada rusaknya bagian lain di dalam bangunan. Jenis plastik ini tidak digemari tikus sehingga lebih awet. Gbr. 27 : Pintu Kayu yang Rusak Akibat Geratan Tikus Sumber : Dokumentasi Pribadi Gbr. 28 : Kusen -U yang Aman Dari Ancaman tikus. Sumber : www.brackleyglass.com Ancaman lain dari penggunaan material kayu adalah tikus. Sering terjadi dalam beberapa kasus, pintu menjadi rusak dan berlobang akibar keratan tikus. Akibat dari kerusakan ini, tikus dapat lebih mudah mengakses ke dalam bangunan, merusak bagian lain dalam bangunan dan mengganggu kenyamanan di dalam bangunan. Tikus sebenarnya menyukai beberapa jenis plastik. Material -U adalah bukan salah satu dari jenis plastik yang digemari tikus. Sehingga, dengan menggunakan kusen berbahan -U kenyamanan dalam bangunan dapat lebih terjaga. III.6 Perbandingan Ketahanan Terhadap Zat Kimia Dapat rusak jika terkena bahan kimia yang terlalu asam atau terlalu basa Dapat tahan terhadap bahanbahan kimia yang juga termasuk asam dan basa -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

51 Sifat yang dimiliki kayu, membuatnya cukup reaktif dengan bahan-bahan kimia. Konsentrasi zat basa yang tinggi (ph > 11) jika terkena ke kayu, dapat menurunkan kekuatan kayu. Sedangkan alkali atau basa dengan ph 7 11 tidak merusak kayu, bahkan dapat melindungi dari jamur. Hal ini menguntungkan dalam perannya sebagai pengawet kayu dari gangguan jamur. Zat asam akan menurunkan kekuatan kayu jika konsentrasi dan suhunya dinaikkan dan juga jika dalam waktu yang lama. Kerusakan yang berarti pada kayu baru terjadi pada keadaan ph 2 atau dibawahnya. Dari data tentang karakteristik material -U (hal. 30 pada skripsi ini), dapat disimpulkan bahwa material plastik ini memiliki daya serap air yang lemah. -U hanya akan bereaksi sedikit atau kecil jika terkena zat asam dengan konsentrasi kuat (ph 1 dan 2). Selain dari konsentrasi tersebut, -U hanya akan sedikit sekali terpengaruh jika terkena zat kimia yang bersifat asam lemah (ph 2 7), basa lemah (ph 8 12) dan basa kuat (ph 13 dan 14). Material ini termasik jenis plastik yang paling kuat terhadap ancaman zat kimia. III.7 Perbandingan Ketahanan Terhadap Kebakaran Mudah terbakar Dapat tahan api sampai 2 jam Kayu adalah material yang mudah terbakar, terbukti dengan digunakannya kayu sebagai bahan bakar yang secara langsung, disebut dengan kayu bakar atau yang telah dipadatkan, disebut dengan briket kayu. Sifat kayu yang mudah terbakar menjadikan kualitasnya kalah dengan material -U. Bahkan salah satu produsen produk kusen jendela -U mengklaim bahwa produk mereka disebutkan tahan terhadap api hingga 2 jam. Menjadi nilai lebih bagi material -U karena sifat tahan api merupakan kelebihan yang membuat bangunan lebih aman dan tahan ketika mengalami kebakaran. -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

52 III.8 Perbandingan Jenis Sambungan Profil Sambungan profil kayu membutuhkan teknik penyambungan yang berbeda disetiap sambungan. Dan masih perlu bahan tambahan untuk dapat terpasang dan berfungsi dengan baik Sambungan profil hanya satu jenis. Teknik penyambungannya pun hanya dilas. Dan sudah tidak perlu bahan tambahan untuk terpasang, karena bentuk profil yang tercetak sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Gbr. 29 : Contoh Sambungan Kusen Kayu Sumber : Surya, Priatna Eka. 2004. Aneka Cara Menyambung Kayu. Jakarta, Puspa Swara, 2004. h.27 Gbr. 30 : Contoh Sambungan Kusen -U Sumber : www.homerit.co.nz/homerit_technical_literaturver1.1_final_22.pdf Perbandingan berikutnya adalah mengenai jenis sambungan. Untuk membuat kusen dengan berbahan dasar kayu, diperlukan berbagai teknik penyambungan dan beberapa bahan tambahan seperti paku atau pasak. Profil kusen -U untuk kusen menggunakan satu jenis sambungan saja dan bisa didapatkan di pasaran dalam keadaan selalu sudah siap pasang. Kusen yang berbahan kayu juga sudah banyak yang menyediakan siap pasang di pasaran. Akan tetapi, dibutuhkan sebuah langkah dan proses dari bahan bakunya hingga dapat teraplikasi sebagai perannya yaitu kusen. Hal ini menjadi keuntungan bagi pengguna kusen berbahan -U karena dapat menghemat waktu dan biaya ongkos tukang. -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

53 III.9 Perbandingan Hubungan Profil dengan dinding Pemasangan kusen kayu ke dinding membutuhkan material tambahan yaitu kapur. Kusen -U dapat dipasang langsung ke dinding dengan perekat semen biasa Gbr. 31:Hubungan Kusen Kayu dan Dinding Sumber : Frick Heinz Ir. 1980.Ilmu Konstruksi Bangunan 2.Yogyakarta, Kanisius, 1990. h. 355 Gbr. 32 : Hubungan Kusen -U dan Dinding Sumber : www.homerit.co.nz/homerit_technical_literat ur-ver1.1_final_22.pdf Proses pemasangan dan hubungannya dengan dinding pun, profil -U dapat dilakukan degan lebih mudah dan ringkas. Kusen kayu yang konvensional harus dibentuk mulut ikan dan ditambahkan kapur pada hubungan dengan tembok, untuk menghindari lapuk setempat. Sedangkan kusen -U, sudah dibentuk agar bisa langsung dipasang dengan perekat semen yang juga digunakan untuk plester dan acian. III.10 Perbandingan Variasi Jenis Profil Ukuran dan bentuk profil menyesuaikan standar sejak lama. Jenis profil banyak dibuat oleh produsen dengan keunggulannya. Gbr. 33 : Jenis-Jenis Profil Kayu Sumber : www.profilagung.com Gbr. 34 : Jenis-jenis Profil -U Sumber : www.globalpvc.com -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

54 Beberapa tipe profil kayu dibuat dan pasarkan dengan ukuran dan bentuk yang standar dalam perdagangannya. Hal ini membuat kurangnya variasi bentuk dalam penggunaan profil sehingga hasil estetikanya pun menjadi biasa dan lama kelamaan membosankan. Sedangkan -U banyak diproduksi oleh berbagai produsen. Produsen-produsen ini berlomba menampilkan inovasi dalam produknya sehingga dapat menghasilkan berbagai jenis bentuk dan ukuran yang dapat menjadi variasi pilihan bagi pengguna dan hasil yang didapat dapat lebih bagus dan menyesuaikan. III.11 Perbandingan Kualitas dan Ukuran Untuk aplikasi dalam skala besar, ukuran dan kualitas kekuatan kayu tidak dapat seragam dan presisi Untuk keperluan skala apapun, dapat dibuat dengan kualitas yang sama. Gbr. 35 : Persediaan Balok Kayu Sebagai Bahan Utama Kusen Sumber : www.indonetwork.co.id Gbr. 36 : Persediaan Kusen Kayu Dalam Jumlah Besar Sumber : www.indonetwork.co.id Gbr. 37 : Kusen -U Dengan Kualitas Serta Ukuran yang Seragam dan Presisi Sumber : www.homerit.co.nz -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008

55 Dengan teknik pengolahan yang berbeda, tingkat presisi kusen dari kedua jenis material ini pun berbeda pula. Dalam pemakaian berjumlah besar kualitas kayu tidak dapat dibuat sama persis. Proses pengolahan kayu yang meliputi pemotongan dan pengawetan juga tidak dapat membuat material kayu akan memiliki kekuatan dan ketahanan yang sama. Lain halnya dengan kusen berbahan -U, dengan proses pencetakan dalam sebuah cetakan yang sama, produk akhir dari kusen -U dapat dijamin sama. Kualitas, kekuatan dan ukuran yang presisi dan sama persis dapat dicapai karena proses pembuatan -U ini. Sehingga, hasil akhir estetika bangunan akan selesai sesuai dengan yang diharapkan perancang. Berlawanan dengan penjelasan yang sering didengar, plastik tidak mahal dan biasanya memiliki harga yang kompetitif dengan material lain, hanya karena 98 : 1. dapat digunakan dalam produksi aplikasi besar dengan biaya rendah 2. penghematan yang efektif dengan sedikit atau tidak menggunakan mesin atau proses finishing 3. kombinasi dari sifat-sifat yang menguntungkan yang tidak ditemukan dari material lainnya 98 Young, James F. 1959. Material and Processes. Modern Asia Edition. Willey + Tuttle (NY + Tokyo). 1959. p. 487 -U pada aplikasi..., Ahmmad Muttaqien Trisyarahman, FT UI, 2008